Kuliah Pakar Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, Soroti Peran Strategis Sensus dan Survei

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati kembali menggelar Kuliah Pakar yang sarat ilmu dan wawasan, dengan mengangkat tema: “Peran Strategis Sensus dan Survei Kesehatan dalam Perencanaan Pembangunan Kesehatan Masyarakat yang Berbasis Bukti (Evidence-Based Planning)”.

Kegiatan ini diselenggarakan pada Jumat, 20 Juni 2025, sebagai bentuk integrasi antara mata kuliah Demografi Kesehatan dan Ilmu Kependudukan, serta menjadi sarana penguatan pemahaman mahasiswa tentang pentingnya data statistik dalam kebijakan kesehatan masyarakat.

Kuliah pakar ini dibuka secara resmi oleh Khoidar Amirus, SKM., M.Kes, selaku Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati. Dalam sambutannya, ia menekankan pentingnya menanamkan budaya berpikir berbasis data di kalangan mahasiswa sebagai calon tenaga kesehatan masa depan.

“Era saat ini menuntut kita tidak hanya pintar bicara, tapi juga cakap membaca dan menganalisis data. Dengan begitu, kita bisa menghasilkan kebijakan atau intervensi yang benar-benar berdampak nyata,” ujar Khoidar.

Sebagai narasumber utama, hadir Erni Hanifah, SST., M.Stat, Statistisi Ahli Madya dari Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bandar Lampung, yang telah berkarier lebih dari 20 tahun di bidang statistik kesehatan. Dalam pemaparannya, Erni menjelaskan bahwa statistik memegang peranan vital dalam seluruh tahapan pembangunan, mulai dari perencanaan, pelaksanaan, hingga evaluasi.

“Evidence-based policy making hanya bisa dilakukan jika kita memiliki data yang valid, berkualitas, dan tepat waktu. Oleh karena itu, literasi statistik menjadi hal yang sangat penting, apalagi di tengah fenomena demografi seperti ageing population di Provinsi Lampung, di mana sejak 2022, 1 dari 10 penduduk merupakan lansia,” ungkapnya.

Ia juga mendorong mahasiswa untuk lebih akrab dengan data dan statistik, serta berani berpikir kritis terhadap informasi yang mereka temui. “Pendidikan tinggi harus mampu melahirkan generasi muda yang melek data dan mampu menjadikannya dasar dalam pengambilan keputusan yang bijak dan berdampak,” tambahnya.

Kuliah pakar ini disambut antusias oleh mahasiswa. Salah satunya adalah Muhammad Yusuf Apriyoga, mahasiswa angkatan 2024, yang mengaku sangat terkesan dengan penyampaian materi dari narasumber.

“Kegiatan ini sangat luar biasa dan bermanfaat. Kami bisa belajar langsung dari praktisi yang memang ahli di bidangnya. Ilmu yang disampaikan sangat relevan dengan kondisi dunia kesehatan saat ini,” ujarnya.

Sementara itu, Okta Zafika, mahasiswi angkatan 2024, turut aktif dalam sesi tanya jawab dengan menanyakan strategi BPS dalam meningkatkan keterlibatan generasi muda (Gen Z) terhadap literasi statistik.

Menanggapi pertanyaan tersebut, Erni Hanifah menjelaskan bahwa BPS telah membentuk Pojok Statistik atau dikenal juga dengan nama “Pojok Cantik” di berbagai perguruan tinggi, sebagai pusat informasi dan layanan statistik yang ramah mahasiswa.

Tak ketinggalan, Muhammad Putra Pratama, mahasiswa angkatan 2023, juga mengungkapkan apresiasinya terhadap acara ini.

“Luar biasa. Bisa bertemu dan belajar langsung dari praktisi yang sudah lebih dari dua dekade berkecimpung di dunia statistik adalah pengalaman berharga. Semoga ilmu yang kami dapatkan bisa diterapkan dalam tugas akademik maupun riset kami ke depan,” ujarnya penuh semangat.

Ketua pelaksana kegiatan, Zakiy Arya Prayoga, menyampaikan bahwa kuliah pakar ini bertujuan memberikan manfaat nyata dalam memperluas wawasan mahasiswa terkait pentingnya data dalam pembangunan kesehatan masyarakat.

“Kami berharap kegiatan ini tidak hanya menambah pengetahuan, tapi juga menjadi inspirasi dan bekal berharga untuk pengembangan akademik dan profesional mahasiswa di masa depan,” pungkasnya.

Melalui kuliah pakar ini, Universitas Malahayati terus menunjukkan komitmennya dalam membekali mahasiswa dengan ilmu yang aplikatif, relevan, dan mampu menjawab tantangan zaman—khususnya dalam dunia kesehatan masyarakat yang semakin berbasis data dan teknologi. (gil)

Editor: Gilang Agusman