Oleh Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Lampung
–
DUNIA pendidikan kita sepertinya tidak baik-baik saja, mulai dari perundungan antarsiswa hingga sampai kecolongan adanya pelajar yang tak sekolah gara-gara miskin dan ketidaklengkapan kependudukan orangtuanya. Viral hari ini, seorang siswi mengaku dilecehkan guru renangnya.
Entah bagaimana jadinya, DPRD Kota Bandarlampung juga baru saja mencoret dana bantuan Rp6 miliar APBD Perubahan 2023 bagi pelajar SD dan SMP tak mampu secara ekonomi lewat program bina lingkungan (biling).
Belum cukup, masih ada lagi temuan BPK RI Perwakilan Lampung yang mengungkapnya banyaknya penggunaan dana BOS tak sesuai peruntukkannya bahkan ada yang tidak jelas pertanggungjawabannya.
Lebih miris lagi, ada guru tidak tetap yang pada anggaran tertera Rp900 ribu per bulan namun hanya terima Rp500 ribu sampai Rp600 ribu. Dicuil, alasannya, buat dana tidak terduga. Saat diminta bukti pengeluaran, pimpinan sekolah tidak bisa menunjukkannya.
Ada yang lebih seru lagi realisasi belanja dengan nilai yang digunakan sama dengan nol. Total penyimpangan dana BOS tahun 2022 ditemukan Rp4,7 miliar. Jika hasil uji petik lima SMP negeri dan 10 SD negeri sudah carut marut bagaimana dengan sekolah-sekolah lainnya.
Pertanyaan lanjutannya, kemana saja dana itu mengalir; apakah seperti Lagu Bengawan Solo ciptaan Almarhum Gesang; ”Mengalir smpai jauuuh. Siapa saja penikmat aliran itu, kenapa bisa mengalir, dan siapa yang meristui aliran itu
Akhirnya kontradiksi sekali, satu sisi masih ada yang tercecer anak miskin tidak bisa sekolah, sementara dana BOS yang disiapkan untuk mereka mengalir mungkin ke para bos sekolah yang jika ditelusuri tingkatan bisa berjenjang dan berkelanjutan, sesuai dengan , dan funsinya masing-masing.
Sinyalemen dana BOS untuk “bancakan” sudah lama ditengarai, namun belum ada data akurat untuk membeberkannya. Sementara ini betul-betul data yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa resmi milik negara, tentu tingkat kredibilitasnya tinggi.
Hanya apakah seperti masa lalu, pemaparan dan hasil penyelesaian selalu berbanding terbalik. Oleh sebab itu sebagai warganegara yang memerlukan informasi, tentu tidak salah jika ada pengawalan oleh masyarakat, bagaimana ending-nya penyimpangan dana Bos ini.
Kebiasaan “masuk angin” di jalan tentunya jangan terus dipelihara, karena lembaga pemeriksa memiliki kredibilitas yang dipertaruhkan. Tidaklah elok kepercayaan yang telah diamanatkan kepada mereka oleh konstitusi, bisa diatur-atur oleh lembaga lain yang terkena akan perbuatannya.
Sementara itu bagi lembaga DPR-nya bukan hanya mengesahkan atau menolak, tetapi juga harus mengontrol untuk memastikan anggaran itu tepat sasaran atau tidak.
Jangan pula karena “cipratan” anggaran itu enak, maka tidak perlu berbuat apa-apa, ingat, anda dipilih oleh rakyat itu untuk menjadi telinga, kaki dan tangan rakyat.
Akhirnya timbul pertanyaan “masih kah perlu BOS jika itu akan mengalir kepada bos. Ini menjadi dilematis; dan oleh karena itu sudah selayaknya setelah pemerintahan baru tahun depan, mekanisme BOS perlu ditata kembali mekanisme dan peruntukannya.
Sudah seharusnya mutu pendidikan kita itu baik dan tidak ada anak yang tidak sekolah, bisa di bayangkan ada dana BOS, ada BOS-DA, ada Komite yang semua diarahkan guna kepentingan pendidikan.
Namun nyatanya tidak sedikit yang masuk kanal lain, mengalir ke tempat lain, yang tidak selayaknya mendapatkan dana itu justru mengambil duluan. (SJ)
Dirgahayu TNI, TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju
Dikutip dari laman resmi Pusat Penerangan (Puspen) TNI dijelaskan bahwa TNI lahir dalam kancah perjuangan bangsa Indonesia mempertahankan kemerdekaan dari ancaman Belanda yang berambisi untuk menjajah Indonesia kembali melalui kekerasan senjata. TNI bermula dari dibentuknya BKR.
