Oleh Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Lampung
–
DUNIA pendidikan kita sepertinya tidak baik-baik saja, mulai dari perundungan antarsiswa hingga sampai kecolongan adanya pelajar yang tak sekolah gara-gara miskin dan ketidaklengkapan kependudukan orangtuanya. Viral hari ini, seorang siswi mengaku dilecehkan guru renangnya.
Entah bagaimana jadinya, DPRD Kota Bandarlampung juga baru saja mencoret dana bantuan Rp6 miliar APBD Perubahan 2023 bagi pelajar SD dan SMP tak mampu secara ekonomi lewat program bina lingkungan (biling).
Belum cukup, masih ada lagi temuan BPK RI Perwakilan Lampung yang mengungkapnya banyaknya penggunaan dana BOS tak sesuai peruntukkannya bahkan ada yang tidak jelas pertanggungjawabannya.
Lebih miris lagi, ada guru tidak tetap yang pada anggaran tertera Rp900 ribu per bulan namun hanya terima Rp500 ribu sampai Rp600 ribu. Dicuil, alasannya, buat dana tidak terduga. Saat diminta bukti pengeluaran, pimpinan sekolah tidak bisa menunjukkannya.
Ada yang lebih seru lagi realisasi belanja dengan nilai yang digunakan sama dengan nol. Total penyimpangan dana BOS tahun 2022 ditemukan Rp4,7 miliar. Jika hasil uji petik lima SMP negeri dan 10 SD negeri sudah carut marut bagaimana dengan sekolah-sekolah lainnya.
Pertanyaan lanjutannya, kemana saja dana itu mengalir; apakah seperti Lagu Bengawan Solo ciptaan Almarhum Gesang; ”Mengalir smpai jauuuh. Siapa saja penikmat aliran itu, kenapa bisa mengalir, dan siapa yang meristui aliran itu
Akhirnya kontradiksi sekali, satu sisi masih ada yang tercecer anak miskin tidak bisa sekolah, sementara dana BOS yang disiapkan untuk mereka mengalir mungkin ke para bos sekolah yang jika ditelusuri tingkatan bisa berjenjang dan berkelanjutan, sesuai dengan , dan funsinya masing-masing.
Sinyalemen dana BOS untuk “bancakan” sudah lama ditengarai, namun belum ada data akurat untuk membeberkannya. Sementara ini betul-betul data yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa resmi milik negara, tentu tingkat kredibilitasnya tinggi.
Hanya apakah seperti masa lalu, pemaparan dan hasil penyelesaian selalu berbanding terbalik. Oleh sebab itu sebagai warganegara yang memerlukan informasi, tentu tidak salah jika ada pengawalan oleh masyarakat, bagaimana ending-nya penyimpangan dana Bos ini.
Kebiasaan “masuk angin” di jalan tentunya jangan terus dipelihara, karena lembaga pemeriksa memiliki kredibilitas yang dipertaruhkan. Tidaklah elok kepercayaan yang telah diamanatkan kepada mereka oleh konstitusi, bisa diatur-atur oleh lembaga lain yang terkena akan perbuatannya.
Sementara itu bagi lembaga DPR-nya bukan hanya mengesahkan atau menolak, tetapi juga harus mengontrol untuk memastikan anggaran itu tepat sasaran atau tidak.
Jangan pula karena “cipratan” anggaran itu enak, maka tidak perlu berbuat apa-apa, ingat, anda dipilih oleh rakyat itu untuk menjadi telinga, kaki dan tangan rakyat.
Akhirnya timbul pertanyaan “masih kah perlu BOS jika itu akan mengalir kepada bos. Ini menjadi dilematis; dan oleh karena itu sudah selayaknya setelah pemerintahan baru tahun depan, mekanisme BOS perlu ditata kembali mekanisme dan peruntukannya.
Sudah seharusnya mutu pendidikan kita itu baik dan tidak ada anak yang tidak sekolah, bisa di bayangkan ada dana BOS, ada BOS-DA, ada Komite yang semua diarahkan guna kepentingan pendidikan.
