Oleh Prof. Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
saya remuk redam membaca berita dari media ini, Helo Indonesia Lampung, Senin (25/9/2023), yang mewartakan Pemerintah Kota Bandarlampung kecolongan (lagi) karena ada anak berusia sembilan tahun belum sekolah akibat ketidakmampuan orangtuanya secara ekonomi dan pemahaman birokrasi.
Ternyata, residu sosial itu masih juga ada di usia negeri yang sudah tidak muda lagi ini. Koar-koar melayani rakyat, hanya bergema di udara. Ketika menginjak bumi, para birokrat justru yang minta dilayani rakyat. Dengan dalih “ngapo dak lapor”, mereka abai memperhatikan anak bangsa.
Saya teringat perjuangan almarhum Ayahanda yang menanggalkan baju dinas tentaranya untuk membuka sekolah demi anak bangsa pada awal tahun 1950-an. Pasca kemerdekaan, perjuangan tak lagi mengangkat senjata tapi bagimana jemput bola mencerdaskan anak bangsa.
Belum lagi hiruk-pikuk yang sekarang sedang marak karena intervensi pemilik modal yang begitu besar di negeri ini, kenyataannya masih ada derita lara anak negeri yang terpinggirkan pendidikannya karena kemiskinan.
Kota yang memiliki banyak jalan layang ternyata melayangkan lamunan, melupakan kenyataan. Terimakasih patut diacungkan jempol kepada Herman Batin Mangku (HBM) yang dengan gigih memperjuangan anak negeri, karena diusianya yang tidak muda itu terus menelisik kota guna membantu mereka yang tidak beruntung dengan caranya.
Memang tidak mudah menjadi jurnalis sekaligus mesias seperti itu; menyebabkan banyak pejabat merasa jengah, tetapi fakta tidak bisa dipungkiri. Kerja-kerja kepemerintahan tampaknya sudah terjebak dengan rutinitas. Pagi pergi, siang sedikit ngopi, tengah hari makan dan istirahat terus pulang, tanggal satu terima gaji; entah apa yang dikerjakan.
Inovasi dan improvisasi yang diajarkan pada waktu diklat dan entah apalagi penjenjangan kepegawaian, semua dilalui. Setelah lulus minta kursi agar tempat duduk semakin tinggi.
Angka-angka proyek yang panjang seolah menjadi tujuan, karena di sana ada cuan yang bisa berbagi untuk berbagai kepentingan. Tidak juga kita pungkiri bahwa sudah banyak yang dipebuat untuk negeri ini, namun semua itu bukan untuk menutupi kealpaan akan pekerjaan yang masih tersisa.,
Pelayanan pendidikan yang sangat melekat dengan kesehatan dan kemiskinan itu, sudah seharusnya diurai sedemikian rupa agar tidak menjadi berlarut.
Kita sudah seharusnya membuat inovasi baru agar ada dana abadi guna mengentaskan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin yang fungsinya bukan operasional, karena itu wilayah APBD.
Kita bisa mencari dana dengan tidak berhutang, tetapi membagikan sepersekian-nya dari dana “tanggung jawab sosial perusahaan” bagi semua usaha yang ada di kota ini, disimpan dalam bentuk dana abadi yang kegunaannya hanya bagi pendidikan dan kesehatan masyarakat miskin.
Bisa saja ini disebut dengan “Dana Pengaman Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat Miskin”. Tentu dengan catatan dana ini bukan untuk dikorupsi, dibagi-bagi, dijadikan modal usaha, dana koperasi atau apalagi namanya yang selama ini sudah menjadi lading korupsi.
Satuaan tugas di setiap kecamatan dan kelurahan harus terus digalakkan bukan ada bekerja duduk-duduk di kantor, ngopi pagi pulang siang. Mereka harus selalu ada di lapangan menjadi mata dan telinga Wali Kota, yang setiap saat melaporkan bila ada persoalan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin.
Tentu laporan harus disertai data fisik dan penunjang lainnya, sehingga akurasi data menjadi terjamin. Adapun penanganannya tidak harus mengikuti alur birokrasi yang panjang dan rumit, tetapi harus bersifat segera bagai tanggap darurat.
