Dosen Teknik Sipil Universitas Malahayati Ikuti Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) dan Munas BMPTTSSI di Mataram

MATARAM (Malahayati.ac.id): Dua dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati, yakni Ir. Amelia Oktavia, S.T., M.T., CST., CSP dan Devi Oktarina, S.T., M.T., turut ambil bagian dalam Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) sekaligus Musyawarah Nasional (Munas) Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI). Kegiatan bergengsi ini berlangsung selama tiga hari, 6–8 November 2025, bertempat di Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dengan mengusung tema “Inovasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Bencana dan Pariwisata,” Konteks ke-19 menjadi ajang strategis yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi teknik sipil dari seluruh Indonesia untuk berdiskusi dan berbagi gagasan tentang solusi inovatif menghadapi tantangan geopasial serta mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., yang menyampaikan apresiasinya terhadap peran dunia pendidikan tinggi dalam melahirkan ide-ide konstruktif bagi pembangunan daerah dan nasional.

Baca Juga: Semarak Dies Natalis ke-10, HIMFA Universitas Malahayati Gelar PHARMACOPI 2.0 Usung Tema “Strengthening Pharmaceutical Innovation and Collaboration”

Selain itu, Konteks ke-19 juga menghadirkan tiga keynote speaker ternama yang memberikan pandangan ilmiah dan pengalaman praktis di bidang ketekniksipilan, yakni: Prof. Ir. Sri Widiyantoro, M.Sc., Ph.D. – Ketua Pusat Studi Gempa Nasional, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir. Andy Prabowo, S.T., M.T., Ph.D., IPM. – Akademisi dari Universitas Tarumanegara, Ir. H. Ahmadi, SP-1 – Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB.

Kehadiran para pakar tersebut memperkaya diskusi mengenai pembangunan infrastruktur yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada ketahanan terhadap bencana, sekaligus memperhatikan potensi sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah.

Bagi Universitas Malahayati, partisipasi dosen dalam ajang nasional ini menjadi wujud nyata komitmen institusi dalam mendorong pengembangan akademik, penelitian, serta peningkatan mutu akreditasi program studi Teknik Sipil. Melalui kegiatan ini, para dosen diharapkan dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal nasional terindeks dari hasil Konteks ke-19.

“Keikutsertaan dosen kami dalam Konteks ke-19 menjadi bentuk apresiasi terhadap semangat kolaborasi dan inovasi. Ini juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat kapasitas penelitian serta memperluas jejaring akademik nasional bagi Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati,” ujar salah satu perwakilan Prodi Teknik Sipil.

Dengan semangat tersebut, Universitas Malahayati berharap agar di tahun-tahun mendatang semakin banyak dosen yang berpartisipasi aktif dalam forum akademik bergengsi seperti Konteks dan Munas BMPTTSSI, sebagai bukti kontribusi nyata kampus dalam membangun peradaban teknik sipil yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing global. (gil)

Editor: Gilang Agusman

dr. Vionita dan dr. Bagas Surya Atmaja Raih Penghargaan Lulusan Terbaik di Prosesi Sumpah Dokter ke-74 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

BANDAR LAMPUNG (Malahayati.ac.id): Dua nama mencuri perhatian dalam Prosesi Sumpah Dokter ke-74 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Rabu (5/11/2025), di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati. Dari total 59 dokter baru yang resmi dikukuhkan, dr. Vionita dan dr. Bagas Surya Atmaja berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai lulusan terbaik.

Dalam prosesi yang berlangsung khidmat dan penuh haru itu, dr. Vionita dinobatkan sebagai peraih nilai tertinggi Computer-Based Test (CBT) nasional periode Agustus 2025 dengan skor 88,00, sementara dr. Bagas Surya Atmaja meraih predikat lulusan terbaik dengan IPK 3,83.

Baca Juga: Universitas Malahayati Kukuhkan 59 Dokter Baru dalam Prosesi Sumpah Dokter Periode ke-74

Kedua dokter muda ini menjadi sosok inspiratif bagi rekan-rekannya, menunjukkan bahwa kerja keras, ketekunan, dan semangat belajar tanpa henti akan selalu membuahkan hasil terbaik.

Di tengah suasana bahagia dan haru, dr. Vionita mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diraih. Ia mengaku perjalanan menuju gelar dokter bukan hal mudah, namun penuh pembelajaran dan pengalaman berharga.