Namun nyatanya tidak sedikit yang masuk kanal lain, mengalir ke tempat lain, yang tidak selayaknya mendapatkan dana itu justru mengambil duluan. (SJ)
Dosen Universitas Malahayati Manfaatkan Aliran Sungai Dusun Sinar Negeri Bangun PLTA Piko Hidro Bantu Pembudidaya Ikan
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Pembudidaya ikan air tawar Dusun Sinar Negeri Desa Negeri Sakti di Kabupaten Pesawaran, Provinsi Lampung, memiliki masalah utama yang mereka hadapi diantaranya, seringnya pencurian ikan, kesulitan dalam memberikan pakan, dan terhambatnya kontrol ikan, bahkan hingga mereka harus memakai senter di malam hari untuk mengawasi kolam ikan.
Menyikapi hal ini, tim dosen Fakultas Teknik Universitas Malahayati, Fauzi Ibrahim, S.T., M.T., dan Dr. Ir. Hardoyo, M.Eng., bersama dosen Teknik Mesin Universitas Lampung, Ahmad Yonanda, S.T., M.T., mengambil langkah inovatif dengan membangun Pembangkit Listrik Tenaga Piko Hidro (PLTA-PH) di aliran Sungai Dusun Sinar Negeri, Desa Negeri Sakti Kecamata Gedong Tataan Kabupaten Pesawaran.
“Proyek ini mendapat dukungan hibah dari Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi, Riset, dan Teknologi anggaran tahun 2023,” kata Fauzi, ketua Pengabdian kepada masyarakat kegiatan ini.
Fauzi menjelaskan, tujuan utama dari pembangunan PLTA-PH ini adalah mengimplementasikan teknologi tepat guna dengan memanfaatkan aliran air sungai sebagai sumber pembangkit listrik skala kecil. Salah satu elemen kunci dari proyek ini adalah penggunaan jenis turbin Pelton di aliran sungai yang relatif kecil, yang merupakan solusi yang tepat untuk kondisi sumber daya air yang ada.
“Harapan nya, PLTA – PH ini dapat dimanfaatkan secara maksimal kepada warga demi meningkatkan produktivitas dan penjualan ikan air tawar,” ujar Fauzi.
Selain itu, salah satu anggota tim, Dr. Ir. Hardoyo, M.Eng mengungkapkan Proyek ini mencakup tahapan dalam penerapan teknologi kepada kelompok masyarakat mitra, meliputi identifikasi masalah dan kebutuhan masyarakat mitra, analisis potensi penerapan teknologi, fabrikasi alat teknologi oleh mahasiswa dan bengkel yang ditunjuk Tim Pengabdian Masyarakat Universitas Malahayati, uji coba teknologi untuk memastikan kinerja mesin, serta diseminasi teknologi kepada kelompok masyarakat mitra melalui sosialisasi, edukasi, dan tahap penerapan teknologi.
Selain itu, proyek ini melibatkan tahap monitoring dan evaluasi secara berkala untuk memeriksa apakah teknologi ini dapat berfungsi dengan baik dalam mengatasi permasalahan mitra.
Hasil yang diharapkan dari proyek ini adalah peningkatan pengetahuan masyarakat tentang teknologi yang dapat diterapkan di daerah mereka, peningkatan kreativitas dalam menghasilkan pembangkit listrik skala kecil, dan mendukung pembudidayaan ikan secara berkelanjutan.
Salah satu manfaat langsung adalah tersedianya lampu penerangan di sekitar kolam ikan yang ditenagai pembangkit listrik, diharapkan dapat mengurangi insiden pencurian ikan dan mempermudah pengendalian ikan di malam hari.
“Kegiatan ini dapat menunjang pelestarian lingkungan di daerah mata air maupun sungai yang menjadi wilayah cakupan program,” ucap Hardoyo. (451/**)
Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Beri Dosen Bimbingan Singkat tentang Akreditasi
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung terus mengambil langkah proaktif dalam upaya meningkatkan akreditasi program studi.
Salah satunya dengan memberikan dukungan yang kuat kepada seluruh dosen dalam bentuk kegiatan Coaching Klinik Akreditasi, Rabu (4/10/2023).
Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati, Dr. (chand) Muhammad, S. Kom., M.M., saat memberikan sambutan, menekankan beberapa poin yang harus ditingkatkan agar bisa mencapai akreditasi dengan predikat unggul.
Salah satu aspek penting minimal 50 persen dosen yang memiliki gelar doktor untuk setiap program studi. Oleh karena itu, bagi dosen yang belum memiliki gelar S3, dia mendorong agar segera melanjutkan pendidikannya ke jenjang tersebut.
