
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menyalurkan 1300 paket daging Qurban kepada anak yatim binaan, karyawan, dosen, serta warga masyarakat sekitar kampus, Senin (17/6/2024)
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya tahunan universitas untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan di sekitar lingkungan kampus.

Daging Qurban yang dibagikan berasal dari sumbangan keluarga besar universitas, termasuk yayasan, rektorat, dosen, dan tenaga pendidikan.
“Tahun ini kami berqurban dengan harapan dapat berbagi keberkahan Idul Adha kepada sesama. Semoga ini menjadi amal yang diterima di sisi Allah SWT,” ucap Rektor.

Panitia penyembelihan Hewan Qurban, Sutikno, S. Pd.I., M. Pd.I., menjelaskan bahwa tahun ini Universitas Malahayati menyembelih total 11 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Daging Qurban tersebut disalurkan kepada 1300 penerima yang telah terdaftar.
“Kami berdoa agar semua yang berkurban mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT, dan semoga daging Qurban ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.
Salah satu pengqurban, Tarmizi, SE., M. Akt., mengatakan bahwa tahun ini dia dan keluarga berqurban dengan satu ekor sapi. Tarmizi berharap daging yang dibagikan dapat dinikmati bersama oleh para anak yatim dan warga sekitar.
“Semoga tahun depan kami diberikan kelapangan rezeki sehingga bisa berqurban lagi,” harapnya.

Berikut adalah nama-nama pengqurban sapi, antara lain: Keluarga Dr. Achmad Farich, dr., M.M., Elly Hasiati, Dewi Fadilasari, Fadli Hakim, Desta Fercillia, Nabil Makarim Martadireja, Athar Faiz Martadireja, serta Keluarga Tarmizi S.E, M.Ak, Maisaroh, Radiktia El Shirazy, Rally Okta Hadinata, Muhammad Jakfar, dan Khairan.
Selanjutnya, nama-nama pengqurban termasuk Keluarga Marzuki, Nurbayani Mahmud, Rayyan YM Bintang, Subhan YM Bintang, Sheyla Ferara, Al Fayyadh Bintang, Zea Maryam Bintang, kemudian keluarga Adrian Rival Djamil, Leni Agustina, Djibril Attrash Adrian, Jasmine Princess Adrian, Jauza Malaika Adrian, Muhammad Yusuf, dan Suryani.
Kemudian, keluarga Asmar Wisnu Pulungan, Hotnida Batubara, Sulastri, Adhi Marihot Pardamean Pulungan, Neno Fitriyani Hasbie, Sarah Alisha Fitrinauli Pulungan, Muhammad Umar Hussein Hotmartua Pulungan, kemudian keluarga M. Ibnu Sina, Chyntia Giska, Onya, Yuliningsih, Slamet, Arlan, dan Azizah Sela Yulianti.

Selanjutnya, keluarga Harmani, Rahmi, Rika Mulia, Rifki Riadi, Aulia Yusman Yusuf, Warhamni Rahimi, dan Razky Al Fatan, serta keluarga R. Agung Efriyo Hadi, Eli Zuana, Eflina Balqis Hadi, Rania Najwa Hadi, dan Raina Kalila Hadi.
Selanjutnya keluarga Ruslan Junaidi, Fauzana, Omar Arrazi, Ruzain Shanakhyar, dan Razeta Serafina.
Terakhir, Hj. Nurbaiti, H. Bernas Yuniarta, Prima Ulfa, Muhammad Abizar, H.M. Djapilus, Hj. Masyani, dan Hj. Syarifah Rabiah, serta keluarga Muhammad, S.Kom. M.M.
Sementara itu, untuk pengqurban kambing, diantaranya, Nizar Arifin dan Zainal Arifin. (*)
Editor : Asyihin
Wajah Berkriteria
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Pagi menjelang siang disalah satu ruang kuliah lantai lima Gedung Rektorat dijadikan tempat ruang kerja sementara dalam rangka akreditasi salah satu program studi di universitas kebanggaan ini. Kebetulan hari itu salah seorang dosen ada yang ulang tahun, acara sederhana makan nasi bakar bersama digelar; tentu diiringi dengan riuh rendah suara laskar terkuat di dunia (untuk gelar pasukan emak-emak). Dan, ada acara wajib bagi mereka jika sudah berkumpul yaitu berswafoto. Moment inilah yang membuat makin serunya suara laskar ini dengan segala gaya ditampilkan, salah satu komentar yang ditulis pada alat gaget saat menatap wajah mereka adalah seperti judul di atas. Tentu diikuti derai tawa yang lepas seolah tanpa beban, padahal mereka sedang berjuang dan mengerjakan pekerjaan yang sangat berat secara institusi.
