Mahasiswa S1 Farmasi Universitas Malahayati Borong Prestasi Nasional di Berbagai Ajang Kompetisi

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Program Studi S1 Farmasi Universitas Malahayati. Dalam kurun waktu September hingga Oktober 2025, sejumlah mahasiswa sukses meraih juara di berbagai ajang kompetisi tingkat nasional, membuktikan kualitas dan daya saing mahasiswa Farmasi Universitas Malahayati di kancah akademik nasional.

Salah satu prestasi membanggakan diraih oleh Zaskia Syahla (24380103) yang berhasil meraih Juara 2 Lomba Poster Tingkat Nasional dalam acara Gebyar Farmasi 2025 yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Farmasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang pada 18 Oktober 2025.

Zaskia mengangkat tema poster tentang pentingnya inovasi farmasi dalam mendukung kesehatan masyarakat modern. “Saya sangat bersyukur dan bangga bisa membawa nama Universitas Malahayati di ajang nasional ini. Prosesnya penuh tantangan, tapi dukungan dari dosen dan teman-teman membuat saya semangat untuk memberikan yang terbaik,” ujar Zaskia dengan penuh rasa syukur.

“Kemenangan ini menjadi motivasi untuk terus berkarya di bidang farmasi yang selalu berkembang dan menuntut kreativitas tinggi,” tambahnya.

Tak hanya itu, prestasi juga datang dari Artika Tri Ambarwati (24380158) dan Syaifa Aulia Marwah (24380095) yang berhasil meraih Juara 1 Lomba Inovasi Produk Tingkat Mahasiswa dalam acara Pharmalation Dies Natalis Farmasi Lampung yang digelar oleh Himpunan Mahasiswa Jurusan Farmasi Universitas Lampung pada 20 September 2025. Produk inovatif yang mereka ciptakan berhasil menarik perhatian dewan juri karena menggabungkan aspek ilmiah, keberlanjutan, dan manfaat nyata bagi masyarakat.

“Kami ingin menciptakan produk yang tidak hanya unggul secara ilmiah, tetapi juga memiliki nilai sosial dan keberlanjutan. Kemenangan ini membuktikan bahwa mahasiswa farmasi bisa berinovasi secara kreatif dan solutif,” ujar Artika, penuh semangat.

Kesuksesan berlanjut di tingkat nasional saat Aulia Yunisa (24380124) bersama Artika Tri Ambarwati dan Syaifa Aulia Marwah kembali menorehkan prestasi membanggakan dengan menyabet Juara 1 Produk Inovasi Tingkat Nasional dalam ajang yang diselenggarakan oleh Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) Lampung pada acara PTDA dan Pharmacy Expo 2025 di Hotel Horison, Lampung, tanggal 27 September 2025.

Tak berhenti di situ, tim ini juga berhasil meraih Juara Favorit Produk Inovasi Tingkat Nasional dalam ajang Health Research and Innovation Expo 2025 yang diselenggarakan oleh FK-KMK Universitas Gadjah Mada pada 17 Oktober 2025, serta Juara 3 Produk Inovasi Tingkat Nasional dalam Gebyar Farmasi 2025 di Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang pada 18 Oktober 2025. Prestasi beruntun ini menjadi bukti nyata semangat dan konsistensi mereka dalam mengembangkan ide-ide inovatif di bidang farmasi.

“Kami tidak menyangka bisa meraih juara di beberapa kompetisi nasional sekaligus. Ini semua berkat kerja keras tim dan bimbingan para dosen di Universitas Malahayati,” ungkap Syaifa Aulia Marwah.

“Kami belajar bahwa inovasi bukan hanya tentang menciptakan sesuatu yang baru, tetapi juga memberikan solusi nyata untuk kebutuhan kesehatan masyarakat,” tambahnya.

Sementara itu, Aulia Yunisa mengungkapkan rasa bangganya atas pencapaian tersebut. “Perjalanan kami tidak mudah, banyak riset dan uji coba yang harus dilakukan. Namun, hasil ini membuktikan bahwa dengan tekad dan kerja sama, mahasiswa bisa berkontribusi nyata bagi dunia farmasi,” ujar Aulia Yunisa.

“Kami berharap prestasi ini menjadi inspirasi bagi mahasiswa lain untuk terus berinovasi dan membawa nama baik Universitas Malahayati di kancah nasional maupun internasional,” tutupnya.