Organisasi TNI berlanjut mengalami perubahan menjadi Angkatan Bersenjata Republika Indonesia (ABRI) pada tahun 1962. Ini sebagai upaya menyatukan organisasi TNI dan Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri). Namun pada 1 April 1999, organisasi ABRI dipisah, dan kembali menjadi TNI.
– 5 Oktober 2023. TNI Patriot NKRI, Pengawal Demokrasi Untuk Indonesia Maju. (gil/humasmalahayatinews)
Universitas Malahayati dan BKKBN Lampung Gelar Program Dashat Atasi Stunting
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung kembali melakukan kegiatan DASHAT (dapur sehat atasi stunting) bekerjasama dengan Perwakilan BKKBN Propinsil Lampung.
Kegiatan DASHAT dilaksanakan di ruang kelas 1.13, Selasa (3/10/2023).
Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan kedaireka tahun 2023 yang berjudul “Kepala kepiting badan kelor” yaitu kepala keluarga peduli stunting, pengukur tinggi badan balita dan pemanfaatan daun kelor, telur dan ikan.
Kegiatan dibuka Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., dan dihadiri ketua Tim Kerja Pembinaan Pendidikan, Dampak Kependudukan dan Kampung Keluarga Berkualitas BKKBN Propinsi Lampung, Susanto, SPd., M.Pd.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich menekankan pentingnya pemenuhan gizi bagi remaja putri, ibu hamil, bayi dan balita. “Banyak potensi pangan lokal yang banyak disekitar kita, seperti kelor, telur dan ikan yang bisa dimanfaatkan dalam mengatasi stunting,” ucapnya.
Sedangkan BKKBN Lampung dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Universitas Malahayati yang selama ini telah konsisten membantu program pemerintah khususnya dalam program percepatan penurunan stunting di Lampung dan di Indonesia.
Ketua pelaksana kegiatan Dr. Dessy Hermawan, Ns, M.Kes mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan DASHAT ini.
Beliau melaporkan bahwa peserta kegiatan terdiri dari para mentor kesehatan (bidan dan kader posyandu terpilih serta mahasiswa terpilih), pada ibu bayi dan balita dari 10 kelurahan di Bandar Lampung yang berjumlah 200 peserta.
Kegiatan DASHAT menghadirkan dua narasumber, yaitu, Dr. Anita Bustami, Ns, Sp.Kep. Mat dari Poltekes Tanjung Karang dan Chef Heny Ismiati dari Perkumpulan Chef Profesional Indonesia.
Para narasumber menjelaskan tentang potensi pangan lokal untuk mengatasi dan mencegah stunting serta bagaimana cara pengolahan makan yang benar, agar kandungan gizi yang ada di dalam makanan tidak rusak selama proses pengolahan makanan. (451/**)
Hari Guru Sedunia, Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich : Guru Adalah Agen Perubahan
Bandar Lampung (Malahayati.ac.id) Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., mengucapkan selamat dan mengungkapkan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh guru yang saat ini merayakan Hari Guru Sedunia pada 5 Oktober 2023.
“Selamat Hari Guru Sedunia kepada semua guru yang tekun dan penuh dedikasi. Semoga semangat Anda dalam memberikan ilmu pengetahuan dan inspirasi mendapatkan penghargaan yang setimpal,” ucapnya.
Dr. Achmad Farich mengatakan bahwa para guru merupakan pilar utama dalam proses pendidikan yang membawa harapan, ilmu pengetahuan, dan inspirasi kepada siswa-siswi mereka untuk menggapai masa depan.
“Para guru adalah agen perubahan yang memainkan peran penting dalam membekali generasi penerus dengan pengetahuan dan keterampilan untuk mencapai kesuksesan,” kata Rektor.
Selama masa pandemi Covid-19, peran guru menjadi semakin penting dan krusial, dengan penyesuaian cepat terhadap pembelajaran jarak jauh dan tantangan baru dalam mengajar dengan memanfaatkan teknologi digital.
