Program Studi Manajemen Universitas Malahayati Gelar Kuliah Umum OBE Bertema Smart Management and Modern Finance

BANDAR LAMPUNG (Malahayati.ac.id): Program Studi Manajemen Universitas Malahayati kembali menggelar Kuliah Umum Implementasi Outcome Based Education (OBE) dengan tema “Smart Management and Modern Finance: Building a Financially Literate Generation Ready to Compete Globally.” Kegiatan ini berlangsung pada Kamis (13/11/2025) di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati dan dihadiri 376 mahasiswa Manajemen angkatan 2024 dan 2025.

Baca Juga: Wakil Rektor II Universitas Malahayati Hadiri BCA Commercial Gathering, Bahas Peluang Kolaborasi Strategis

Ketua pelaksana, Ayu Nursari, S.E., M.E., dalam laporannya menyampaikan bahwa kuliah umum ini menjadi salah satu agenda penting Prodi Manajemen dalam memperkuat penerapan OBE serta membekali mahasiswa dengan wawasan keuangan modern. Ia juga menyampaikan apresiasi atas antusiasme peserta yang memenuhi ruangan hingga kegiatan berlangsung dengan sangat dinamis.

Kegiatan ini menghadirkan empat narasumber dari berbagai lembaga dan industri, yaitu:
• Nur Annisa, S.E., M.E. – BNI
• Hary Febriady, S.E. – FIF Group
• Randi Arfanda Reza, S.Sos., S.E., M.B.A. – BPJS Ketenagakerjaan
• Nani Susanti, S.E. – Kantor Wilayah DJP

Para narasumber memaparkan materi terkait literasi keuangan, manajemen modern, tantangan industri keuangan, serta pentingnya kesiapan generasi muda dalam menghadapi kompetisi global. Mahasiswa tampak aktif berdiskusi, mencatat poin-poin penting, dan mengajukan pertanyaan seputar pengelolaan keuangan, peluang karier, serta peran manajemen dalam ekosistem ekonomi modern.

Ketua Program Studi Manajemen, Dr. Febrianti, S.E., M.Si, dalam sambutannya menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan komitmen Prodi Manajemen untuk terus menguatkan implementasi OBE secara berkelanjutan.
“Semoga ilmu yang didapat hari ini dapat diimplementasikan dengan sebaik-baiknya. Prodi Manajemen akan selalu konsisten menjalankan penerapan OBE. Kami mohon dukungan agar kuliah umum seperti ini tetap kondusif. Catat hal-hal penting dan bertanyalah tentang apa pun yang ingin kalian ketahui,” ujarnya.

Baca Juga: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati Gelar Terapi Aktivitas Kelompok untuk Lansia di PSLU Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar

Rektor Universitas Malahayati, Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H, tidak dapat hadir dan diwakili oleh Wakil Rektor I, Prof. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes. Dalam sambutannya, Prof. Dessy memberikan apresiasi kepada Prodi Manajemen atas terselenggaranya kuliah umum ini serta menekankan pentingnya pemahaman OBE dalam proses pembelajaran.
“Kegiatan seperti ini memberikan ruang bagi mahasiswa untuk mengembangkan kompetensi secara nyata sesuai capaian pembelajaran OBE. Kami mengapresiasi langkah Prodi Manajemen yang terus aktif menghadirkan kegiatan edukatif dan relevan dengan kebutuhan dunia kerja,” ujarnya.

Dengan terselenggaranya kuliah umum ini, Prodi Manajemen Universitas Malahayati berharap mahasiswa semakin siap menghadapi tantangan global, memiliki literasi keuangan yang kuat, serta mampu bersaing di dunia profesional yang semakin kompetitif. Kegiatan ditutup dengan sesi foto bersama dan pemberian penghargaan kepada para narasumber. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Wakil Rektor II Universitas Malahayati Hadiri BCA Commercial Gathering, Bahas Peluang Kolaborasi Strategis

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Wakil Rektor II Universitas Malahayati, Drs. Nirwanto, M.Kes, menghadiri acara BCA Commercial Gathering yang digelar di Hotel Azana Boutique, Rabu (12/11/2025). Kehadirannya turut didampingi oleh Kepala Humas dan Protokol Universitas Malahayati, Emil Tanhar, S.Kom.

Acara yang diselenggarakan oleh Bank Central Asia (BCA) ini menghadirkan sejumlah pelaku usaha, pimpinan institusi pendidikan, dan mitra strategis BCA dari berbagai sektor di Provinsi Lampung. Turut hadir dan memberikan sambutan Suhardjo Moeliadi, selaku Kepala Kantor Wilayah VI BCA, yang menekankan pentingnya sinergi antara dunia perbankan dengan lembaga pendidikan dan sektor bisnis dalam mendukung pertumbuhan ekonomi daerah.