Tulisan ini dibuat bukan ingin mencari kesalahan, akan tetapi karena rasa cinta yang amat sangat kepada negeri ini agar menjadi negeri yang sejahtera dan makmur bagi penghuninya.
Kesempurnaan memang tidak akan ada di dunia ini, namun jika kita mengetahui dan membiarkan ketidaksempurnaan itu berjalan, berarti kita mengingkari sebagai mahluk Tuhan yang diberi kemampuan akal budi, yang tidak dimiliki oleh mahluk lain. (SJ)
Wakil Rektor 4 Universitas Malahayati, Suharman kenalkan Bidang Kerjasama dan Humas di PKKMB 2023
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Wakil Rektor 4 Universitas Malahayati, Suharman, Drs., M.Pd., M.Kes, memperkenalkan Bidang Kerja Sama, Humas dan Protokoler yang ada di Universitas Malahayati Pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023 di Graha Bintang Rabu (27/9/2023).
Dalam penyampaiannya, Warek 4 Suharman menjelaskan visi dari Bidang Kerja Sama, Humas dan Protokoler, yaitu berfokus pada peningkatan akses dan mutu pengembangan kelembagaan serta kerja sama Universitas Malahayati yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.
“Salah satu misinya adalah mengoptimalkan pengembangan lembaga, sumber daya manusia, dan sarana prasarana yang lebih modern, serta menyelenggarakan berbagai program peningkatan kuantitas dan kualitas kerja sama di tingkat nasional, regional, dan internasional,” jelasnya.
Selain itu, Warek 4 Suharman juga memaparkan tugas Bidang Kerja Sama, ada dua bagian yakni bagian Kerja Sama dan Bagian Urusan Internasional untuk menjalin kerja sama dengan institusi pemerintah, dunia usaha, dan perusahaan.
Contoh kegiatan kerja sama mencakup pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, kolaborasi penelitian, artikel jurnal, dan lain sebagainya. Universitas Malahayati telah menjalin kerja sama di luar negeri dengan negara seperti New Zealand, China, Malaysia, India, dan Filipina.
Dalam konteks Bidang Humas, Warek 4 Suharman menjelaskan bahwa tugasnya meliputi koordinasi promosi di dalam dan di luar Universitas, berkoordinasi dengan pengelola media cetak dan elektronika di luar Universitas, pelaksanaan konferensi pers, serta penerbitan media informasi yang diterbitkan oleh Universitas. Selain itu, Bidang Humas juga bertanggung jawab atas koordinasi layanan informasi yang disediakan oleh Universitas.
Tentu saja, pencapaian Universitas Malahayati yang telah masuk dalam peringkat ke-4 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Lampung menjadi suatu prestasi yang membanggakan. “Semua upaya ini membuktikan komitmen Universitas Malahayati dalam mencapai keunggulan akademik dan kerja sama yang luas dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas,” ucapnya. (451/**)
PKKMB 2023 Universitas Malahayati: Korem 043/GATAM Bahas Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Kesadaran Bela Negara
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menghadirkan perwakilan Korem 043/GATAM Lampung sebagai narasumber pada acara Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023 di Graha Bintang, Rabu (27/9/2023).
Kepala Hukum Korem 043/GATAM, Agung Riza Gunawan, S.H., M.Hum, selaku narasumber, menggarisbawahi pentingnya sikap, perilaku, dan tindakan warga negara dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara.
“Bela negara memiliki unsur dasar, seperti cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara, kesiapan berkorban untuk bangsa dan negara, dan kemampuan awal dalam bela Negara,” ucapnya.
Contoh konkret dari bela negara termasuk melestarikan budaya, kegiatan belajar yang rajin, patuh pada hukum dan peraturan negara, menjaga ketertiban, mendukung produk Indonesia, menjaga nama baik bangsa dan negara, serta semangat gotong royong.
Mayor Agung juga menggarisbawahi nilai-nilai wawasan kebangsaan, seperti pengorbanan dengan mengurangi kepentingan pribadi dan golongan demi kepentingan bangsa, kesetaraan dalam berperan demi bangsa, serta semangat kekeluargaan dalam menjalin hubungan harmonis di antara semua warga bangsa.
Pentingnya persatuan dan kesatuan diakui sebagai modal utama kekuatan bangsa oleh Mayor Agung.
