Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Sebagai warga baru yang berdinas di lembaga ini menginjak tahun ke dua, selesai purnatugas di tempat lama yang diarungi selama 43 tahun, tentu saja banyak hal saya masih harus belajar dan memahami kondisi dan situasi mulai dari tidak tahu apa untuk menuju tahu tentang apa.
Ada kebiasaan usia senja yang menjadi semacam “pekerjaan rutin”, yaitu harus sering pergi ke kamar kecil. Karena jarak antara ruang kerja dengan kamar kecil cukup jauh, tentu saat menuju kamar kecil harus lari-lari kecil. Hal ini merupakan salah satu bentuk olah raga gratis yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh lansia.
Karena sering melakukan rutinitas itulah penulis menulis jadi begitu hafal dengan sosok seorang perempuan yang tidak muda lagi yang bertugas membersihkan kamar kecil. Ia sudah bertugas selama tiga belas tahun semenjak suami meninggal karena kecelakaan kerja. Ia harus menghidupi dua putra yang waktu itu masih kecil-kecil. Ia merasa sangat beruntung sebagai orang tua tunggal dapat bekerja di lembaga ini. Menurutnya, teman-temannya juga yang rata-rata semua harus menghidupi anak yatim seperti dirinya. Ia dan teman-temannya sangat bersyukur ada orang baik yang peduli dengan mereka untuk mempekerjakan mereka. Pemilik yayasan berkali-kali disebut oleh ibu ini sebagai “juru selamat anak-anak yatim”.
Para petugas ini setiap pagi mereka dijemput dengan kendaraan yayasan. Pulang pun diantar menggunakan kendaraan yang sama. Dengan kata lain, mereka tidak harus mengeluarkan biaya transportasi. Sementara jika sakit tidak bisa masuk kerja uang gaji tidak dipotong. Menurutnya, ada satu pengalaman temannya sakit sampai delapan bulan. Namun pihak yayasan dengan sangat perhatian tidak memecat yang bersangkutan, bahkan gajinya tetap dibayarkan. Untuk hal ini, katanya, merupakan anugerah yang tak terukur.
Dari hidup hemat, ia bisa membesarkan kedua putranya. Yang sulung setamat SLTA sudah bekerja sebagai pegawai di salah satu perusahaan ekspedisi, sementara si bungsu sekarang sedang menyelesaikan kelas tiga SLTA-nya. Ia menceritakan bagaimana jika tidak bekerja di lembaga ini. Entah sudah menjadi apa keluarganya. Hal serupa juga bagi para teman-temannya, juru taman dan juru tatalaksana kebersihan. Semua sangat merasakan kemurahan pimpinan yayasan.
Dari peristiwa ini terjawablah sudah pertanyaan selama ini yang menggantung di pikiran penulis saat melihat upacara wisuda. Para wisudawan diwajibkan menyantuni anak yatim dengan menggandengnya bersama orang tua wisudawan saat upacara kebesaran itu berlangsung.
Penulis sudah melanglang buana di negeri ini menghadiri upacara wisuda, hanya Universitas Malahayati-lah yang mewajibkan penyantunan pada anak-anak yang kurang beruntung bagi wisudawannya dengan menyertakan dalam rangkaian acara.
Esensi dari semua ini adalah menyadarkan kepada para wisudawan bahwa ada orang lain yang tidak seberuntung dirinya, oleh karena itu patut bersyukur manakala mendapatkan kebahagiaan, untuk juga berbagi kepada sesama akan kebahagian itu agar mendapatkan keberkahan dari Sang Maha Pencipta. Atas peristiwa ini mengingatkan pada salah satu ayat yang sering diulang dalam Ar-Rahman “nikmat mana lagi yang kau dustakan”.