Prestasi-prestasi ini semakin memperkuat reputasi Program Studi S1 Farmasi Universitas Malahayati sebagai salah satu program unggulan yang tidak hanya berfokus pada teori, tetapi juga mendorong mahasiswa untuk mengembangkan kemampuan riset dan inovasi. Semangat dan kerja keras para mahasiswa ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi generasi muda farmasi berikutnya. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Kaderisasi Mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan 2025 Angkat Tema “Menciptakan Generasi Emas FIK yang Masif dan Progresif”

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Malahayati sukses menyelenggarakan kegiatan Kaderisasi Mahasiswa FIK 2025 yang berlangsung di lingkungan kampus Universitas Malahayati, dari tanggal 6 hingga 19 Oktober 2025. Kegiatan ini diikuti oleh seluruh mahasiswa baru Fakultas Ilmu Kesehatan angkatan 2025 dan mengusung tema “Menciptakan Generasi Emas FIK yang Masif dan Progresif.”

Kaderisasi merupakan salah satu agenda penting dalam proses pembentukan karakter dan identitas mahasiswa baru. Melalui kegiatan ini, mahasiswa diarahkan untuk memahami peran strategisnya sebagai agen perubahan, khususnya di bidang kesehatan yang terus berkembang dinamis.

Gubernur BEM FIK, M. Richo Noventa (22380089), menjelaskan bahwa kegiatan kaderisasi ini menjadi wadah pembinaan bagi mahasiswa baru agar siap berproses dan berkontribusi aktif dalam kehidupan kampus.

“Kaderisasi FIK adalah pembinaan bagi mahasiswa baru Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati. Kami menyadari bahwa mahasiswa merupakan poros perubahan bangsa, sehingga perlu ruang pembinaan yang bertujuan mempersiapkan kader FIK menjadi mahasiswa yang siap berporses dan melaksanakan Tri Dharma Perguruan Tinggi,” ujar Richo.

Lebih lanjut, ia menegaskan bahwa kaderisasi FIK tahun ini tidak menggunakan metode perpeloncoan, melainkan mengedepankan pendekatan ilmiah, edukatif, dan demokratis.

Adapun materi yang diberikan meliputi sejarah mahasiswa, kepemimpinan, organisasi, mental, attitude, dan kekeluargaan. Melalui pembekalan tersebut, mahasiswa diharapkan mampu berpikir kritis, berani mengambil keputusan, serta memiliki solidaritas dan rasa saling memiliki di antara sesama mahasiswa FIK.

“Kami ingin setelah kegiatan ini, lahir kader FIK yang aktif, beretika, berintelektual, dan berjiwa kepemimpinan sesuai dengan semangat tema tahun ini: Menciptakan Generasi Emas FIK yang Masif dan Progresif,” tambahnya.

Presiden Mahasiswa Universitas Malahayati, Muhammad Kamal (22220213), turut memberikan apresiasi tinggi terhadap terselenggaranya kegiatan ini.

“Saya memberikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh panitia dan civitas akademika Fakultas Ilmu Kesehatan atas terselenggaranya kegiatan Kaderisasi Mahasiswa FIK 2025,” ujar Kamal.

“Kegiatan ini sangat relevan dengan kebutuhan mahasiswa di era sekarang, di mana kemampuan kepemimpinan, kerja sama, dan profesionalitas menjadi kunci dalam menghadapi tantangan dunia kesehatan yang terus berkembang.”

Kamal menambahkan bahwa kaderisasi bukan sekadar kegiatan seremonial, melainkan wadah pembentukan karakter, mental, dan kepemimpinan mahasiswa baru agar siap menjadi bagian dari roda organisasi dan penggerak kemajuan fakultas.

“Saya melihat kegiatan ini sejalan dengan semangat Universitas Malahayati dalam mencetak generasi intelektual yang tidak hanya unggul secara akademik, tetapi juga memiliki jiwa sosial, integritas, dan semangat kolaborasi yang tinggi. Saya berharap melalui kegiatan ini akan lahir kader-kader FIK yang solid, berdaya saing, dan siap menjadi motor penggerak perubahan positif bagi fakultas, universitas, dan masyarakat luas,” tutupnya.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati, Dr. Lolita Sary, SKM., M.Kes., memberikan apresiasi dan dukungan penuh terhadap kegiatan kaderisasi ini. Menurutnya, kaderisasi menjadi bagian penting dalam membangun karakter mahasiswa FIK agar memiliki nilai-nilai kepemimpinan, kedisiplinan, serta tanggung jawab sosial yang tinggi.

“Kegiatan kaderisasi ini merupakan langkah awal dalam membentuk mahasiswa baru yang tidak hanya berprestasi di bidang akademik, tetapi juga memiliki kepribadian yang kuat dan rasa tanggung jawab terhadap profesinya di bidang kesehatan,” ujar Dr. Lolita.

Beliau menambahkan, melalui kegiatan seperti ini, diharapkan muncul generasi emas FIK yang mampu berpikir visioner, bekerja kolaboratif, serta berkontribusi nyata bagi masyarakat.