Untuk mencapai persatuan dan kesatuan, Mayor Agung mengajak mahasiswa untuk menerapkan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini akan menciptakan suasana kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang, yang pada akhirnya akan membawa suasana nyaman, aman, dan damai bagi seluruh masyarakat.
“Menjaga persatuan dan kesatuan yang utuh adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan kerukunan, kedamaian, keamanan, ketenangan, dan kenyamanan bagi seluruh warga Negara,” tegasnya (451/**)
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung Prof. Dr. Sudjarwo Beri Kiat Belajar di PKKMB 2023
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Prof. Dr. Sudjarwo, Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung, memberikan panduan berharga tentang cara memotivasi diri dalam belajar mandiri di perguruan tinggi kepada mahasiswa baru di Graha Bintang, Rabu (27/9/2023).
Acara ini bagian dari rangkaian Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Malahayati Bandar Lampung pada 25-30 September 2023.
Prof. Dr. Sudjarwo, mengungkapkan bahwa motivasi adalah rangkaian sikap dan nilai-nilai yang memengaruhi individu untuk mencapai tujuan spesifik sesuai dengan tujuan pribadi masing-masing. “Sikap dan nilai-nilai ini dianggap sebagai daya dorong yang memberikan kekuatan kepada individu untuk mencapai tujuan mereka,” ucapnya.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Sudjarwo membagi beberapa kunci motivasi belajar untuk mahasiswa baru, antara lain bahwa belajar adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan, hidup itu sendiri adalah tentang belajar, dan pentingnya untuk terus belajar karena kehidupan selalu memberikan pelajaran berharga.
Profesor juga menjelaskan beberapa indikator motivasi belajar, termasuk ketekunan dalam menghadapi tugas, kesabaran dalam mengatasi kesulitan, mempertahankan minat untuk menjaga fokus, dan mengembangkan kebiasaan bekerja mandiri.
Selain itu, Prof. Dr. Sudjarwo mengajak mahasiswa untuk melaksanakan lima langkah meningkatkan motivasi belajar, seperti membangun hubungan yang baik dengan dosen, memanfaatkan fasilitas yang ada secara maksimal, memilih metode pembelajaran yang sesuai, memanfaatkan media pembelajaran, dan melakukan evaluasi diri secara mandiri.
Ia juga memberikan sejumlah tips untuk meningkatkan semangat belajar, termasuk berinteraksi dengan individu yang memiliki semangat belajar yang tinggi, menetapkan target yang akan dicapai, menunda kesenangan yang tidak produktif, membuktikan kemampuan kepada diri sendiri, mengatur waktu belajar dengan baik, fokus saat belajar, memulai dari bagian yang paling menarik, dan menghindari gangguan.
Untuk menjaga semangat belajar, Prof. Dr. Sudjarwo menekankan pentingnya selalu mengingat tujuan studi, berpikir positif, bersantai, dan aktif berdiskusi dengan teman-teman sesama mahasiswa.
Sebagai penutup acara, Prof. Dr. Sudjarwo memberikan pesan kepada mahasiswa bahwa tidak ada waktu untuk mengeluh, bahwa mimpi akan menjadi kenyataan jika kita memiliki keberanian, dan bahwa fokus pada tujuan adalah kunci untuk mencapainya.
Semangat belajar dan motivasi diri adalah fondasi penting dalam perjalanan pendidikan mahasiswa di Universitas Malahayati Bandar Lampung. (451/**)
Warek II Universitas Malahayati Kenalkan Tupoksi Keuangan pada acara PKKMB 2023
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Dr. Harmani Harun, SE, M.M., Wakil Rektor II Universitas Malahayati Bandar Lampung, turut berperan dalam memberikan pemahaman yang penting kepada mahasiswa baru pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023 DI Garaha Bintang, Selasa (26/9/2023).
Salah satu fokus dari paparannya adalah pengenalan tentang tugas dan fungsi dari bagian adminsitrasi umum dan keuangan di lingkungan Universitas Malahayati. Dr. Harmani Harun menjelaskan bahwa Wakil Rektor II memiliki peran penting dalam mengendalikan keputusan dan kebijakan Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, khususnya dalam bidang administrasi umum dan keuangan.