Yang kedua, Dr. Muhammad juga mendorong seluruh dosen untuk lebih aktif dalam meningkatkan publikasi jurnal. “Publikasi ini dapat memberikan kontribusi signifikan dalam peningkatan poin akreditasi,” ucapnya.
Dr. (chand) Muhammad menekankan pentingnya peningkatan sitasi jurnal dan mendorong kolaborasi antar dosen untuk mencapai hal tersebut.
Yang ketiga, dalam upaya meningkatkan poin akreditasi, Dr. (chand) Muhammad mengajak seluruh dosen untuk segera mengurus jenjang karir di perguruan tinggi, mulai dari asisten ahli hingga menjadi lektor kepala.
“Jenjang akademik ini juga menjadi salah satu syarat utama untuk meningkatkan akreditasi,” ujarnya.
Dr. (chand) Muhammad mengingatkan bahwa dosen tidak hanya fokus pada pengajaran, tetapi juga harus proaktif dalam mengembangkan karir akademik mereka.
Di tempat yang sama, Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung Dr. Lolita Sary, SKM.,M.Kes, mengatakan Coaching Klinik Akreditasi diberikan kepada empat program studi di bawah fakultas ilmu kesehatan, diantaranya, Prodi Profesi Ners, Prodi S1 Ilmu Keperawatan, Prodi S1 Kesehatan Masyarakat, dan Prodi S1 Farmasi.
Dr. Lolita menuturkan, tujuan dari kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman tentang instrumen akreditasi dengan 9 kriteria, penyamaan persepsi tentang parameter setiap butir penilaian, penyusunan portofolio evaluasi diri dengan analisis SWOT, dengan harapan dapat menyusun dokumen akreditasi secara benar.
“Kami berharap dengan adanya bimbingan singkat ini dapat terjadi peningkatan peringkat akreditasi,” ucapnya.
Kegiatan ini akan berlangsung dalam dua tahapan. Tahap pertama, 4 oktober fokus pemaparan materi, dan tahap kedua, 17 oktober diisi dengan presentasi masing-masing program studi. (451/**)
Prodi Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bangun Kesadaran Lingkungan melalui Kegiatan Ecopesantren di Pondok Pesantren
Bandar Lampung (malahayati.a.c.id): Program Studi Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati menyelenggarakan kegiatan Pemberdayaan Kesehatan dan Lingkungan Berbasis Eco-pesantren di Pondok Pesantren Darul Huffaz Lampung, Jumat(29/9/2023).
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya membangun kesadaran lingkungan dan kesehatan masyarakat di lingkungan pesantren.
Kegiatan pengabdian masyarakat dengan skema pemberdayaan kemitraan masyarakat ini didanai DRTPM Ristekdikti tahun anggaran 2023.
Kegiatan pemberdayaan masyarakat ini dilakukan selama dua bulan. Bentuknya adalah pendampingan peer educator promosi kesehatan tentang PHBS (perilaku hidup bersih dan sehat) di pesantren dan pengelolaan limbah di lingkungan pesantren dlm bentuk pendirian bank sampah dan pelatihan ecobriks.
Nurhalina Sari, M.K.M., Kaprodi Kesehatan Masyarakat dan pengusul utama hibah, mengatakan, tujuan kegiatan ini untuk meningkatkan pemahaman peserta mengenai pentingnya menjaga kesehatan dan lingkungan, khususnya di lingkungan pesantren.
“Kami ingin memberikan pemahaman yang lebih dalam tentang kesehatan dan lingkungan kepada para peserta khususnya santriwan dan santriwati, sehingga mereka dapat menjadi agen perubahan yang berkontribusi pada pembangunan berkelanjutan di ponpesnya sendiri,” katanya.
Acara ini mengulas berbagai aspek, mulai dari pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, pengelolaan sampah yang ramah lingkungan, hingga pemahaman tentang potensi lingkungan sebagai sumber daya ekonomi, seperti melalui budidaya organik. Materi-materi ini disampaikan melalui berbagai sesi diskusi, pelatihan praktis, dan juga kunjungan lapangan ke lingkungan pesantren.
Nurhalina berharap, setelah kegiatan ini, peserta dapat menerapkan pengetahuan yang diperoleh dalam kehidupan sehari-hari dan di lingkungan pesantren.
“Kami berharap bahwa para peserta akan menjadi agen perubahan yang membantu meningkatkan kualitas kesehatan dan lingkungan di pesantren,” ucapnya.
