Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung Prof. Taruna Ikrar Beri Kuliah Umum di President University

BEKASI (Malahayati.ac.id): Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D menjadi pemateri dalam acara Kuliah Tamu yang bertajuk “How to Be World Class Researchers” di selenggarakan Universitas President, Bekasi, Senin (7/8/2023).

Prof. Taruna menyampaikan berbagai pengalamannya selama menempuh pendidikan sampai dengan memperoleh guru besar.

Prof. Taruna juga menjelaskan jika transformasi riset tidak bisa dilepaskan dari pendidikan. “Universitas harus menentukan framework dan bidang keunggulan yang akan di kembangkan ke depannya di masing-masing lokasi kampus sehingga muncul kelebihan atau spesialisasi dari setiap kampus,” ucapnya.

Baca juga : Ketua KKI, Guru Besar Prof. Taruna Ikrar Bekali 24 Calon Dokter Umum Universitas Malahayati

Lanjut Prof. Taruna, untuk menghasilkan inovasi pastinya diperlukan suatu proses, begitu pun menjadi World Class University perlu adanya kolaborasi dengan berbagai pihak dan strategi.Pada kesempatan itu, Prof. Taruna juga menyampaikan bahwa potensi dosen, mahasiswa, dan peran alumni harus lebih dimaksimalkan.

“Universitas juga harus bisa menghasilkan research output dalam bentuk scientific publication sehingga akan menghasilkan karya yang berdampak pada banyak orang. Hal tersebut akan membuat universitas dapat semakin dipercaya oleh masyarakat,” tuturnya, dikutip dari tribunhealth.

Menurut Prof. Taruna, Universitas President mempunyai sumber daya manusia, serta fasilitas yang sangat memadai untuk terus berkembang ke depannya.

Dalam Kuliah Tamu dihadiri Rektor Universitas, Wakil Rektor II Bidang Riset, Pengembangan dan Inovasi, Dekan Fakultas Ilmu Ilmu Kesehatan Prof. Dr. Budi, Sp.A (K), Pendiri Presiden University, Dr. Sudomo, dan ratusan civitas Akademik President University. (451/**)

Sumber photo : Tribunhealth

 

Program Studi Psikologi Gelar Workshop Kompetensi Perancang Fasilitator Pengembang Komunitas

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi Psikologi Universitas Malahayati Bandaralampung mendapatkan hibah Kampus Merdeka dari program Pemerintah. Salah satu kegiatannya adalah bekerjasama dengan ikatan psikologi sosial dengan menyelenggarakan kegiatan workshop kopetensi perancang dan fasilitator pengembang komunitas.

Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Rektorat Universitas Malahayati secara offline dan online, pada Sabtu (5/8/2023).

Octa Reni Setiawati, M.Psi Psikolog selaku Ka.Prodi Psikologi mengatakan kegiatan ini bertujuan menunjang kompetensi untuk melanjutkan sertifikasi para dosen dibidang komunitas.

“Kompetensi ini merupakan kekhasan yang dimiliki Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Kesehatan, Universitas Malahayati,” ujarnya. (gil/humasmalahayatinews)

Menangkap Makna

Oleh: Sudjarwo, Guru Besar Universitas Malahayati

 

Bandar Lampung : Sore itu jam dinding menunjukkan waktu pukul lima belas empat puluh saat masuk ke rumah pulang dari mushala. Entah mengapa tergerak hati untuk mencermati alat perlengkapan yang masih ada di dalam peti, hasil dari pembersihan ruang kantor yang telah cukup lama ditempati. Ada benda yang agak unik terlihat dan selama ini terlepas dari perhatian, yaitu himpunan guntingan koran atau kliping dari berbagai media, yang selama ini menerbitkan tulisan-tulisan. Salah satu tulisan itu berjudul “Rumah Tempat Kembali” karya redaktur harian yang kita baca ini; dengan setting latar rumah kediaman pada masa itu, berbentuk setengah joglo model rumah jawa.