“Universitas Malahayati ingin mengucapkan terima kasih sebesar-besarnya kepada semua guru di Indonesia dan di seluruh dunia, atas dedikasinya dalam membimbing generasi muda mempersiapkan masa depan yang sukses,” ujar Dr. Achmad Farich. (451/**)
Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich: Selamat HUT TNI ke-78, Indonesia Aman, Indonesia Sejahtera
Bandar Lampung (Malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., mengucapkan Selamat Hari Jadi Tentara Nasional Indonesia (HUT TNI) ke-78 kepada seluruh anggota Tentara Nasional Indonesia dan masyarakat Indonesia pada 5 Oktober 2023.
Dr. Achmad Farich memberi rasa hormat dan penghargaan setinggi-tingginya kepada prajurit TNI yang telah berdedikasi, berjuang, dan berkorban menjaga kedaulatan dan keamanan NKRI.
“Hari ini, kita merayakan keberanian, dan kegigihan para prajurit TNI dalam menjalankan tugas mulia melindungi bangsa dan negara,” kata Rektor.
Rektor Dr. Achmad Farich berharap, semoga TNI selalu menjadi benteng pertahanan terdepan dan terus menjadi pilar kekuatan bangsa.
“Mari kita bersatu, bekerja sama, dan bersinergi demi kemakmuran dan kedamaian Indonesia yang lebih baik di masa depan,” pungkasnya. (451/**)
Dosen Universitas Malahayati Manfaatkan Aliran Sungai Dusun Sinar Negeri Bangun PLTA Piko Hidro Bantu Pembudidaya Ikan
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Pembudidaya ikan air tawar Dusun Sinar Negeri Desa Negeri Sakti di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, memiliki masalah utama yang mereka hadapi diantaranya, seringnya pencurian ikan, kesulitan dalam memberikan pakan, dan terhambatnya kontrol ikan, bahkan hingga mereka harus memakai senter di malam hari untuk mengawasi kolam ikan.
Menyikapi hal ini, tim dosen Fakultas Teknik Universitas Malahayati, Fauzi Ibrahim, S.T., M.T., dan Dr. Ir. Hardoyo, M.Eng., bersama dosen Teknik Mesin Universitas Lampung, Ahmad Yonanda, S.T., M.T., mengambil langkah inovatif dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTA-PH) di aliran Sungai Dusun Sinar Negeri, Desa Negeri Sakti Kecamata Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.
“Proyek ini mendapat dukungan hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi anggaran tahun 2023,” kata Fauzi, ketua Pengabdian kepada masyarakat kegiatan ini.
Fauzi menjelaskan, tujuan utama dari pembangunan PLTA-PH ini adalah mengimplementasikan teknologi tepat guna dengan memanfaatkan aliran air sungai sebagai sumber pembangkit listrik skala kecil. Salah satu elemen kunci dari proyek ini adalah penggunaan jenis turbin Pelton di aliran sungai yang relatif kecil, yang merupakan solusi yang tepat untuk kondisi sumber daya air yang ada.
“Harapan nya, PLTA – PH ini dapat dimanfaatkan secara maksimal kepada warga demi meningkatkan produktivitas dan penjualan ikan air tawar,” ujar Fauzi.
Selain itu, salah satu anggota tim, Dr. Ir. Hardoyo, M.Eng mengungkapkan Proyek ini mencakup tahapan dalam penerapan teknologi kepada kelompok masyarakat mitra, meliputi identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat mitra, analisis potensi penerapan teknologi, fabrikasi alat teknologi oleh mahasiswa dan bengkel yang ditunjuk Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Malahayati, uji coba teknologi untuk memastikan kinerja mesin, serta diseminasi teknologi kepada kelompok masyarakat mitra melalui sosialisasi, edukasi, dan tahap penerapan teknologi.
Selain itu, proyek ini melibatkan tahap monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memeriksa apakah teknologi ini dapat berfungsi dengan baik dalam mengatasi permasalahan mitra.
Hasil yang diharapkan dari proyek ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat tentang teknologi yang dapat diterapkan di daerah mereka, peningkatan kreativitas dalam menghasilkan pembangkit listrik skala kecil, dan mendukung pembudidayaan ikan secara berkelanjutan.
Salah satu manfaat langsung adalah tersedianya lampu penerangan di sekitar kolam ikan yang ditenagai pembangkit listrik, diharapkan dapat mengurangi insiden pencurian ikan dan mempermudah pengendalian ikan di malam hari.
“Kegiatan ini dapat menunjang pelestarian lingkungan di daerah mata air maupun sungai yang menjadi wilayah cakupan program,” ucap Hardoyo. (451/**)
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Beri Dosen Bimbingan Singkat tentang Akreditasi
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung terus mengambil langkah proaktif dalam upaya meningkatkan akreditasi program studi.