Baca Juga: Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati Gelar Terapi Aktivitas Kelompok untuk Lansia di PSLU Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar

Dalam sambutannya, Suhardjo Moeliadi menyampaikan bahwa BCA terus berkomitmen untuk menghadirkan solusi finansial yang inovatif, efisien, dan berbasis teknologi digital. “Kami ingin menjadi mitra strategis bagi berbagai institusi, termasuk universitas, dalam membangun ekosistem keuangan yang sehat, modern, dan berkelanjutan,” ujarnya.

Menanggapi hal tersebut, Drs. Nirwanto, M.Kes memberikan sejumlah masukan konstruktif terkait ide-ide yang disampaikan pihak BCA. Ia menilai bahwa gagasan penguatan kolaborasi antara BCA dan perguruan tinggi seperti Universitas Malahayati sangat relevan, terutama dalam menghadapi tantangan transformasi digital di dunia pendidikan dan manajemen keuangan kampus.

“Universitas Malahayati selalu terbuka terhadap kerja sama yang mendukung peningkatan efisiensi dan transparansi pengelolaan keuangan institusi. Kami melihat potensi besar untuk berkolaborasi, baik dalam hal pengembangan sistem pembayaran digital mahasiswa, literasi keuangan civitas akademika, maupun program edukasi perbankan bagi mahasiswa,” ujar Nirwanto.

Lebih lanjut, Nirwanto menambahkan bahwa sinergi antara dunia pendidikan dan sektor perbankan dapat memberikan manfaat jangka panjang, tidak hanya bagi institusi, tetapi juga bagi mahasiswa sebagai generasi penerus yang perlu dibekali dengan kemampuan finansial dan kewirausahaan yang baik.

Baca Juga: LPPM Universitas Malahayati Laksanakan Monev Program Pengabdian Masyarakat, Dorong Inovasi Ekoenzim Ramah Lingkungan

Acara BCA Commercial Gathering 2025 ini juga menjadi ajang networking dan diskusi interaktif antar peserta. Beberapa isu yang dibahas antara lain transformasi digital perbankan, solusi pembayaran kampus, pengelolaan dana institusi, hingga peluang kerja sama dalam kegiatan sosial dan pendidikan.

Dengan semangat kolaboratif yang terbangun, Universitas Malahayati dan BCA diharapkan dapat segera menjajaki langkah konkret dalam mewujudkan kemitraan strategis, khususnya dalam bidang edukasi finansial, pengembangan digital campus, dan program pemberdayaan mahasiswa. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati Gelar Terapi Aktivitas Kelompok untuk Lansia di PSLU Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar

NATAR (Malahayati.ac.id): Kepedulian terhadap kesehatan jiwa dan kesejahteraan lansia diwujudkan oleh Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati bersama mahasiswa semester 7 melalui kegiatan Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) di Panti Sosial Lanjut Usia (PSLU) Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Jumat (7/11/2025).

Kegiatan yang berlangsung dengan penuh kehangatan ini mengusung tema “Terapi Aktivitas Kelompok (TAK) untuk Meningkatkan Kualitas Hidup Lansia.” Melalui kegiatan ini, para mahasiswa memberikan pendampingan langsung kepada para penghuni panti dengan berbagai aktivitas yang dirancang untuk menstimulasi fungsi kognitif, meningkatkan keterampilan sosial, mengurangi depresi dan kecemasan, serta menumbuhkan semangat hidup bagi para lansia.

Baca Juga: LPPM Universitas Malahayati Laksanakan Monev Program Pengabdian Masyarakat, Dorong Inovasi Ekoenzim Ramah Lingkungan

Turut hadir dalam kegiatan ini Kepala PSLU Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, Iwan Barmansyah, S.H., M.H., beserta jajaran pengurus panti. Dari pihak kampus, kegiatan ini dihadiri oleh Kepala Program Studi Ilmu Keperawatan, Aryanti Wardiyah, M.Kep., Sp.Mat., yang sekaligus memberikan sambutan pembuka, serta para dosen pendamping: Andoko, S.Kep., Ns., M.Kes. selaku koordinator kegiatan, Rilyani, S.Kep., Ns., M.Kes., Eka Trismiyana, S.Kep., M.Kes., dan Umi Romayati Keswara, S.Kep., M.Kes.

Dalam sambutannya, Aryanti Wardiyah, M.Kep., Sp.Mat., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud nyata implementasi Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya dalam aspek pengabdian kepada masyarakat. Ia juga menekankan pentingnya peran mahasiswa keperawatan dalam memberikan dukungan psikososial kepada lansia agar mereka tetap produktif dan bersemangat dalam menjalani masa tua.

“Melalui kegiatan Terapi Aktivitas Kelompok ini, kami ingin menumbuhkan empati dan rasa peduli mahasiswa terhadap kesehatan mental lansia. Kami berharap kegiatan ini tidak hanya bermanfaat bagi penghuni panti, tetapi juga menjadi pengalaman belajar berharga bagi mahasiswa dalam memahami aspek keperawatan gerontik secara langsung,” ujar Aryanti.