Proses alur kerja dalam bagian keuangan melibatkan tiga tahap utama: Program dan Anggaran, Pelaksanaan, serta Laporan dan Evaluasi. Tahapan-tahapan ini penting dalam menjaga keteraturan dan kualitas keuangan universitas.
Lebih lanjut, Dr. Harmani Harun menguraikan sejumlah tugas yang menjadi tanggung jawab Wakil Rektor II, termasuk,
1. Mengendalikan pelaksanaan dan pengembangan administrasi umum dan keuangan.
2. Mengendalikan pengelolaan aset dan perlengkapan.
3. Mengendalikan pendayagunaan prasarana dan sarana.
4. Mengendalikan pengelolaan sumberdaya manusia.
5. Mengendalikan kerumahtanggaan dan pemeliharaan ketertiban.
6. Mengendalikan ketatausahaan.
7. Mengendalikan pengelolaan data bidang administrasi umum dan keuangan.
Dr. Harmani Harun juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa baru yang telah menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Malahayati Bandar Lampung. Dalam pesan akhirnya, ia mendorong para mahasiswa baru untuk mengejar kelulusan tepat waktu sebagai salah satu tantangan utama selama kuliah di universitas ini.
Dengan pemahaman yang diberikan oleh Wakil Rektor II, diharapkan mahasiswa baru akan memiliki wawasan yang lebih baik tentang peran dan pentingnya manajemen keuangan dalam menjaga kelangsungan dan berkembangnya Universitas Malahayati Bandar Lampung. (451/**)
Negeri Abai, Berkoar Melayani, Faktanya Ada Anak Tak Bisa Sekolah
Oleh Prof. Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
saya remuk redam membaca berita dari media ini, Helo Indonesia Lampung, Senin (25/9/2023), yang mewartakan Pemerintah Kota Bandarlampung kecolongan (lagi) karena ada anak berusia sembilan tahun belum sekolah akibat ketidakmampuan orangtuanya secara ekonomi dan pemahaman birokrasi.
Ternyata, residu sosial itu masih juga ada di usia negeri yang sudah tidak muda lagi ini. Koar-koar melayani rakyat, hanya bergema di udara. Ketika menginjak bumi, para birokrat justru yang minta dilayani rakyat. Dengan dalih “ngapo dak lapor”, mereka abai memperhatikan anak bangsa.
Saya teringat perjuangan almarhum Ayahanda yang menanggalkan baju dinas tentaranya untuk membuka sekolah demi anak bangsa pada awal tahun 1950-an. Pasca kemerdekaan, perjuangan tak lagi mengangkat senjata tapi bagimana jemput bola mencerdaskan anak bangsa.
Belum lagi hiruk-pikuk yang sekarang sedang marak karena intervensi pemilik modal yang begitu besar di negeri ini, kenyataannya masih ada derita lara anak negeri yang terpinggirkan pendidikannya karena kemiskinan.
Kota yang memiliki banyak jalan layang ternyata melayangkan lamunan, melupakan kenyataan. Terimakasih patut diacungkan jempol kepada Herman Batin Mangku (HBM) yang dengan gigih memperjuangan anak negeri, karena diusianya yang tidak muda itu terus menelisik kota guna membantu mereka yang tidak beruntung dengan caranya.
Memang tidak mudah menjadi jurnalis sekaligus mesias seperti itu; menyebabkan banyak pejabat merasa jengah, tetapi fakta tidak bisa dipungkiri. Kerja-kerja kepemerintahan tampaknya sudah terjebak dengan rutinitas. Pagi pergi, siang sedikit ngopi, tengah hari makan dan istirahat terus pulang, tanggal satu terima gaji; entah apa yang dikerjakan.
Inovasi dan improvisasi yang diajarkan pada waktu diklat dan entah apalagi penjenjangan kepegawaian, semua dilalui. Setelah lulus minta kursi agar tempat duduk semakin tinggi.
Angka-angka proyek yang panjang seolah menjadi tujuan, karena di sana ada cuan yang bisa berbagi untuk berbagai kepentingan. Tidak juga kita pungkiri bahwa sudah banyak yang dipebuat untuk negeri ini, namun semua itu bukan untuk menutupi kealpaan akan pekerjaan yang masih tersisa.,
Pelayanan pendidikan yang sangat melekat dengan kesehatan dan kemiskinan itu, sudah seharusnya diurai sedemikian rupa agar tidak menjadi berlarut.
