
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menggelar sumpah dokter ke-64 bagi lulusan 61 dokter muda di Gedung Graha Bintang, Selasa (23/5/2023).
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Malahayati, Dr. dr. Achmad Farich, MM mengatakan bahwa Universitas Malahayati memiliki lulusan yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, dari Papua sampai Aceh di setiap provinsi ada lulusan Universitas Malahayati.
“Puji syukur, lulusan kali ini lulusan tertinggi di atas 90%, mudah mudah ini bisa terus dipertahankan di tahun berikutnya,” kata rektor
Dr. Farich mengatakan lulusan ini juga siap melaksanakan internship program tersebar di seluruh daerah. “Anda betul-betul harus mempersiapkan diri memberikan pelayanan kepada masyarakat, anda dituntut pelayanan masyarakat baik di rumah sakit maupun puskesmas tempat mengabdi,” ucapnya.
“Kuncinya 3 S, senyum, salam, dan sapa, itu wujud keramahan kita kepada pasien. Jika itu terjadi maka tidak akan ada miskomunikasi,” tambahnya.

Rektor juga mengatakan, ada hal yang membanggakan, salah satu dokter yang diambil sumpah ternyata lulusan dokter hewan dari Universitas Gajah Mada tahun 2015, dokter tersebut bernama dr. drh. Muhammad Nuriy Nuha Naufal, rupanya dr. Naufal menyadari butuh ilmu dan pendidikan lain sehingga memutuskan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
“Saat pendidikan di UGM dulu, beliau juga berprestasi membuat aplikasi, itu tuntutan sekarang bagi para dokter, jadi tularkan kepada teman-teman sejawat,” pesan rektor.
Rektor menjelaskan saat ini memang sudah jaman canggih, teknologi informasi sudah tidak bisa ditinggalkan lagi. “Saya yakin semua yang hadir pegang HP semua, manfaatkan aplikasi itu untuk memberikan pelayanan,” ucap rektor.
Tantangan ke depan memang cukup berat, menuntut ilmu itu tidak ada batasnya di bidang kesehatan apalagi yang menyangkut kehidupan manusia. Indonesia menargetkan bisa menjadi Indonesia emas tahun 2045. untuk mencapai ini tentunya manusianya harus hebat, agar hebat ya masyarakatnya harus sehat.
“Peran saudara sebagai dokter baru ini cukup besar, bagaimana bisa terus menjaga sumber daya manusia Indonesia tempat anda bertugas. Sekarang saatnya anda terus mengaplikasikan ilmu yang anda dapat sambil jangan lupa terus tingkatkan ilmu pengetahuan yang anda miliki dan jangan cepat puas apa yang diperoleh saat ini,” pesan rektor.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, dr. Toni Prasetia, Sp.PD.,FINASIM, dalam sambutannya mengucapkan selamat pada sejawat saya, rekan-rekan dosen dari program studi yang sudah susah payah membimbing mereka sampai hari ini berhasil.
“Kita sebagai orang tua juga di sekolah, kita tahu persis bagaimana perjuangan dari prodi ini supaya mereka benar-benar menjadi orang itu ingat bahwa untuk melangkah ke depan perjalanan masih panjang,” kata dr. Toni
dr. Toni menjelaskan saat ini pemerintah sedang menggalakkan program sistem kesehatan yang akan mempercepat akselerasi dokter, supaya rasio kebutuhan dokter di Indonesia terpenuhi sesuai dengan ideal.
“yang ada, memang diakui masih tertinggal jumlah dokter dibandingkan jumlah penduduk serta distribusi penyebaran dokter yang tidak merata itu menjadi tantangan ke depan, tapi juga menjadi peluang buat kalian,” ungkapnya.
Kementerian kesehatan saat ini sedang membuka selebar-lebarnya beasiswa untuk pendidikan spesialis. Jadi mudah-mudahan progres ke depan ini bisa para lulusan tangkap peluang positif.