Berbekal informasi ini, maka dilakukan penelusuran lebih jauh kepada beberapa petugas yang datang sangat pagi. Satu kata kunci yang mereka berikan dari sejumlah wawancara yang dilakukan: mereka merasa sangat dibantu oleh pemilik yayasan ini yang sudah mengangkat derajat mereka baik lahir maupun batin. Hal menarik lainnya: diantara mereka yang secara struktur hirarkhi kepegawaian ada di level sangat bawah, namun karena kerajinannya, kedisiplinannya, dan etos kerjanya sangat baik, yang bersangkutan sering dipekerjakan ke universitas milik yayasan di tempat lain selama kurun waktu tertentu. Ternyata di yayasan ini bukan hanya mengenalkan dosen terbang tetapi juga “office boy terbang”, karena bentuk penghargaan bukan memandang status tetapi kinerja.
Setelah didalami dan dilakukan dept interview ada satu nilai luhur yang dimiliki sang karyawan ini adalah istiqomah dan pasrah kepada Allah serta bersyukur bisa bekerja ditempat ini. Dengan kata lain, yang bersangkutan memandang bekerja di tempat ini adalah bernilai ibadah. Ini dibuktikan dari satu jawaban yang sangat dalam makna filosofinya saat wawancara dilakukan, dan ini sangat mendasar secara logika walaupun mungkin tampak sederhana, yaitu “lebih capek mencari kerja dibandingkan dengan capek-nya saat bekerja”.
Saat didesak dengan pertanyaan tentang kecukupan akan pendapatannya, juga “jawaban langit” keluar dari mulutnya: “Biarkan Allah yang mencukupkannya”. Tentu jawab ini biasa-biasa saja untuk mereka yang ada pada level lain. Namun bagi mereka yang ada pada level tertentu, jawaban langit ini sangat mengguncang hati bagi orang-orang yang bertakwa. Ternyata pimpinan yayasan secara tidak langsung mengajak kepada semua elemen yang ada untuk bertasbih kepada Sang Khalik dengan selalu ingat pada Surah Al-Wakiah: “Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahaagung”. Tentu saja dalam situasi apa pun, di mana pun dan dalam keadaan apa pun.
Pesan untukmu semua pejuang kehidupan: Semoga bahumu kuat, hatimu tabah, jiwamu tegar, hari-harimu sabar, rezekimu berkah dan melimpah. Serta jangan lupa berdoa karena rezki itu datang dari mana saja, melalui siapa saja yang Allah kehendaki, dan tidak harus berupa harta.
Semoga yayasan yang sudah menjadi “talang air” bagi kehidupan semua para yatim ini, selalu mendapatkan kelipahan rahmat dan keberkahan dari-Nya. (SJ)
Editor: Gilang Agusman
40 Dokter Baru Lulusan Universitas Malahayati Ikuti Yudisium di Graha Bintang
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Sebanyak 40 dokter baru lulusan Universitas Malahayati Bandar Lampung mengikuti acara yudisium di Graha Bintang, Senin, 29 Juli 2024. Acara tersebut menjadi momen penting sebelum mereka menjalani sumpah dokter yang akan dilaksanakan pada hari berikutnya.
Dalam sambutannya, Wakil Dekan Fakultas Kedokteran, Neno Fitriyani H, dr., M.Kes., mengucapkan selamat kepada para lulusan.
“Persiapkan diri dengan baik untuk acara sakral besok. Setelah sumpah dokter, kalian akan mengikuti internship di daerah yang ditunjuk pemerintah selama setahun,” ujarnya.
Neno juga berpesan agar para lulusan menjaga kesehatan dan menyampaikan terima kasih kepada orang tua yang telah mempercayakan Universitas Malahayati sebagai tempat pendidikan anak-anak mereka.
Kepala Program Studi Profesi Dokter, Muhamad Ibnu Sina, dr., M.Ked (Neu)., Sp.N., mengungkapkan bahwa dari 40 lulusan, terdapat 5 mahasiswa dengan nilai tertinggi hasil CBT.
“Semoga ini bisa menjadi motivasi untuk rekan-rekan lainnya,” tambahnya.
Hari ini menjadi awal yang baru bagi para dokter muda untuk menjajaki dunia profesi mereka. Mereka diharapkan terus meningkatkan kemampuan melalui seminar, workshop, maupun simposium.