Kita sudah seharusnya membuat inovasi baru agar ada dana abadi guna mengentaskan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin yang fungsinya bukan operasional, karena itu wilayah APBD.
Kita bisa mencari dana dengan tidak berhutang, tetapi membagikan sepersekian-nya dari dana “tanggung jawab sosial perusahaan” bagi semua usaha yang ada di kota ini, disimpan dalam bentuk dana abadi yang kegunaannya hanya bagi pendidikan dan kesehatan masyarakat miskin.
Bisa saja ini disebut dengan “Dana Pengaman Kesehatan dan Pendidikan Masyarakat Miskin”. Tentu dengan catatan dana ini bukan untuk dikorupsi, dibagi-bagi, dijadikan modal usaha, dana koperasi atau apalagi namanya yang selama ini sudah menjadi lading korupsi.
Satuaan tugas di setiap kecamatan dan kelurahan harus terus digalakkan bukan ada bekerja duduk-duduk di kantor, ngopi pagi pulang siang. Mereka harus selalu ada di lapangan menjadi mata dan telinga Wali Kota, yang setiap saat melaporkan bila ada persoalan pendidikan dan kesehatan bagi masyarakat miskin.
Tentu laporan harus disertai data fisik dan penunjang lainnya, sehingga akurasi data menjadi terjamin. Adapun penanganannya tidak harus mengikuti alur birokrasi yang panjang dan rumit, tetapi harus bersifat segera bagai tanggap darurat.
Tulisan ini dibuat bukan ingin mencari kesalahan, akan tetapi karena rasa cinta yang amat sangat kepada negeri ini agar menjadi negeri yang sejahtera dan makmur bagi penghuninya.
Kesempurnaan memang tidak akan ada di dunia ini, namun jika kita mengetahui dan membiarkan ketidaksempurnaan itu berjalan, berarti kita mengingkari sebagai mahluk Tuhan yang diberi kemampuan akal budi, yang tidak dimiliki oleh mahluk lain. (SJ)
Kenalkan Kehidupan Kampus, Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati Ajak Mahasiswa Suka Menulis
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati Dr. (Cand) Muhammad S. Kom, M.M., memaparkan materi pengenalan kehidupan akademik perguruan tinggi dan proses pelayanan akademik Universitas Malahayati pada acara PKKMB 2023 DI Graha Bintang, Selasa (23/9/2023).
Wakil Rektor 1 Muhammad mengatakan bahwa Universitas Malahayati adalah sebuah perguruan tinggi swasta di Indonesia Universitas ini didirikan di bawah Yayasan Alih Teknologi pada 27 Agustus 1993 dan disahkan berdasarkan SK Menteri Pendidikan Dan Kebudayaan RI nomor. 02/D/0/1994 pada 28 Januari 1994.
“Visi Universitas Malahayati adalah Menjadi Universitas Unggul Berstandar Internasional Dalam Pengembangan Ilmu Pengetahuan Dan Teknologi Yang Berbasis Etika-Religius,” sebutnya.
Sedangkan misi universitas diantaranya, Menyelenggarakan Pendidikan Tinggi Yang Bermutu Dan Beretika-Religius; Melakukan Penelitian Dalam Bidang Ilmu Dan Teknologi Secara Berkelanjutan; Melaksanakan Pengabdian Kepada Masyarakat Secara Profesional dan Menjalin Kerjasama Yang Saling Menguntungkan Dengan Institusi Lain Dalam Dan Luar Negeri
Wakil Rektor 1 Muhammad juga menjelaskan terkait 8 kegiatan pembelajaran di luar kampus yang harus diketahui mahasiswa diantaranya, magang/praktik industri, proyek di desa, pertukaran pelajar, penelitian, wirausaha, studi/proyek independen, proyek kemanusiaan, dan mengajar di sekolah.