“Saya sangat bersyukur atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan oleh para dosen serta dukungan dari keluarga. Nilai CBT yang tinggi ini adalah hasil dari proses panjang belajar dan konsistensi. Saya berharap bisa terus mengembangkan diri dan menjadi dokter yang memberikan manfaat bagi banyak orang,” ujar dr. Vionita dengan penuh rasa haru.

Sementara itu, dr. Bagas Surya Atmaja menuturkan bahwa pencapaian yang diraihnya bukan semata hasil kerja pribadi, melainkan juga buah dari kerja sama dan semangat saling mendukung di antara rekan-rekan sejawat.

“Menjadi lulusan terbaik adalah kehormatan besar. Tapi yang lebih penting bagi saya adalah bagaimana kami bisa mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari untuk masyarakat. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama proses pendidikan. Semoga kami semua bisa mengabdi dengan sepenuh hati dan membawa nama baik almamater,” tutur dr. Bagas.

Baca Juga: dr. Ferdinand Anem Pigome, Jejak Langkah Anak Papua Menggapai Gelar Dokter di Universitas Malahayati

Prosesi Sumpah Dokter ke-74 ini menjadi momen bersejarah bagi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Selain menjadi tonggak awal pengabdian bagi 59 dokter baru, kegiatan ini juga menegaskan komitmen universitas dalam melahirkan tenaga medis profesional yang berilmu, beretika, dan berempati terhadap kemanusiaan.

Dengan semangat baru, para dokter muda Universitas Malahayati siap melangkah ke dunia profesi, membawa semangat pengabdian, serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kedokteran demi kesehatan masyarakat Indonesia. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Mahasiswa Profesi Bidan Universitas Malahayati Mulai Praktik Pra Profesi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro

METRO (Malahayati.ac.id): Sebanyak 21 mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas Malahayati resmi memulai kegiatan Praktik Pra Profesi Keterampilan Dasar Klinik (KDK) Tahun Akademik 2025–2026 di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro, Senin (3/11/2025).

Kegiatan praktik ini akan berlangsung selama dua minggu, mulai 3–14 November 2025, sebagai bagian dari implementasi kerja sama (MoU) antara Universitas Malahayati dengan RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro.

Acara pembukaan praktik diawali dengan penyerahan resmi mahasiswa oleh Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Nurul Isnaini, SST., M.Kes, kepada pihak rumah sakit. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa praktik Keterampilan Dasar Klinik merupakan tahapan penting dalam proses pendidikan calon bidan profesional.

“Kegiatan praktik KDK ini merupakan kompetensi fundamental yang menjadi pemantapan sekaligus prasyarat sebelum mahasiswa memasuki tahap stase klinik. Melalui praktik ini, mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan keterampilan dasar kebidanan yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dalam pengalaman nyata di lahan praktik,” ujar Nurul Isnaini.

Pihak RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro yang diwakili oleh dr. Hasyil Syahdu, MKM selaku Wakil Direktur Utama Pelayanan, menerima secara resmi penyerahan mahasiswa tersebut. Ia menyambut baik kehadiran mahasiswa Universitas Malahayati dan berharap momentum ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi para calon bidan.

“Kami menyambut dengan hangat kehadiran mahasiswa dari Universitas Malahayati. Gunakan kesempatan praktik ini dengan sebaik-baiknya sebagai bekal untuk menjadi bidan yang kompeten, profesional, dan beretika dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tutur dr. Hasyil.

Usai penyerahan mahasiswa, kegiatan dilanjutkan dengan persamaan persepsi antara Clinical Instructor (CI) dan dosen pembimbing, serta penjelasan tata tertib pelaksanaan praktik. Para mahasiswa juga diberikan arahan mengenai metode pembelajaran yang akan digunakan, yakni pre dan post conference serta bed side teaching, guna memastikan setiap mahasiswa memahami peran dan tanggung jawabnya selama praktik.

Praktik Keterampilan Dasar Klinik ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan teknis dan sikap profesional, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan pelayanan kesehatan. Melalui kegiatan ini, Universitas Malahayati terus berkomitmen mencetak tenaga bidan yang unggul, berkarakter, dan siap mengabdi bagi masyarakat. (gil)

Editor: Gilang Agusman

dr. Ferdinand Anem Pigome, Jejak Langkah Anak Papua Menggapai Gelar Dokter di Universitas Malahayati

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Momen penuh haru dan kebanggaan dalam Prosesi Sumpah Dokter ke-74 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Rabu (5/11/2025). Di tengah suasana sakral yang menyelimuti Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati, nama dr. Ferdinand Anem Pigome mencuri perhatian banyak pihak. Lahir di Jayapura tahun 1997, Ferdinand resmi dikukuhkan sebagai dokter setelah menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan kedokteran dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.69 (sangat memuaskan).