Hadir dalam acara tersebut mewakili Rektor Universitas Malahayati, Kepala BAA Tarmizi, SE, M. Akt., Kepala Program Studi Pendidikan Dokter Tessa Sjahriani, dr., M.Kes., Sekretaris Program Studi Profesi Kedokteran Ade Utia Detty, dr., M.Kes., serta para dosen Fakultas Kedokteran. (*)
Ediitor: Asyihin
Pejuang Kehidupan
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Sebagai warga baru yang berdinas di lembaga ini menginjak tahun ke dua, selesai purnatugas di tempat lama yang diarungi selama 43 tahun, tentu saja banyak hal saya masih harus belajar dan memahami kondisi dan situasi mulai dari tidak tahu apa untuk menuju tahu tentang apa.
Ada kebiasaan usia senja yang menjadi semacam “pekerjaan rutin”, yaitu harus sering pergi ke kamar kecil. Karena jarak antara ruang kerja dengan kamar kecil cukup jauh, tentu saat menuju kamar kecil harus lari-lari kecil. Hal ini merupakan salah satu bentuk olah raga gratis yang sangat bermanfaat bagi kesehatan tubuh lansia.
Karena sering melakukan rutinitas itulah penulis menulis jadi begitu hafal dengan sosok seorang perempuan yang tidak muda lagi yang bertugas membersihkan kamar kecil. Ia sudah bertugas selama tiga belas tahun semenjak suami meninggal karena kecelakaan kerja. Ia harus menghidupi dua putra yang waktu itu masih kecil-kecil. Ia merasa sangat beruntung sebagai orang tua tunggal dapat bekerja di lembaga ini. Menurutnya, teman-temannya juga yang rata-rata semua harus menghidupi anak yatim seperti dirinya. Ia dan teman-temannya sangat bersyukur ada orang baik yang peduli dengan mereka untuk mempekerjakan mereka. Pemilik yayasan berkali-kali disebut oleh ibu ini sebagai “juru selamat anak-anak yatim”.
Para petugas ini setiap pagi mereka dijemput dengan kendaraan yayasan. Pulang pun diantar menggunakan kendaraan yang sama. Dengan kata lain, mereka tidak harus mengeluarkan biaya transportasi. Sementara jika sakit tidak bisa masuk kerja uang gaji tidak dipotong. Menurutnya, ada satu pengalaman temannya sakit sampai delapan bulan. Namun pihak yayasan dengan sangat perhatian tidak memecat yang bersangkutan, bahkan gajinya tetap dibayarkan. Untuk hal ini, katanya, merupakan anugerah yang tak terukur.
Dari hidup hemat, ia bisa membesarkan kedua putranya. Yang sulung setamat SLTA sudah bekerja sebagai pegawai di salah satu perusahaan ekspedisi, sementara si bungsu sekarang sedang menyelesaikan kelas tiga SLTA-nya. Ia menceritakan bagaimana jika tidak bekerja di lembaga ini. Entah sudah menjadi apa keluarganya. Hal serupa juga bagi para teman-temannya, juru taman dan juru tatalaksana kebersihan. Semua sangat merasakan kemurahan pimpinan yayasan.
Dari peristiwa ini terjawablah sudah pertanyaan selama ini yang menggantung di pikiran penulis saat melihat upacara wisuda. Para wisudawan diwajibkan menyantuni anak yatim dengan menggandengnya bersama orang tua wisudawan saat upacara kebesaran itu berlangsung.
Penulis sudah melanglang buana di negeri ini menghadiri upacara wisuda, hanya Universitas Malahayati-lah yang mewajibkan penyantunan pada anak-anak yang kurang beruntung bagi wisudawannya dengan menyertakan dalam rangkaian acara.