Kegiatan ini dihadiri sejumlah dosen Pembina diantaranya Khoidar Amirus, M.Kes dari Prodi Kesehatan Masyarakat dan juga melibatkan dosen perwakilan Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Natalina ST., MT serta perwakilan mahasiswa Prodi Kesehatan Masyarakat dan Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati.
Turut memberikan materi penyuluhan adalah Dwi Septiarina selaku pemegang program UKS Puskesmas Bernung Pesawaran yang menyampaikan tentang pentingnya PHBS, lalu dilanjutkan oleh perwakilan Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Pesawaran dan dari Bank Sampah Kabupaten Pesawaran yang menyampaikan materi tentang sistem pengelolaan sampah yang efektif termasuk pemilahan sampah, daur ulang, dan pengurangan penggunaan plastik sekali pakai.
Universitas Malahayati memiliki komitmen untuk terus berperan aktif dalam meningkatkan kesadaran lingkungan dan kesehatan masyarakat.
Dana Bos Mengalir ke Para Bos?
Oleh Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Lampung
–
DUNIA pendidikan kita sepertinya tidak baik-baik saja, mulai dari perundungan antarsiswa hingga sampai kecolongan adanya pelajar yang tak sekolah gara-gara miskin dan ketidaklengkapan kependudukan orangtuanya. Viral hari ini, seorang siswi mengaku dilecehkan guru renangnya.
Entah bagaimana jadinya, DPRD Kota Bandarlampung juga baru saja mencoret dana bantuan Rp6 miliar APBD Perubahan 2023 bagi pelajar SD dan SMP tak mampu secara ekonomi lewat program bina lingkungan (biling).
Belum cukup, masih ada lagi temuan BPK RI Perwakilan Lampung yang mengungkapnya banyaknya penggunaan dana BOS tak sesuai peruntukkannya bahkan ada yang tidak jelas pertanggungjawabannya.
Lebih miris lagi, ada guru tidak tetap yang pada anggaran tertera Rp900 ribu per bulan namun hanya terima Rp500 ribu sampai Rp600 ribu. Dicuil, alasannya, buat dana tidak terduga. Saat diminta bukti pengeluaran, pimpinan sekolah tidak bisa menunjukkannya.
Ada yang lebih seru lagi realisasi belanja dengan nilai yang digunakan sama dengan nol. Total penyimpangan dana BOS tahun 2022 ditemukan Rp4,7 miliar. Jika hasil uji petik lima SMP negeri dan 10 SD negeri sudah carut marut bagaimana dengan sekolah-sekolah lainnya.
Pertanyaan lanjutannya, kemana saja dana itu mengalir; apakah seperti Lagu Bengawan Solo ciptaan Almarhum Gesang; ”Mengalir smpai jauuuh. Siapa saja penikmat aliran itu, kenapa bisa mengalir, dan siapa yang meristui aliran itu
Akhirnya kontradiksi sekali, satu sisi masih ada yang tercecer anak miskin tidak bisa sekolah, sementara dana BOS yang disiapkan untuk mereka mengalir mungkin ke para bos sekolah yang jika ditelusuri tingkatan bisa berjenjang dan berkelanjutan, sesuai dengan , dan funsinya masing-masing.
Sinyalemen dana BOS untuk “bancakan” sudah lama ditengarai, namun belum ada data akurat untuk membeberkannya. Sementara ini betul-betul data yang dikeluarkan oleh lembaga pemeriksa resmi milik negara, tentu tingkat kredibilitasnya tinggi.
Hanya apakah seperti masa lalu, pemaparan dan hasil penyelesaian selalu berbanding terbalik. Oleh sebab itu sebagai warganegara yang memerlukan informasi, tentu tidak salah jika ada pengawalan oleh masyarakat, bagaimana ending-nya penyimpangan dana Bos ini.
Kebiasaan “masuk angin” di jalan tentunya jangan terus dipelihara, karena lembaga pemeriksa memiliki kredibilitas yang dipertaruhkan. Tidaklah elok kepercayaan yang telah diamanatkan kepada mereka oleh konstitusi, bisa diatur-atur oleh lembaga lain yang terkena akan perbuatannya.
Sementara itu bagi lembaga DPR-nya bukan hanya mengesahkan atau menolak, tetapi juga harus mengontrol untuk memastikan anggaran itu tepat sasaran atau tidak.