Berkelebat bayangan anggota keluarga yang ramai, tidak kurang dari delapan orang dalam kondisi keseharian berteduh di bawah atap rumah tembok berornamen jawa. Maksud dan tujuan dibangun rumah besar itu karena memiliki anggota keluarga cukup besar, maka harus disiapkan yang besar, luas dan menyenangkan. Itu tangkapan makna dibangunnya rumah berukuran seribu meter dan berhalaman luas, bertanaman hijau, ada rambutan, duku, kelapa gading, alpokat, durian dan kurma. Karena sebelumnya tidak kurang selama sembilan belas tahun hidup di rumah baris bagai barak PLO yang cukup sumpek untuk ukuran waktu itu.

Beberapa puluh tahun kemudian, ternyata rumah besar itu ditinggalkan satu persatu penghuninya dengan berbagai alasan. Ada yang ikut suami karena telah menikah, ada yang harus mengurus rumah istri karena terbengkalai; dan yang paling menyedihkan adalah ditinggal pulang oleh tiang penyanggah rumah itu ke alam kelanggengan. Semua tampak suram kehilangan cahaya, seiring dengan meredubnya sinar kehidupan secara perlahan tapi pasti; ternyata tangkapan makna yang dulu itu menuai salah di ujungnya. Kini harus meninggalkan itu semua kemudian menepi di pinggir kota untuk berkontemplasi agar saat menyusul tiang penyangga nanti, diri ini sudah lebih bersih lagi.

Pada peristiwa lain yang merupakan bagian dari seting kehidupan di dalam rumah besar tadi; saat muda berkarya ingin membangun negeri, bila perlu bergerak sendiri. Gagah berani untuk menegakkan panji-panji agar lembaga disegani. Tikus-tikus gudang ditendang, meja dibentang, proposal dilayangkan untuk mewujudkan impian menjadi lembaga berkelas di negeri ini.
Riak gelombang diikuti, perbedaan dihadang bila perlu ditantang, hanya satu yang ada di benak bagaimana marwah negeri tetap terpateri. Penjara Polisi hampir dihampiri karena fitnahan keji dari teman yang tidak pemberani ditambah lagi busuk hati. Halang rintang tidak terbilang, tetapi semangat juang tak pernah padam. Cita-cita mengisi negeri agar lebih baik lagi.

Lembaga menjadi berjaya di kelas negeri, menghimpun kaum yang sejalan, membentuk ikatan kokoh guna berjuang bersama menyuarakan kehendak bersama anak negeri, tanpa harus saling menyakiti apalagi melukai. Membimbing yang muda, menggandeng yang sebaya, mendahulukan yang tua; adalah prinsip kebersamaan untuk meniti karpet merah menuju masa depan yang lebih baik. “malang tak dapat di tolak, untung tak dapat diraih” pesan orang bijak pada yang paham akan akhlak. Sang waktu adalah pedang yang siap memenggal apapun yang menghalang, demikian juga dengan usia, generasi harus berganti, agar posisi harus terisi; setiap waktu ada orangnya, setiap orang ada waktunya.

Namun sayang, tidaklah semua telur akan menetas, bahkan ada yang membusuk bagai bangkai menyengat, dan itu adalah kodrat. Generasi penerus ternyata tidak semuanya tulus, bahkan tidak juga semua ikhlas untuk berbagi nikmat. Tidak sedikit yang jadi bulus, dan ada yang zalim kepada negeri, tidak tanggung juga kepada para pendiri.

Diberi petunjuk seolah tuli, diberi nasehat seolah hebat, diberi pendapat diajak debat; akhirnya pendiri harus menepi mencari posisi untuk duduk menikmati sisa usia yang tak lama lagi. Hanya doa yang dapat dipanjatkan semoga negeri tidak kena tsunami, karena itu menyakitkan hati bagi mereka yang masih punya hati nurani.

