Universitas Malahayati Dorong Inovasi Pengelolaan Sampah Plastik Lewat Program SAPA BUMI di Pekon Kandang Besi
TANGGAMUS (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati terus menegaskan komitmennya dalam mendukung pengabdian mahasiswa kepada masyarakat. Hal ini tercermin dari kunjungan jajaran pimpinan universitas ke Pekon Kandang Besi, Kabupaten Tanggamus, pada Sabtu (16/8/2025), dalam rangka monitoring dan evaluasi program Kuliah Kerja Lapangan Pembelajaran dan Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM).
Turut hadir dalam agenda tersebut Wakil Rektor II Universitas Malahayati, Drs. Nirwanto, M.Kes, didampingi Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Dekan Fakultas Hukum, Ketua KKL-PPM, Eka Yudha Chrisanto, S.Kep.,Ns.,M.Kep serta Kepala Humas dan Protokol Universitas Malahayati. Kehadiran rombongan ini disambut hangat oleh masyarakat dan perangkat pekon.
Dalam kegiatan tersebut, turut hadir DPL (Dosen Pembimbing Lapangan) Dina Dwi Maryani, SKM., M.Kes yang mendampingi 21 mahasiswa kelompok 20 yang sedang melaksanakan pengabdian masyarakat di lokasi tersebut.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor II Universitas Malahayati, Drs. Nirwanto, M.Kes, menyampaikan bahwa kegiatan KKL-PPM bukan hanya menjadi sarana belajar bagi mahasiswa, tetapi juga bukti nyata kontribusi universitas dalam memberikan manfaat langsung bagi masyarakat.
“Universitas Malahayati berkomitmen agar setiap program pengabdian mahasiswa dapat memberikan solusi nyata terhadap permasalahan di tengah masyarakat, termasuk isu lingkungan yang saat ini menjadi perhatian bersama,” ujarnya.
Sementara itu, Kepala Pekon Kandang Besi, Muktar, menyampaikan apresiasi atas kehadiran rombongan Universitas Malahayati dan ide-ide kreatif mahasiswa.
“Kami sangat berterima kasih, mahasiswa tidak hanya hadir tetapi juga membawa gagasan yang bermanfaat, salah satunya program pengolahan sampah plastik menjadi paving blok. Ini sejalan dengan kebutuhan masyarakat kami untuk menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan sehat,” ungkapnya.
Salah satu kontribusi nyata mahasiswa Universitas Malahayati melalui kelompok 25 KKL-PPM adalah menghadirkan program SAPA BUMI (Sampah Plastik untuk Paving Bersih untuk Bumi). Program ini lahir dari kepedulian mahasiswa terhadap masalah pencemaran plastik sekaligus upaya memberdayakan masyarakat melalui inovasi ramah lingkungan.
Mengapa sampah plastik diolah?
• Mengurangi pencemaran lingkungan akibat plastik.
• Memanfaatkan limbah menjadi produk bermanfaat.
• Menghemat sumber daya alam untuk bahan bangunan.
Apa itu SAPA BUMI?
Program ini mengolah berbagai jenis sampah plastik – mulai dari botol, kantong plastik, sedotan, tutup botol, ember rusak, hingga sisa kemasan makanan – menjadi paving blok yang kokoh, tahan lama, bernilai ekonomi, dan ramah lingkungan.
Manfaat SAPA BUMI bagi masyarakat:
• Lingkungan lebih bersih dan sehat.
• Mengurangi polusi plastik.
• Paving blok berkualitas tinggi.
• Membuka peluang ekonomi baru.
• Mendukung program pembangunan berkelanjutan.
Kegiatan ini menjadi wujud nyata kolaborasi antara universitas, mahasiswa, dan masyarakat dalam mengatasi persoalan lingkungan. Universitas Malahayati berharap, melalui program seperti SAPA BUMI, lahir solusi-solusi kreatif yang dapat diaplikasikan secara berkelanjutan di berbagai daerah. (gil)
Editor: Gilang Agusman