Baca Juga: Dosen Teknik Sipil Universitas Malahayati Ikuti Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) dan Munas BMPTTSSI di Mataram

Sementara itu, Iwan Barmansyah, S.H., M.H., selaku Kepala PSLU Tresna Werdha Bhakti Yuswa Natar, menyampaikan apresiasi dan rasa harunya atas kehadiran mahasiswa Universitas Malahayati.

“Kami sangat berterima kasih atas perhatian dan kepedulian dari Universitas Malahayati. Para lansia terlihat sangat senang dan antusias mengikuti kegiatan ini. Kami berharap kegiatan serupa dapat dilaksanakan kembali secara berkelanjutan, karena dampaknya sangat positif bagi penghuni panti,” ungkapnya.

Rangkaian kegiatan TAK yang dilakukan mahasiswa mencakup permainan kelompok, senam ringan, latihan memori, hingga sesi refleksi dan berbagi cerita antar peserta. Suasana penuh tawa, keakraban, dan kasih sayang tampak mewarnai seluruh kegiatan.

Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya mengasah keterampilan komunikasi terapeutik dan empati, tetapi juga belajar memahami pentingnya pendekatan holistik dalam memberikan pelayanan keperawatan pada lansia.

Kegiatan pengabdian ini sekaligus menjadi bentuk kontribusi nyata Universitas Malahayati dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat, sejalan dengan semangat kampus dalam mencetak tenaga kesehatan yang profesional, humanis, dan berjiwa sosial tinggi. (gil)

Editor: Gilang Agusman

LPPM Universitas Malahayati Laksanakan Monev Program Pengabdian Masyarakat, Dorong Inovasi Ekoenzim Ramah Lingkungan

BANDAR LAMPUNG (Malahayati.ac.id): Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malahayati terus menunjukkan komitmennya dalam mengawal pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat (PkM) berbasis pemberdayaan. Pada Rabu (12/11/2025), LPPM melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap dosen penerima hibah PkM tahun pendanaan 2025.

Salah satu kegiatan yang menjadi fokus Monev kali ini adalah program bertajuk “Optimalisasi Sampah Organik Berbasis Ekoenzim sebagai Sabun Disinfektan Pembersih Lantai Ramah Lingkungan.” Program ini dilaksanakan oleh tim pengabdian dari Universitas Malahayati yang diketuai oleh Apt. Ade Maria Ulfa, M.Kes, dengan anggota Natalina, ST., M.Si, Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D, Muhammad Putra Pratama, dan Galih Bimantara.

Baca Juga: Dosen Teknik Sipil Universitas Malahayati Ikuti Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) dan Munas BMPTTSSI di Mataram

Pelaksanaan Monev dilakukan langsung oleh tim dari LPPM Universitas Malahayati, yaitu Prof. Dr. Buhani, S.Pd., M.Si dan Dr. Febrianti, S.E., M.Si. Dalam kegiatan ini, tim pelaksana memaparkan hasil capaian program, mulai dari proses pembuatan produk ekoenzim hingga manfaatnya bagi masyarakat dalam mengolah sampah organik menjadi produk pembersih lantai yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.

Kegiatan Monev ini bertujuan untuk menilai kesesuaian pelaksanaan program dengan proposal yang telah disetujui, memastikan keterlibatan aktif masyarakat sasaran, serta memberikan masukan untuk meningkatkan keberlanjutan program pemberdayaan. Proses evaluasi berlangsung secara interaktif, di mana tim monev dan pelaksana berdiskusi mengenai tantangan di lapangan serta strategi optimalisasi dampak kegiatan ke depan.

Kepala LPPM Universitas Malahayati, Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D, menyampaikan bahwa kegiatan Monev ini merupakan bagian penting dalam menjamin kualitas dan keberlanjutan program pengabdian dosen.

“Melalui kegiatan Monev, kami ingin memastikan bahwa setiap program pengabdian benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program ekoenzim ini menjadi contoh inovasi sederhana namun berdampak besar dalam mendukung pengelolaan sampah organik dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat,” ujar Prof. Erna.

Ia menambahkan bahwa hasil dari Monev juga menjadi bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pengabdian di masa mendatang.

“Kami mendorong agar setiap dosen tidak hanya fokus pada luaran akademik, tetapi juga pada keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Inilah bentuk nyata peran perguruan tinggi dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga: Semarak Dies Natalis ke-10, HIMFA Universitas Malahayati Gelar PHARMACOPI 2.0 Usung Tema “Strengthening Pharmaceutical Innovation and Collaboration”

Kegiatan Monev lapangan berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari masyarakat setempat yang turut terlibat dalam proses pembuatan ekoenzim. Melalui program ini, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru dalam mengolah limbah organik, tetapi juga berpotensi mengembangkan produk tersebut menjadi peluang usaha berbasis lingkungan.