Selamat berpisah teman-teman sekalian, kita ada pada jalan yang berbeda; kalaulah ada hati yang luka mohon disiram dengan maaf, kalau ada hati tersakiti mohon diobati dengan salam maaf sepuluh jari. Karena selembar kertas kita seharusnya tidak perlu beradu punggung, karena setarik garis seharusnya tidak perlu mengikis semua yang telah kita lukis.

Ternyata Gurindam Dua Belas karya Sutan Ali Haji dari Pulau Penyengat itu jika kita narasikan dengan suasana kekinian jadi menarik; seperti model di atas, walau sekilas tampaknya keluar dari pakem. Namun sayang tidak banyak lagi anak negeri yang mau menggeluti karya besar buatan sendiri. Mohon pamit untuk undur diri; kita berpisah di jalan yang sama, tetapi berada pada posisi yang berbeda. Kemaren dulu di Unila sekarang di Malahayati. Namun semua tetap mengabdi untuk kemaslahatan anak negeri. (SJR)

Perkuat Kemitraan dan Kerjasama, Universitas Malahayati Bandar Lampung Teken MoU dengan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun

 

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung dan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Jawa Timur menyepakati kesepahaman terkait pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan penyelenggaraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM). Penandatangan MoU dilakukan di Kampus Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun, Senin (7/8/2023). Kesepakatan berlaku selama kurun waktu lima tahun.

Ruang lingkup dari MoU meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat; penyelenggaraan MBKM; pengembangan SDM; serta bidang-bidang lain yang disepakati bersama.

Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., MM menyampaikan terima kasih atas kesempatan penjajakan kerja sama yang terjalin dengan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun. Rektor berharap dengan kerjasama ini diharapkan dapat membawa kemajuan bersama.

Universitas Malahayati merupakan lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang tidak hanya mengembangkan ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, tetapi juga para mahasiswa dibekali kedisiplinan, etika, dan religi. Universitas Malahayati memiliki 5 fakultas dengan 20 Program studi (Prodi) dengan mayoritas bidang ilmu kesehatan.

Baca juga : Laksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dan MBKM, Universitas Malahayati dan Universitas Sebelas Maret Teken MoU

Ketua Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun, Zaenal Abidin mengucapkan banyak berterima kasih atas kesempatan dalam membangun sinergi dan kerja sama dengan Universitas Malahayati, sehingga dengan banyaknya jejaring yang terjalin maka link and match untuk berbagai program kegiatan dapat dilaksanakan dengan baik.

“Stikes BHM masih perlu belajar banyak untuk mendapatkan infromasi khususnya di bidang humas dan kerjasama dari Universitas Malahayati, sehingga ke depannya secara bersama-sama dapat meningkatkan dan  menjadikan kampus sebagai mercusuar bagi masyarakat untuk pengembangan dan pelaksanaan tri dharma Pendidikan,” ucapnya.

Hadir dari Universitas Malahayati Bandar Lampung Rektor Universitas Malahayati Dr. Achmad Farich, dr., MM, Kepala Bagian Kerja Sama Universitas Malahayati, Wahid Tri Wahyudi, S.Kep., Ners., M.Kes., dan Kepala Humas Universitas Malahayati, Emil Tanhar, S.Kom.

Sedangkan dari Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun hadir, Ketua Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun  Zaenal Abididn, S.KM.,M.Kes mewakili Stikes BHM, Waka III Humas dan Kemahasiswaan Agustinus Kusdwiadji, SE.,MM dan Waka I Bidang Akademik Riska Ratnawati, S.KM.,M.Kes. (451/**)

 

Tiga Jurnal Universitas Malahayati Naik Peringkat pada SINTA

BANDARLAMPUNG (Malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menambah satu Jurnal yakni Jurnal Hukum Malahayati yang terakreditasi secara nasional di basis data SINTA (Science and Technology Index). Jurnal Hukum Malahayati memperoleh Peringkat 5 dan berlaku sampai tahun 2025.

