Inovasi Dosen Universitas Malahayati: Program Pendampingan UMKM Biqa Batik Tingkatkan Daya Saing dan Ciptakan Strategi Digital Marketing

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id) : Peningkatan omset UMKM kini semakin terdengar tantangannya, salah satunya melalui pemanfaatan Digital Marketing. Selain itu, peran pendampingan dari para pengajar juga menjadi kunci penting dalam membantu UMKM naik kelas. Dosen Universitas Malahayati, Dr. Febrianty, SE, M.Si., bersama tim Lestari Wuryanti, SE, MM, dan Rezania Agramanisti Azdy, S.Kom., M.Cs., telah memainkan peran penting dalam meningkatkan omset UMKM di wilayah Lampung , terutama melalui pemanfaatan Digital Marketing. Melalui Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dari DRTPM Kemdikbudristek, mereka menawarkan solusi komprehensif yang membantu UMKM naik kelas.

Program ini didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek dengan Nomor: 065/E5/PG.02.00/PM.BATCH.2/2024, Tanggal 01 Agustus 2024, serta melalui kontrak turunan antara LLDIKTI Wilayah II dengan Universitas Malahayati Nomor 959/LL2/AL.04/ PM/2024 tanggal 8 Agustus 2024. Pendanaan ini memungkinkan terlaksananya berbagai pelatihan dan pendampingan yang berdampak positif pada UMKM mitra Biqa Batik Lampung.

“UMKM Biqa Batik kini lebih mudah menyajikan produk Batik Cap Motif Lampung melalui branding dan pemasaran digital,” ujar Dr. Febrianty, SE, M.Si. Program ini tidak hanya membantu memperkenalkan produk mitra secara lebih luas, tetapi juga meningkatkan daya saing melalui strategi pemasaran digital.

Dalam program ini, tim PKM juga memberikan bantuan berupa alat produksi seperti 2 buah gawangan kayu, 3 panci pelorodan, 1 bak celup knockdown yang sudah dimodifikasi secara khusus, dan 4 buah canting cap motif. “Kami juga melaksanakan pelatihan langsung selama 8 bulan terkait penggunaan aplikasi e-inventory dan e-katalog Biqa Batik, yang dapat diakses melalui website (biqabatiklampung.com). Pengembangan aplikasi ini memakan waktu 2 bulan,” tambah Febrianty.

Keberhasilan program ini ditandai dengan beberapa indikator, seperti peningkatan daya saing, penerapan teknologi tepat guna (TTG), serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan mitra dalam manajemen usaha dan strategi pemasaran. “Hasil kunjungan dan pendampingan menunjukkan adanya peningkatan omset sebesar 30%, serta peningkatan pengetahuan dan keterampilan manajemen usaha hingga 80%. Mitra kini telah menggunakan aplikasi e-inventory untuk pengelolaan persediaan dan e-katalog untuk memasarkan atau mempromosikan produk Batik Cap Motif Lampung,” jelas Febrianty.

Lebih lanjut, prosedur kerja PKM ini meliputi tahapan analisis situasi mitra, sosialisasi, pelatihan, pendampingan, hingga evaluasi. “Peningkatan signifikan terjadi pada aspek manajemen usaha sebesar 90%, pemasaran 87%, dan penerapan IPTEK mencapai 85%,” tutupnya.

Dengan dukungan Program PKM Direktorat Akademik Pendidikan Tinggi Vokasi, UMKM Biqa Batik diharapkan dapat terus berkembang dan bersaing di pasar yang lebih luas, meningkatkan omset usaha, serta memperkuat branding melalui pemanfaatan teknologi digital. (gil)

Editor: Gilang Agusman