Kita tinggalkan keriuhan pasukan sakti tadi, dan melihat daftar nama dan setumpuk berkas orang orang muda yang konon akan masuk list sebagai pasukan inti pada satu lembaga di negeri ini, yang kebetulan penulis dimintai pertimbangan dengan membaca kurikulum vitae mereka. Tentu sebagai seorang ilmuwan yang tanpa beban dan kepentingan, membaca semua itu dengan kepala dingin; karena yakin pertimbangan akademik untuk saat ini akan kalah dengan pertimbangan kepentingan politik dan kekuasaan. Hanya karena menghormati teman yang meminta bantuan, pekerjaan sukarela tadi dilakukan dengan sebaik-baiknya; serta sudah diwanti-wanti oleh penulis, jika pekerjaan itu dihargai dengan rupiah maka mohon cari orang lain saja. Saat melihat daftar ada nama “Bayu ……… (lanjutannya tidak ditulis, demi menjaga kode etik).”; dan begitu dibaca asalmuasal kedua orang tua, ternyata Bapak dari Kota Baturaja, ibu dari Kota Sekayu; maka anaknya diberi nama “Bayu” singkatan dari Baturaja-Sekayu, dan saat menatap foto yang ada mirip dengan putra jawa kelahiran sumatera. Peristiwa ini mengingatkan nama daerah transmigrasi yang pernah kami survai bersama Prof. Muhajir Utomo saat kami masih sama sama menjadi mahasiswa pada tahun 1977 guna menyiapkan lahan pemukiman; daerah antara Baturaja-Martapura, sehingga daerah ini diberi nama “Daerah Transmigrasi Bartumarta”. Maka sempurnalah apa yang dikatakan oleh pasukan emak-emak di atas bahwa nama dan wajah memiliki kreteria tersendiri.
Pantas saja teman yang meminta tolong untuk membuat rekomendasi sedikit mengalami kesulitan dalam membaca wajah, nama, dan latarbelakang keluarga; manakala hanya menggunakan referensi tertentu saja. Hal ini juga mengingatkan peristiwa dua puluh tahun yang lalu saat menjadi anggota senat universitas negeri ternama didaerah ini; menghadiri acara wisuda, dan pimpinan perguruan tinggi yang duduk disamping bebisik…”mas…nama mu dan nama ku…dua puluh tahun yang akan datang tidak ada lagi diperedaran”…. Beliau sambil tertawa tetapi serius. Dan guyonan beberapa puluh tahun lalu itu, saat ini benar adanya.
Pada saat sekarang secara diam tetapi begerak, ada team yang sedang bekerja menyiapkan kabinet bersama orang-orangnya. Team ini terdiri dari para pendukung berat pemenangan saat pemilihan umum yang lalu. Mereka sedang menjaring dan menyaring orang yang diajukan oleh para simpatisan, terutama dari partai politik pendukung; dengan menyertakan kurikulum vitea serta foto wajah berikut riwayat hidup singkat tapi lengkap. Team inilah yang sekarang sedang memandang wajah dengan penuh kreteria; tentu kreteria sesuai selera dan harapan mereka.
Kita hanya bisa berharap semoga team ini bisa mencermati Singa berbulu Domba, karena yang seperti ini baik tampaknya, rakus sifatnya. Sebelum menjadi tampak alim setelah menjadi seperti serigala lapar, semua mau di korupsi dan menjadi sangat lalim. Hal seperti ini kita dapat belajar dari masa lalu berapa banyak menteri, dirjen, direktur, rektor, kepala daerah yang masuk penjara karena korupsi. Terlepas apakah korupsinya itu terencana atau sengaja. Semua semula tampak baik baik, bahkan alim bahkan santun, namun ternyata rakusnya bukan main, bisa dibayangkan korupsi berjamaah dengan angka 18 digit. Anehnya lagi begitu tertangkap dan menghadiri persidangan, mereka menggunakan baju koko berkopiah layaknya santri alim; padahal sebenarnya mereka zalim.
September mendatang kita akan menemukenali wajah berkreteria yang berubah menjadi wajah penuh makna. Semoga mereka dapat membawa negeri ini kepada yang lebih baik; soal perbedaan itu merupakan kewajaran, namun kebersamaan adalah sesuatu keharusan. Negeri ini dibangun tidak dengan waktu satu malam seperti Bandungbondowoso membangun candi Jonggrang; tetapi memerlukan waktu dan proses yang lama, penuh luka dan air mata; walau juga diselah ada tawa dan gembira. Salam Waras.