Esensi dari semua ini adalah menyadarkan kepada para wisudawan bahwa ada orang lain yang tidak seberuntung dirinya, oleh karena itu patut bersyukur manakala mendapatkan kebahagiaan, untuk juga berbagi kepada sesama akan kebahagian itu agar mendapatkan keberkahan dari Sang Maha Pencipta. Atas peristiwa ini mengingatkan pada salah satu ayat yang sering diulang dalam Ar-Rahman “nikmat mana lagi yang kau dustakan”.
Berbekal informasi ini, maka dilakukan penelusuran lebih jauh kepada beberapa petugas yang datang sangat pagi. Satu kata kunci yang mereka berikan dari sejumlah wawancara yang dilakukan: mereka merasa sangat dibantu oleh pemilik yayasan ini yang sudah mengangkat derajat mereka baik lahir maupun batin. Hal menarik lainnya: diantara mereka yang secara struktur hirarkhi kepegawaian ada di level sangat bawah, namun karena kerajinannya, kedisiplinannya, dan etos kerjanya sangat baik, yang bersangkutan sering dipekerjakan ke universitas milik yayasan di tempat lain selama kurun waktu tertentu. Ternyata di yayasan ini bukan hanya mengenalkan dosen terbang tetapi juga “office boy terbang”, karena bentuk penghargaan bukan memandang status tetapi kinerja.
Setelah didalami dan dilakukan dept interview ada satu nilai luhur yang dimiliki sang karyawan ini adalah istiqomah dan pasrah kepada Allah serta bersyukur bisa bekerja ditempat ini. Dengan kata lain, yang bersangkutan memandang bekerja di tempat ini adalah bernilai ibadah. Ini dibuktikan dari satu jawaban yang sangat dalam makna filosofinya saat wawancara dilakukan, dan ini sangat mendasar secara logika walaupun mungkin tampak sederhana, yaitu “lebih capek mencari kerja dibandingkan dengan capek-nya saat bekerja”.
Saat didesak dengan pertanyaan tentang kecukupan akan pendapatannya, juga “jawaban langit” keluar dari mulutnya: “Biarkan Allah yang mencukupkannya”. Tentu jawab ini biasa-biasa saja untuk mereka yang ada pada level lain. Namun bagi mereka yang ada pada level tertentu, jawaban langit ini sangat mengguncang hati bagi orang-orang yang bertakwa. Ternyata pimpinan yayasan secara tidak langsung mengajak kepada semua elemen yang ada untuk bertasbih kepada Sang Khalik dengan selalu ingat pada Surah Al-Wakiah: “Maka, bertasbihlah dengan (menyebut) nama Tuhanmu Yang Mahaagung”. Tentu saja dalam situasi apa pun, di mana pun dan dalam keadaan apa pun.
Pesan untukmu semua pejuang kehidupan: Semoga bahumu kuat, hatimu tabah, jiwamu tegar, hari-harimu sabar, rezekimu berkah dan melimpah. Serta jangan lupa berdoa karena rezki itu datang dari mana saja, melalui siapa saja yang Allah kehendaki, dan tidak harus berupa harta.
Semoga yayasan yang sudah menjadi “talang air” bagi kehidupan semua para yatim ini, selalu mendapatkan kelipahan rahmat dan keberkahan dari-Nya. (SJ)
Editor: Gilang Agusman
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, Raih Juara 1 Lomba Video Promosi Kesehatan Tingkat Nasional
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Selamat kepada Muhammad Putra Pratama (23410170) Mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati yang berhasil Meraih meraih 1st Winner Of Health Promotion Video at Bulis International Health Promotion Video Competition 2024. Acara ini diselenggarakan oleh BEM FKM Unair, 02 Juli 2024.
Health Promotion Video at Bulis International BEM FKM Unair adalah sebuah lomba pembuatan video promosi kesehatan yang diadakan oleh Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Kesehatan Masyarakat (FKM) Universitas Airlangga (Unair). Lomba tingkat nasional ini mendorong partisipasi mahasiswa untuk menciptakan video yang kreatif dan informatif tentang berbagai aspek kesehatan, seperti gaya hidup sehat, pencegahan penyakit, atau edukasi kesehatan masyarakat.
