Universitas Malahayati Kukuhkan 64 Dokter Baru dalam Prosesi Sumpah Dokter Periode ke-72

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sukses menggelar Prosesi Sumpah Dokter Periode ke-72. Suasana khidmat dan penuh haru menyelimuti Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati, sebanyak 64 lulusan kedokteran resmi dikukuhkan sebagai dokter baru, menandai babak baru dalam pengabdian mereka sebagai tenaga medis profesional. Selasa (20/5/2025)

Acara ini menjadi momentum penting yang tidak hanya menegaskan keberhasilan akademik para lulusan, tetapi juga komitmen mereka dalam mengemban tanggung jawab besar untuk melayani dan melindungi kesehatan masyarakat dengan penuh integritas dan empati.

Prosesi sumpah dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Dr. Toni Prasetia, dr., Sp.PD., FINASIM. Dalam sambutannya, Dr. Toni menyampaikan rasa bangga atas keberhasilan para lulusan dan menegaskan bahwa perjalanan menjadi dokter bukanlah akhir, melainkan awal dari pengabdian sejati.“Hari ini adalah bukti nyata dari kerja keras, ketekunan, dan dedikasi kalian. Tapi ingat, gelar ‘dr.’ di depan nama kalian bukan sekadar simbol akademik, itu adalah panggilan moral”.

“Kalian telah ditempa oleh tekanan dan waktu, dan kini siap untuk menjadi dokter yang tidak hanya cerdas, tetapi juga menginspirasi dan melayani dengan hati,” ungkap Dr. Toni dengan penuh semangat.

Mewakili Rektor Universitas Malahayati, Dr. Muhammad Kadafi, SH., MH, hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes. Dalam sambutannya, ia memberikan pesan mendalam tentang pentingnya integritas dan sikap religius dalam praktik kedokteran.

“Dengan bertambahnya 64 dokter baru ini, semoga Universitas Malahayati dapat terus berkontribusi dalam memenuhi kebutuhan tenaga kesehatan nasional, khususnya di Provinsi Lampung. Bekerjalah dengan hati, jaga integritas, dan jadilah dokter yang membawa kebermanfaatan,” ujar Prof. Dessy.

Ia juga menekankan bahwa keberhasilan profesi dokter tidak hanya diukur dari kemampuan klinis, tetapi juga dari sikap dan perilaku yang berlandaskan nilai-nilai spiritual.

“Teruslah menjunjung tinggi etika religius. InsyaAllah, jika kalian menjaga perilaku dan perkataan dengan nilai-nilai religius, kalian akan selamat bukan hanya di dunia, tapi juga di akhirat,” pesannya disambut tepuk tangan para hadirin.

Turut hadir perwakilan IDI Wilayah Provinsi Lampung, Dr. dr. Fattah Satria Wibawa, Sp.THT-KL, yang memberikan pembekalan terkait tahapan yang akan dijalani para dokter baru pasca-sumpah. Ia menegaskan bahwa para lulusan wajib menjalani program intensif sebelum dapat mengurus Surat Izin Praktik (SIP) secara mandiri.

“Setelah kalian menyelesaikan masa intensif, kalian akan lebih memahami dunia praktik secara nyata. Kalian bisa memilih jalur pengabdian atau melanjutkan pendidikan spesialis. Apa pun pilihan kalian, konsultasikan dengan senior dan jangan berhenti belajar,” pesannya.

Dalam prosesi ini, para dokter baru juga menerima buku Kode Etik Kedokteran Indonesia sebagai panduan moral dan profesional dalam menjalankan praktik kedokteran. Dr. Fattah menyampaikan analogi menarik yang menggambarkan pentingnya menjunjung tinggi sumpah dan etika dokter.

“Sumpah dokter dan kode etik adalah dua sisi dari satu mata uang. Jika hanya salah satu yang dijalankan, maka nilainya tidak sempurna. Tapi jika keduanya diamalkan dengan sungguh-sungguh, maka di situlah terletak nilai kalian sebagai dokter sejati,” tegasnya.

Universitas Malahayati tak hanya bangga melepas dokter baru, tapi juga mencatatkan prestasi membanggakan. Enam lulusan berhasil meraih nilai tertinggi dalam ujian nasional kompetensi dokter.

Top Score CBT Februari 2025: dr. Soelastika Megarahayu – Skor: 79,33, dr. Dela Sartika – Skor: 78, dr. Eko M. Atiq Al Haromain – Skor: 78. Top Score OSCE Februari 2025: dr. Muhammad Basith F. – Skor: 87,79, dr. Soelastika Megarahayu – Skor: 85,16, dr. Marina Ayu Ningsri – Skor: 84,31.

Prestasi ini menjadi bukti kualitas pendidikan dan pembinaan akademik yang diterapkan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.

Acara ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh dari instansi pemerintahan, rumah sakit, dan organisasi profesi. Di antaranya: Risna Intiza, M.Pd – Dinas Pendidikan Provinsi Lampung, Effendi, SKM., M.Kes – Dinas Kesehatan Provinsi Lampung,  Arjuliati Syam – Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Mulyadi, S.Sos., M.M – Dinas Pendidikan Kota Bandar Lampung, Dr. dr. Aila Kariyus, M.Kes, Sp.KKLP – IDI Kota Bandar Lampung, dr. Rahmawati, M.Ph – Direktur RSPBA, dr. Nia – RS Bhayangkara, Andin A., S.Kep., M.Kes – RSUD Ahmad Yani Metro.

Dari internal kampus, tampak hadir jajaran pimpinan Universitas Malahayati, termasuk: Drs. Nirwanto, M.Kes – Wakil Rektor II, Drs. Suharman, M.Pd., M.Kes – Wakil Rektor IV, dr. Neno Fitriani Hasbie, M.Kes – Wakil Dekan Akademik, Dr. dr. Hidayat, Sp.PK, M.Kes – Wakil Dekan Non-Akademik, Dr. dr. Tessa Sjahriani, M.Kes – Ka.Prodi S.Ked, dr. Ade Utia Detty, M.Kes – Ka.Prodi Profesi Dokter, serta dosen dan sivitas akademika Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati lainnya.

Prosesi Sumpah Dokter Periode ke-72 ini tidak hanya menjadi selebrasi atas kelulusan, tetapi juga menjadi tonggak awal perjalanan pengabdian yang panjang dan penuh tanggung jawab. Universitas Malahayati kembali menegaskan peran sentralnya dalam mencetak dokter-dokter berkualitas, berintegritas, dan berlandaskan nilai kemanusiaan. (gil)

Editor: Gilang Agusman