Editor: Gilang Agusman
Universitas Malahayati Bandar Lampung Salurkan 1300 Paket Daging Qurban
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menyalurkan 1300 paket daging Qurban kepada anak yatim binaan, karyawan, dosen, serta warga masyarakat sekitar kampus, Senin (17/6/2024)
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., mengatakan, kegiatan ini merupakan bagian dari upaya tahunan universitas untuk berbagi kebahagiaan dengan mereka yang membutuhkan di sekitar lingkungan kampus.
Daging Qurban yang dibagikan berasal dari sumbangan keluarga besar universitas, termasuk yayasan, rektorat, dosen, dan tenaga pendidikan.
“Tahun ini kami berqurban dengan harapan dapat berbagi keberkahan Idul Adha kepada sesama. Semoga ini menjadi amal yang diterima di sisi Allah SWT,” ucap Rektor.
Panitia penyembelihan Hewan Qurban, Sutikno, S. Pd.I., M. Pd.I., menjelaskan bahwa tahun ini Universitas Malahayati menyembelih total 11 ekor sapi dan 2 ekor kambing. Daging Qurban tersebut disalurkan kepada 1300 penerima yang telah terdaftar.
“Kami berdoa agar semua yang berkurban mendapatkan balasan yang baik dari Allah SWT, dan semoga daging Qurban ini dapat bermanfaat bagi masyarakat yang membutuhkan,” tambahnya.
Salah satu pengqurban, Tarmizi, SE., M. Akt., mengatakan bahwa tahun ini dia dan keluarga berqurban dengan satu ekor sapi. Tarmizi berharap daging yang dibagikan dapat dinikmati bersama oleh para anak yatim dan warga sekitar.
“Semoga tahun depan kami diberikan kelapangan rezeki sehingga bisa berqurban lagi,” harapnya.
Berikut adalah nama-nama pengqurban sapi, antara lain: Keluarga Dr. Achmad Farich, dr., M.M., Elly Hasiati, Dewi Fadilasari, Fadli Hakim, Desta Fercillia, Nabil Makarim Martadireja, Athar Faiz Martadireja, serta Keluarga Tarmizi S.E, M.Ak, Maisaroh, Radiktia El Shirazy, Rally Okta Hadinata, Muhammad Jakfar, dan Khairan.
Selanjutnya, nama-nama pengqurban termasuk Keluarga Marzuki, Nurbayani Mahmud, Rayyan YM Bintang, Subhan YM Bintang, Sheyla Ferara, Al Fayyadh Bintang, Zea Maryam Bintang, kemudian keluarga Adrian Rival Djamil, Leni Agustina, Djibril Attrash Adrian, Jasmine Princess Adrian, Jauza Malaika Adrian, Muhammad Yusuf, dan Suryani.
Kemudian, keluarga Asmar Wisnu Pulungan, Hotnida Batubara, Sulastri, Adhi Marihot Pardamean Pulungan, Neno Fitriyani Hasbie, Sarah Alisha Fitrinauli Pulungan, Muhammad Umar Hussein Hotmartua Pulungan, kemudian keluarga M. Ibnu Sina, Chyntia Giska, Onya, Yuliningsih, Slamet, Arlan, dan Azizah Sela Yulianti.
Selanjutnya, keluarga Harmani, Rahmi, Rika Mulia, Rifki Riadi, Aulia Yusman Yusuf, Warhamni Rahimi, dan Razky Al Fatan, serta keluarga R. Agung Efriyo Hadi, Eli Zuana, Eflina Balqis Hadi, Rania Najwa Hadi, dan Raina Kalila Hadi.
Selanjutnya keluarga Ruslan Junaidi, Fauzana, Omar Arrazi, Ruzain Shanakhyar, dan Razeta Serafina.
Terakhir, Hj. Nurbaiti, H. Bernas Yuniarta, Prima Ulfa, Muhammad Abizar, H.M. Djapilus, Hj. Masyani, dan Hj. Syarifah Rabiah, serta keluarga Muhammad, S.Kom. M.M.