Salah satunya dengan memberikan dukungan yang kuat kepada seluruh dosen dalam bentuk kegiatan Coaching Klinik Akreditasi, Rabu (4/10/2023).
Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati, Dr. (chand) Muhammad, S. Kom., M.M., saat memberikan sambutan, menekankan beberapa poin yang harus ditingkatkan agar bisa mencapai akreditasi dengan predikat unggul.
Salah satu aspek penting minimal 50 persen dosen yang memiliki gelar doktor untuk setiap program studi. Oleh karena itu, bagi dosen yang belum memiliki gelar S3, dia mendorong agar segera melanjutkan pendidikannya ke jenjang tersebut.
Yang kedua, Dr. Muhammad juga mendorong seluruh dosen untuk lebih aktif dalam meningkatkan publikasi jurnal. “Publikasi ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan poin akreditasi,” ucapnya.
Dr. (chand) Muhammad menekankan pentingnya peningkatan sitasi jurnal dan mendorong kolaborasi antar dosen untuk mencapai hal tersebut.
Yang ketiga, dalam upaya meningkatkan poin akreditasi, Dr. (chand) Muhammad mengajak seluruh dosen untuk segera mengurus jenjang karir di perguruan tinggi, mulai dari asisten ahli hingga menjadi lektor kepala.
“Jenjang akademik ini juga menjadi salah satu syarat utama untuk meningkatkan akreditasi,” ujarnya.
Dr. (chand) Muhammad mengingatkan bahwa dosen tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga harus proaktif dalam mengembangkan karir akademik mereka.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung Dr. Lolita Sary, SKM.,M.Kes, mengatakan Coaching Klinik Akreditasi diberikan kepada empat program studi di bawah fakultas ilmu kesehatan, diantaranya, Prodi Profesi Ners, Prodi S1 Ilmu Keperawatan, Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, dan Prodi S1 Farmasi.
Dr. Lolita menuturkan, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman tentang instrumen akreditasi dengan 9 kriteria, penyamaan persepsi tentang parameter setiap butir penilaian, penyusunan portofolio evaluasi diri dengan analisis SWOT, dengan harapan dapat menyusun dokumen akreditasi secara benar.
“Kami berharap dengan adanya bimbingan singkat ini dapat terjadi peningkatan peringkat akreditasi,” ucapnya.
Kegiatan ini akan berlangsung dalam dua tahapan. Tahap pertama, 4 oktober fokus pemaparan materi, dan tahap kedua, 17 oktober diisi dengan presentasi masing-masing program studi. (451/**)
Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bangun Kesadaran Lingkungan melalui Kegiatan Ecopesantren di Pondok Pesantren
Bandar Lampung (malahayati.a.c.id): Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati menyelenggarakan kegiatan Pemberdayaan Kesehatan dan Lingkungan Berbasis Eco-pesantren di Pondok Pesantren Darul Huffaz Lampung, Jumat(29/9/2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran lingkungan dan kesehatan masyarakat di lingkungan pesantren.
Kegiatan pengabdian masyarakat dengan skema pemberdayaan kemitraan masyarakat ini didanai DRTPM Ristekdikti tahun anggaran 2023.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan selama dua bulan. Bentuknya adalah pendampingan peer educator promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di pesantren dan pengelolaan limbah di lingkungan pesantren dlm bentuk pendirian bank sampah dan pelatihan ecobriks.
Nurhalina Sari, M.K.M., Kaprodi Kesehatan Masyarakat dan pengusul utama hibah, mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, khususnya di lingkungan pesantren.
“Kami ingin memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kesehatan dan lingkungan kepada para peserta khususnya santriwan dan santriwati, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di ponpesnya sendiri,” katanya.
Acara ini mengulas berbagai aspek, mulai dari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, hingga pemahaman tentang potensi lingkungan sebagai sumber daya ekonomi, seperti melalui budidaya organik. Materi-materi ini disampaikan melalui berbagai sesi diskusi, pelatihan praktis, dan juga kunjungan lapangan ke lingkungan pesantren.
Nurhalina berharap, setelah kegiatan ini, peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan pesantren.