Dengan pelaksanaan Monev ini, Universitas Malahayati kembali menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen dalam mewujudkan tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Dosen Teknik Sipil Universitas Malahayati Ikuti Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) dan Munas BMPTTSSI di Mataram

MATARAM (Malahayati.ac.id): Dua dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati, yakni Ir. Amelia Oktavia, S.T., M.T., CST., CSP dan Devi Oktarina, S.T., M.T., turut ambil bagian dalam Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) sekaligus Musyawarah Nasional (Munas) Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI). Kegiatan bergengsi ini berlangsung selama tiga hari, 6–8 November 2025, bertempat di Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dengan mengusung tema “Inovasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Bencana dan Pariwisata,” Konteks ke-19 menjadi ajang strategis yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi teknik sipil dari seluruh Indonesia untuk berdiskusi dan berbagi gagasan tentang solusi inovatif menghadapi tantangan geopasial serta mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., yang menyampaikan apresiasinya terhadap peran dunia pendidikan tinggi dalam melahirkan ide-ide konstruktif bagi pembangunan daerah dan nasional.

Baca Juga: Semarak Dies Natalis ke-10, HIMFA Universitas Malahayati Gelar PHARMACOPI 2.0 Usung Tema “Strengthening Pharmaceutical Innovation and Collaboration”

Selain itu, Konteks ke-19 juga menghadirkan tiga keynote speaker ternama yang memberikan pandangan ilmiah dan pengalaman praktis di bidang ketekniksipilan, yakni: Prof. Ir. Sri Widiyantoro, M.Sc., Ph.D. – Ketua Pusat Studi Gempa Nasional, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir. Andy Prabowo, S.T., M.T., Ph.D., IPM. – Akademisi dari Universitas Tarumanegara, Ir. H. Ahmadi, SP-1 – Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB.

Kehadiran para pakar tersebut memperkaya diskusi mengenai pembangunan infrastruktur yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada ketahanan terhadap bencana, sekaligus memperhatikan potensi sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah.

Bagi Universitas Malahayati, partisipasi dosen dalam ajang nasional ini menjadi wujud nyata komitmen institusi dalam mendorong pengembangan akademik, penelitian, serta peningkatan mutu akreditasi program studi Teknik Sipil. Melalui kegiatan ini, para dosen diharapkan dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal nasional terindeks dari hasil Konteks ke-19.

“Keikutsertaan dosen kami dalam Konteks ke-19 menjadi bentuk apresiasi terhadap semangat kolaborasi dan inovasi. Ini juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat kapasitas penelitian serta memperluas jejaring akademik nasional bagi Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati,” ujar salah satu perwakilan Prodi Teknik Sipil.

Dengan semangat tersebut, Universitas Malahayati berharap agar di tahun-tahun mendatang semakin banyak dosen yang berpartisipasi aktif dalam forum akademik bergengsi seperti Konteks dan Munas BMPTTSSI, sebagai bukti kontribusi nyata kampus dalam membangun peradaban teknik sipil yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing global. (gil)

Editor: Gilang Agusman

dr. Vionita dan dr. Bagas Surya Atmaja Raih Penghargaan Lulusan Terbaik di Prosesi Sumpah Dokter ke-74 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati

BANDAR LAMPUNG (Malahayati.ac.id): Dua nama mencuri perhatian dalam Prosesi Sumpah Dokter ke-74 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Rabu (5/11/2025), di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati. Dari total 59 dokter baru yang resmi dikukuhkan, dr. Vionita dan dr. Bagas Surya Atmaja berhasil menorehkan prestasi gemilang sebagai lulusan terbaik.

Dalam prosesi yang berlangsung khidmat dan penuh haru itu, dr. Vionita dinobatkan sebagai peraih nilai tertinggi Computer-Based Test (CBT) nasional periode Agustus 2025 dengan skor 88,00, sementara dr. Bagas Surya Atmaja meraih predikat lulusan terbaik dengan IPK 3,83.

Baca Juga: Universitas Malahayati Kukuhkan 59 Dokter Baru dalam Prosesi Sumpah Dokter Periode ke-74

Kedua dokter muda ini menjadi sosok inspiratif bagi rekan-rekannya, menunjukkan bahwa kerja keras, ketekunan, dan semangat belajar tanpa henti akan selalu membuahkan hasil terbaik.

Di tengah suasana bahagia dan haru, dr. Vionita mengungkapkan rasa syukurnya atas penghargaan yang diraih. Ia mengaku perjalanan menuju gelar dokter bukan hal mudah, namun penuh pembelajaran dan pengalaman berharga.

“Saya sangat bersyukur atas kesempatan dan bimbingan yang diberikan oleh para dosen serta dukungan dari keluarga. Nilai CBT yang tinggi ini adalah hasil dari proses panjang belajar dan konsistensi. Saya berharap bisa terus mengembangkan diri dan menjadi dokter yang memberikan manfaat bagi banyak orang,” ujar dr. Vionita dengan penuh rasa haru.