Sementara itu, untuk pengqurban kambing, diantaranya, Nizar Arifin dan Zainal Arifin. (*)
Editor : Asyihin
Libur dan Cuti Bersama Hari Raya Idul Adha 1445 H
Tambang
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Menurut KBBI ada berbagai arti dari kata tambang. Salah satunya adalah sebagai kata benda yang berarti lombong (cebakan, parit, lubang di dalam tanah) tempat menggali (mengambil) hasil dari dalam bumi berupa bijih logam batu bara, dan sebagainya. Makna menjadi berubah jika diberi kata tali, yaitu: Tali Tambang, adalah tali yang terbuat dari serat. Banyak jenis serat yang berbeda, dari tanaman atau plastik, yang dipilin menjadi satu untuk membentuk benang. Sejumlah benang kemudian dibuat menjadi untaian, dan tali akhirnya terbuat dari sejumlah helai. Berbagai kegunaan tali tambang nilon untuk industri di antaranya: transportasi, otomotif, pertambangan, perkapalan, fabrikasi, minyak dan gas, perkebunan (logging), perikanan, konstruksi (crane), bongkar muat dan lainnya dengan berbagai ukuran tali tambang.
Tambang dan Tali Tambang ternyata memiliki makna ontologi yang berbeda, baik hakekat, peran, maupun fungsi. Namun pada saat ada pada wilayah axiology kedua kata itu saling berkelindan peran dan fungsinya, sebab Tambang akan selalu memerlukan Tali Tambang, dan atau Tali Tambang sangat diperlukan untuk daerah Tambang. Menjadi lebih lengkap lagi Tali Tambang selalu diperlukan untuk menambang, dan atau saat menambang kita memerlukan Tali Tambang.
Kedua kata itu sekarang sedang beradu mesra di dunia perpolitikan negeri ini, karena penguasa negeri sedang menawarkan kepada organisasi keagamaan untuk ikut menambang; tentu saja dengan sejumlah persyaratan yang saling mengikat sebagaimana hakekatnya tali tambang. Dengan makna lain; satu sama lain saling metalitambangkan dalam wujud perjanjian kerjasama, dan atau apapun namanya. Ternyata organisasi keagamaan yang selama ini berkiprah dalam pembinaan umatnya masing-masing dengan caranya, tentu saja mengalami “gegar budaya” karena harus mengurusi tali tambang didunia pertambangan, yang tentu saja tidak memiliki kaitan langsung dengan visi dan misi keorganisasian selama ini.
Terlepas dari mereka yang menolak atau yang menerima, pada bahasan ini tidak akan dikaji karena wilayahnya berbeda. Namun ada persoalan filosofis mendasar yang perlu diperhatikan secara seksama, karena arah panduan filosofis ini bisa menjadikan sudut pandang yang berbeda dalam menelaah persoalan. Prinsip-Prinsip Filsafat manusia yang Relevan dapat dijadikan pijakan diantaranya adalah: Pertama, Utilitarianisme: Mengukur manfaat terbesar bagi jumlah orang terbanyak, termasuk dampak positif ekonomi yang dihasilkan oleh pertambangan. Kedua, Deontologi: Tindakan pertambangan harus mengikuti aturan moral tertentu, seperti tidak merusak lingkungan atau tidak mengorbankan kesejahteraan individu demi keuntungan ekonomi. Ketiga, Ekosentrisme: Menempatkan nilai intrinsik pada alam dan lingkungan, sehingga aktivitas pertambangan harus mempertimbangkan hak-hak alam dan tidak semata-mata berfokus pada keuntungan manusia.
Dengan mempertimbangkan berbagai aspek ini, dunia pertambangan dapat dianalisis melalui lensa filsafat manusia untuk menciptakan praktik yang lebih etis, berkelanjutan, dan bertanggung jawab secara sosial.
Oleh karena itu tidak salah jika ada pendapat yang mengatakan hubungan antara pertambangan dan organisasi keagamaan adalah kompleks dan melibatkan berbagai aspek sosial, etis, dan lingkungan. Secara keseluruhan, hubungan antara pertambangan dan organisasi keagamaan dapat bersifat kolaboratif maupun konfrontatif, tergantung pada konteks dan praktik yang dilakukan oleh perusahaan tambang. Namun, pada intinya, organisasi keagamaan sering kali berfungsi sebagai penyeimbang moral dan etis, mendorong operasi pertambangan yang lebih adil dan berkelanjutan. Pertanyaan lanjut mampukah organisasi keagamaan yang memiliki beda keahlian untuk mewujudkan hal tersebut. Tentu saja jawabannya tergantung kepada kepentingan mana yang akan di bela, sebab pembelaannya menjadi benar semua karena dikondisikan untuk berbeda sudut pandang dari awal.