Jangan pula karena “cipratan” anggaran itu enak, maka tidak perlu berbuat apa-apa, ingat, anda dipilih oleh rakyat itu untuk menjadi telinga, kaki dan tangan rakyat.
Akhirnya timbul pertanyaan “masih kah perlu BOS jika itu akan mengalir kepada bos. Ini menjadi dilematis; dan oleh karena itu sudah selayaknya setelah pemerintahan baru tahun depan, mekanisme BOS perlu ditata kembali mekanisme dan peruntukannya.
Sudah seharusnya mutu pendidikan kita itu baik dan tidak ada anak yang tidak sekolah, bisa di bayangkan ada dana BOS, ada BOS-DA, ada Komite yang semua diarahkan guna kepentingan pendidikan.
Namun nyatanya tidak sedikit yang masuk kanal lain, mengalir ke tempat lain, yang tidak selayaknya mendapatkan dana itu justru mengambil duluan. (SJ)
Risak dan Dunia Pendidikan Kita
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Lampung
–
Beberapa hari lalu penulis mendapati kiriman video di group alumni dari seorang sahabat yang tinggal di Jakarta. Isi video itu tentang anak-anak pelajar muda merisak (bully/bullying) temannya. Kami di grup media sosiak mengomentari bagaimana lasaknya anak-anak itu dan tidak ada tindakan apa pun dari yang berwenang. Malang nian nasib anak pelajar tadi. Beberapa hari kemudian dari sumber yang sama dikabarkan yang anak malang itu meninggal dunia.
Sebelum kita lebih jauh berbicara, kita kenal dahulu apa itu bullying. Bullying berasal dari bahasa Inggris yaitu bull yang berarti banteng. Secara etimologi bullying berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Dalam bahasa Indonesia, bullying disebut menyakat yang artinya mengusik (supaya menjadi takut, menangis, dan sebagainya), merisak secara verbal. Sementara itu, mengutip hasil rapat terbetas bullying Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying juga dikenal sebagai penindasan/perisakan (dari kata dasar risak).
Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Menurut Unicef, bullying bisa diidentifikasi lewat tiga karakteristik yaitu disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan. Bullying bisa terjadi secara langsung atau online. Bullying online atau biasa disebut cyber bullying sering terjadi melalui media sosial, SMS/teks atau pesan instan, email, atau platform online tempat anak-anak berinteraksi.
Kembali kepada pokok persoalan di atas, ternyata ada masalah dengan pendidikan kita, jika memperhatikan bagaimana bullying atau yang dikenal populer sekarang perundungan itu sekarang. Ada teman yang mengatakan karena tidak adanya pendidikan budi pekerti, sehingga anak tidak memiliki adab sama sekali. Hipotesis ini sebenarnya terbantahkan karena pendidikan agama salah satu pokok bahasannya adalah adab, kemudian sopan santun dan seterusnya.
Ternyata ada yang esensial yang hilang. Pendidik kita dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi sangat disibukkan dengan administrasi akademik yang bergaris lurus dengan “cuan sertifikasi”. Bukti-bukti fisik itu lebih penting dibandingkan dengan keseriusan proses dalam arti “guru hadir” secara kejiwaan pada diri anak. Kehadiran guru sekarang hanya dimaknai hadir di muka kelas, bukan hadir di dalam jiwa anak didiknya.
Ada penelitian yang dilakukan oleh seorang kandidat Doktor bernama Herdian berkaitan dengan “Teacher Work Engagement”, menemukan pembuktian bahwa guru (dan bisa jadi juga dosen) dalam mengajar baru sebatas kehadiran fisik, belum secara total hadir sebagai seorang guru/dosen di muka kelas. Akhirnya yang terjadi adalah baru sekedar transformasi ilmu pengetahuan, dan ini yang dituntut oleh pemerintah kepada guru/dosen; buktinya adalah guru/dosen hanya mengejar target kurikulum. Sementara transformasi sikap, nilai dan yang berhubungan dengan aspek kematangan psikologis belum berjalan. Dengan kata lain pemerintah baru mampu melaksanakan pendidikan sebatas memindahkan ilmu pengetahuan dari kepala guru ke kepala murid. Jadi, tidak aneh jika pendidikan era sekarang belum sampai pada memanusiakan manusia Indonesia, baru sampai pada “memintarkan” rakyat Indonesia.
