Program Studi Kebidanan Universitas Malahayati Gelar Kuliah Pakar Bertajuk “STECU” Diikuti 366 Peserta
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi Kebidanan Universitas Malahayati kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kompetensi dan wawasan mahasiswa melalui penyelenggaraan Kuliah Pakar bertajuk “STECU: Siat Terapkan Community Terbaru Berbasis Integrasi Layanan Primer”. Kegiatan ini diadakan secara luring (offline) di Gedung Graha Bintang Amin dan diikuti oleh 366 peserta dari tiga jenjang pendidikan, yakni mahasiswa S1 Kebidanan, D3 Kebidanan, dan Profesi Bidan. Rabu (28/5/2025).
Kuliah Pakar ini dirancang sebagai ruang ilmiah yang bertujuan untuk menggali pemikiran, berbagi pengalaman, serta merumuskan solusi terkait integrasi layanan primer—mulai dari sisi kebijakan, pelaksanaan di lapangan, hingga tantangan dan inovasi yang terus berkembang, khususnya dalam pelayanan kebidanan di tingkat komunitas.
Kegiatan ini menghadirkan tiga narasumber kompeten di bidang kesehatan masyarakat dan kebidanan komunitas:
1. Dr. Wayan Aryawati, SKM., M.Kes, yang membahas tentang Integrasi Layanan Primer Bagi Bidan di fasilitas layanan kesehatan seperti puskesmas, pustu, dan posyandu. Dalam paparannya, beliau menekankan pentingnya sinergi antar lini layanan primer untuk meningkatkan efektivitas promotif dan preventif kesehatan ibu dan anak.
2. Afrilliyanti, SKM., MKM, menyampaikan materi tentang Skrining Bayi Baru Lahir sebagai bentuk deteksi dini terhadap kelainan bawaan. Ia menyoroti peran vital bidan dalam proses skrining awal dan edukasi kepada orang tua sebagai bagian dari layanan primer berkelanjutan.
3. Fijri Rachmawati, SST., M.Keb, memaparkan tentang Persalinan Komunitas, dengan fokus pada keamanan, keberdayaan masyarakat, serta penguatan sistem rujukan dan kesiapsiagaan dalam mendukung ibu bersalin di lingkungan komunitas.
Wakil Rektor I Universitas Malahayati, Prof. Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi terhadap inisiatif Program Studi Kebidanan dalam menggelar kegiatan akademik yang berdampak langsung pada peningkatan mutu lulusan.
“Kuliah Pakar ini adalah wujud nyata dari visi Universitas Malahayati untuk mencetak tenaga kesehatan yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga adaptif terhadap dinamika sistem layanan kesehatan nasional. Tema STECU sangat relevan dengan arah pembangunan kesehatan berbasis layanan primer, dan kami berharap mahasiswa mampu menyerap wawasan ini dengan baik untuk diterapkan dalam praktik nyata di lapangan,” ujarnya.
Sementara itu, Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Khoidar Amiris, SKM., M.Kes, menekankan bahwa kegiatan ini juga menjadi bagian dari penguatan kurikulum berbasis praktik lapangan yang integratif.
“Kami ingin mahasiswa kebidanan tidak hanya memahami teori, tetapi juga mampu melihat praktik terbaik dari para ahli di lapangan. Integrasi layanan primer tidak hanya soal kerja teknis, tetapi juga membangun jejaring, komunikasi efektif, serta kesadaran akan pentingnya kolaborasi lintas sektor dalam pelayanan kesehatan,” paparnya.
Acara ini turut dihadiri oleh Ketua Program Studi S1 Kebidanan, Ketua Prodi D3 Kebidanan, Ketua Prodi Profesi Bidan, serta seluruh dosen kebidanan dan tamu undangan lainnya. Kehadiran para pimpinan prodi dan dosen menunjukkan dukungan penuh terhadap upaya pengembangan kompetensi mahasiswa melalui kegiatan di luar perkuliahan rutin.
Para peserta menyambut kuliah pakar ini dengan antusias. Banyak dari mereka menyampaikan bahwa kuliah ini membuka wawasan baru tentang pentingnya integrasi layanan primer, serta peran strategis bidan dalam memastikan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang menyeluruh dan berkelanjutan.
Dengan hadirnya kegiatan ini, diharapkan mahasiswa kebidanan Universitas Malahayati semakin siap menghadapi tantangan dunia kerja dan mampu berkontribusi secara aktif dalam sistem kesehatan nasional, khususnya dalam penguatan layanan primer berbasis komunitas. (gil)
Editor: Gilang Agusman