Akhirnya organisasi keagamaan harus menentukan sikap, apakah tetap pada jalur memberdayakan umat untuk menjadi mandiri, atau memilih jalur biar tergantung asal beruntung. Di sini diperlukan pemimpin yang arif bijaksana dalam menentukan langkah dalam mengajak umat untuk keluar dari kubangan persoalan duniawi. Mereka sudah beribu kali mengatakan kepada anggotanya bahwa jangan sampai terjebak pada permainan dunia. Pada posisi ini para pemimpinnya dihadapkan dengan realita bahwa mereka masih ada di dunia, namun juga akan mempersiapkan diri dengan memperbanyak amal guna kehidupan akhir kelak. Jika salah dalam melangkah atau mengambil keputusan, maka tidak menutup kemungkinan mereka akan terjebak dalam taman sesat yang sangat mungkin untuk tidak ketemu jalan kembali.
Mari tali tambang yang ada kita tambatkan kepada ajaran agama yang kita yakini kembenarannya; tidak perlu meragukan akan rezki dan nasib; karena semua sudah ditetapkan sebelum kita dilahirkan. Hak upaya betul ada pada kita, namun upaya dimaksud bukanlah menciderai apalagi membelakangi ajaran agama yang kita yakini.
Editor: Gilang Agusman
Mahasiswa Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bantu Warga Desa Cilimus dalam Program Intervensi Stunting
PESAWARAN (malahayati.ac.id): Mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bandar Lampung, yang saat ini melaksanakan program magang di PKBI Lampung, memberikan bingkisan berupa susu, telur, roti, kacang hijau, dan olahan pangan lokal kepada warga masyarakat di Desa Cilimus, Pesawaran, Sabtu (8/6/2024).
Kegiatan ini bertujuan untuk menyukseskan program intervensi stunting serentak se-Provinsi Lampung, bekerja sama dengan tim PKBI Lampung dan Duta Remaja.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya bersama untuk mengatasi masalah stunting yang masih menjadi perhatian serius di berbagai daerah, termasuk Desa Cilimus.
Dalam kegiatan tersebut, para mahasiswa tidak hanya memberikan bantuan pangan, tetapi juga melakukan survei terkait permasalahan stunting di desa tersebut.
“Dalam kunjungan ini, kami berupaya memberikan kontribusi nyata dalam mengatasi masalah stunting di Desa Cilimus. Selain memberikan bingkisan pangan bergizi, kami juga melakukan survei untuk memahami lebih dalam permasalahan yang dihadapi masyarakat terkait stunting,” ujar salah satu mahasiswa peserta program magang.
Kolaborasi antara mahasiswa, PKBI Lampung, dan Duta Remaja ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat, terutama dalam meningkatkan kesadaran akan pentingnya gizi dalam mencegah stunting. (*)
Editor: Asyihin
Agus Apriyanto Alumni Teknik Industri Universitas Malahayati Kini Bertugas di SATBRIMOB POLDA Lampung
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Agus Apriyanto, S.T., M.M., lulusan Teknik Industri Universitas Malahayati tahun 2015, saat ini meniti karir sebagai Bintara Subden Kimia Biologi Radioaktif dan Nuklir Detasemen Gegana SATBRIMOB POLDA Lampung.
Sebagai alumni yang mendapatkan beasiswa penuh selama masa kuliah, Agus merasa sangat bersyukur dan berterima kasih atas kesempatan yang diberikan oleh Universitas Malahayati.
Agus mengungkapkan bahwa ilmu-ilmu yang diperolehnya selama kuliah sangat bermanfaat dan relevan dengan pekerjaannya saat ini.
“Matakuliah seperti Industri Kimia, Elemen Mesin, Pengantar Otomasi, dan Mekatronika sangat berhubungan dengan pekerjaan sehari-hari saya,” ujarnya.
Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru
Pengetahuan tersebut tidak hanya memberikan dasar teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang diperlukan dalam tugas-tugasnya di bidang kimia biologi radioaktif dan nuklir.
Selama menjadi mahasiswa, Agus tidak hanya fokus pada akademik, tetapi juga aktif dalam berbagai kompetisi dan berhasil meraih beberapa prestasi.
Di antaranya adalah Juara 3 Pemilihan Putera dan Puteri Kampus Tahun 2013 Se-Sumbagsel yang diadakan oleh Kopertis Wilayah II, Juara 2 Lomba Penelitian Teknologi Tepat Guna Kabupaten Lampung Tengah Tahun 2013, Juara 3 Lomba Karya Tulis Ilmiah Se-Sumbagsel yang diadakan oleh Kopertis Wilayah II, serta dinobatkan sebagai Mahasiswa Berprestasi Se-Sumbagsel Tahun 2013 Kopertis Wilayah II.
