Optimalisasi Sampah Organik Jadi Sabun Disinfektan Ramah Lingkungan, Dosen dan Mahasiswa Universitas Malahayati Gelar Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Pesawahan
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati kembali hadir di tengah masyarakat dengan program inovatif yang tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga berdampak ekonomi. Bertempat di Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, mereka menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Sampah Organik Berbasis Ekoenzim Sebagai Sabun Disinfektan Pembersih Lantai Ramah Lingkungan”. Senin (29/9/2025).
Program ini terselenggara atas dukungan DPPM Kemdikbudristek Tahun 2025 melalui Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan Nomor Kontrak 334/C3/DT.05.00/PM-BATCH III/2025 tertanggal 10 September 2025.
Tim pengabdian masyarakat berasal dari kolaborasi tiga prodi Hadirkan Inovasi “ECORIND”yakni Farmasi, Teknik Lingkungan, dan Ekonomi. Mereka terdiri dari: apt. Ade Maria Ulfa., M.Kes (Prodi Farmasi), Natalina, S.T., M.T (Prodi Teknik Lingkungan), Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D (Prodi Ekonomi). Tim ini juga dibantu dua mahasiswa, Galih Bimantara dan Muhammad Putra Pratama.
Melalui sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan teknologi tepat guna, para ibu PKK Kelurahan Pesawahan dibekali keterampilan dalam pemilahan sampah organik rumah tangga (khususnya kulit buah), proses fermentasi ekoenzim, hingga pembuatan produk inovatif berupa sabun disinfektan pembersih lantai “ECORIND” (ECO = Ekoenzim Ramah Lingkungan, RIND = Kulit Buah).
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Ade Maria Ulfa menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengurangi timbulan sampah di Kelurahan Pesawahan. Dengan pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim, masyarakat tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga dapat mencegah timbulnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare, disentri, dan malaria.
“Pemanfaatan kulit buah sebagai bahan dasar ekoenzim akan menghasilkan sabun disinfektan ramah lingkungan yang ekonomis dan bahkan bernilai jual,” ujarnya.
Lurah Pesawahan, Musa Shaleh., S.I.Kom, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, Kelurahan Pesawahan memiliki 117 kepala keluarga, dengan 80% di antaranya termasuk keluarga miskin. Data tahun 2024 mencatat bahwa wilayah ini menghasilkan sampah sebanyak 227 kg per hari, dengan 60% berasal dari sampah rumah tangga.
“Selama ini sampah rumah tangga belum dimanfaatkan secara maksimal. Kehadiran program pengabdian masyarakat ini tentu sangat membantu warga, khususnya ibu-ibu PKK, untuk mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat dan bernilai ekonomi,” ungkapnya.
Kegiatan ditutup dengan uji coba produk sabun disinfektan ECORIND, demonstrasi cara pemakaian yang tepat, serta diskusi terbuka mengenai strategi pemasaran, termasuk melalui platform digital agar produk dapat dikenal lebih luas.
Dengan adanya inovasi ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mampu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memperoleh peluang ekonomi baru dari pemanfaatan limbah organik rumah tangga. (gil)
Editor: Gilang Agusman


BANDARLAMPUNG
“Dengan yudisium ini, Saudara resmi menyandang gelar sarjana sebagai bentuk pengakuan atas ilmu pengetahuan dan kompetensi yang telah Saudara raih. Gelar ini bukan akhir, melainkan awal tanggung jawab baru untuk berkontribusi kepada masyarakat, bangsa, dan kemanusiaan,” ujarnya.
Sementara itu, Dekan Fakultas Teknik, Dr. Weka Indra Dharmawan, S.T., M.T., dalam pesannya menegaskan bahwa kelulusan ini merupakan pencapaian penting, namun tantangan sesungguhnya justru menanti setelah mahasiswa resmi meninggalkan bangku kuliah.
Pada yudisium kali ini, Fakultas Teknik juga melahirkan satu lulusan cumlaude, yaitu Maulana Sidiq dari Program Studi Teknik Lingkungan dengan IPK 3,87. Prestasi tersebut semakin membanggakan karena ia berhasil menyelesaikan studinya hanya dalam waktu 3,5 tahun.
Prosesi yudisium ke-38 ini turut dihadiri oleh Wakil Rektor IV, Dekan Fakultas Teknik, Ketua Program Studi Teknik Lingkungan, Ketua Program Studi Teknik Sipil, Ketua Program Studi Teknik Industri, jajaran dosen, tenaga kependidikan, serta keluarga dan tamu undangan yang ikut memberikan dukungan bagi para lulusan.
BANDARLAMPUNG
Ketua LPMI Unmal, Dr. M. Arifki Zainaro, S.Kep., Ns., M.Kep, didampingi Waka LPMI Prima Dian Furqoni, S.Kep., Ns., M.Kes. menjelaskan bahwa LPMI Unmal akan melakukan pendampingan intensif bagi setiap prodi yang akan menghadapi akreditasi. “LPMI Unmal akan bersinergi bersama Pimpinan Universitas,UPPS dan PS, serta seluruh civitas akademika Unmal dalam penyusunan Laporan Evaluasi Diri (LED) dan Laporan Kinerja Program Studi (LKPS), serta memastikan semua indikator yang dipersyaratkan dapat terpenuhi, LPMI Unmal bersama Pimpinan Universitas,UPPS dan PS, serta seluruh civitas akademika Unmal dalam rentang tahun 2024 telah melakukan SPME (Akreditasi ) dengan hasil didapatkannya predikat akreditasi UNGGUL untuk Prodi S1 Keperawatan dan Prodi Profesi Ners serta akreditasi Baik Sekali untuk Prodi Teknik Sipil, serta saat ini sedang berjalan dan sudah dalam proses upload borang prodi Akuntansi dan menunggu hasil Angka Kecukupan Akreditasi untuk dilakukan Asesmen Lapangan oleh Lamemba. Semoga mendapatkan hasil yang ditargetkan” katanya.
Dalam pertemuan ini, masing-masing kaprodi memaparkan rencana penyusunan dokumen akreditasi, kendala yang dihadapi, serta strategi yang telah disiapkan untuk meningkatkan nilai akreditasi. Diskusi berlangsung interaktif, dengan berbagai masukan dari tim LPMI Unmal guna menyempurnakan persiapan.
BANDARLAMPUNG
Wakil Rektor I, Prof. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes., dalam sambutannya mengucapkan selamat kepada para lulusan. “Kalian hari ini telah dinyatakan lulus dan meraih gelar Sarjana Teknik, namun ini bukanlah akhir, melainkan awal dari perjalanan kalian. Jaga nama baik almamater Universitas, dan implementasikan visi misi program studi yang selama ini sudah kalian pelajari,” pesannya.
Dekan Fakultas Teknik, Dr. Weka Indra Dharmawan, ST., MT., menyampaikan bahwa kelulusan para mahasiswa adalah sebuah pencapaian besar, namun ia menekankan bahwa tantangan sebenarnya justru dimulai setelah mereka lulus.