Sebagai pembuktian pada tahun 2024/2025 akan ada pemerintahan baru, berarti ada menteri pendidikan yang baru. Langkah pertama dari Sang Menteri adalah merombak kurikulum dengan diberi label, bisa penyempurnaan, penyelarasan, dan masih banyak lagi kamuflase bahasa yang dapat dipakai, namun intinya perombakan. Perombakan itu adalah keniscayaan, namun selalu menjadi persoalan perombakan-perombakan yang selama ini dilakukan, tidak lebih berfokus pada transformasi ilmu pengetahuan, tidak menyentuh esensi dasar dari pendidikan; yaitu transformasi nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Kesimpulan sementara yang dapat diambil bullying, perundungan, risak dan apapun namanya akan tetap terus berjalan manakala pendidikan yang digelar di muka kelas hanya sekedar transformasi pengetahuan, tidak menyentuh esensi pendidikan ansich. Perbaikan apapun yang dilakukan termasuk di dalamnya perbaikan kurikulum, perbaikan kesejahteraan guru, dan lainnya akan menjadi tidak maksimal jika perbaikan tidak menyentuh aras paling tinggi yaitu memanusiakan manusia.
Semua koreksian ini tidak untuk diratapi, apalagi mencari siapa yang salah. Akan tetapi yang lebih esensial adalah mari berubah bersama untuk menuju Indonesia yang lebih baik, dengan salah satu caranya adalah kembali mengkaji dan menerapkan nilai-nilai keindonesiaan untuk dapat diimplementasikan dalam dunia nyata melalui pendidikan.
Dari guru sampai guru besar harus mampu mengartikulasikan kembali nilai-nilai keindonesiaan yang telah dirumuskan dan disebut Pancasila itu, ke dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam kelas maupun di luar kelas; salah satu caranya mereka (guru sampai guru besar) tidak perlu dibebani hal-hal yang bersifat administratif, biarkan mereka berkreasi untuk mengindonesiakan anak Indonesia dengan cara Indonesia. (SJ)
Artis Ibukota Stevan Pasaribu Hibur Peserta Penutupan PKKMB 2023 Universitas Malahayati
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr. M.M., secara resmi menutup acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023.
Penutupan PKKMB ditandai dengan pemakaian almamater Universitas Malahayati oleh Rektor kepada Mahasiswa Baru.
Acara diikuti 2.397 mahasiswa baru ini bertema “Menjadi Mahasiswa Berkarakter, Humanis, dan Religius di Era Digital” dan berlangsung di Graha Bintang, Sabtu (30/9/2023).
PKKMB tahun 2023 telah berlangsung selama empat hari, sejak 26 hingga 30 September, di Graha Bintang Universitas Malahayati Bandar Lampung, salah satunya dengan menghadirkan narasumber utama anggota Komisi X DPR RI Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H.
Dalam sambutannya, Rektor Dr. Achmad Farich menyampaikan betapa bangganya Universitas Malahayati menerima seluruh mahasiswa baru sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Bandar Lampung.
“Ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus pemacu bagi kami di Universitas Malahayati untuk terus meningkatkan apa yang sudah menjadi kepercayaan masyarakat yang menitipkan anak-anaknya untuk melanjutkan perkuliahan di sini,” ujarnya dengan semangat.
Rektor Dr. Achmad Farich juga berharap agar mahasiswa, baik yang lama maupun yang baru, dapat bersama-sama memberikan masukan positif dan membangun untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di universitas ini. Dia mengingatkan para mahasiswa akan pentingnya menanamkan cita-cita agar menjadi lulusan yang sukses.
“Selain menanamkan cita-cita, pemahaman terhadap dunia pendidikan tinggi juga perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, saya mengajak Anda untuk proaktif dalam bertanya, berdiskusi, dan berkomunikasi dengan kakak tingkat,” tambahnya.
Rektor juga mengingatkan para mahasiswa mengenai persyaratan administrasi yang harus dipenuhi setelah ini, seperti mengisi registrasi KRS. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran perkuliahan, dan Rektor menekankan bahwa perkuliahan bukan hanya soal fisik, tetapi juga administrasi.
Universitas Malahayati Bandar Lampung mengapresiasi seluruh rangkaian kegiatan PKKMB yang telah berjalan dengan sukses. Rektor menyatakan bahwa PKKMB tahun ini merupakan yang terbaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah berusaha dan bersemangat dalam menyukseskan PKKMB tahun 2023 ini, baik itu dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa,” ungkap Rektor.