Muhammad Putra Pratama, yang lebih akrab disapa Putra mengucapkan rasa syukur atas raihan Juara 1 ini. “Alhamdulilah saya berhasil mendapatkan Juara 1 ini, semua ini diperoleh dari proses pembelajaran saya yang cukup panjang.
Putra mengungkapkan alasannya untuk mengikuti lomba ini adalah melihat sejauh mana dirinya berkembang. Ia juga beranggapan dengan mengikuti lomba ini ia dapat belajar banyak mengenai video promosi, teknik pengambilan gambar, editing dari berbagai peserta menjadi referensi untuk dirinya.
Selain itu, dengan mengikuti lomba ini menjadi pengalaman pertama untuk dirinya berkompetisi di tingkat nasional terutama di universitas ternama yang ada di Indonesia. “Pengalaman ini juga menambahkan relasi untuk saya dibidang studi yang saya tekuni yaitu Kesehatan Masyarakat,” tambahnya.
Lebih lanjut, Putra berharap agar dirinya tidak hanya sampai disini, ia menginginkan menjadi juara di kancah internasional. “Saya juga berharap saya dapat menambah skill yang mumpuni dibidang videografi dan promosi kesehatan,” lanjutnya.
Putra berkomitmen untuk dirinya sendiri bahwa ia akan terus mengikuti lomba-lomba yang ada. “Saya akan terus aktif mengikuti lomba-lomba yang ada kedepannya, dan saya ingin terus membawa nama kampus tercinta Universitas Malahayati lebih dikenal ditingkat nasional sampai Internasional,” serunya. (gil)
Editor: Gilang Agusman
Alumni Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Rizki Saputra Sukses Berkarir di PT Antrasita Sejahtera
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): M Rizki Saputra, alumni Teknik Lingkungan Universitas Malahayati tahun 2020, kini sukses dengan menempati posisi penting di PT Antrasita Sejahtera, vendor PT Bukit Asam di Pelabuhan Tarahan. Ia bekerja di Satuan Kerja K3LPLS sebagai Perencana dan Pengelola Lingkungan.
Rizki mengungkapkan bahwa menjadi alumni Teknik Lingkungan Malahayati memberikan banyak keuntungan dalam ilmu lingkungan.
“Dari sana saya dapat mengimplementasikan pelajaran yang saya pelajari di perkuliahan dalam pekerjaan saya sekarang yang sangat berkaitan dengan Lingkungan,” ujarnya.
Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru
Ia menambahkan, salah satu tugas penting yang dijalankannya adalah pengolahan limbah lingkungan dan perencanaan dalam bidang lingkungan di perusahaannya.
“Ilmu yang saya dapatkan di Malahayati sangat relevan dengan pekerjaan saya sekarang. Pengalaman di bangku kuliah membantu saya dalam merancang dan mengelola proyek-proyek lingkungan di PT Antrasita Sejahtera,” kata Rizki.
Keberhasilan Rizki dalam mengaplikasikan ilmu yang diperoleh selama masa studi di Universitas Malahayati menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain yang saat ini masih menempuh pendidikan.
Ia berpesan agar mahasiswa terus semangat belajar dan memanfaatkan setiap kesempatan untuk menggali ilmu sebanyak mungkin.
Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Bandar Lampung membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) untuk tahun akademik 2024/2025. Generasi Z yang memiliki minat dalam bidang teknik Lingkungan diundang untuk bergabung dengan prodi ini.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui link resmi Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Malahayati Bandar Lampung atau dengan datang langsung ke kampus. (*)
Editor: Asyihin
Jadi Dosen ITERA, Arif Setiajaya Alumni Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Berbagi Cerita
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Arif Setiajaya, S.T., M.Si, lulusan tahun 2015 Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati, kini menjadi dosen-lektor di Institut Teknologi Sumatera (ITERA).