Sudah menikmati hasil hari ini kita tetap punya semangat untuk berkembang dan tidak lupa untuk selalu mengupdate ilmu sekarang udah lumayan teknologi cukup luar biasa.
Menurut dr. Toni, penggunaan artificial intelligence tidak akan bisa dihindari, walaupun kita menolak, alat-alat kedokteran nanti banyak artificial intelijen yang berperan. “Kita betul harus bisa membaca situasi ini dan bisa mengadaptasi kemudian benda robotik juga sudah sering kita lihat sekarang ini di YouTube dan media sosial bagaimana dokter sudah menggunakan robot dan benda-benda mikro yang tidak bisa dikerjakan oleh tangan sudah bisa dikerjakan oleh alat tapi tetap bagaimanapun manusia yang menggerakkan nah itu yang saya tahu robot itu ternyata tetap otaknya di manusia,” jelasnya.
Yang terakhir dr. Toni mengingatkan mengenai rambu-rambu yang harus disadari sebagai dokter bekerja harus sesuai dengan kompetensi, bekerja sesuai dengan apa yang sudah diajarkan jangan melebihi dari itu jangan ambil yang bukan porsi dari tugas dokter.
Hadir Ketua KKI yang juga Director of IAMRA dan Ketua Konsil Kedokteran sedunia Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed.,PhD; Ketua IDI wilayah Lampung, dr. Josi Harnos.,MARS; ketua IDI Bandar Lampung. Dr. dr. Aila Karius., M.Kes., Sp.,Kklp, ; Perwakilan Dinkes Lampung, Efendi, SKM.,M.Kes; Kepala Dinas Pendidikan Lampung, Risna Intiza, SH.,MH; Kepala Dinas Pendidikan Bandar Lampung, Bagas Nasir, S.Pd.,M.M; Rektor IKI, Dr.dr.DOLLAR ,Sp.KKLP, S.H., M.H., M.M., FIHFAA, FRSPH; Direktur RSPBA ,dr. Rachmawati, MPH; Wakil Rektor 1, Muhammad, S.Kom.,M.M; Wakil Rektor 4, Drs. Suharman, M.Pd; Dekan Fakultas Kedokteran, Toni Prasetia, Sp.PD.,FINASIM; Ka.Prodi Profesi Dokter, M. Ibnu Sina, dr.,M.Ked (Neu)., Sp.N; Sekretaris prodi Profesi Dokter, Ade Utia Detty, dr.,M.Kes; Ka.prodi Sarjana Kedokteran, Sri Maria Puji Lestari, dr.,M.Pd.Ked. (451/Humasmalahayatinews)
Miliki Gelar Dokter Hewan, ini Sosok Lulusan Dokter Umum Universitas Malahayati, dr. drh. Naufal
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati, kampus terbesar di Lampung, telah menjadi tempat belajar yang memenuhi ambisi dr. drh. Muhammad Nuriy Nuha Naufal, seorang dokter hewan yang berkeinginan melengkapi pengetahuannya dengan ilmu kedokteran manusia. Lahir pada 1992 di Sragen, Jawa Tengah, dr. Naufal adalah satu-satunya lulusan dokter umum yang sudah menyandang gelar dokter hewan semasa kuliah.
dr. drh. Muhammad Nuriy Nuha Naufal merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada pada 2015. Setelah lulus, ia merasa masih memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikannya. Oleh karena itu, ia memilih untuk bekerja dengan kontrak sambil menjalankan rencana kuliahnya.
“Setelah lulus, karena saya masih mempunyai rencana untuk kuliah, makanya saya ngambil yang kontrak-kontrak aja saat kerja,” ucap dr. Naufal.
Bagi dr. Naufal, menjadi seorang dokter adalah menjadi seorang pembelajar seumur hidup. Pada usia yang masih muda, ia berkeinginan untuk melengkapi pengetahuannya tidak hanya di bidang kedokteran hewan, tetapi juga di bidang kedokteran manusia. Dengan demikian, ia berharap kedua ilmu tersebut dapat saling berkolaborasi untuk memajukan kedokteran hewan dan manusia.