Sementara itu, dr. Bagas Surya Atmaja menuturkan bahwa pencapaian yang diraihnya bukan semata hasil kerja pribadi, melainkan juga buah dari kerja sama dan semangat saling mendukung di antara rekan-rekan sejawat.

“Menjadi lulusan terbaik adalah kehormatan besar. Tapi yang lebih penting bagi saya adalah bagaimana kami bisa mengaplikasikan ilmu yang telah dipelajari untuk masyarakat. Saya berterima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami selama proses pendidikan. Semoga kami semua bisa mengabdi dengan sepenuh hati dan membawa nama baik almamater,” tutur dr. Bagas.

Baca Juga: dr. Ferdinand Anem Pigome, Jejak Langkah Anak Papua Menggapai Gelar Dokter di Universitas Malahayati

Prosesi Sumpah Dokter ke-74 ini menjadi momen bersejarah bagi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Selain menjadi tonggak awal pengabdian bagi 59 dokter baru, kegiatan ini juga menegaskan komitmen universitas dalam melahirkan tenaga medis profesional yang berilmu, beretika, dan berempati terhadap kemanusiaan.

Dengan semangat baru, para dokter muda Universitas Malahayati siap melangkah ke dunia profesi, membawa semangat pengabdian, serta menjunjung tinggi nilai-nilai luhur kedokteran demi kesehatan masyarakat Indonesia. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Mahasiswa Profesi Bidan Universitas Malahayati Mulai Praktik Pra Profesi di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro

METRO (Malahayati.ac.id): Sebanyak 21 mahasiswa Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Universitas Malahayati resmi memulai kegiatan Praktik Pra Profesi Keterampilan Dasar Klinik (KDK) Tahun Akademik 2025–2026 di RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro, Senin (3/11/2025).

Kegiatan praktik ini akan berlangsung selama dua minggu, mulai 3–14 November 2025, sebagai bagian dari implementasi kerja sama (MoU) antara Universitas Malahayati dengan RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro.

Acara pembukaan praktik diawali dengan penyerahan resmi mahasiswa oleh Ketua Program Studi Pendidikan Profesi Bidan, Nurul Isnaini, SST., M.Kes, kepada pihak rumah sakit. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan bahwa praktik Keterampilan Dasar Klinik merupakan tahapan penting dalam proses pendidikan calon bidan profesional.

“Kegiatan praktik KDK ini merupakan kompetensi fundamental yang menjadi pemantapan sekaligus prasyarat sebelum mahasiswa memasuki tahap stase klinik. Melalui praktik ini, mahasiswa diharapkan mampu mengimplementasikan keterampilan dasar kebidanan yang telah diperoleh selama perkuliahan ke dalam pengalaman nyata di lahan praktik,” ujar Nurul Isnaini.

Pihak RSUD Jenderal Ahmad Yani Metro yang diwakili oleh dr. Hasyil Syahdu, MKM selaku Wakil Direktur Utama Pelayanan, menerima secara resmi penyerahan mahasiswa tersebut. Ia menyambut baik kehadiran mahasiswa Universitas Malahayati dan berharap momentum ini dapat menjadi pengalaman berharga bagi para calon bidan.

“Kami menyambut dengan hangat kehadiran mahasiswa dari Universitas Malahayati. Gunakan kesempatan praktik ini dengan sebaik-baiknya sebagai bekal untuk menjadi bidan yang kompeten, profesional, dan beretika dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat,” tutur dr. Hasyil.

Usai penyerahan mahasiswa, kegiatan dilanjutkan dengan persamaan persepsi antara Clinical Instructor (CI) dan dosen pembimbing, serta penjelasan tata tertib pelaksanaan praktik. Para mahasiswa juga diberikan arahan mengenai metode pembelajaran yang akan digunakan, yakni pre dan post conference serta bed side teaching, guna memastikan setiap mahasiswa memahami peran dan tanggung jawabnya selama praktik.

Praktik Keterampilan Dasar Klinik ini diharapkan menjadi wadah bagi mahasiswa untuk mengasah kemampuan teknis dan sikap profesional, sekaligus memperkuat sinergi antara dunia pendidikan dan pelayanan kesehatan. Melalui kegiatan ini, Universitas Malahayati terus berkomitmen mencetak tenaga bidan yang unggul, berkarakter, dan siap mengabdi bagi masyarakat. (gil)

Editor: Gilang Agusman

dr. Ferdinand Anem Pigome, Jejak Langkah Anak Papua Menggapai Gelar Dokter di Universitas Malahayati

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Momen penuh haru dan kebanggaan dalam Prosesi Sumpah Dokter ke-74 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Rabu (5/11/2025). Di tengah suasana sakral yang menyelimuti Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati, nama dr. Ferdinand Anem Pigome mencuri perhatian banyak pihak. Lahir di Jayapura tahun 1997, Ferdinand resmi dikukuhkan sebagai dokter setelah menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan kedokteran dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) 3.69 (sangat memuaskan).