Agus juga berharap bahwa program beasiswa penuh di Universitas Malahayati dapat terus berlanjut dan berkembang.
“Semoga program ini dapat membantu masyarakat yang kurang mampu tetapi berprestasi untuk mendapatkan pendidikan yang layak,” harapnya.
Ia percaya bahwa dengan dukungan pendidikan yang baik, banyak generasi muda yang dapat meraih kesuksesan seperti yang ia alami sekarang.
Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru
Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) untuk tahun akademik 2024/2025. Generasi Z yang memiliki minat dalam bidang teknik industri diundang untuk bergabung dengan prodi ini.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui link resmi Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Malahayati Bandar Lampung atau dengan datang langsung ke kampus. (*)
Editor: Asyihin
Rio Yuri Aldino Alumni Teknik Industri Universitas Malahayati Kini Bekerja di PT. Peachtree Networks Inc
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Sebagai lulusan Teknik Industri tahun 2017, Rio Yuri Aldino merasa sangat terbantu dengan pengetahuan yang diperolehnya selama kuliah dalam menjalani karirnya saat ini. Berkat latar belakang pendidikannya, Rio kini sukses meniti karir sebagai Warehouse Coordinator di PT. Peachtree Networks Inc.
Rio mengungkapkan bahwa berbagai ilmu yang ia pelajari, seperti manajemen rantai pasok, studi operasional, analisis sistem, dan rekayasa proses, serta peningkatan dan optimisasi proses, sangat relevan dan aplikatif dalam pekerjaannya.
“Pengetahuan ini sangat berguna dalam berbagai aspek pekerjaan saya saat ini,” ujar Rio.
Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru
Selain itu, Rio juga menekankan pentingnya kemampuan berpikir sistematis yang diasah selama masa kuliah. Kemampuan ini memungkinkannya memecahkan masalah dengan efektif dan beradaptasi cepat terhadap perubahan di industri dan teknologi.
“Kemampuan berpikir sistematis sangat penting dalam dunia kerja,” tambahnya.
Kemampuan menguasai data dan konsep statistik juga menjadi bekal berharga bagi Rio dalam mengidentifikasi masalah, memecahkan masalah, serta meningkatkan proses di tempat kerjanya.
“Pengetahuan statistik yang saya pelajari sangat diperlukan untuk pekerjaan saya saat ini,” jelasnya.
Rio pun mengakui bahwa latar belakang pendidikan Teknik Industri memberikan dasar yang kuat dan keunggulan kompetitif dalam perjalanan karirnya, terutama di sektor pekerjaan yang bersifat global.
“Dengan pemahaman yang baik tentang konsep bisnis dan sistem operasional internasional, saya mampu menjalin komunikasi dan koordinasi yang efektif dengan tim global,” katanya.
Secara keseluruhan, pengalaman Rio dalam berbagai sektor pekerjaan seperti manufaktur, retail e-commerce, digital start-up, dan telekomunikasi menunjukkan bahwa pendidikan Teknik Industri sangat mendukung dan relevan bagi perkembangan karirnya.
“Latar belakang Teknik Industri memberikan fondasi yang kuat untuk berbagai sektor pekerjaan,” ucap Rio.
Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru
Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) untuk tahun akademik 2024/2025. Generasi Z yang memiliki minat dalam bidang teknik industri diundang untuk bergabung dengan prodi ini.
Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui link resmi Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Malahayati Bandar Lampung atau dengan datang langsung ke kampus. (*)
Editor: Asyihin
Dua Dosen Universitas Malahayati Raih Penghargaan di Anugerah Academic Leader 2024 LLDIKTI Wilayah II
Palembang (malahayati.ac.id): Dua dosen dari Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes, dan Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D., AFA, menerima penghargaan bergengsi dalam Program Anugerah Academic Leader Tahun 2024 Tingkat LLDIKTI Wilayah II di Palembang, Selasa (11/6/2024).
Dalam acara tersebut, Dr. Dessy Hermawan yang juga merupakan Kepala Lembaga Penjaminan Mutu Internal (LPMI) Universitas Malahayati dianugerahi sebagai Academic Leader terbaik di bidang Kesehatan.
Sementara itu, Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D., AFA, yang juga merupakan Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malahayati, menerima penghargaan sebagai Academic Leader di bidang Sosial Humaniora.
Kedua penghargaan ini diserahkan langsung oleh Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc, dalam upacara penganugerahan yang berlangsung di Kantor LLDikti Wilayah II Palembang.