Selain itu, beberapa jurnal yang telah terakreditasi sebelumnya turut naik peringkat berdasarkan surat Keputusan Direktur Jenderal Pendidikan Tinggi Riset dan Teknologi, Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi Republik Indonesia nomor 79/E/KPT/2023.

Jurnal naik peringkat diantaranya, Jurnal Riset Akuntansi Dan Manajemen dari peringkat 6 ke peringkat 5 sampai tahun 2027, Holistik Jurnal Kesehatan dari peringkat 4 ke peringkat 3 sampai tahun 2027 dan Malahayati International Journal of Nursing and Health Science dari peringkat 4 ke peringkat 3 sampai tahun 2026

Ketua Pengelola Jurnal Universitas Malahayati Teguh Pribadi, M. Sc mengatakan, Universitas Malahayati terus meningkatkan kualitas jurnal ilmiah dan terus mendorong untuk terakreditasi dan sistem jurnal SINTA (Science and Technology Index).

“Jurnal agar bisa lolos, harus punya ISSN dan nomor seri dari publikasi. Kemudian websitenya nanti akan disusun dengan rapih, setelah itu baru terbit ISSN. Setelah terbit dua tahun, baru bisa terakreditasi dan diterbitkan ke SINTA Indonesia,” kata Teguh.

SINTA merupakan sebuah sistem informasi penelitian berbasis web yang menawarkan akses yang cepat dan mudah ke jurnal yang dipublikasikan oleh pendidikan tinggi dan institusi penelitian di Indonesia dan sekaligus mengukur tingkat performanya.

Saat ini pemerintah sedang gencar-gencarnya berusaha mendongkrak hasil-hasil penelitian dalam bentuk artikel ilmiah untuk dipublikasikan secara global (internasional). Artikel ilmiah yang dapat diakses oleh pengguna internet di dunia merupakan sebuah aset negara yang sangat penting, karena tingkat peradaban sebuah negara saat ini yang dilihat adalah jumlah publikasinya. Makanya, kini setiap negara saling memperebutkan peringkat tertinggi dalam publikasi ilmiah. (451/**)

 

Laksanakan Tridarma Perguruan Tinggi dan MBKM, Universitas Malahayati dan Universitas Sebelas Maret Teken MoU

JAWA TENGAH (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung dan Universitas Sebelas Maret (UNS) Surakarta menandatangani nota kesepahaman (MoU)  tentang pelaksanaan tridarma perguruan tinggi dan penyelenggaraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) di Gedung dr. Prakosa UNS, Senin (7/8/2023).

Penandatanganan MoU berlaku dalam jangka waktu 5 tahun. MoU ini bertujuan untuk menyinergikan dan mengoptimalkan potensi dan sumber daya kedua belah pihak dalam rangka pengembangan kelembagaan dan pengembangan SDM.

Ruang lingkup dari MoU antara Universitas Malahayati dan UNS meliputi bidang pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat; penyelenggaraan MBKM; pengembangan SDM; serta bidang-bidang lain yang disepakati para pihak. Kedepannya, MoU ini akan ditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) antara UNS dan Universitas Malahayati.

Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., MM menyampaikan terima kasih atas kesempatan penjajakan kerja sama yang terjalin dengan UNS. Sejumlah SDM Universitas Malahayati dikirimkan untuk studi lanjut demi peningkatan mutu.

“Kami berterima kasih dan tentunya ke depan kita tidak berhenti di MoU saja tapi kita tindak lanjuti dengan kerja sama,” tutur Dr. Achmad Farich.