Arif menyampaikan bahwa pendidikan yang ia terima di Universitas Malahayati memberikan dasar yang kuat untuk kariernya. “Menjadi alumni Teknik Lingkungan Universitas Malahayati memberi saya kepercayaan diri, dimana diajarkan oleh tenaga profesional yang juga berperan sebagai praktisi, sehingga apa yang disampaikan dapat diterapkan secara langsung,” ungkapnya.
Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru
Arif juga menyoroti pentingnya metode pengajaran berbasis Project Base Learning (PBL) yang diterapkan di Universitas Malahayati. Menurutnya, pendekatan ini melatih mahasiswa untuk terbiasa mengidentifikasi masalah serta melakukan analisis perencanaan rekayasa teknologi terbarukan.
“Pengajaran yang berbasis PBL melatih kami terbiasa untuk mengidentifikasi masalah serta melakukan analisis perencanaan rekayasa teknologi terbarukan yang dapat menjadi bekal saat terjun di dunia kerja,” tambahnya.
Saat ini, Arif berkontribusi dalam pengembangan pendidikan teknik di Indonesia melalui posisinya di Institut Teknologi Sumatera. Ia berharap dapat terus memberikan kontribusi positif bagi kemajuan dunia pendidikan dan teknologi di Indonesia.
Keberhasilan Arif Setiajaya merupakan salah satu bukti bahwa lulusan Universitas Malahayati mampu bersaing dan berprestasi di tingkat nasional.
Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru
Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Bandar Lampung membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) untuk tahun akademik 2024/2025. Generasi Z yang memiliki minat dalam bidang teknik Lingkungan diundang untuk bergabung dengan prodi ini.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui link resmi Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Malahayati Bandar Lampung atau dengan datang langsung ke kampus. (*)
Editor: Asyihin
Dosen Kebidanan dan Farmasi Universitas Malahayati Torehkan Prestasi di Desiminasi Hasil Pengabdian Masyarakat Vokasi
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Prestasi membanggakan kembali ditorehkan dosen-dosen Universitas Malahayati. Dua dosen Program Studi S1 Kebidanan, Ana Mariza, S.ST., M.Kes dan Sunarsih, S.SiT, Bdn., M.Kes, serta satu dosen Prodi S1 Farmasi, Apt. Ade Maria Ulfa, M.Kes, berhasil terpilih dalam kegiatan “Desiminasi Hasil-Hasil Penelitian dan Pengabdian Kepada Masyarakat Vokasi”.
Penetapan tersebut diumumkan melalui Surat Keputusan nomor 0356/D4/AL/04/2024 oleh Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi.
Kegiatan desiminasi tersebut dilaksanakan 24 Juli 2024 di Perpustakaan Universitas Malahayati, setelah sebelumnya pada tahun 2023 tim dosen ini berhasil lolos seleksi dan mendapatkan pendanaan hibah untuk Skema Pengabdian Kepada Masyarakat. Proyek yang diajukan berjudul “Optimalisasi Daun Sirih Sebagai Antiseptik Kewanitaan Dalam Bentuk Sediaan Sabun Daun Sirih” dan mendapat perhatian besar.
Sri Yanti Lisda, perwakilan dari Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, menjelaskan bahwa tim dosen dari Universitas Malahayati dipilih berdasarkan hasil evaluasi yang dilakukan selama Monitoring dan Evaluasi (Monev).
“Tim dosen dari Universitas Malahayati berhasil mendapatkan skor yang tinggi sehingga layak untuk dipilih dalam kegiatan desiminasi ini,” ujarnya.
Prestasi ini menjadi kebanggaan tersendiri bagi para dosen dan pihak civitas akademika Universitas Malahayati. “Ini merupakan kali pertama dosen dari Prodi Kebidanan dan Prodi Farmasi terpilih dalam kegiatan desiminasi hasil pengabdian masyarakat. Kami berharap semakin banyak dosen yang berhasil mendapatkan pendanaan hibah dan terpilih dalam desiminasi di tahun-tahun mendatang,” ungkap Ketua Tim.