“Kami berharap bahwa para peserta akan menjadi agen perubahan yang membantu meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan di pesantren,” ucapnya.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah dosen Pembina diantaranya Khoidar Amirus, M.Kes dari Prodi Kesehatan Masyarakat dan juga melibatkan dosen perwakilan Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Natalina ST., MT serta perwakilan mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat dan Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati.
Turut memberikan materi penyuluhan adalah Dwi Septiarina selaku pemegang program UKS Puskesmas Bernung Pesawaran yang menyampaikan tentang pentingnya PHBS, lalu dilanjutkan oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran dan dari Bank Sampah Kabupaten Pesawaran yang menyampaikan materi tentang sistem pengelolaan sampah yang efektif termasuk pemilahan sampah, daur ulang, dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Universitas Malahayati memiliki komitmen untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dana Bos Mengalir ke Para Bos?
Oleh Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Lampung
–
DUNIA pendidikan kita sepertinya tidak baik-baik saja, mulai dari perundungan antarsiswa hingga sampai kecolongan adanya pelajar yang tak sekolah gara-gara miskin dan ketidaklengkapan kependudukan orangtuanya. Viral hari ini, seorang siswi mengaku dilecehkan guru renangnya.
Entah bagaimana jadinya, DPRD Kota Bandarlampung juga baru saja mencoret dana bantuan Rp6 miliar APBD Perubahan 2023 bagi pelajar SD dan SMP tak mampu secara ekonomi lewat program bina lingkungan (biling).
Belum cukup, masih ada lagi temuan BPK RI Perwakilan Lampung yang mengungkapnya banyaknya penggunaan dana BOS tak sesuai peruntukkannya bahkan ada yang tidak jelas pertanggungjawabannya.
Lebih miris lagi, ada guru tidak tetap yang pada anggaran tertera Rp900 ribu per bulan namun hanya terima Rp500 ribu sampai Rp600 ribu. Dicuil, alasannya, buat dana tidak terduga. Saat diminta bukti pengeluaran, pimpinan sekolah tidak bisa menunjukkannya.
Ada yang lebih seru lagi realisasi belanja dengan nilai yang digunakan sama dengan nol. Total penyimpangan dana BOS tahun 2022 ditemukan Rp4,7 miliar. Jika hasil uji petik lima SMP negeri dan 10 SD negeri sudah carut marut bagaimana dengan sekolah-sekolah lainnya.
Pertanyaan lanjutannya, kemana saja dana itu mengalir; apakah seperti Lagu Bengawan Solo ciptaan Almarhum Gesang; ”Mengalir smpai jauuuh. Siapa saja penikmat aliran itu, kenapa bisa mengalir, dan siapa yang meristui aliran itu
Akhirnya kontradiksi sekali, satu sisi masih ada yang tercecer anak miskin tidak bisa sekolah, sementara dana BOS yang disiapkan untuk mereka mengalir mungkin ke para bos sekolah yang jika ditelusuri tingkatan bisa berjenjang dan berkelanjutan, sesuai dengan , dan funsinya masing-masing.
Sinyalemen dana BOS untuk “bancakan” sudah lama ditengarai, namun belum ada data akurat untuk membeberkannya. Sementara ini betul-betul data yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa resmi milik negara, tentu tingkat kredibilitasnya tinggi.
Hanya apakah seperti masa lalu, pemaparan dan hasil penyelesaian selalu berbanding terbalik. Oleh sebab itu sebagai warganegara yang memerlukan informasi, tentu tidak salah jika ada pengawalan oleh masyarakat, bagaimana ending-nya penyimpangan dana Bos ini.
Kebiasaan “masuk angin” di jalan tentunya jangan terus dipelihara, karena lembaga pemeriksa memiliki kredibilitas yang dipertaruhkan. Tidaklah elok kepercayaan yang telah diamanatkan kepada mereka oleh konstitusi, bisa diatur-atur oleh lembaga lain yang terkena akan perbuatannya.
Sementara itu bagi lembaga DPR-nya bukan hanya mengesahkan atau menolak, tetapi juga harus mengontrol untuk memastikan anggaran itu tepat sasaran atau tidak.
Jangan pula karena “cipratan” anggaran itu enak, maka tidak perlu berbuat apa-apa, ingat, anda dipilih oleh rakyat itu untuk menjadi telinga, kaki dan tangan rakyat.
Akhirnya timbul pertanyaan “masih kah perlu BOS jika itu akan mengalir kepada bos. Ini menjadi dilematis; dan oleh karena itu sudah selayaknya setelah pemerintahan baru tahun depan, mekanisme BOS perlu ditata kembali mekanisme dan peruntukannya.