“Fakultas Ilmu Kesehatan selalu berkomitmen menciptakan lingkungan akademik yang produktif dan progresif. Saya berharap seluruh peserta kaderisasi dapat mengambil nilai-nilai positif dari setiap rangkaian kegiatan dan menerapkannya dalam kehidupan perkuliahan serta organisasi,” tutupnya. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Mahasiswa Universitas Malahayati Raih Juara 2 Lomba Tari Kreasi Tingkat Nasional Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang 2025

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Prestasi gemilang kembali ditorehkan oleh mahasiswa Universitas Malahayati. Kali ini datang dari empat mahasiswa berbakat yang berhasil meraih Juara 2 Lomba Tari Kreasi Tingkat Nasional, yang diselenggarakan oleh Himpunan Mahasiswa Farmasi Poltekkes Kemenkes Tanjung Karang, pada Sabtu (18/10/2025).

Mereka adalah Desta Dwi Anggriyani (22320064), Desta Anjelika (22320062), dan Desti Anjelika (22320065) dari Program Studi Ilmu Keperawatan, serta Dino Al Farizy (23380047) dari Program Studi Farmasi. Keempatnya tampil memukau dengan koreografi yang memadukan unsur budaya tradisional dan gerakan kontemporer yang energik.

Lomba yang diikuti oleh berbagai perguruan tinggi dari berbagai daerah di Indonesia ini menjadi ajang unjuk kreativitas dan semangat kebersamaan antar mahasiswa di bidang seni tari. Tim Universitas Malahayati berhasil mencuri perhatian dewan juri dengan penampilan yang tidak hanya kompak, tetapi juga sarat makna dan pesan kebangsaan.

Desta Dwi Anggriyani mengungkapkan rasa syukurnya atas pencapaian ini.“Kami sangat bersyukur dan bangga bisa membawa nama Universitas Malahayati di ajang nasional. Proses latihan memang tidak mudah, tapi berkat kekompakan tim dan dukungan dari dosen serta teman-teman, kami bisa tampil maksimal,” ujarnya penuh semangat.

Sementara itu, Desta Anjelika menambahkan bahwa kemenangan ini menjadi bukti bahwa mahasiswa keperawatan juga mampu berprestasi di bidang non-akademik. “Kami ingin menunjukkan bahwa mahasiswa keperawatan tidak hanya unggul dalam bidang kesehatan, tapi juga memiliki kreativitas tinggi. Seni tari mengajarkan kami disiplin, kerja sama, dan ekspresi diri,” tutur Desta.

Desti Anjelika pun menyampaikan pesan inspiratif untuk mahasiswa lainnya. “Jangan pernah takut mencoba hal baru. Apapun bidangnya, selama dilakukan dengan sungguh-sungguh, hasilnya akan indah. Kemenangan ini kami persembahkan untuk Universitas Malahayati tercinta,” katanya dengan senyum bangga.

Sementara Dino Al Farizy, satu-satunya mahasiswa dari Program Studi Farmasi di tim ini, mengaku pengalaman ini sangat berkesan. “Ini bukan hanya tentang tari, tapi tentang bagaimana kami belajar menghargai proses, menyatukan ide, dan menjaga semangat tim. Saya harap prestasi ini bisa memotivasi teman-teman lain untuk terus berkarya,” ungkapnya. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Kulit Pisang Disulap Jadi Camilan Sehat, Dosen Universitas Malahayati Bersama UMKM Si Bintang Buah Hadirkan Inovasi “KUPIDOR”

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Inovasi pangan kembali lahir dari kreativitas lokal. UMKM Keripik Pisang Si Bintang Buah bersama tim dosen pengabdian masyarakat Universitas Malahayati sukses mengubah limbah kulit pisang menjadi produk camilan sehat bernama KUPIDOR (Kulit Pisang dan Daun Kelor).

Program ini merupakan bagian dari kegiatan “Optimalisasi Limbah Kulit Pisang Kombinasi Daun Kelor” yang didukung oleh Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) DPPM Kemdikbudristek Tahun 2025, Nomor Kontrak 334/C3/DT.05.00/PM-BATCH III/2025 tertanggal 10 September 2025. Melalui kegiatan ini, tim memberikan sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan teknologi tepat guna kepada para pelaku UMKM pangan.

Selama ini kulit pisang sering dianggap tidak bernilai dan hanya berakhir sebagai limbah. Namun, melalui inovasi KUPIDOR, kulit pisang justru diolah menjadi bahan pangan bergizi tinggi ketika dipadukan dengan daun kelor yang kaya nutrisi. Hasil olahan ini dikembangkan menjadi dua produk unggulan: Stik KUPIDOR yang gurih dan renyah, serta Cookies KUPIDOR dengan cita rasa manis sehat yang disukai semua kalangan.

