Mahasiswa Universitas Malahayati Sosialisasikan Stunting dan Dapur Sehat, Berikan Edukasi Ibu-ibu Olah Bahan Murah Jadi Bergizi
TANGGAMUS (malahayati.ac.id): Mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan-Partisipasi Pemberdayaan Masyarakat (KKL-PPM) Universitas Malahayati menyelenggarakan acara sosialisasi pencegahan stunting, dapur sehat, dan edukasi makanan bergizi. Kegiatan ini dalam rangka mengatasi permasalahan stunting dan meningkatkan pemahaman masyarakat tentang gizi,
Acara yang berlangsung pada Selasa, 12 Agustus 2025 di Balai Desa Pekon Gunung Tiga, Kecamatan Ulubelu itu dihadiri puluhan peserta dari berbagai kalangan, termasuk orang tua dari anak yang terdampak stunting. Kegiatan yang dijalankan oleh Kelompok 58 KKL-PPM Universitas Malahayati ini diikuti dengan antusias oleh 45 orang peserta.
Acara ini menjadi semakin relevan mengingat data dari bidan setempat yang menyebutkan terdapat 7 keluarga di pekon tersebut yang memiliki anak terdampak stunting. Fakta ini mempertegas pentingnya intervensi melalui edukasi gizi yang masif. Tidak hanya berisi pemaparan materi, acara juga diisi dengan demonstrasi langsung pembuatan makanan bergizi tinggi dengan bahan-bahan terjangkau.
Para peserta, terutama orang tua dari anak stunting, terlihat sangat antusias mengikuti sesi praktik ini. Silvia Ika Damayanti, ketua pelaksana, mengatakan, melalui kegiatan ini, pihaknya tidak hanya menyampaikan teori, tetapi juga pendekatan yang empatik.
Ia menjelaskan, di tengah-tengah peserta, hadir ibu-ibu yang sedang berjuang untuk anak-anak mereka. Data dari bidan tentang 7 keluarga dengan anak stunting menjadi perhatian serius.
”Kami perkenalkan konsep isi piringku dan bagaimana memanfaatkan bahan lokal yang murah meriah untuk pemulihan dan pencegahan stunting,” ujarnya.
Ia menambahkan, Kelompok 58 berkomitmen untuk tidak berhenti pada sosialisasi saja.
Ke depannya, pihaknya berharap dapat melakukan pendampingan lebih intensif khususnya bagi keluarga yang terdampak.
Seluruh peserta terlihat aktif selama sesi tanya jawab dan demonstrasi masak. Beberapa orang tua yang memiliki anak stunting secara khusus menyampaikan apresiasi terhadap kegiatan ini. Seorang peserta mengatakan ia memiliki anak yang tergolong stunting dan selama ini merasa sangat kesulitan.
Acara seperti ini sangat membuka wawasannya bahwa dengan bahan sederhana dan bujet terbatas, bisa memberikan yang terbaik untuk pemulihan anak.
”Terima kasih untuk mahasiswa yang sudah membawa ilmu sangat bermanfaat ini,” tutur peserta itu.
Keberhasilan acara ini diharapkan menjadi titik awal untuk program berkelanjutan. Para mahasiswa KKL-PPM juga mendorong terbentuknya kelompok pendamping khusus untuk keluarga dengan anak stunting agar pemantauan gizi dapat dilakukan secara lebih intensif. Kegiatan ini ditutup dengan pembagian booklet resep makanan bergizi dan nasi bento bergizi, sebagai bentuk dukungan nyata bagi keluarga, khususnya 7 keluarga yang terdampak stunting.
(gil)
Editor: Gilang Agusman