Di akhir pemaparan, Wakil Rektor 1 Muhammad memberi motivasi jika anda ingin mengenal dunia, maka membacalah, jika anda ingin dikenal oleh dunia maka menulislah. (451/**)
Pendidikan yang Berkeadilan
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Beberapa hari lalu ada media online yang memuat bagaimana warga kota ini yang sudah usia sembilan tahun tidak sekolah karena kemiskinan. Di sisi lain ada program pengentasan masyarakat miskin dengan program Bina Lingkungan untuk menyekolahkan anak-anak kurang beruntung ke sekolah negeri. Sementara di pihak sana begitu banyak sekolah swasta yang tutup karena tidak mendapatkan murid. Sekolah negeri bagai rumah besar yang tidak berpagar.
Lebih memukau lagi perguruan tinggi negeri yang menggunakan program “Kapal keruk” menerima mahasiswanya dengan berbagai program, sehingga jumlah mahasiswa yang diterima tidak sebanding dengan dosen dan fasilitas yang dimiliki. Atas nama pemerataan dan kesempatan berpendidikan, jelas akan mengabaikan mutu, dan ini terbukti manakala ada pengukuran akan kualitas, ternyata perguruan tinggi swasta yang dikelola dengan baik, menduduki ranking pertama. Sehingga silogisme yang dipakai selama ini memerlukan koreksi yang tidak mungkin dipertahankan lagi.
Perguruan tinggi swasta dan sekolah swasta mendapatkan dampak yang luar biasa menderitanya karena, karena pemahaman yang kurang tepat akan makna kesempatan memperoleh pendidikan. Selama ini swasta hanya diberi “label mitra” oleh pemerintah; bahkan yang menyakitkan saat ada pertemuan, ada petinggi yang nyeletuk kalau tidak punya modal jangan buka sekolah. Mereka lupa akan marwah pendidikan; bagaimana satu sekolah berlabel kebangsaan yang digagas tokoh pendidikan negeri ini; menyebar ke seluruh negeri jauh sebelum Indonesia Merdeka; itu hanya bermodalkan tekad membangun bangsa.Ternyata setelah memerdekakan bangsanya, mereka harus menerima pahitnya kebijaksanaan.
Tidak bisa dipungkiri ada sebagian pendidikan swasta yang komersial, namun perlu juga dipahamkan jika swasta tidak dikelola dengan sistem komersial dalam arti hakekat, maka tidak mungkin lembaga pendidikannya akan berjalan. Bisa dibayangkan dengan jumlah peserta didik yang sedikit, harus mempekerjakan pendidik yang baik, dan menghasilkan lulusan terbaik. Sementara fasilitas dan segala sesuatu sebagai penunjang penyelenggaraan pendidikan harus disiapkan. Jika lembaga swasta ini semata-mata hanya mengandalkan pendapatan dari uang sekolah, tentu semua mengetahui bahwa itu adalah jalan menuju kematian.
Tampak sekali bahwa kebijakkan pemerintah berkaitan dengan pendidikan belum melaksanakan prinsip berkeadilan. Semua akan ditangani sendiri, padahal tangan yang dimiliki terbatas. Sementara jika ada pihak swasta yang berinisiatif untuk mengambil peran, sudah dicurigai duluan. Jika ada pihak ketiga yang membuka kekurangan dari sistem penyelenggaraan, maka dicurigai bahkan tidak jarang diintimidasi.
Pihak penyelenggara pendidikan pemerintah seolah-olah dikesankan selalu terbaik, padahal tidak semuanya benar. Lebih menyedihkan lagi kita masih sering mendapat informasi kemajuan atau prestasi yang diperoleh swasta, sering tidak mendapatkan pengakuan yang layak. Jika-pun ada, itu hanya sebagian kecil dengan tujuan kesan diskriminasi tidak mencolok.
Sudah waktunya untuk memikirkan pendidikan yang berkeadilan baik dalam hal kualitas, kuantitas maupun pemerataan. Program biling bisa diteruskan namun tidak monopoli negeri, biarkan swasta berperan asal kasihkan anggarannya kepada mereka dengan mematuhi mekanisme yang ada. Program “Kapal keruk” untuk perguruan tinggi negeri, sudah seharusnya dihentikan; berikan keleluasaan perguruan tinggi swasta juga berperan lebih aktif, dan jika memungkinkan pilihan studi dan ujian bersama bisa dilakukan karena akreditasinya sama. Atau menggunakan skema lain sehingga perguruan tinggi swasta dan negeri pada banyak hal bisa mengerjakan bersama, baik nasional, regional maupun local.