Ferdinand hadir didampingi sang ibu dan saudaranya, yang tampak menahan haru saat menyaksikan momen bersejarah tersebut. Bagi mereka, prosesi ini bukan sekadar seremoni kelulusan, tetapi puncak dari perjuangan panjang seorang anak Papua yang menempuh jalan penuh tantangan untuk meraih cita-cita menjadi seorang dokter.

Perjalanan Ferdinand menuju gelar dokter dimulai ketika ia berhasil meraih beasiswa dari Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Papua. Beasiswa tersebut membuka jalan baginya untuk menempuh pendidikan kedokteran di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, salah satu universitas swasta terkemuka di Indonesia yang dikenal memiliki komitmen kuat dalam menghasilkan tenaga medis berkualitas dan berintegritas.

“Awalnya saya tidak menyangka akan kuliah sejauh ini, di luar tanah kelahiran saya. Tapi saya yakin, ilmu tidak mengenal batas. Saya ingin belajar dan membawa pulang ilmu ini untuk membangun Papua,” kenang Ferdinand dengan senyum penuh syukur.

Saat namanya dipanggil dalam prosesi sumpah dokter, Ferdinand tak kuasa menahan air mata. Kemudian ia menghampiri ibunya yang hadir dengan senyum penuh bangga, simbol dari doa, perjuangan, dan pengorbanan yang terbayar tuntas.

“Bagi saya, ini bukan akhir, tapi awal dari perjalanan panjang. Saya tidak akan berhenti di sini. Saya ingin melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi dan berkontribusi dalam memajukan Sumber Daya Manusia (SDM) Papua serta meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat Papua,” ujar dr. Ferdinand dengan penuh semangat.

Dalam sesi waancara bersama humasmalahayatinews Ferdinand menceritakan berbagai tahap pembelajaran mulai dari perkuliahan teori di kampus hingga praktik klinik di berbagai rumah sakit pendidikan.

Bagi Ferdinand, masa-masa praktik profesi dokter menjadi pengalaman yang paling berharga. Di sinilah ia belajar berinteraksi langsung dengan pasien, memahami empati, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab moral sebagai calon tenaga medis. “Menjadi dokter bukan hanya soal pengetahuan medis, tapi tentang hati, tentang bagaimana kita melayani dengan rasa kemanusiaan,” ujarnya.

Ferdinand juga aktif dalam kegiatan sosial dan akademik yang digelar kampus. Pengalaman tersebut semakin meneguhkan tekadnya untuk kembali ke Papua dan berkontribusi bagi peningkatan layanan kesehatan di sana.

Apresiasi tinggi hadir dari Universitas Malahayati, Kepala Biro Administrasi Akademik Universitas Malahayati, Ahmad Iqbal, S.S, turut menyampaikan apresiasinya atas pencapaian dr. Ferdinand. Ia menilai, kisah perjuangan Ferdinand merupakan contoh nyata dari semangat belajar tanpa batas yang selaras dengan nilai-nilai Universitas Malahayati.

“Kami sangat bangga dengan capaian dr. Ferdinand. Ia bukan hanya membanggakan keluarganya, tetapi juga menjadi inspirasi bagi banyak generasi muda khususnya daerah Papua. Universitas Malahayati selalu berkomitmen untuk mendukung mahasiswa dari berbagai daerah agar bisa tumbuh, berkembang, dan berkontribusi bagi bangsa,” ujar Ahmad Iqbal.

“Ia juga menambahkan bahwa Universitas Malahayati terus membuka ruang bagi putra-putri daerah melalui kerja sama dengan berbagai lembaga dan pemerintah daerah, agar kesempatan pendidikan tinggi yang berkualitas bisa dirasakan secara merata di seluruh Indonesia,”tandasnya.

Kisah perjuangan dr. Ferdinand Anem Pigome menjadi bukti nyata bahwa semangat, kerja keras, dan tekad kuat mampu menembus segala keterbatasan. Dari Jayapura hingga ke panggung kehormatan di Universitas Malahayati, ia telah menginspirasi banyak orang, khususnya generasi muda Papua untuk berani bermimpi dan berjuang mewujudkannya.

Dengan gelar dokter yang kini disandangnya, dr. Ferdinand siap melangkah ke babak baru dalam pengabdian, membawa semangat pelayanan dan cita-cita mulia untuk menjadikan kesehatan di Papua semakin maju dan merata.

“Saya ingin kembali ke tanah kelahiran saya, memberikan yang terbaik bagi masyarakat, dan membuktikan bahwa anak Papua juga bisa menjadi bagian dari solusi bagi bangsa,” – dr. Ferdinand Anem Pigome. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Universitas Malahayati Kukuhkan 59 Dokter Baru dalam Prosesi Sumpah Dokter Periode ke-74

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id) Suasana haru dan khidmat menyelimuti Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati, Rabu (5/11/2025), saat Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati sukses menggelar Prosesi Sumpah Dokter ke-74. Sebanyak 59 lulusan resmi dikukuhkan sebagai dokter baru, menandai langkah awal mereka dalam pengabdian kepada masyarakat sebagai tenaga medis profesional.

