Mahasiswa Charles Sturt University Australia Kunjungi Perpustakaan Universitas Malahayati, Kagumi Digitalisasi dan Layanan Modern

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati kembali menjadi tujuan kunjungan internasional. Kali ini, mahasiswa dan pengajar dari Charles Sturt University (CSU), Australia, melakukan kunjungan belajar ke UPT Perpustakaan Universitas Malahayati. Kegiatan ini tidak hanya memperkuat hubungan akademik lintas negara, tetapi juga menjadi pengakuan atas peran perpustakaan Universitas Malahayati sebagai pusat pengetahuan yang terus bertransformasi mengikuti perkembangan zaman. Kamis (11/9/2025).

Kunjungan yang berlangsung beberapa pekan lalu ini menunjukkan bahwa UPT Perpustakaan Universitas Malahayati layak dijadikan destinasi pembelajaran, baik bagi masyarakat domestik maupun mancanegara. Keunikan perpustakaan serta sistem digitalisasi yang telah diimplementasikan meskipun masih dalam tahap pengembangan, mendapat apresiasi dari rombongan CSU.

Bagi mahasiswa dan pengajar CSU, perpustakaan bukan hanya ruang untuk membaca, melainkan pusat sumber daya akademik yang berperan penting dalam mendukung kesuksesan mahasiswa. Melalui koleksi buku, jurnal ilmiah, hingga akses ke basis data digital, mahasiswa dapat memperluas wawasan, menggali literatur, dan memperkaya referensi untuk mendukung penelitian maupun pembelajaran.

“Kami melihat Perpustakaan Universitas Malahayati sudah mengarah ke standar internasional. Digitalisasi yang dikembangkan memberikan peluang besar bagi mahasiswa untuk belajar dengan lebih efektif,” ungkap salah satu pengajar CSU.

Kepala UPT Perpustakaan Universitas Malahayati, Nowo Hadiyanto, S.Sos, menyampaikan rasa bangga atas kunjungan internasional ini. Ia menegaskan bahwa kunjungan mahasiswa dan pengajar CSU menjadi motivasi besar bagi UPT Perpustakaan Universitas Malahayati untuk terus berbenah.

“Perpustakaan adalah jantung universitas. Kami berkomitmen menghadirkan layanan terbaik, memperkaya koleksi, dan mengoptimalkan teknologi informasi agar sesuai dengan tuntutan zaman. Kunjungan dari Charles Sturt University menjadi bukti nyata bahwa transformasi yang kami lakukan mendapat apresiasi, bahkan hingga ke tingkat internasional,” ujarnya.

Lebih lanjut, Nowo menambahkan bahwa perpustakaan Universitas Malahayati tidak hanya fokus pada digitalisasi, tetapi juga pada peningkatan layanan berbasis literasi informasi, agar mahasiswa mampu memanfaatkan sumber daya dengan cerdas, kritis, dan produktif.

Kunjungan ini juga membuka peluang kolaborasi akademik dan pertukaran ilmu pengetahuan antara Universitas Malahayati dan Charles Sturt University. Kehadiran tamu mancanegara tersebut menjadi bagian dari upaya Universitas Malahayati untuk menghadirkan atmosfer akademik yang inklusif, modern, dan berdaya saing global.

Dengan semangat transformasi dan inovasi, UPT Perpustakaan Universitas Malahayati diharapkan dapat menjadi role model bagi pengembangan perpustakaan perguruan tinggi di Indonesia. (gil)

Editor: Gilang Agusman