Ferdinand hadir didampingi sang ibu dan saudaranya, yang tampak menahan haru saat menyaksikan momen bersejarah tersebut. Bagi mereka, prosesi ini bukan sekadar seremoni kelulusan, tetapi puncak dari perjuangan panjang seorang anak Papua yang menempuh jalan penuh tantangan untuk meraih cita-cita menjadi seorang dokter.

Perjalanan Ferdinand menuju gelar dokter dimulai ketika ia berhasil meraih beasiswa dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua. Beasiswa tersebut membuka jalan baginya untuk menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia yang dikenal memiliki komitmen kuat dalam menghasilkan tenaga medis berkualitas dan berintegritas.

“Awalnya saya tidak menyangka akan kuliah sejauh ini, di luar tanah kelahiran saya. Tapi saya yakin, ilmu tidak mengenal batas. Saya ingin belajar dan membawa pulang ilmu ini untuk membangun Papua,” kenang Ferdinand dengan senyum penuh syukur.

Saat namanya dipanggil dalam prosesi sumpah dokter, Ferdinand tak kuasa menahan air mata. Kemudian ia menghampiri ibunya yang hadir dengan senyum penuh bangga, simbol dari doa, perjuangan, dan pengorbanan yang terbayar tuntas.

“Bagi saya, ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang. Saya tidak akan berhenti di sini. Saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berkontribusi dalam memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Papua,” ujar dr. Ferdinand dengan penuh semangat.

Dalam sesi waancara bersama humasmalahayatinews Ferdinand menceritakan berbagai tahap pembelajaran mulai dari perkuliahan teori di kampus hingga praktik klinik di berbagai rumah sakit pendidikan.

Bagi Ferdinand, masa-masa praktik profesi dokter menjadi pengalaman yang paling berharga. Di sinilah ia belajar berinteraksi langsung dengan pasien, memahami empati, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab moral sebagai calon tenaga medis. “Menjadi dokter bukan hanya soal pengetahuan medis, tapi tentang hati, tentang bagaimana kita melayani dengan rasa kemanusiaan,” ujarnya.

Ferdinand juga aktif dalam kegiatan sosial dan akademik yang digelar kampus. Pengalaman tersebut semakin meneguhkan tekadnya untuk kembali ke Papua dan berkontribusi bagi peningkatan layanan kesehatan di sana.

Apresiasi tinggi hadir dari Universitas Malahayati, Kepala Biro Administrasi Akademik Universitas Malahayati, Ahmad Iqbal, S.S, turut menyampaikan apresiasinya atas pencapaian dr. Ferdinand. Ia menilai, kisah perjuangan Ferdinand merupakan contoh nyata dari semangat belajar tanpa batas yang selaras dengan nilai-nilai Universitas Malahayati.

“Kami sangat bangga dengan capaian dr. Ferdinand. Ia bukan hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda khususnya daerah Papua. Universitas Malahayati selalu berkomitmen untuk mendukung mahasiswa dari berbagai daerah agar bisa tumbuh, berkembang, dan berkontribusi bagi bangsa,” ujar Ahmad Iqbal.

“Ia juga menambahkan bahwa Universitas Malahayati terus membuka ruang bagi putra-putri daerah melalui kerja sama dengan berbagai lembaga dan pemerintah daerah, agar kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bisa dirasakan secara merata di seluruh Indonesia,”tandasnya.

Kisah perjuangan dr. Ferdinand Anem Pigome menjadi bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan tekad kuat mampu menembus segala keterbatasan. Dari Jayapura hingga ke panggung kehormatan di Universitas Malahayati, ia telah menginspirasi banyak orang, khususnya generasi muda Papua untuk berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya.

Dengan gelar dokter yang kini disandangnya, dr. Ferdinand siap melangkah ke babak baru dalam pengabdian, membawa semangat pelayanan dan cita-cita mulia untuk menjadikan kesehatan di Papua semakin maju dan merata.