Tak lupa, Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh sponsor yang telah membantu dalam kegiatan PKKMB.
Akhirnya, Rektor secara resmi menyambut dan mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru tahun 2023 di Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Acara penutupan PKKMB tahun 2023 ditutup dengan penampilan artis ibukota Stevan Pasaribu, yang memberikan hiburan kepada seluruh peserta dan tamu yang hadir. (451/**)
Kaprodi Akuntansi Universitas Malahayati Bekali 250 Mahasiswa Baru tentang Jenjang Karir Lulusan
Bandar Lampung (lampungpro.co): Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Malahayati Bandar Lampung, Muhammad Lutfi, SE., M. Si, bersama jajaran dosen akuntansi memperkenalkan profil program studi kepada 250 mahasiswa baru dalam rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023, Jumat (29/9/2023).
Mereka mengungkapkan visi dan misi dari program studi Akuntansi. Visi prodi ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar nasional dan regional pada tahun 2027.
Sementara itu, misi prodi mencakup penyelenggaraan pendidikan tinggi berkualitas dalam bidang ilmu akuntansi, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu akuntansi, serta menjalin kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri.
Selain itu, mereka juga memaparkan profil lulusan, di mana lulusan S1 Akuntansi diharapkan dapat mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu akuntansi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Profesi yang dapat dijalani oleh lulusan termasuk menjadi akuntan, auditor, konsultan, dan lebih dari itu, mereka juga dapat menerapkan ilmu bisnis dan akuntansi dalam mendirikan usaha sendiri dengan mengembangkan produk atau jasa baru serta menciptakan pasar dan lapangan pekerjaan.
Dalam paparannya, mereka juga memaparkan sembilan pekerjaan menjanjikan bagi mahasiswa jurusan Akuntansi, termasuk menjadi akuntan publik yang bertugas menganalisa laporan keuangan secara independen, menjadi internal auditor yang memeriksa laporan keuangan perusahaan, menjadi perencana keuangan dengan mengambil sertifikasi Certified Financial Planner (CFP), serta peluang karier sebagai financial analyst dengan sertifikasi Chartered Financial Analyst (CFA).
Selain itu, lulusan Akuntansi juga memiliki peluang berkarier di instansi pemerintah seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank Indonesia (BI) dengan gaji yang biasanya di atas rata-rata untuk fresh graduate. Pekerjaan lain yang tersedia adalah credit analyst yang dibutuhkan oleh industri perbankan atau pembiayaan.
Para mahasiswa Akuntansi juga dapat menjadi tenaga pendidik atau konsultan keuangan yang memberikan materi di dalam dan di luar kelas. Fleksibilitas lulusan ini juga memungkinkan mereka untuk menjalankan usaha sendiri dengan membuka bisnis baru berdasarkan pengetahuan bisnis dan akuntansi yang mereka peroleh selama kuliah. (451/**)
Warek 1 Universitas Malahayati, Dr. (Cand) Muhammad Dorong Mahasiswa Lulus Tepat Waktu dengan IPK di Atas 3.0
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. (Cand) Muhammad, S. Kom., M.M., memperkenalkan sejumlah dosen manajemen kepada 600 mahasiswa baru program studi manajemen pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) hari ke-3 di Graha Bintang Jumat (29/9/2023).
Dalam sambutannya, Dr. (Cand) Muhammad yang juga merupakan dosen di prodi manajemen memperkenalkan satu per satu dosen program studi manajemen kepada mahasiswa baru yang telah memilih program studi ini. Ia dengan bangga memaparkan profil dan prestasi para dosen Prodi Manajemen Universitas Malahayati.
Tidak hanya itu, Dr. (Cand) Muhammad juga mengajak para mahasiswa baru untuk mengenali dengan seksama seluruh dosen yang mengajar di program studi manajemen. Ia menyampaikan bahwa sebagian dosen di program ini saat ini tengah menempuh pendidikan doktor dan bahkan menuju tahap menjadi guru besar.
Prodi Manajemen di Universitas Malahayati memiliki 8 dosen yang bergelar doktor dari total 18 orang dosen yang ada. “Doakan semoga program studi manajemen terus bertambah dengan dosen-dosen yang memiliki gelar doktor, bahkan mencapai gelar guru besar,”ucapnya.