Dr. Dessy Hermawan menyampaikan rasa terima kasihnya atas penghargaan yang diterimanya. Dirinya sangat berterima kasih atas kepercayaan yang telah diberikan selama ini sehingga dapat menerima penghargaan sebagai Academic Leader terbaik bidang Kesehatan.
“Capaian ini tentunya menjadi motivasi saya untuk terus berkarya, dan sebagai dosen saya dapat terus menjalankan tridarma perguruan tinggi,” ujarnya.
Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., memberikan ucapan selamat kepada kedua dosen yang telah menerima penghargaan tersebut.
Menurutnya, penghargaan ini merupakan hasil kerja keras mereka selama ini.
“Tentunya penghargaan ini menambah jejak dosen terbaik di Universitas Malahayati. Semoga ke depan akan lebih banyak muncul dosen-dosen berprestasi dan terbaik di Universitas Malhayati,” ucap Rektor. (*)
Editor : Asyihin
Masalah
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Doktor Herdian memposting di line media masanya guyonan ala Gus Dur, yang nama lengkapnya Abdul Rahman Wahid mantan Presiden dan juga ulama besar Indonesia pada masanya; isi guyonan itu jika dideskripsikan sebagai berikut: …..”hanya ada dua masalah di dunia ini….pertama…. masalah yang dapat diselesaikan,..ini tidak perlu dipikirkan karena bisa diselesaikan dan itu berarti tidak dapat disebut masalah…….Kedua,….. masalah yang tidak dapat diselesaikan,……karena tidak dapat diselesaikan……… maka tidak perlu dipikirkan untuk diselesaikan karena akan menghabiskan waktu saja….”
Sepintas guyonan itu hanya untuk memancing tertawa saja, tetapi sejatinya ada hal yang esensial ingin disampaikan melalui guyonan itu. Untuk menelusurinya pertama kita harus menemukenali apa sejatinya “masalah”, karena setiap kita tentu pernah mendapatkan masalah. Bagi mereka yang pernah belajar Metodologi Penelitian tentu sudah biasa mendengar pertanyaan apa masalahya, dan apa yang disebut masalah, serta apa bedanya dengan permasalahan.
Dikutip dari berbagai sumber menyatakan bahwa, pengertian masalah adalah situasi atau kondisi yang mengandung kesulitan atau ketidakpastian yang memerlukan pemecahan atau penyelesaian. Masalah seringkali muncul ketika ada perbedaan antara keadaan yang diharapkan dengan kenyataan yang terjadi, atau ada kesenjangan antara harapan dengan kenyataan; dan situasi ini menuntut adanya tindakan untuk mencapai tujuan atau hasil yang diinginkan.
Masalahnya sekarang adalah semua bermasalah, tetapi justru itu dianggap tidak masalah; manakala kita mempersoalkan itu masalah, justru kitanya yang bermasalah.
Bisa jadi sebenarnya bukan masalah, tetapi jika tidak ada masalah, justru akan bermasalah. Maka dibuatlah sesuatu itu bermasalah, atau menjadikannya masalah.
Dengan demikian sejatinya dalam kehidupan ini kita tidak bisa menghindar dari masalah, karena hidup sendiri adalah masalah. Tanpa masalah maka hidup ini tidak akan hidup, yang penting bagaimana menemukenali masalah itu untuk dapat diselesaikan; sekalipun penyelesaian masalah itu juga bibit dari akan timbulnya masalah baru.
Pernyataan terakhir ini sering orang menyebutnya dengan dialektika; dan hidup ini adalah pergerakan dari dialektika itu, menurut paham ini. Untuk itu kita boleh beda pendapat dan sah- sah saja; sebab perbedaan pendapat sejatinya berawal dari perbedaan tafsir, dan tafsir ini berbeda karena perbedaan sudut pandang.
Persoalannya sekarang adalah kita sebagai rakyat sudah capek dengan sejuta masalah; dan anehnya setiap selesai Pemilian Umum, rakyat mentengarai selalu timbul berjuta masalah. Terakhir dari pemilihan umum yang baru saja berakhir, justru menyisakan sejumlah masalah, yang semuanya menekan kebawah. Siapapun pemenangnya seolah hanya ada dua pilihan dalam mencari penyelesaian masalah yang berkaiatan dengan dana untuk menggerakkan roda ekonomi negeri. Pilihan pertama meningkatkan jumlah pinjaman luar negeri; pilihan kedua, menaikkan pajak. Bahkan kedua pilihan itu bisa jadi dilaksanakan secara bersamaan, dan simultan.