Rektor menuturkan, Universitas Malahayati adalah lembaga pendidikan tinggi di Indonesia yang tidak hanya mengembangkan ilmu pengetahuan dari berbagai disiplin ilmu, tetapi juga para mahasiswa dibekali kedisiplinan, etika, dan religi. Universitas Malahayati memiliki 5 fakultas dengan 20 Program studi (Prodi) dengan mayoritas bidang ilmu kesehatan.

Dalam waktu yang sama, Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., berterima kasih atas kehadiran Universitas Malahayati di UNS. Dirinya mengatakan, penandatanganan MoU ini berguna untuk meningkatkan mutu SDM dan pendidikan di kedua belah pihak. Ke depannya, kedua belah pihak akan mengadakan kerja sama yang secara khusus bergerak pada lingkup ilmu kesehatan dan kedokteran.

“Khususnya kerja sama pada bidang SDM dari Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati yang studi lanjut di UNS. Semuanya adalah untuk meningkatkan SDM dan pendidikan pada kedua belah pihak,” ujar Prof. Yunus.

Acara penandatanganan MoU dilakukan oleh Wakil Rektor Akademik dan Kemahasiswaan UNS, Prof. Dr. Ir. Ahmad Yunus, M.S., dan Rektor Universitas Malahayati,  Dr. Achmad Farich, dr., M.M. Penandatanganan MoU turut dihadiri oleh Dekan Fakultas Kedokteran (FK) UNS, Prof. Dr. Reviono, dr. Sp.P(K)., Koordinator Direktorat Kerja Sama Internasionalisasi UNS, Dr. Dimas Rahadian A. M., S.T.P., M.Sc., Koordinator Direktorat Kerja Sama, Pengembangan, dan Internasionalisasi UNS, Giyatno, S.IP., M.Si., Kepala Bagian Kerja Sama Universitas Malahayati, Wahid Tri Wahyudi, S.Kep., Ners., M.Kes., dan Kepala Humas Universitas Malahayati, Emil Tanhar, S.Kom. (451/**)

 

Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Ubah Minyak Jelantah Jadi Lilin Aroma Terapi

BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Mahasiswa Prodi Teknik Lingkungan, Universitas Malahayati Bandar Lampung memberika edukasi pembuatan lilin aroma terapi dari minyak jelantah kepada warga Pekon Kebumen, Kecamatan Sumberrejo, Kabupaten Tanggamus, Sabtu (5/8/2023).

Kepala Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati, Natalina, S.T., M.Si, mengatakan, kegiatan ini merupakan salah satu bentuk pengabdian masyarakat yang melibatkan mahasiswa sebagai tim edukasi.

“Tujuannya memberi pengetahuan kepada warga Pekon Kebumen Kecamatan Sumberejo, Kabupaten Tanggamus untuk memanfaatkan minyak goreng jelantah untuk menjadi lilin,” kata Natalina.

Natalina menuturkan, minyak jelantah adalah minyak yang telah digunakan lebih dari dua atau tiga kali penggorengan, dan dikategorikan sebagai limbah B3 (Bahan Berbahaya Beracun) karena dapat merusak lingkungan dan dapat menimbulkan sejumlah penyakit.

“Dengan dibuat lilin aroma terapi, minyak jelantah ini selain dapat berguna untuk kesehatan juga jadi nilai tambah di bidang ernegi (penerangan_lilin) dan aroma terapi (pengharum ruangan),” jelasnya. (451/**)

Mahasiswa Universitas Malahayati Raih Prestasi Ajang Event Festival Menulis Antologi (FMA)

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Selamat Hendra Mulyanto Mahasiswa Universitas Malahayati Bandarlampung Program Studi S1 Keperawatan yang telah berhasil lolos sebagai Penulis Terpilih dalam Event Festival Menulis Antologi (FMA) tingkat nasional ke 5 yang diselenggarakan oleh Festival Penulis 2023. Jakarta, 14 Juni 2023. (gil/humasmalahayatinews)

Tinjau KKLPPM di Tanggamus, Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung Minta Mahasiswa Adaptasi Pendampingan Kasus Stunting

BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, mengunjungi Pekon Simpang Kanan dan Tegal Binangun, Kecamatan Sumber Rejo dan Pekon Tugu Rejo, Kecamatan Semaka, dan Kecamatan Gisting, Kabupaten Tanggamus, Kamis (3/8/2023).