Ia menambahkan bahwa semakin banyaknya kegiatan desiminasi seperti ini akan memberikan dampak positif dan manfaat yang besar bagi masyarakat, khususnya dalam bidang kesehatan. (*)
Editor: Asyihin
Universitas Malahayati Gelar Workshop Tata Kelola Jurnal Ilmiah Terakreditasi
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati bekerja sama dengan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenristekdikti menggelar Workshop Peningkatan Tata Kelola Jurnal Ilmiah Terakreditasi 2024 di Hotel Radisson Bandar Lampung, Kamis, 27 Juli 2024. Kegiatan ini diikuti oleh 50 dosen dari berbagai perguruan tinggi di Lampung yang telah lulus seleksi.
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., MM, dalam sambutannya mengatakan bahwa saat ini jumlah jurnal ilmiah sangat banyak, namun kurangnya pengetahuan menyebabkan banyak dosen salah dalam mengunggah jurnal mereka.
“Dalam mengelola jurnal, kita tidak hanya berbicara tentang kuantitas, tetapi juga bagaimana jurnal tersebut dapat terakreditasi Sinta,” ungkapnya.
Ia berharap dengan adanya pelatihan ini, para dosen akan lebih memahami tata kelola jurnal dan dapat mengunggah jurnal pada platform yang tepat.
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat yang diwakili oleh tim jurnal dan publikasi, Rizki Prasetya, S.Kom, menambahkan bahwa jumlah usulan jurnal pada tahun ini sangat banyak.
“Pada periode kedua nanti, akan ada 2000 jurnal yang akan kami umumkan untuk akreditasi, baik yang naik maupun turun statusnya,” ujarnya.
Rizki juga mengingatkan bahwa pedoman baru sedang digodok karena semakin banyaknya jurnal yang harus dinilai, sehingga penilaian akan mulai diperketat.
“Saya berharap para dosen tetap menjaga etika publikasi pada jurnal, terutama terkait pencatutan nama penulis dan review,” tambahnya.
Ia berharap agar jurnal dari para dosen yang hadir dalam workshop ini dapat menjadi jurnal terbaik di Indonesia dan menerima banyak manfaat terkait kegiatan tata kelola jurnal ini. (*)
Editor: Asyihin
34 Lulusan Sarjana Kedokteran Universitas Malahayati Ikuti Yudisium
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Sebanyak 34 lulusan sarjana dokter Universitas Malahayati mengikuti yudisium Fakultas Kedokteran yang diadakan di gedung rektorat pada Kamis, 25 Juli 2024. Acara ini dihadiri oleh para lulusan, dosen, dan keluarga yang turut memberikan dukungan.
Wakil Dekan Kedokteran, Neno Fitriyani H, dr., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan bahwa meraih gelar sarjana kedokteran membutuhkan proses yang panjang dan tidak mudah. “Ada yang melalui proses dengan lancar, namun tidak sedikit yang harus jatuh bangun,” ujarnya.
Neno juga menekankan bahwa setelah meraih gelar sarjana, para lulusan akan mengemban tanggung jawab yang besar. “Selain menyandang gelar dokter, artinya kalian sudah lebih dewasa dan siap menghadapi tanggung jawab yang lebih besar. Sebagai co-assisten, kalian akan berhadapan langsung dengan pasien, keluarga pasien, perawat, farmasi, dan laboratorium,” tambahnya.
Ia juga menitipkan pesan kepada para lulusan untuk selalu menjaga nama baik Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. “Jagalah sikap dan perilaku kalian,” pesannya.
Sementara itu, Wakil Rektor 4, Drs. Suharman, M.Pd., M.Kes., menjelaskan bahwa co-assisten adalah proses belajar lapangan untuk mempersiapkan diri menghadapi uji kompetensi. “Uji kompetensi ini bukan untuk mempersulit kalian, tapi sebagai sarana untuk mengukur apakah kalian layak menyandang profesi dokter,” jelas Suharman.