Acara sakral ini menjadi momentum bersejarah bagi para lulusan, keluarga, serta civitas akademika Universitas Malahayati. Prosesi sumpah bukan sekadar seremoni kelulusan, tetapi juga bentuk janji suci untuk menjunjung tinggi etika, tanggung jawab, dan integritas profesi dokter dalam memberikan pelayanan kesehatan yang berkeadilan dan berperikemanusiaan.

Prosesi sumpah dipimpin langsung oleh Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Dr. dr. Tessa Sjahriani, M.Kes. Dalam sambutannya, beliau menyampaikan rasa bangga atas capaian para lulusan yang telah menyelesaikan seluruh tahapan pendidikan dokter dengan penuh dedikasi.

“Menjadi dokter bukan hanya soal gelar, tetapi soal amanah dan pengabdian. Hari ini, kalian resmi memegang tanggung jawab besar untuk melayani masyarakat dengan hati dan ilmu pengetahuan. Jadilah dokter yang berempati, berintegritas, dan terus belajar sepanjang hayat,” ujar Dr. Tessa dengan penuh semangat.

Beliau juga menegaskan pentingnya menjunjung nilai-nilai kemanusiaan serta profesionalisme di tengah tantangan dunia kesehatan yang terus berkembang.

Mewakili Rektor Universitas Malahayati, Dr. Muhammad Kadafi, S.H., M.H., hadir Wakil Rektor I Bidang Akademik, Prof. Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes. Dalam sambutannya, ia memberikan pesan mendalam mengenai nilai-nilai yang harus dipegang teguh oleh seorang dokter.

“Integritas dan religiusitas adalah dua hal yang tidak bisa dipisahkan dari profesi dokter. Ilmu yang kalian miliki harus selalu disertai dengan keikhlasan dalam melayani. Jadilah dokter yang tidak hanya cerdas secara intelektual, tetapi juga berkarakter dan berakhlak mulia,” tutur Prof. Dessy.

Ia juga mengapresiasi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati yang terus melahirkan lulusan berkualitas dan berdaya saing tinggi, baik di tingkat nasional maupun internasional.

Dalam prosesi tersebut, penghargaan diberikan kepada dr. Vionita sebagai peraih skor tertinggi Computer-Based Test (CBT) periode Agustus 2025 dengan nilai 88,00, serta kepada dr. Bagas Surya Atmaja sebagai lulusan terbaik dengan IPK 3,92. Kedua lulusan ini menjadi inspirasi bagi rekan-rekannya untuk terus berprestasi dan mengabdi dengan sepenuh hati.

Prosesi Sumpah Dokter ke-74 ini turut dihadiri oleh berbagai tokoh penting dari institusi kesehatan dan mitra rumah sakit. Di antaranya: Sekretaris Dinas Kesehatan Provinsi Lampung: dr. Djohan Lius, M.Kes., Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung: dr. Ria R., IDI Wilayah Provinsi Lampung: Dr. dr. Aila Karyus, S.H., M.Kes., Sp.KKLP., IDI Kota Bandar Lampung: dr. Zam Zanariah, Sp.S., M.Kes., Direktur RS Bintang Amin: dr. Rahmawati, M.PH., RSAM: dr. Edi Ramdhani, M.H.Kes., RS Ahmad Yani Metro: dr. Solehin, Sp.PD., RS Bhayangkara: dr. S. Wimbo., Balai Karantina Kesehatan Kelas I Panjang: dr. Virsa., Dekan FK Universitas Muhammadiyah Metro: dr. Windi Pratiwi, MMRS., Perwakilan Alumni: dr. Agus Kelana

Dari internal kampus, hadir pula jajaran pimpinan Universitas Malahayati, antara lain: bDrs. Suharman, M.Pd., M.Kes – Wakil Rektor IV, dr. Neno Fitriani Hasbie, M.Kes – Wakil Dekan Bidang Akademik, Dr. dr. Hidayat, Sp.PK., M.Kes – Wakil Dekan Bidang Non-Akademik, dr. Ade Utia Detty, M.Kes – Ketua Program Studi Profesi Dokter., Kepala PMB Universitas Malahayati: Romy J. Utama, S.E., M.Sos

Prosesi sumpah ditutup dengan pembacaan janji dokter dan penandatanganan berita acara sumpah yang disaksikan oleh para pejabat yang hadir. Para dokter baru kemudian menerima pin dan sertifikat sumpah sebagai simbol resmi pengukuhan profesi mereka.

Momen haru terlihat ketika para lulusan memberikan penghormatan kepada orang tua dan dosen pembimbing yang telah menjadi bagian penting dalam perjalanan mereka menjadi dokter.