“Dengan adanya KUPIDOR, kami ingin masyarakat memandang kulit pisang bukan sekadar sampah, tetapi sebagai sumber daya bernilai tinggi. Inovasi ini bukan hanya menawarkan camilan sehat, tetapi juga membuka peluang usaha baru berbasis pangan fungsional lokal,” ungkap Diah Astika Winahyu, S.Si., M.Si, selaku ketua tim pengabdian.

Acara yang berlangsung di UMKM Si Bintang Buah ini diikuti oleh para pelaku UMKM pangan beserta anggotanya. Peserta dibekali berbagai keterampilan, mulai dari: Teknik pengolahan kulit pisang agar aman dikonsumsi, Formulasi Stik dan Cookies KUPIDOR yang sehat, renyah, dan bernilai jual, Strategi manajemen usaha dan pemasaran melalui media sosial serta kemasan menarik.

Selain praktik langsung, peserta juga mendapatkan pendampingan untuk memaksimalkan potensi bisnis inovatif berbasis pangan lokal.

Kegiatan ditutup dengan sesi tasting produk dan diskusi terbuka mengenai peluang pengembangan usaha. Antusiasme peserta sangat tinggi, menunjukkan bahwa inovasi pangan berbasis limbah kulit pisang dan daun kelor ini berpotensi besar dalam mendukung ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, serta pengurangan limbah lingkungan.

Dengan cita rasa khas, bergizi, dan ramah lingkungan, produk KUPIDOR diharapkan mampu menjadi ikon camilan sehat dari UMKM Si Bintang Buah serta bersaing di pasar lokal hingga nasional. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Optimalisasi Sampah Organik Jadi Sabun Disinfektan Ramah Lingkungan, Dosen dan Mahasiswa Universitas Malahayati Gelar Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Pesawahan

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati kembali hadir di tengah masyarakat dengan program inovatif yang tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga berdampak ekonomi. Bertempat di Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, mereka menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Sampah Organik Berbasis Ekoenzim Sebagai Sabun Disinfektan Pembersih Lantai Ramah Lingkungan”. Senin (29/9/2025).

Program ini terselenggara atas dukungan DPPM Kemdikbudristek Tahun 2025 melalui Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan Nomor Kontrak 334/C3/DT.05.00/PM-BATCH III/2025 tertanggal 10 September 2025.

Tim pengabdian masyarakat berasal dari kolaborasi tiga prodi Hadirkan Inovasi “ECORIND”yakni Farmasi, Teknik Lingkungan, dan Ekonomi. Mereka terdiri dari: apt. Ade Maria Ulfa., M.Kes (Prodi Farmasi), Natalina, S.T., M.T (Prodi Teknik Lingkungan), Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D (Prodi Ekonomi). Tim ini juga dibantu dua mahasiswa, Galih Bimantara dan Muhammad Putra Pratama.

Melalui sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan teknologi tepat guna, para ibu PKK Kelurahan Pesawahan dibekali keterampilan dalam pemilahan sampah organik rumah tangga (khususnya kulit buah), proses fermentasi ekoenzim, hingga pembuatan produk inovatif berupa sabun disinfektan pembersih lantai “ECORIND” (ECO = Ekoenzim Ramah Lingkungan, RIND = Kulit Buah).

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Ade Maria Ulfa menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengurangi timbulan sampah di Kelurahan Pesawahan. Dengan pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim, masyarakat tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga dapat mencegah timbulnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare, disentri, dan malaria.

“Pemanfaatan kulit buah sebagai bahan dasar ekoenzim akan menghasilkan sabun disinfektan ramah lingkungan yang ekonomis dan bahkan bernilai jual,” ujarnya.

Lurah Pesawahan, Musa Shaleh., S.I.Kom, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, Kelurahan Pesawahan memiliki 117 kepala keluarga, dengan 80% di antaranya termasuk keluarga miskin. Data tahun 2024 mencatat bahwa wilayah ini menghasilkan sampah sebanyak 227 kg per hari, dengan 60% berasal dari sampah rumah tangga.

“Selama ini sampah rumah tangga belum dimanfaatkan secara maksimal. Kehadiran program pengabdian masyarakat ini tentu sangat membantu warga, khususnya ibu-ibu PKK, untuk mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat dan bernilai ekonomi,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan uji coba produk sabun disinfektan ECORIND, demonstrasi cara pemakaian yang tepat, serta diskusi terbuka mengenai strategi pemasaran, termasuk melalui platform digital agar produk dapat dikenal lebih luas.

Dengan adanya inovasi ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mampu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memperoleh peluang ekonomi baru dari pemanfaatan limbah organik rumah tangga. (gil)

Editor: Gilang Agusman