Mahasiswa Universitas Malahayati Gelar Sosialisasi PHBS di Pekon Sampang Turus, Wujudkan Lingkungan Bersih, Sehat, dan Harmonis Bersama DLH Tanggamus
TANGGAMUS (malahayati.ac.id): Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan – Pengabdian Pada Masyarakat (KKL-PPM) Universitas Malahayati Bandar Lampung terus menunjukkan kepeduliannya terhadap kesehatan dan kebersihan lingkungan masyarakat. Kelompok 48 KKL-PPM menggelar kegiatan Sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) dengan tema BERSIH di Balai Desa Pekon Sampang Turus, Kecamatan Wonosobo, Kabupaten Tanggamus. Kegiatan ini terlaksana berkat kerja sama dengan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanggamus. Rabu (20/8/2025).
Sosialisasi ini bertujuan meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai pentingnya menjaga kebersihan diri, lingkungan sekitar, serta menerapkan pola hidup sehat sehari-hari. Selain itu, masyarakat juga diajak untuk menyadari bahaya penyakit yang dapat timbul akibat perilaku hidup yang kurang sehat.
Dalam sambutannya, Kepala Pekon Sampang Turus, Marhawi, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada mahasiswa Universitas Malahayati dan DLH Tanggamus.
“Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini. Sosialisasi seperti ini penting agar warga semakin sadar akan pentingnya kebersihan dan kesehatan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkapnya.
Sementara itu, Ketua KKL-PPM Kelompok 48, Agung Berlian, menekankan bahwa kegiatan BERSIH diharapkan menjadi momentum bersama untuk membangun kesadaran kolektif menjaga lingkungan.
“Melalui kegiatan ini, kami ingin mengajak masyarakat untuk bersama-sama menciptakan lingkungan yang sehat, nyaman, dan harmonis. Salah satunya dengan mengelola sampah dengan baik agar tidak menimbulkan masalah kesehatan maupun pencemaran lingkungan,” ujarnya.
Pada kesempatan tersebut, perwakilan Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tanggamus memberikan materi tentang PHBS dengan menekankan konsep 3R (Reduce, Reuse, Recycle):
• Reduce: mengurangi penggunaan barang-barang sekali pakai yang berpotensi menjadi sampah.
• Reuse: menggunakan kembali barang yang masih layak pakai.
• Recycle: mendaur ulang sampah menjadi produk baru yang bermanfaat.
Pihak DLH juga mengingatkan bahwa pengelolaan sampah sebaiknya dimulai dari skala terkecil, yaitu rumah tangga, sekolah, hingga lingkungan masyarakat. Dengan demikian, budaya hidup bersih dapat tumbuh secara berkesinambungan.
Sebagai tindak lanjut nyata, mahasiswa KKL-PPM bersama warga melaksanakan gotong royong di tiga dusun yang ada di Pekon Sampang Turus. Lingkungan sekitar Balai Desa, saluran pembuangan, hingga area pemukiman menjadi sasaran utama pembersihan. Dalam kegiatan ini, mahasiswa juga meletakkan drum kaleng sampah besar di setiap dusun sebagai simbol kepedulian terhadap kebersihan dan sebagai sarana masyarakat dalam mengelola sampah.
Kegiatan berlangsung dengan penuh semangat. Warga terlihat antusias mengikuti rangkaian acara, mulai dari sosialisasi hingga aksi bersih-bersih bersama. Kekompakan ini menunjukkan adanya kepedulian dan kesadaran kolektif masyarakat untuk menjaga lingkungan agar tetap sehat, bersih, dan harmonis.
Dengan terlaksananya kegiatan ini, diharapkan masyarakat Pekon Sampang Turus dapat menjadi contoh bagi daerah lain dalam membiasakan perilaku hidup bersih dan sehat, serta mengelola lingkungan dengan lebih bijak. (gil)
Editor: Gilang Agusman