“Jika di Kedokteran manusia, kita bisa mengembangkan penelitian-penelitian yang nanti diuji cobakan di hewan, sedangkan di hewan apabila ada ilmu-ilmu di Kedokteran manusia bisa juga mungkin bisa diterapkan di kedokteran hewan saling mengkombinasikan dan memajukan keduanya,” jelasnya.
dr. Naufal memutuskan Universitas Malahayati menjadi tujuan belajar. Menurutnya, Universitas Malahayati merupakan kampus terbesar di Lampung. Selain mempelajari ilmu kedokteran, dr. Naufal juga berharap dapat memperbaiki akhlak dan meningkatkan pengetahuan agama di kampus tersebut.
Setelah menyelesaikan program internship, dr. Naufal memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 kedokteran guna mencapai cita-citanya.
“Cita-cita saya jadi dosen, lanjut S2 lalu daftar jadi dosen, mudah-mudahan bisa mendaftar beasiswa ke luar negeri,” ucapnya.
Dilahirkan dalam keluarga dengan latar belakang profesi pendidikan, di mana ayah seorang dosen dan ibu guru, dr. Naufal tetap mempertahankan keinginannya untuk menjadi seorang dokter.
“Sejak kecil, saya tertarik dengan dunia kedokteran. Kedokteran bagaikan sulap, di mana kita dapat melihat dan membantu orang yang sakit untuk menjadi sehat, mengetahui prosesnya, dan ikut membantu orang-orang,” tuturnya.
dr. Naufal mengucapkan terima kasih kepada para dosen yang telah membimbingnya dari awal hingga sekarang. Ia berharap agar Universitas Malahayati semakin maju dan berkembang, serta meraih banyak prestasi di masa depan.
Tak lupa, dr. Naufal juga merasa beruntung memiliki orang tua yang sangat mencintainya. Orang tuanya telah mengorbankan waktu, harta, dan segala sesuatu demi keberhasilannya menjadi seorang dokter.
“Sangat luar biasa bapak dan ibu saya. Saya sampai tak bisa berkata-kata, karena mereka menjadikan kebutuhan saya untuk kuliah dan hidup selama kuliah sebagai prioritas utama, bahkan melebihi kebutuhan mereka sendiri. Pengorbanan orang tua sangat besar,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur. (451/humasmalahayatinews)
61 Dokter Muda Angkatan ke-64 Universitas Malahayati Bandar Lampung Ambil Sumpah Profesi
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menggelar sumpah dokter ke-64 bagi lulusan 61 dokter muda di Gedung Graha Bintang, Selasa (23/5/2023).
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Malahayati, Dr. dr. Achmad Farich, MM mengatakan bahwa Universitas Malahayati memiliki lulusan yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, dari Papua sampai Aceh di setiap provinsi ada lulusan Universitas Malahayati.
“Puji syukur, lulusan kali ini lulusan tertinggi di atas 90%, mudah mudah ini bisa terus dipertahankan di tahun berikutnya,” kata rektor
Dr. Farich mengatakan lulusan ini juga siap melaksanakan internship program tersebar di seluruh daerah. “Anda betul-betul harus mempersiapkan diri memberikan pelayanan kepada masyarakat, anda dituntut pelayanan masyarakat baik di rumah sakit maupun puskesmas tempat mengabdi,” ucapnya.
“Kuncinya 3 S, senyum, salam, dan sapa, itu wujud keramahan kita kepada pasien. Jika itu terjadi maka tidak akan ada miskomunikasi,” tambahnya.
Rektor juga mengatakan, ada hal yang membanggakan, salah satu dokter yang diambil sumpah ternyata lulusan dokter hewan dari Universitas Gajah Mada tahun 2015, dokter tersebut bernama dr. drh. Muhammad Nuriy Nuha Naufal, rupanya dr. Naufal menyadari butuh ilmu dan pendidikan lain sehingga memutuskan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.