Kunjungan tersebut, untuk meninjau pelaksanaan mahasiswa Kuliah Kerja Lapangan Pembelajaran Pemberdayaan Masyarakat (KKLPPM) Universitas Malahayati, dalam penyuluhan dapur sehat mencegah stunting kepada masyarakat.

Tujuan acara tersebut, karena masih banyaknya kasus stunting di Lampung, sehingga Universitas Malahayati ingin memberikan edukasi dan penyuluhan kepada masyarakat agar terhindar dari resiko stunting pada keluarga, khususnya ibu hamil dan bayi.

Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr. MM mengatakan, kegiatan tersebut merupakan bagian dari pengabdian masyarakat secara tematik, tahun ini temanya stunting dan program ini akan dilakukan selama tiga tahun secara berturut.

“Program ini lebih kepada pendampingan dan penyuluhan kepada keluarga dan masyarakat, khusus ibu hamil dalam mencegah resiko terjadinya bayi lahir stunting,” kata rektor Achmad Farich.

Rektor berpesan kepada mahasiswa KKL PPM, untuk menjadikan kegiatan agar menggali pengalaman sebanyak-banyaknya selama mengikuti kegiatan, dan beradaptasi dengan masyarakat yang menjadi lokasi dampingan.

Sementara itu, Camat Sumber Rejo di Wakili Sekretaris Camat Amini mengungkapkan, Kecamatan Sumber Rejo menyampaikan terimakasih kepada Universitas Malahayati, telah berkenan menurunkan mahasiswanya dalam program KKL PPM untuk memberikan pendampingan dan penyuluhan kepada masyarakat, agar masyarakat Sumber Rejo tetap bebas stunting.

KKLPPM Universitas Malahayati tahun 2023 kali ini mengambil tema mahasiswa penting mahasiswa peduli stunting, hal ini merupakan salah satu kontribusi Universitas Malahayati untuk percepatan penurunan stunting yang merupakan program nasional.

Kegiatan KKLPPM ini, diikuti 494 mahasiswa dari Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan, Fakultas Teknik, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Hukum tersebar di 30 pekon di empat kecamatan di Tanggamus. (451/**)

Berstatus Suami Istri, Dua Dosen Universitas Malahayati Lulus Ujian Promosi Doktor

BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Dosen Program Studi Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Usastiawaty Cik Ayu S I, S.Kep., Ns., M.Kes dan Dr. Arifki Zainaro, S.Kep., Ns., M.Kep, meraih prestasi dengan menyandang gelar doktor setelah berhasil lulus ujian promosi doktor pendidikan di Universitas Lampung.

Keduanya, tidak hanya rekan kerja tetapi juga suami istri. Gelar ini menandai pencapaian luar biasa dalam berkontribusi pada dunia pendidikan dan ilmu keperawatan.

Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., MM, memberikan ucapan selamat dan apresiasi atas prestasi kedua dosen tersebut. “Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi universitas dan menjadi bukti komitmen Universitas Malahayati dalam menghasilkan tenaga akademis yang berkualitas,” kata rektor, Rabu (2/8/2023).

Rektor berharap Dr. Usastiawaty Cik Ayu dan Dr. Arifki Zainaro akan terus berdedikasi dalam meningkatkan kualitas pendidikan dan ilmu keperawatan di Universitas Malahayati dan juga berkontribusi positif dalam kemajuan bidang kesehatan.

“Selamat kepada kedua doktor baru ini semoga kesuksesan dan prestasi selalu menyertai perjalanan karir mereka ke depan,” harapnya. (451/**)