“Saya ingin kembali ke tanah kelahiran saya, memberikan yang terbaik bagi masyarakat, dan membuktikan bahwa anak Papua juga bisa menjadi bagian dari solusi bagi bangsa,” – dr. Ferdinand Anem Pigome. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Universitas Malahayati Kukuhkan 59 Dokter Baru dalam Prosesi Sumpah Dokter Periode ke-74

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id) Suasana haru dan khidmat menyelimuti Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati, Rabu (5/11/2025), saat Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sukses menggelar Prosesi Sumpah Dokter ke-74. Sebanyak 59 lulusan resmi dikukuhkan sebagai dokter baru, menandai langkah awal mereka dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai tenaga medis profesional.

Acara sakral ini menjadi momentum bersejarah bagi para lulusan, keluarga, serta civitas akademika Universitas Malahayati. Prosesi sumpah bukan sekadar seremoni kelulusan, tetapi juga bentuk janji suci untuk menjunjung tinggi etika, tanggung jawab, dan integritas profesi dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkeadilan dan berperikemanusiaan.

Prosesi sumpah dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Dr. dr. Tessa Sjahriani, M.Kes. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga atas capaian para lulusan yang telah menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan dokter dengan penuh dedikasi.

“Menjadi dokter bukan hanya soal gelar, tetapi soal amanah dan pengabdian. Hari ini, kalian resmi memegang tanggung jawab besar untuk melayani masyarakat dengan hati dan ilmu pengetahuan. Jadilah dokter yang berempati, berintegritas, dan terus belajar sepanjang hayat,” ujar Dr. Tessa dengan penuh semangat.

Beliau juga menegaskan pentingnya menjunjung nilai-nilai kemanusiaan serta profesionalisme di tengah tantangan dunia kesehatan yang terus berkembang.

Mewakili Rektor Universitas Malahayati, Dr. Muhammad Kadafi, S.H., M.H., hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes. Dalam sambutannya, ia memberikan pesan mendalam mengenai nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh seorang dokter.

“Integritas dan religiusitas adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari profesi dokter. Ilmu yang kalian miliki harus selalu disertai dengan keikhlasan dalam melayani. Jadilah dokter yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter dan berakhlak mulia,” tutur Prof. Dessy.

Ia juga mengapresiasi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati yang terus melahirkan lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam prosesi tersebut, penghargaan diberikan kepada dr. Vionita sebagai peraih skor tertinggi Computer-Based Test (CBT) periode Agustus 2025 dengan nilai 88,00, serta kepada dr. Bagas Surya Atmaja sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,92. Kedua lulusan ini menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya untuk terus berprestasi dan mengabdi dengan sepenuh hati.

Prosesi Sumpah Dokter ke-74 ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari institusi kesehatan dan mitra rumah sakit. Di antaranya: Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Lampung: dr. Djohan Lius, M.Kes., Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung: dr. Ria R., IDI Wilayah Provinsi Lampung: Dr. dr. Aila Karyus, S.H., M.Kes., Sp.KKLP., IDI Kota Bandar Lampung: dr. Zam Zanariah, Sp.S., M.Kes., Direktur RS Bintang Amin: dr. Rahmawati, M.PH., RSAM: dr. Edi Ramdhani, M.H.Kes., RS Ahmad Yani Metro: dr. Solehin, Sp.PD., RS Bhayangkara: dr. S. Wimbo., Balai Karantina Kesehatan Kelas I Panjang: dr. Virsa., Dekan FK Universitas Muhammadiyah Metro: dr. Windi Pratiwi, MMRS., Perwakilan Alumni: dr. Agus Kelana

Dari internal kampus, hadir pula jajaran pimpinan Universitas Malahayati, antara lain: bDrs. Suharman, M.Pd., M.Kes – Wakil Rektor IV, dr. Neno Fitriani Hasbie, M.Kes – Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. dr. Hidayat, Sp.PK., M.Kes – Wakil Dekan Bidang Non-Akademik, dr. Ade Utia Detty, M.Kes – Ketua Program Studi Profesi Dokter., Kepala PMB Universitas Malahayati: Romy J. Utama, S.E., M.Sos

Prosesi sumpah ditutup dengan pembacaan janji dokter dan penandatanganan berita acara sumpah yang disaksikan oleh para pejabat yang hadir. Para dokter baru kemudian menerima pin dan sertifikat sumpah sebagai simbol resmi pengukuhan profesi mereka.

