PKKMB Universitas Malahayati Hari Kedua, Bekal Memasuki Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Malahayati memasuki hari kedua dengan penuh semangat. Bertempat di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati, sebanyak 1.296 mahasiswa baru kembali mengikuti rangkaian kegiatan yang dikemas inspiratif dan edukatif.

Acara pada Kamis (11/9/2025) ini dipandu oleh Rika Yulenda Sari, S.Kep., Ns., M.Kep selaku moderator, dan menghadirkan Dr. M. Arifki Zainaro, S.Kep., Ns., M.Kep, Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Malahayati, sebagai narasumber utama. Dr. Arifki membawakan materi dengan tema “Perguruan Tinggi di Era Revolusi Industri 4.0 dan Society 5.0”, yang memberikan wawasan penting bagi mahasiswa baru dalam menyiapkan diri menghadapi tantangan zaman.

Dalam pemaparannya, Dr. Arifki mengajak mahasiswa memahami sejarah Revolusi Industri sebagai pijakan menuju era digital saat ini. Revolusi Industri 1.0 ditandai dengan ditemukannya mesin uap yang mengubah cara produksi secara masif. Revolusi Industri 2.0 lahir dengan penemuan listrik, memungkinkan produksi massal lebih cepat dan efisien. Revolusi Industri 3.0 ditandai dengan hadirnya komputer serta otomatisasi, yang semakin mempermudah proses produksi. Hingga kini, dunia memasuki Revolusi Industri 4.0, era yang mengintegrasikan dunia fisik dan digital melalui teknologi cyber-physical system. Semua proses menjadi connected (terhubung), automated (otomatis), dan intelligent (cerdas).

Lebih jauh, Dr. Arifki menjelaskan konsep Society 5.0 yang diperkenalkan di Jepang pada tahun 2019. Society 5.0 merupakan visi masyarakat super cerdas (super smart society), di mana teknologi digital tidak hanya untuk efisiensi industri, melainkan juga diarahkan bagi kesejahteraan manusia.

“Jika Revolusi Industri 4.0 lebih menekankan pada integrasi teknologi, maka Society 5.0 menempatkan manusia sebagai pusatnya. Teknologi hadir untuk meningkatkan kualitas hidup, bukan sekadar menggantikan peran manusia,” jelasnya.

Materi yang disampaikan Dr. Arifki menjadi pencerahan bagi mahasiswa baru Universitas Malahayati agar siap menghadapi perubahan zaman. Perguruan tinggi bukan hanya tempat menimba ilmu, tetapi juga ruang untuk membangun daya saing, kreativitas, dan adaptasi dalam menghadapi tantangan global.

Suasana PKKMB hari kedua terasa penuh antusiasme. Para mahasiswa mendengarkan dengan seksama, banyak yang mencatat poin-poin penting, bahkan terlibat aktif dalam sesi tanya jawab.

Kegiatan ini tidak hanya memberikan pengetahuan akademik, tetapi juga motivasi untuk menjadi generasi unggul yang adaptif di era digital, serta mampu memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat. (gil)

Editor: Gilang Agusman