Dengan dikukuhkannya 59 dokter baru ini, Universitas Malahayati kembali menegaskan komitmennya sebagai salah satu institusi pendidikan kedokteran terbaik di Sumatera yang melahirkan dokter-dokter unggul, beretika, dan siap mengabdi untuk masyarakat Indonesia. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Mahasiswa Profesi Ners Universitas Malahayati Siap Jalani Stase Keperawatan Maternitas dan Anak di Enam Puskesmas Kota Bandar Lampung

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Memasuki bulan November 2025, mahasiswa Program Studi Profesi Ners Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Malahayati kembali melangkah ke babak baru dalam perjalanan akademiknya. Sebanyak 53 mahasiswa dan mahasiswi secara resmi memulai Stase Keperawatan Maternitas dan Keperawatan Anak, yang akan berlangsung selama empat minggu, mulai 3 hingga 30 November 2025, di enam Puskesmas yang berada dalam wilayah kerja Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.

Acara serah terima mahasiswa praktik dilaksanakan di Aula Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung pada Jumat, 31 Oktober 2025, dan dihadiri oleh jajaran pimpinan dari kedua institusi. Dalam kesempatan tersebut, Ketua Program Studi Profesi Ners, Aryanti Wardiyah, Ns., Sp.Kep. Mat., secara resmi menyerahkan para mahasiswa kepada pihak Dinas Kesehatan. Penyerahan diterima oleh Sekretaris Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, drg. Santi Sundari, M.Kes., yang hadir mewakili Kepala Dinas Kesehatan.

Dalam sambutannya, Aryanti Wardiyah Ns., Sp.Kep. Mat., menyampaikan rasa bangga dan harapannya agar para mahasiswa dapat menjalani stase dengan penuh tanggung jawab, semangat belajar, dan profesionalisme.

“Praktik lapangan ini merupakan kesempatan berharga bagi mahasiswa untuk menerapkan ilmu yang telah diperoleh di bangku kuliah ke dalam situasi nyata di masyarakat. Kami berharap para mahasiswa dapat menunjukkan sikap profesional, beretika, dan menjunjung tinggi nilai-nilai keperawatan dalam setiap tindakan,” ujarnya.

Ia juga menegaskan bahwa kegiatan ini merupakan bagian penting dari kurikulum pendidikan profesi ners yang bertujuan untuk membentuk perawat yang kompeten dan berkarakter.

“Kami percaya, pengalaman klinik yang diperoleh di lapangan akan menjadi bekal berharga dalam membentuk kemampuan klinis, empati, serta komunikasi terapeutik mahasiswa,” tambahnya.

Sementara itu, drg. Santi Sundari, M.Kes., dalam sambutannya menyampaikan apresiasi atas komitmen Universitas Malahayati dalam menjalin kemitraan dengan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung.

“Kami menyambut baik kerja sama ini. Mahasiswa keperawatan merupakan calon tenaga kesehatan masa depan yang akan berperan penting dalam peningkatan mutu pelayanan kesehatan. Kami berharap kegiatan ini berjalan lancar dan memberikan manfaat bagi kedua belah pihak, khususnya masyarakat di wilayah kerja Puskesmas,” ujarnya.

Usai acara serah terima, kegiatan dilanjutkan dengan persamaan persepsi bersama para pembimbing lahan dari masing-masing Puskesmas. Dalam sesi tersebut, Koordinator Stase Keperawatan Maternitas, Rilyani, Ns., M.Kes., dan Koordinator Stase Keperawatan Anak memberikan penjelasan mengenai tata tertib, tugas-tugas, serta target kompetensi yang harus dicapai mahasiswa selama menjalani stase.

Rilyani menekankan pentingnya disiplin, kerja sama tim, dan kemampuan komunikasi dalam menghadapi pasien maupun tenaga kesehatan di lapangan.

“Mahasiswa harus mampu menunjukkan sikap profesional sejak dini. Setiap interaksi dengan pasien, keluarga, dan tenaga kesehatan lainnya merupakan bagian dari proses pembelajaran yang tidak ternilai,” jelasnya.

Kegiatan praktik klinik ini merupakan bentuk nyata dari implementasi kerja sama antara Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati dengan Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, yang telah terjalin secara berkesinambungan. Melalui program ini, mahasiswa diharapkan dapat memperoleh pengalaman praktik nyata, memperluas wawasan, serta meningkatkan kemampuan dalam memberikan asuhan keperawatan pada ibu, anak, dan keluarga.

Dengan semangat belajar dan pengabdian, para calon Ners Universitas Malahayati siap menimba pengalaman berharga di dunia pelayanan kesehatan masyarakat. Diharapkan kegiatan ini tidak hanya memperkuat kompetensi klinik mahasiswa, tetapi juga memberikan kontribusi positif bagi peningkatan mutu pelayanan kesehatan di Kota Bandar Lampung. (gil)

Editor: Gilang Agusman