“Saat pendidikan di UGM dulu, beliau juga berprestasi membuat aplikasi, itu tuntutan sekarang bagi para dokter, jadi tularkan kepada teman-teman sejawat,” pesan rektor.
Rektor menjelaskan saat ini memang sudah jaman canggih, teknologi informasi sudah tidak bisa ditinggalkan lagi. “Saya yakin semua yang hadir pegang HP semua, manfaatkan aplikasi itu untuk memberikan pelayanan,” ucap rektor.
Tantangan ke depan memang cukup berat, menuntut ilmu itu tidak ada batasnya di bidang kesehatan apalagi yang menyangkut kehidupan manusia. Indonesia menargetkan bisa menjadi Indonesia emas tahun 2045. untuk mencapai ini tentunya manusianya harus hebat, agar hebat ya masyarakatnya harus sehat.
“Peran saudara sebagai dokter baru ini cukup besar, bagaimana bisa terus menjaga sumber daya manusia Indonesia tempat anda bertugas. Sekarang saatnya anda terus mengaplikasikan ilmu yang anda dapat sambil jangan lupa terus tingkatkan ilmu pengetahuan yang anda miliki dan jangan cepat puas apa yang diperoleh saat ini,” pesan rektor.
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, dr. Toni Prasetia, Sp.PD.,FINASIM, dalam sambutannya mengucapkan selamat pada sejawat saya, rekan-rekan dosen dari program studi yang sudah susah payah membimbing mereka sampai hari ini berhasil.
“Kita sebagai orang tua juga di sekolah, kita tahu persis bagaimana perjuangan dari prodi ini supaya mereka benar-benar menjadi orang itu ingat bahwa untuk melangkah ke depan perjalanan masih panjang,” kata dr. Toni
dr. Toni menjelaskan saat ini pemerintah sedang menggalakkan program sistem kesehatan yang akan mempercepat akselerasi dokter, supaya rasio kebutuhan dokter di Indonesia terpenuhi sesuai dengan ideal.
“yang ada, memang diakui masih tertinggal jumlah dokter dibandingkan jumlah penduduk serta distribusi penyebaran dokter yang tidak merata itu menjadi tantangan ke depan, tapi juga menjadi peluang buat kalian,” ungkapnya.
Kementerian kesehatan saat ini sedang membuka selebar-lebarnya beasiswa untuk pendidikan spesialis. Jadi mudah-mudahan progres ke depan ini bisa para lulusan tangkap peluang positif.
Sudah menikmati hasil hari ini kita tetap punya semangat untuk berkembang dan tidak lupa untuk selalu mengupdate ilmu sekarang udah lumayan teknologi cukup luar biasa.
Menurut dr. Toni, penggunaan artificial intelligence tidak akan bisa dihindari, walaupun kita menolak, alat-alat kedokteran nanti banyak artificial intelijen yang berperan. “Kita betul harus bisa membaca situasi ini dan bisa mengadaptasi kemudian benda robotik juga sudah sering kita lihat sekarang ini di YouTube dan media sosial bagaimana dokter sudah menggunakan robot dan benda-benda mikro yang tidak bisa dikerjakan oleh tangan sudah bisa dikerjakan oleh alat tapi tetap bagaimanapun manusia yang menggerakkan nah itu yang saya tahu robot itu ternyata tetap otaknya di manusia,” jelasnya.
Yang terakhir dr. Toni mengingatkan mengenai rambu-rambu yang harus disadari sebagai dokter bekerja harus sesuai dengan kompetensi, bekerja sesuai dengan apa yang sudah diajarkan jangan melebihi dari itu jangan ambil yang bukan porsi dari tugas dokter.