Setelah menyelesaikan masa co-assisten, para lulusan akan mengikuti uji kompetensi. Jika lulus, mereka akan melanjutkan ke tahapan sumpah dokter. Setelah itu, para dokter muda akan mengikuti program internship dari pemerintah selama satu tahun sebagai langkah awal dalam mengabdikan diri kepada masyarakat.(*)
Editor: Asyihin
Universitas Malahayati dan Kemenristekdikti Gelar Pendampingan Penulisan Artikel Ilmiah
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati bekerjasama dengan Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Kemenristekdikti menggelar pendampingan penulisan artikel ilmiah nasional dan internasional tahun 2024 di Hotel Radison Bandar Lampung, Kamis, 27 Juli 2024.
Kegiatan ini diikuti 60 dosen dari berbagai perguruan tinggi di Lampung yang telah lulus seleksi.
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., MM dalam sambutannya mengatakan bahwa penulisan ini menjadi hal yang sangat penting dan wajib bagi dosen maupun perguruan tinggi.
“Mudah-mudahan acara ini dapat memberikan kemudahan dalam penulisan artikel dan ke depan dapat merangsang para dosen untuk terus menulis artikel ilmiah bahkan hingga membuat buku, dan hasil dari kegiatan ini dapat peserta tularkan dan share ke dosen yang tidak ikut kegiatan ini,” ujar Dr. Achmad Farich.
Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat yang diwakili oleh tim jurnal dan publikasi Rizki Prasetya, S.Kom dalam sambutannya berharap semua ilmu yang disampaikan oleh narasumber tidak ada yang terlewat.
“Selamat kepada para peserta yang telah terseleksi untuk hadir mengikuti kegiatan ini. Di sini akan diarahkan bagaimana cara menulis artikel yang baik hingga memilih publikasi jurnal yang baik dan tepat,” kata Rizki Prasetya.
Rizki Prasetya juga mendorong para dosen untuk aktif mengupdate Sinta scorenya serta profil sintanya sehingga tidak tertinggal saat ada perubahan.
Kegiatan ini didampingi oleh narsumber diantaranya, Prof. Amirul Mukminin, S.Pd., M.Sc.Ed., PhD., Prof. Dr. Ir. Dian Fiantis, M.Sc., Prof. Ir. Siti Nurmaini, PhD., Prof. Suminar Setiati Achmadi., Prof. Jaka Sriyana, S.E., M.Si. Ph.D., dan Prof. Dr. Buhani, S.Pd., M.Si. (*)
Editor : Asyihin
Habzsha Ribi Suwandi, Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Borong Prestasi
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Selamat kepada Habzsha Ribi Suwandi (23140041) Mahasiswa Teknik Lingkungan Universitas Malahayati yang berhasil mendapatkan; Juara Sejarah Peraih Medali Perak pada Kompetisi Akademik Nasional Hari Pancasila, Juara Kimia Peraih Medali Perak pada Kompetisi Olimpiade Sains Integratif Indonesia, Juara Biologi Peraih Medali Perak pada Kompetisi Olimpiade Sains Integratif Indonesia, Juara Sejarah Peraih Medali Emas pada Kompetisi Olimpiade Sains Integratif Indonesia, Juara Bahasa Indonesia Peraih Medali Perak pada Kompetisi Olimpiade Sains Integratif Indonesia.
Kompetisi Akademik Nasional Hari Pancasila diselenggarakan oleh @olimpiadesiswa.id, pada 21-23 Juni 2024. Sedangkan Kompetisi Olimpiade Sains Integratif Indonesia (OSII 2024) diselenggarakan oleh @kompetisisiswa.id, 24-27 Juni 2024.
Olimpiade Sains Integratif Indonesia (OSII 2024) diselenggarakan oleh @kompetisisiswa.id adalah kompetisi yang menekankan integrasi antara berbagai cabang ilmu pengetahuan, seperti matematika, fisika, kimia, biologi, dan informatika. Tujuannya adalah untuk menguji dan meningkatkan pemahaman serta kemampuan siswa dalam berbagai disiplin ilmu tersebut.