Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Sambut Mahasiswa dan Dosen Universitas Cyberjaya Malaysia dalam Program Student Mobility EPCA 2025
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati kembali menunjukkan komitmennya sebagai institusi pendidikan tinggi yang aktif menjalin kolaborasi internasional dengan menerima kedatangan mahasiswa dan dosen pendamping dari Universitas Cyberjaya Malaysia (UoC) dalam program Student Mobility Program: Elective Posting & Clinical Attachment (EPCA 2025).
Acara penyambutan resmi dilaksanakan pada Senin, 21 Juli 2025 di Gedung Rektorat Universitas Malahayati, dengan suasana penuh kehangatan dan semangat kolaborasi. Sebanyak tujuh orang mahasiswi dari UoC bersama seorang dosen pendamping diterima langsung oleh jajaran pimpinan universitas, antara lain: Wakil Rektor I, Prof. Dessy, S.Kep., Ns., M.Kes, Wakil Rektor IV, Drs. Suharman, M.Pd., M.Kes, Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. Toni Prasetia, dr., Sp.PD., FINASM, Wakil Dekan Bidang Akademik Fakultas Kedokteran, Ketua Program Studi Profesi Dokter, Ketua Program Studi Sarjana Kedokteran, Kepala LPPM Universitas Malahayati, Kepala Bagian Kerja Sama, Kepala Bagian Humas & Protokoler, Ketua Panitia KKL-PPM
Program yang akan berlangsung selama tiga minggu, dari 21 Juli hingga 10 Agustus 2025 ini terbagi ke dalam dua fase utama. Selama dua minggu pertama, para peserta akan mengikuti kegiatan akademik dan praktik klinik di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dan RS Bintang Amin. Kemudian, pada minggu ketiga, para mahasiswa akan terlibat dalam kegiatan pengabdian masyarakat (community service) di desa binaan Universitas Malahayati di Kabupaten Tanggamus, bersamaan dengan kegiatan Kuliah Kerja Lapangan dan Pengabdian kepada Masyarakat (KKL-PPM) oleh mahasiswa Universitas Malahayati.
Dalam penjelasannya, Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. Toni Prasetia, dr., Sp.PD., FINASM menyampaikan bahwa program ini dirancang sebagai bentuk nyata dari upaya internasionalisasi pendidikan yang bertujuan tidak hanya untuk memperluas wawasan akademik mahasiswa, tetapi juga untuk membentuk pribadi yang tangguh dan berdaya saing global.
“Mahasiswa akan merasakan sistem pendidikan dan layanan kesehatan yang berbeda, berinteraksi dengan budaya dan masyarakat lokal, serta meningkatkan kemampuan komunikasi lintas budaya. Ini akan membentuk karakter mereka menjadi pribadi yang adaptif, mandiri, dan terbuka terhadap perbedaan,” ungkap Dr. Toni.
Beliau juga menekankan bahwa melalui program seperti ini, mahasiswa memiliki peluang untuk membangun jaringan global yang dapat menunjang karier mereka di masa depan. Pengalaman lintas negara seperti ini merupakan nilai tambah penting dalam pasar kerja internasional yang semakin kompetitif.
“Student mobility ini adalah investasi jangka panjang untuk mencetak lulusan yang unggul, berwawasan global, dan mampu menjadi agen perubahan dalam pembangunan kesehatan baik di tingkat nasional maupun internasional,” tambahnya.
Kehadiran ketujuh mahasiswa dari Universitas Cyberjaya Malaysia ini sekaligus menjadi ajang pertukaran ilmu pengetahuan dan budaya antarbangsa. Selama berada di Indonesia, para mahasiswa akan belajar tidak hanya dari segi akademik dan klinis, tetapi juga memahami nilai-nilai sosial kemasyarakatan yang menjadi kekuatan bangsa Indonesia.
Program EPCA 2025 diharapkan menjadi tonggak penting bagi penguatan kerja sama antara Universitas Malahayati dan Universitas Cyberjaya Malaysia. Ke depan, kedua institusi berencana memperluas cakupan kolaborasi dalam bidang penelitian, pengembangan kurikulum, serta pertukaran dosen dan mahasiswa.
Dengan semangat gotong royong dan kolaborasi internasional, Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati terus membuka diri menjadi bagian dari jaringan pendidikan global yang progresif, inklusif, dan berdampak nyata. (gil)
Editor: Gilang Agusman