Negeri ini tidak cukup memiliki slogan pendidikan untuk semua, tetapi juga pendidikan yang berkeadilan, baik dalam pengertian pelayanan, partisipasi, maupun dalam tatakelola. Kebijakan yang adil bisa saja belum berkeadilan; oleh sebab itu perlu ada usaha bersama dengan tidak menafikan hakikat masing-masing. Kita tidak mungkin membesarkan gajah sama dengan membesarkan semut, atau menyemutkan gajah dan menggajahkan semut. Biarkan gajah besar dengan caranya, dan semutpun besar dengan caranya.
Tulisan ini pasti akan mengundang perdebatan, dan itu pertanda kita berfikir dan memiliki kepedulian terhadap negeri. Namun perdebatan yang memberi solusi adalah perdebatan cerdas bukan saling menindas; apalagi hanya sekedar mencari popularitas. (SJ)
Anggota DPR RI, Dr. H. Muhammad Kadafi Jadi Narasumber di PKKMB 2023 Universitas Malahayati Bandar Lampung
Bandar Lampung (malahayati.ac.id) : Acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Malahayati Bandar Lampung menjadi lebih meriah dengan kehadiran Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H., Anggota DPR RI Periode 2019 – 2024, sebagai narasumber utama, Selasa (26/9/2023).
Dalam paparannya, Dr. H. Muhammad Kadafi mengingatkan mahasiswa baru untuk merasa bersyukur karena telah memiliki kesempatan menimba ilmu di almamater yang mereka pilih. Kadafi sapaan akrabnya menegaskan pentingnya menjaga nama baik universitas dan membanggakan almamater, karena identitas universitas akan menjadi bagian dari identitas mereka di masa depan.
“Semua akan ditanya nanti lulusan mana, maka akan menjawab, ‘Saya dari Universitas Malahayati.’ Karena itu, terus dijaga nama universitas dan buatlah prestasi yang membanggakan, agar menjadi kebanggaan seluruh civitas akademika dan ikatan alumni Universitas Malahayati,” kata Dr. H. Muhammad Kadafi.
Selain itu, Kadafi juga menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa dalam organisasi. Menurutnya, fokus hanya pada hasil belajar tidak cukup untuk berhasil di dunia kerja. Mahasiswa perlu mengembangkan soft skill, seperti kemampuan berorganisasi, berkomunikasi, dan bekerja dalam tim, untuk membangun jaringan dan menghadapi tantangan di masa depan.
Dr. H. Muhammad Kadafi menjelaskan bahwa era sekarang menuntut lebih dari sekadar pencapaian IPK tinggi. Mahasiswa diharapkan memiliki perencanaan yang matang selama tiga tahun masa kuliah mereka, termasuk persiapan untuk penelitian, skripsi, dan lainnya. Ia mendorong para mahasiswa untuk memiliki mimpi besar, gigih dalam mengejar tujuan, dan senantiasa berdoa untuk kesuksesan mereka.
“Orang sukses mempunyai mimpi yang besar. Tujuan akhir adalah memiliki mimpi besar. Jangan takut untuk bermimpi, karena mimpi itu adalah bagian dari niat kita. Niat itu adalah setengah dari keberhasilan kita,” tegasnya.
Dr. H. Muhammad Kadafi menyimpulkan bahwa sukses seseorang ditentukan oleh tiga hal, mimpi besar, aksi nyata, dan doa. Dalam pengajarannya kepada mahasiswa, ia mengajak mereka untuk tidak hanya berfokus pada pencapaian akademis, tetapi juga mengembangkan nilai-nilai dan kualitas diri yang akan membantu mereka meraih kesuksesan di masa depan. (451/**)
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich Buka PKKMB 2023 di Graha Bintang
Bandar Lampung (Malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menggelar kegiatan Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun akademik 2023/2024 dengan meriah di Graha Bintang, Selasa (26/9/2023).
Acara resmi dibuka Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., dan diikuti 2.397 mahasiswa baru, bertema, “Menjadi Mahasiswa Berkarakter, Humanis, dan Religius di Era Digital.”
Dalam sambutannya, Rektor Dr. Achmad Farich mengungkapkan kebanggaan atas kehadiran mahasiswa baru di Universitas Malahayati.