Dr. (Cand) Muhammad juga memberikan dorongan kepada mahasiswa baru agar giat dalam proses belajar mereka, dengan harapan bahwa mereka dapat meraih nilai tertinggi, baik A maupun B, dan lulus tepat waktu. “Jangan sampai kalian mendapatkan nilai C, D, apalagi E. Targetkan untuk memiliki IPK di atas 3 koma,” ucapnya penuh semangat.
Semangat dan dorongan ini diharapkan akan menjadi motivasi bagi para mahasiswa baru Universitas Malahayati Bandar Lampung dalam menggapai prestasi dan sukses selama masa perkuliahan mereka di prodi manajemen. (451/**)
Universitas Malahayati Bandar Lampung Hadirkan Profesor Sabarinah dalam Kuliah Pakar
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung mengadakan kuliah pakar dengan mengundang Prof.Dr.dr. Sabarinah, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Sabtu, (23/9/2023).
Acara digelar Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat (S2) dan Sarjana Kesehatan Masyarakat (S1) Fakultas Ilmu Kesehatan, dengan fokus tema “Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat di Masa Depan.” Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc., yang merupakan pembicara utama, membuka acara dengan membahas kondisi Indonesia dalam konteks global.
Dalam paparannya, Prof. Sabarinah membawa data yang menggambarkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Menurut Human Development Index (HDI) pada tahun 2020, Indonesia berada pada peringkat 107 dari 189 negara, yang menunjukkan bahwa negara ini masih berada dalam kelompok negara urutan menengah bawah.
Selain itu, Index Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan prestasi yang perlu ditingkatkan, dengan Indonesia berada pada peringkat 111 dari 189 negara pada tahun yang sama, dengan nilai IPM sebesar 0.718. Prof. Sabarinah menggarisbawahi bahwa upaya perbaikan harus terus dilakukan, meskipun IPM Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 0.86% pada tahun 2022, mencapai 72.91.
Dalam konteks IPM, terdapat tiga indikator penting, diantaranya umur panjang dan sehat, tingkat melek huruf, lama sekolah rata-rata, dan pengeluaran per kapita. Di antara data tersebut, capaian Usia Harapan Hidup (UHH) Indonesia pada tahun 2022 adalah 71.85 tahun, sementara capaian rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS) baru mencapai 8 tahun. Pengeluaran penduduk pada tahun 2022 mencapai Rp. 11.479.000 per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 2.90%.
Prof. Sabarinah juga menggarisbawahi kompleksitas tantangan yang akan dihadapi enaga kesehatan masyarakat di masa mendatang, termasuk permasalahan resistensi antimikroba, pertumbuhan penduduk, ketahanan pangan yang tidak pasti, keamanan hayati, penyakit menular baru seperti Covid-19, penyakit tidak menular yang masih sulit dikendalikan, urbanisasi, perjalanan dan perdagangan global, aktivitas industri, perubahan iklim, dan banyak lagi. Dia menyoroti pentingnya upaya global dalam merevisi kebijakan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
Selanjutnya, Prof. Sabarinah menggambarkan profil lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM), yang disebut sebagai “MIRACLE.” Mereka diharapkan dapat menjadi manajer, pemimpin, peneliti, pendidik, komunikator, wirausahawan, dan konsultan. Untuk mencapai profil lulusan ini, pendidik dan dosen perlu memainkan peran penting sebagai fasilitator, koordinator, rekan belajar, dan pengarah mahasiswa, dengan fokus pada pemecahan masalah dan peningkatan kesadaran siswa akan proses berpikir sistemik. (451/**)
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung: Selamat Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Bandar Lampung (Malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., mengucapkan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabi’ul Awal 1445 Hijriah, 28 September 2023 kepada seluruh mahasiswa, dosen, karyawan, masyarakat, dan umat islam.
Dr. Achmad Farich mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk merenungkan ajaran-ajaran beliau dan menerapkannya dalam kehidupan kita.
Melalui ajaran-ajaran beliau, kita diajarkan untuk hidup dalam damai, kasih sayang, dan toleransi, serta selalu mengembangkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan.
“Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW kepada seluruh sivitas Universitas Malahayati khususnya dan umat islam umumnya, semoga kita semua dapat terus meneladani ajaran-ajaran beliau,” ucap rektor. (451/**)