Sudah seharusnya mutu pendidikan kita itu baik dan tidak ada anak yang tidak sekolah, bisa di bayangkan ada dana BOS, ada BOS-DA, ada Komite yang semua diarahkan guna kepentingan pendidikan.
Namun nyatanya tidak sedikit yang masuk kanal lain, mengalir ke tempat lain, yang tidak selayaknya mendapatkan dana itu justru mengambil duluan. (SJ)
Risak dan Dunia Pendidikan Kita
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Lampung
–
Beberapa hari lalu penulis mendapati kiriman video di group alumni dari seorang sahabat yang tinggal di Jakarta. Isi video itu tentang anak-anak pelajar muda merisak (bully/bullying) temannya. Kami di grup media sosiak mengomentari bagaimana lasaknya anak-anak itu dan tidak ada tindakan apa pun dari yang berwenang. Malang nian nasib anak pelajar tadi. Beberapa hari kemudian dari sumber yang sama dikabarkan yang anak malang itu meninggal dunia.
Sebelum kita lebih jauh berbicara, kita kenal dahulu apa itu bullying. Bullying berasal dari bahasa Inggris yaitu bull yang berarti banteng. Secara etimologi bullying berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Dalam bahasa Indonesia, bullying disebut menyakat yang artinya mengusik (supaya menjadi takut, menangis, dan sebagainya), merisak secara verbal. Sementara itu, mengutip hasil rapat terbetas bullying Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying juga dikenal sebagai penindasan/perisakan (dari kata dasar risak).
Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Menurut Unicef, bullying bisa diidentifikasi lewat tiga karakteristik yaitu disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan. Bullying bisa terjadi secara langsung atau online. Bullying online atau biasa disebut cyber bullying sering terjadi melalui media sosial, SMS/teks atau pesan instan, email, atau platform online tempat anak-anak berinteraksi.
Kembali kepada pokok persoalan di atas, ternyata ada masalah dengan pendidikan kita, jika memperhatikan bagaimana bullying atau yang dikenal populer sekarang perundungan itu sekarang. Ada teman yang mengatakan karena tidak adanya pendidikan budi pekerti, sehingga anak tidak memiliki adab sama sekali. Hipotesis ini sebenarnya terbantahkan karena pendidikan agama salah satu pokok bahasannya adalah adab, kemudian sopan santun dan seterusnya.
Ternyata ada yang esensial yang hilang. Pendidik kita dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi sangat disibukkan dengan administrasi akademik yang bergaris lurus dengan “cuan sertifikasi”. Bukti-bukti fisik itu lebih penting dibandingkan dengan keseriusan proses dalam arti “guru hadir” secara kejiwaan pada diri anak. Kehadiran guru sekarang hanya dimaknai hadir di muka kelas, bukan hadir di dalam jiwa anak didiknya.
Ada penelitian yang dilakukan oleh seorang kandidat Doktor bernama Herdian berkaitan dengan “Teacher Work Engagement”, menemukan pembuktian bahwa guru (dan bisa jadi juga dosen) dalam mengajar baru sebatas kehadiran fisik, belum secara total hadir sebagai seorang guru/dosen di muka kelas. Akhirnya yang terjadi adalah baru sekedar transformasi ilmu pengetahuan, dan ini yang dituntut oleh pemerintah kepada guru/dosen; buktinya adalah guru/dosen hanya mengejar target kurikulum. Sementara transformasi sikap, nilai dan yang berhubungan dengan aspek kematangan psikologis belum berjalan. Dengan kata lain pemerintah baru mampu melaksanakan pendidikan sebatas memindahkan ilmu pengetahuan dari kepala guru ke kepala murid. Jadi, tidak aneh jika pendidikan era sekarang belum sampai pada memanusiakan manusia Indonesia, baru sampai pada “memintarkan” rakyat Indonesia.