“Saat ini kalian telah resmi menjadi bagian dari Universitas Malahayati, yang merupakan kebanggaan bagi seluruh sivitas akademik,” kata rektor.
Rektor juga menggarisbawahi peran universitas dalam mengenalkan kehidupan kampus kepada mahasiswa baru yang datang dari berbagai wilayah.
Pengalaman di sekolah dan di perguruan tinggi tentu berbeda, di mana di tingkat perguruan tinggi, mahasiswa akan mengeksplorasi konsep Merdeka Belajar Kampus Merdeka,”
“Kalian tidak hanya dituntut untuk memahami ilmu utama atau kompetensi inti, tetapi juga diharapkan untuk menjelajahi ilmu tambahan yang sesuai dengan minat dan aspirasi masing-masing,” ucapnya.
Rektor berharap mahasiswa telah mendapatkan gambaran yang jelas tentang peran mereka di lingkungan kampus.
Rektor juga mendorong mahasiswa untuk berkomunikasi secara aktif dengan pihak kampus, menekankan pentingnya kolaborasi dalam perjalanan akademik mereka.
Dalam acara PKKMB yang meriah ini, sejumlah pejabat dari Universitas Malahayati Bandar Lampung turut hadir, memberikan dukungan dan semangat kepada mahasiswa baru. (451/**)
Permudah Pencatatan Data Posyandu, Dosen Universitas Malahayati Ciptakan Aplikasi Silimun di Puskesmas Hajimena
NATAR (malahayati.ac.id): Tim Dosen Universitas Malahayati Bandar Lampung berkolaborasi dengan Puskesmas Desa Hajimena, Natar, Lampung Selatan, melakukan kegiatan pemberdayaan berbasis masyarakat (PBM) Sistem Informasi Laporan Imunisasi (Silimun) bayi dan Balita di Posyandu Way Layap Hajimena, Natar, Lampung Selatan, Jumat (22/9/2023).
Acara tersebut merupakan bentuk implementasi dari surat Direktur Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi nomor 0717/E5.5/AL.04/2023 tentang pengumuman penerimaan pendanaan program pengabdian kepada masyarakat tahap kedua tahun anggaran 2023 dengan kelompok skema pemberdayaan berbasis masyarakat.
Kegiatan diikuti oleh perwakilan kader yang ada di wilayah kerja UPTD Puskesmas Hajimena yang berjumlah 19 orang, aparatur Desa Hajimena, tokoh masyarakat, Kepala UPT Puskesmas Hajimena, serta pengelola program Puskesmas Hajimena.
Ketua Pengusul, Nurul Aryastuti, S.ST., M..K.M mengatakan, era digitalisasi saat ini para kader-kader Posyandu diharapkan mampu beradaptasi dengan adanya kemajuan teknologi, sehingga dapat mempermudah pekerjaan mereka dalam melakukan pencatatan dan pelaporan terutama laporan imunisasi yang ada di Posyandu.
“Sehingga Silimun hadir agar pencatatan dan pelaporan imunisasi menjadi lebih baik dan lebih lengkap, sehingga dapat meningkatkan derajat kesehatan bayi dan Balita,” kata Nurul Aryastuti.
Dalam kegiatan tersebut, Dosen Prodi Profesi Bidan Universitas Malahayati Nurul Isnaini, S.S.T., M.Kes melakukan review kembali kepada para kader terkait tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) kader sesuai dengan PMK Nomor 12 Tahun 2017 tentang penyelenggaraan imunisasi, serta jadwal terbaru pemberian imunisasi rekomendasi IDAI 2023.
Materi inti dari kegiatan pengabdian ini disampaikan Dosen S1 Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, Agung Aji Perdana, SKM., M.Epid dengan melakukan sosialisasi terkait penggunaan aplikasi Silimun.
Saat ini, pencatatan dan pelaporan imunisasi di Posyandu yang dilakukan oleh kader masih secara manual, sehingga beresiko terjadi kesalahan dalam penulisan, hilang data, hingga tidak keakuratan dalam mengatasi cakupan perwilayah.
Untuk itu dengan aplikasi Silimun tersebut, besar harapan dapat menjadi solusi bagi kader dalam pencatatan dan pelaporan terkait program imunisasi di Posyandu. (451/**)