Momen haru terlihat ketika para lulusan memberikan penghormatan kepada orang tua dan dosen pembimbing yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan mereka menjadi dokter.

Dengan dikukuhkannya 59 dokter baru ini, Universitas Malahayati kembali menegaskan komitmennya sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran terbaik di Sumatera yang melahirkan dokter-dokter unggul, beretika, dan siap mengabdi untuk masyarakat Indonesia. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Mahasiswa Profesi Ners Universitas Malahayati Siap Jalani Stase Keperawatan Maternitas dan Anak di Enam Puskesmas Kota Bandar Lampung

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Memasuki bulan November 2025, mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Malahayati kembali melangkah ke babak baru dalam perjalanan akademiknya. Sebanyak 53 mahasiswa dan mahasiswi secara resmi memulai Stase Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Anak, yang akan berlangsung selama empat minggu, mulai 3 hingga 30 November 2025, di enam Puskesmas yang berada dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.

Acara serah terima mahasiswa praktik dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung pada Jumat, 31 Oktober 2025, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua institusi. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Program Studi Profesi Ners, Aryanti Wardiyah, Ns., Sp.Kep. Mat., secara resmi menyerahkan para mahasiswa kepada pihak Dinas Kesehatan. Penyerahan diterima oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, drg. Santi Sundari, M.Kes., yang hadir mewakili Kepala Dinas Kesehatan.

Dalam sambutannya, Aryanti Wardiyah Ns., Sp.Kep. Mat., menyampaikan rasa bangga dan harapannya agar para mahasiswa dapat menjalani stase dengan penuh tanggung jawab, semangat belajar, dan profesionalisme.

“Praktik lapangan ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam situasi nyata di masyarakat. Kami berharap para mahasiswa dapat menunjukkan sikap profesional, beretika, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keperawatan dalam setiap tindakan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari kurikulum pendidikan profesi ners yang bertujuan untuk membentuk perawat yang kompeten dan berkarakter.

“Kami percaya, pengalaman klinik yang diperoleh di lapangan akan menjadi bekal berharga dalam membentuk kemampuan klinis, empati, serta komunikasi terapeutik mahasiswa,” tambahnya.

Sementara itu, drg. Santi Sundari, M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas komitmen Universitas Malahayati dalam menjalin kemitraan dengan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.

“Kami menyambut baik kerja sama ini. Mahasiswa keperawatan merupakan calon tenaga kesehatan masa depan yang akan berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Kami berharap kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, khususnya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas,” ujarnya.

Usai acara serah terima, kegiatan dilanjutkan dengan persamaan persepsi bersama para pembimbing lahan dari masing-masing Puskesmas. Dalam sesi tersebut, Koordinator Stase Keperawatan Maternitas, Rilyani, Ns., M.Kes., dan Koordinator Stase Keperawatan Anak memberikan penjelasan mengenai tata tertib, tugas-tugas, serta target kompetensi yang harus dicapai mahasiswa selama menjalani stase.

Rilyani menekankan pentingnya disiplin, kerja sama tim, dan kemampuan komunikasi dalam menghadapi pasien maupun tenaga kesehatan di lapangan.

“Mahasiswa harus mampu menunjukkan sikap profesional sejak dini. Setiap interaksi dengan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya merupakan bagian dari proses pembelajaran yang tidak ternilai,” jelasnya.

Kegiatan praktik klinik ini merupakan bentuk nyata dari implementasi kerja sama antara Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati dengan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, yang telah terjalin secara berkesinambungan. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman praktik nyata, memperluas wawasan, serta meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu, anak, dan keluarga.

Dengan semangat belajar dan pengabdian, para calon Ners Universitas Malahayati siap menimba pengalaman berharga di dunia pelayanan kesehatan masyarakat. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya memperkuat kompetensi klinik mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Kota Bandar Lampung. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Gelar Yudisium Profesi Dokter ke-74, 59 Lulusan Siap Mengabdi untuk Negeri

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Suasana penuh kebanggaan dan haru menyelimuti Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati pada Selasa (4/11/2025). Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sukses menggelar Yudisium Profesi Dokter Periode ke-74, yang diikuti oleh 59 peserta yang telah menuntaskan seluruh rangkaian pendidikan mereka dalam Program Profesi Dokter.