Sebagai pembuktian pada tahun 2024/2025 akan ada pemerintahan baru, berarti ada menteri pendidikan yang baru. Langkah pertama dari Sang Menteri adalah merombak kurikulum dengan diberi label, bisa penyempurnaan, penyelarasan, dan masih banyak lagi kamuflase bahasa yang dapat dipakai, namun intinya perombakan. Perombakan itu adalah keniscayaan, namun selalu menjadi persoalan perombakan-perombakan yang selama ini dilakukan, tidak lebih berfokus pada transformasi ilmu pengetahuan, tidak menyentuh esensi dasar dari pendidikan; yaitu transformasi nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Kesimpulan sementara yang dapat diambil bullying, perundungan, risak dan apapun namanya akan tetap terus berjalan manakala pendidikan yang digelar di muka kelas hanya sekedar transformasi pengetahuan, tidak menyentuh esensi pendidikan ansich. Perbaikan apapun yang dilakukan termasuk di dalamnya perbaikan kurikulum, perbaikan kesejahteraan guru, dan lainnya akan menjadi tidak maksimal jika perbaikan tidak menyentuh aras paling tinggi yaitu memanusiakan manusia.
Semua koreksian ini tidak untuk diratapi, apalagi mencari siapa yang salah. Akan tetapi yang lebih esensial adalah mari berubah bersama untuk menuju Indonesia yang lebih baik, dengan salah satu caranya adalah kembali mengkaji dan menerapkan nilai-nilai keindonesiaan untuk dapat diimplementasikan dalam dunia nyata melalui pendidikan.
Dari guru sampai guru besar harus mampu mengartikulasikan kembali nilai-nilai keindonesiaan yang telah dirumuskan dan disebut Pancasila itu, ke dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam kelas maupun di luar kelas; salah satu caranya mereka (guru sampai guru besar) tidak perlu dibebani hal-hal yang bersifat administratif, biarkan mereka berkreasi untuk mengindonesiakan anak Indonesia dengan cara Indonesia. (SJ)
Artis Ibukota Stevan Pasaribu Hibur Peserta Penutupan PKKMB 2023 Universitas Malahayati
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr. M.M., secara resmi menutup acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023.
Penutupan PKKMB ditandai dengan pemakaian almamater Universitas Malahayati oleh Rektor kepada Mahasiswa Baru.
Acara diikuti 2.397 mahasiswa baru ini bertema “Menjadi Mahasiswa Berkarakter, Humanis, dan Religius di Era Digital” dan berlangsung di Graha Bintang, Sabtu (30/9/2023).
PKKMB tahun 2023 telah berlangsung selama empat hari, sejak 26 hingga 30 September, di Graha Bintang Universitas Malahayati Bandar Lampung, salah satunya dengan menghadirkan narasumber utama anggota Komisi X DPR RI Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H.
Dalam sambutannya, Rektor Dr. Achmad Farich menyampaikan betapa bangganya Universitas Malahayati menerima seluruh mahasiswa baru sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Bandar Lampung.
“Ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus pemacu bagi kami di Universitas Malahayati untuk terus meningkatkan apa yang sudah menjadi kepercayaan masyarakat yang menitipkan anak-anaknya untuk melanjutkan perkuliahan di sini,” ujarnya dengan semangat.
Rektor Dr. Achmad Farich juga berharap agar mahasiswa, baik yang lama maupun yang baru, dapat bersama-sama memberikan masukan positif dan membangun untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di universitas ini. Dia mengingatkan para mahasiswa akan pentingnya menanamkan cita-cita agar menjadi lulusan yang sukses.
“Selain menanamkan cita-cita, pemahaman terhadap dunia pendidikan tinggi juga perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, saya mengajak Anda untuk proaktif dalam bertanya, berdiskusi, dan berkomunikasi dengan kakak tingkat,” tambahnya.
Rektor juga mengingatkan para mahasiswa mengenai persyaratan administrasi yang harus dipenuhi setelah ini, seperti mengisi registrasi KRS. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran perkuliahan, dan Rektor menekankan bahwa perkuliahan bukan hanya soal fisik, tetapi juga administrasi.
Universitas Malahayati Bandar Lampung mengapresiasi seluruh rangkaian kegiatan PKKMB yang telah berjalan dengan sukses. Rektor menyatakan bahwa PKKMB tahun ini merupakan yang terbaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah berusaha dan bersemangat dalam menyukseskan PKKMB tahun 2023 ini, baik itu dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa,” ungkap Rektor.
Tak lupa, Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh sponsor yang telah membantu dalam kegiatan PKKMB.
Akhirnya, Rektor secara resmi menyambut dan mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru tahun 2023 di Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Acara penutupan PKKMB tahun 2023 ditutup dengan penampilan artis ibukota Stevan Pasaribu, yang memberikan hiburan kepada seluruh peserta dan tamu yang hadir. (451/**)