Pada masa lalu pinjaman luar negeri dibahasahaluskan menjadi “bantuan luar negeri”; puncaknya negeri ini kolaps pada tahun 1998; dan ini merupakan pengulangan kondisi pada tahun 1966 sebelumnya yang membawa ekonomi negeri ini hancur-hancuran. Karena pada waktu itu sanering besar-besaran terjadi dengan “mengantikan” nilai rupiah dari seribu rupiah menjadi satu rupiah.
Sementara sekarang rakyat juga dihadapkan pada program-program yang juga memberikan penekanan pada aspek peningkatan pajak, dan meningkatkan pinjaman luar negeri untuk membayar janji pemilu. Seolah jargon menyelesaikan masalah dengan masalah, mendapatkan pembenaran. Teori memecahkan masalah dengan masalah, atau lebih dikenal sebagai Teori Heuristik, memiliki akar yang panjang dalam sejarah pemikiran manusia. Teori ini pada dasarnya melibatkan penggunaan solusi sementara atau pendekatan yang tidak konvensional untuk memecahkan masalah yang sulit, dengan cara yang mungkin tidak langsung tetapi efektif.
Algoritma yang menggunakan prinsip memecahkan masalah dengan masalah, atau dikenal sebagai algoritma heuristik, sering digunakan dalam situasi di mana solusi optimal sulit atau tidak mungkin ditemukan dalam waktu yang wajar. Algoritma heuristik ini memanfaatkan berbagai pendekatan untuk mencari solusi mendekati optimal dalam waktu yang wajar. Mereka sangat berguna dalam masalah-masalah yang terlalu kompleks untuk diselesaikan dengan metode eksak dalam waktu yang terbatas.
Meskipun solusi yang ditemukan mungkin tidak selalu optimal, mereka sering kali cukup baik dan praktis untuk digunakan dalam banyak situasi dunia nyata. Jadi pilihan untuk menaikan pajak dan menambah jumlah hutang luar negeri, jika pendekatan algoritma heuristik yang dipakai, menjadikan keputusan itu wajar. Masalahnya sekarang tinggal kita sebagai rakyat akankah tercekik dua kali dalam menjalani hidup ini. Ibarat pepatah mengatakan “salah melangkah di awal, menjadikan jauh akan tujuan”; semoga kita semua masih diberi waktu untuk dapat menemukan jalan kembali.
Editor: Gilang Agusman
Fitri Nofiana Fransiska Mahasiswa Universitas Malahayati, Raih Medali Perak Ajang Olimpiade Sains Tingkat Nasional 2024
Olimpiade Sains Hardiknas (OSH) adalah sebuah kompetisi ilmiah tingkat nasional di Indonesia yang diadakan setiap tahun dalam rangka memperingati Hari Pendidikan Nasional (Hardiknas). OSH bertujuan untuk mendorong minat dan bakat siswa dalam bidang sains, matematika, dan teknologi.
OSH juga sering kali menjadi wadah untuk mengidentifikasi dan mendukung bakat-bakat muda di bidang sains dan teknologi di Indonesia. Adanya OSH juga menjadi salah satu upaya dalam meningkatkan kualitas pendidikan di Indonesia dengan memberikan tantangan dan pengalaman belajar yang berbeda bagi para peserta.
Fitri mengungkapkan rasa syukur, senang, dan bangga atas hasil yang ia peroleh. “Walaupun mendapatkan Predikat A dan meraih medali Perak, ini adalah kesan yang membanggakan di tahun ini,” ungkapnya.
Lebih lanjut Fitri menceritakan, dalam lomba itu ia mengerjakan beberapa soal essay, pilihan ganda, cerita pendek dalam waktu yang telah ditentukan oleh penyelenggara. “Saya memilih untuk mengikuti lomba Bahasa Indonesia, karena mata pelajaran itu memang saya minati sejak masih duduk di SMK,” ujarnya.
“Bahasa Indonesia juga merupakan mata pelajaran yang saya dalami, seperti cerita pendek, menulis puisi, sampai karya sastra,” lanjutnya.
Tak Lupa ia mengucapkan terimakasih kepada Universitas Malahayati dan Prodi Teknik Lingkungan yang telah mensupportnya dalam ajang lomba ini. “Semoga keberhasilan ini dapat memacu semangat teman-teman untuk lebih berani mengikuti kompetisi-keompetisi di bidang sains atau lomba lainnya,” tambahnya.
Fitri juga berharap agar kedepannya ia dapat mengembahkan bakat dan minat yang dimilikinya. “Semoga saya mampu unutuk meraih prestasi-prestasi yang membanggakan dan menjadi pribadi yang lebih semangat, kreatif dan berani,” tandasnya.
Editor: Gilang Agusman