Acara sakral ini menjadi momen penting yang menandai langkah baru para lulusan untuk segera mengabdi kepada masyarakat sebagai tenaga medis profesional. Para peserta yudisium tampak antusias dan penuh haru saat nama mereka dipanggil satu per satu, menandakan berakhirnya perjuangan panjang dan dimulainya tanggung jawab besar sebagai dokter.

Turut hadir dalam kegiatan tersebut jajaran pimpinan universitas, antara lain Wakil Rektor IV, Drs. Suharman, M.Pd., M.Kes., Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. Tessa Syahrini, dr., M.Kes., Wakil Dekan Non Akademik, Dr. Hidayat, dr., SpPK., Subsp. P.I (K), Kepala Program Studi Profesi Dokter, dr. Ade Utia Detty, M.Kes., serta para dosen dari Program Profesi dan Pendidikan Dokter Universitas Malahayati.

Dalam sambutannya, Wakil Rektor IV, Drs. Suharman, M.Pd., M.Kes., menyampaikan rasa bangga dan apresiasinya kepada seluruh peserta yudisium. Ia menekankan bahwa gelar dokter bukanlah akhir dari perjuangan, melainkan awal dari pengabdian yang sesungguhnya kepada masyarakat.

“Hari ini bukan hanya tentang keberhasilan akademik, tetapi juga tentang tanggung jawab moral. Kalian kini memegang amanah besar untuk memberikan pelayanan kesehatan terbaik kepada masyarakat. Jadilah dokter yang membawa manfaat dan harapan bagi sesama,” ujar Drs. Suharman.

“Tetaplah menjalin hubungan dengan rekan-rekan kalian yang masih berjuang. Di mana pun kalian berada, ingatlah bahwa kalian membawa nama besar Universitas Malahayati. Jaga etika, tunjukkan kualitas, dan buktikan bahwa dokter lulusan Malahayati adalah dokter yang unggul, berkarakter, serta menjunjung tinggi nilai kemanusiaan,” tambahnya.

Sementara itu, Dekan Fakultas Kedokteran, Dr. Tessa Syahrini, dr., M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan rasa haru sekaligus bangganya kepada para lulusan yang berhasil melewati setiap tahapan dengan penuh dedikasi. Ia menilai, keberhasilan ini merupakan buah dari kerja keras, disiplin, dan dukungan keluarga yang tak pernah surut.

“Hari ini adalah bukti nyata dari perjalanan panjang penuh tantangan yang kalian lalui. Keringat, air mata, dan doa yang kalian panjatkan kini terbayar lunas. Tapi ingat, perjuangan sesungguhnya baru dimulai. Di dunia nyata nanti, ilmu kalian akan diuji dengan situasi yang nyata pula,” tutur Dr. Tessa.

Ia juga berpesan agar para lulusan tidak hanya menjadi dokter yang unggul secara akademik, tetapi juga memiliki empati dan integritas tinggi dalam menjalankan profesinya.

“Jadilah dokter yang tidak hanya cerdas, tapi juga berhati nurani. Hadirkan kehangatan, ketulusan, dan kepedulian dalam setiap tindakan medis kalian. Karena sejatinya, menjadi dokter adalah tentang melayani dengan hati,” imbuhnya.

Yudisium Profesi Dokter ke-74 ini menegaskan komitmen Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dalam mencetak dokter-dokter profesional, berintegritas, dan berdaya saing tinggi. Dengan semangat pengabdian, para lulusan diharapkan mampu menjadi garda terdepan dalam meningkatkan derajat kesehatan masyarakat Indonesia. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia Kunjungi Green House Ketahanan Pangan Desa Hajimena

LAMPUNGSELATAN(Malahayati.ac.id): Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kolaborasi internasional, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Malahayati bersama Universiti Putra Malaysia (UPM) melakukan kunjungan ke Green House Ketahanan Pangan Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Kamis (30/10/2025).

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Community Health Service bertema “Sosialisasi Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Pemanfaatan Ovitrap” yang dilaksanakan di desa tersebut. Tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat langsung inovasi dan praktik ketahanan pangan berbasis masyarakat yang dikembangkan di Desa Hajimena, sekaligus memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat lokal.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati, Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., didampingi para Kaprodi dan dosen FIK, serta Plt. Kepala International Office, Syafik Arisandi, S.S., M.Kes. Dari pihak Desa Hajimena, kegiatan ini juga dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Lampung Komisi IV, Wahrul Fauzi Silalahi, S.H., M.H., Ketua PKK Desa Hajimena, Rosni Abu Bakar, serta sejumlah kader kesehatan dan masyarakat setempat.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia berkeliling melihat berbagai hasil budidaya yang dikembangkan di Green House, mulai dari tanaman hortikultura hingga sayuran organik yang menjadi bagian dari program ketahanan pangan desa.

Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., menyampaikan apresiasi terhadap kreativitas dan kemandirian masyarakat Desa Hajimena yang mampu mengelola sumber daya lokal menjadi program ketahanan pangan yang berkelanjutan.

“Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh masyarakat Hajimena. Program Green House ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menunjukkan kesadaran tinggi terhadap lingkungan sehat dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan semangat pengabdian masyarakat dan pemberdayaan komunitas yang kami dorong di Universitas Malahayati,” ujar Dr. Lolita.

Kunjungan ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara Universitas Malahayati, Universiti Putra Malaysia, dan pemerintah Desa Hajimena. Selain menjadi ajang pertukaran pengetahuan, kegiatan ini juga menegaskan komitmen bersama untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan dan ketahanan pangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kolaborasi lintas negara tidak hanya menghasilkan manfaat akademik, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat—menjadikan Desa Hajimena sebagai model desa yang sehat, produktif, dan berdaya secara mandiri. (gil)

Editor: Gilang Agusman

FIK Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia Gelar Pengabdian Masyarakat, Sosialisasi Pencegahan DBD Melalui Pemanfaatan Ovitrap di Desa Hajimena

LAMPUNGSELATAN (Malahayati.ac.id): Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Malahayati kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui kegiatan Community Health Service atau Pengabdian Masyarakat. Kali ini, FIK Universitas Malahayati berkolaborasi dengan Universiti Putra Malaysia (UPM) dalam kegiatan bertema “Sosialisasi Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Pemanfaatan Ovitrap” yang dilaksanakan di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Kamis (30/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak dari lingkungan akademik, pemerintahan desa, serta tenaga kesehatan. Dari Universitas Malahayati, hadir Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., para Kaprodi dan dosen FIK, serta Plt. Kepala International Office, Syafik Arisandi, S.S., M.Kes.

Sementara itu, dari pihak Desa Hajimena, hadir Anggota DPRD Provinsi Lampung Komisi IV, Wahrul Fauzi Silalahi, S.H., M.H., Ketua PKK Desa Hajimena, Rosni Abu Bakar, Kepala UPTD Puskesmas Hajimena yang diwakili oleh Sri Wahyuni, S.ST selaku Pengelola Program DBD, serta Bidan Desa dan Kader Kesehatan Desa Hajimena.

Dalam sambutannya, Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pengabdian masyarakat kolaboratif ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama internasional antara Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia, khususnya dalam bidang kesehatan komunitas.

“Kegiatan ini bukan hanya bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga ajang berbagi ilmu lintas negara. Melalui sinergi akademisi dan masyarakat, kita berharap dapat menekan angka kasus DBD dengan cara yang inovatif, salah satunya melalui pemanfaatan Ovitrap sebagai alat sederhana namun efektif dalam mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti,” ujar Dr. Lolita dalam sambutannya.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa, baik dari Universitas Malahayati maupun Universiti Putra Malaysia, untuk memahami langsung kondisi lapangan serta tantangan dalam upaya pencegahan penyakit menular di masyarakat.

Sementara itu, Ketua PKK Desa Hajimena, Rosni Abu Bakar, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia terhadap masyarakat Hajimena.

“Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini. Sosialisasi dan pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi kader kesehatan dan masyarakat. Dengan pemanfaatan Ovitrap, masyarakat dapat turut serta aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran DBD secara mandiri,” ungkap Rosni.

Ia juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut sehingga masyarakat Desa Hajimena semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk.

Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Posyandu ILP Sidorejo untuk melakukan pelatihan pembuatan Ovitrap. Dalam sesi ini, masyarakat diajarkan cara membuat dan menggunakan Ovitrap dengan bahan sederhana yang mudah didapat, namun efektif dalam memutus siklus perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.

Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Wahrul Fauzi Silalahi, S.H., M.H., yang menyatakan dukungannya terhadap inisiatif pengabdian masyarakat tersebut.

“Program seperti ini sangat baik karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Pencegahan DBD tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan, tetapi perlu peran aktif masyarakat. Saya mengapresiasi kolaborasi antara perguruan tinggi lokal dan internasional yang membawa dampak nyata bagi desa,” ujar Wahrul. (gil)

Editor: Gilang Agusman

 

Mahasiswa Universiti Putra Malaysia (UPM) Kunjungi Rumah Dinas Wali Kota Metro dalam Rangka Student Mobility Program di Universitas Malahayati

METRO (malahayati.ac.id): Lima mahasiswa Universiti Putra Malaysia (UPM) yang tengah menjalani Student Mobility Program: Clinical Elective Placement (CEP) 2025 di Universitas Malahayati, melakukan kunjungan kehormatan ke Rumah Dinas Wali Kota Metro pada Kamis (30/10/2025).

Kunjungan tersebut dihadiri oleh para mahasiswa UPM yaitu Nazirul Mubin, Harith Hazmi, Farah Liza, Zulaikha Nasron, dan Fareesha Hana, yang merupakan peserta program internasional hasil kerja sama antara Universiti Putra Malaysia dan Universitas Malahayati.

Dalam kunjungan ini, para mahasiswa didampingi oleh Kepala Humas dan Protokol Universitas Malahayati, Emil Tanhar, S.Kom., serta Kepala Bagian Kemahasiswaan, Rudi Winarno, S.Kep., Ns., M.Kes. Mereka disambut hangat oleh Wali Kota Metro, Hi. Bambang Iman Santoso, S.Sos., M.Pd.I., didampingi Dr. Eko Hendro Saputra, S.T., M.Kes. selaku Kepala Dinas Kesehatan Kota Metro, serta Deddy Hasmara, S.STP., M.Si., Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Metro.

Pertemuan yang berlangsung dalam suasana hangat dan penuh keakraban ini menjadi ajang pertukaran gagasan dan pandangan terkait dunia pendidikan, kesehatan, serta potensi kolaborasi antara Kota Metro dan Universiti Putra Malaysia melalui Universitas Malahayati.

Wali Kota Metro, Hi. Bambang Iman Santoso, S.Sos., M.Pd.I., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan rasa bangga atas kunjungan mahasiswa internasional tersebut.

“Kami sangat menyambut baik kehadiran para mahasiswa dari Universiti Putra Malaysia di Kota Metro. Kunjungan ini bukan hanya mempererat hubungan antara dua institusi pendidikan, tetapi juga membuka peluang kerja sama lintas negara dalam bidang kesehatan dan pendidikan. Kami berharap para mahasiswa dapat mengambil banyak pengalaman dan pengetahuan selama berada di Indonesia, khususnya di Universitas Malahayati,” ujar Walikota Metro.

Lebih lanjut, ia menambahkan bahwa kehadiran mahasiswa asing di Metro menjadi bukti bahwa kota ini semakin dikenal sebagai kota yang ramah pendidikan dan memiliki potensi besar dalam pengembangan kerja sama internasional.

“Metro terus berkomitmen untuk menjadi kota yang terbuka terhadap kolaborasi global, terutama dalam bidang pendidikan dan kesehatan. Kami bangga Universitas Malahayati menjadi bagian dari gerakan ini,” imbuhnya.

Sementara itu, Rudi Winarno, S.Kep., Ns., M.Kes., selaku Kepala Bagian Kemahasiswaan Universitas Malahayati, mengatakan program ini memberikan kesempatan bagi mahasiswa internasional untuk memahami sistem pendidikan, pelayanan kesehatan, serta memperkaya wawasan ilmiah, khususnya di Universitas Malahayati.

Disisi lain, Kepala Humas dan Protokol Universitas Malahayati, Emil Tanhar, S.Kom., menambahkan bahwa kegiatan Student Mobility Program ini merupakan bagian dari upaya kampus dalam memperkuat jaringan akademik internasional dan memberikan pengalaman lintas budaya bagi mahasiswa.

Kunjungan ke Rumah Dinas Wali Kota Metro menjadi salah satu agenda penting dalam rangkaian kegiatan mahasiswa UPM selama mengikuti Clinical Elective Placement di Universitas Malahayati. Para mahasiswa juga dikenalkan dengan kebudayaan, sistem kesehatan, dan pemerintahan daerah di Kota Metro.

Kegiatan ini diharapkan tidak hanya memperluas wawasan mahasiswa UPM, tetapi juga mempererat hubungan persahabatan antara Malaysia dan Indonesia, khususnya antara Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia. (gil)

Editor: Gilang Agusman