Hadir Ketua KKI yang juga Director of IAMRA dan Ketua Konsil Kedokteran sedunia Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed.,PhD; Ketua IDI wilayah Lampung, dr. Josi Harnos.,MARS; ketua IDI Bandar Lampung. Dr. dr. Aila Karius., M.Kes., Sp.,Kklp, ; Perwakilan Dinkes Lampung, Efendi, SKM.,M.Kes; Kepala Dinas Pendidikan Lampung, Risna Intiza, SH.,MH; Kepala Dinas Pendidikan Bandar Lampung, Bagas Nasir, S.Pd.,M.M; Rektor IKI, Dr.dr.DOLLAR ,Sp.KKLP, S.H., M.H., M.M., FIHFAA, FRSPH; Direktur RSPBA ,dr. Rachmawati, MPH; Wakil Rektor 1, Muhammad, S.Kom.,M.M; Wakil Rektor 4, Drs. Suharman, M.Pd; Dekan Fakultas Kedokteran, Toni Prasetia, Sp.PD.,FINASIM; Ka.Prodi Profesi Dokter, M. Ibnu Sina, dr.,M.Ked (Neu)., Sp.N; Sekretaris prodi Profesi Dokter, Ade Utia Detty, dr.,M.Kes; Ka.prodi Sarjana Kedokteran, Sri Maria Puji Lestari, dr.,M.Pd.Ked. (451/Humasmalahayatinews)
Mitta Fidyana, Lulusan Terbaik Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dengan IPK 4.0 pada Sumpah Dokter ke-64
BANDARLAMPUNG (Malahayati.ac.id): Mitta Fidyana, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, mencapai prestasi gemilang dengan menjadi lulusan terbaik dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 4.0.
Keberhasilannya ini diumumkan dalam acara sumpah dokter ke-64 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati di Gedung Graha Bintang, Selasa (23/5/2023).
Mitta Fidyana, kelahiran tahun 1997 Kelurahan Jatiuwung, Tanggerang, Banten, merupakan putri dari keluarga tenaga kesehatan. Motivasi Mitta untuk menekuni dunia kedokteran berasal dari pengalaman keluarganya yang berprofesi sebagai perawat dan bidan. Ia percaya bahwa menjalani hidup dengan maksimal tanpa terlalu mengejar capaian yang tinggi adalah prinsip yang penting.
“Kalau kita bisa menjalani kehidupan dengan maksimal, mengapa harus memiliki capaian yang terlalu tinggi. Ayah saya bekerja sebagai perawat PNS di Puskesmas, ibu saya juga merupakan bidan praktek mandiri, dan kakak serta istrinya juga bekerja sebagai perawat. Oleh karena itu, saya ingin menjadi seorang dokter,” ujarnya dengan mantap.
Selama masa perkuliahan, Mitta mengungkapkan bahwa peran dosen sangat berpengaruh dalam perjalanannya. Ia mengakui bahwa dosen-dosen di Universitas Malahayati, termasuk para alumni yang kompeten, telah membimbing dan memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangannya sebagai mahasiswa.
Mitta juga menyoroti kebersamaan dengan teman-teman seangkatannya yang telah menjalani perjalanan kuliah bersama. Meskipun perjalanan mereka tidak selalu mudah, karena hanya terdiri dari 40 orang seangkatan, mereka saling mendukung dan menghadapi tantangan bersama sepanjang tiga setengah tahun kuliah. Selain itu, pengalaman menjadi koas di Lampung dan Medan juga memberikan kesan yang tak terlupakan.
Dengan pencapaian IPK sempurna, Mitta merasa bahagia dan bangga. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang tua yang mendukungnya dan merasa bangga dengan prestasinya. Mitta berencana untuk mengambil waktu liburan selama dua bulan sekaligus menunggu pengumuman program internship dari Kementerian Kesehatan.
“Mau liburan atau tinggal di rumah sambil menunggu program pengabdian dari Kementerian Kesehatan. Jika memungkinkan, saya ingin ditempatkan di Tangerang, karena sudah enam tahun saya merantau, empat tahun di Lampung dan dua tahun di Medan. Saya ingin pulang ke rumah dan mengabdi di kampung halaman,” harap Mitta.
Mitta mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada petinggi kampus, dosen-dosen, dan fasilitas akademik yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam perjalanan pendidikannya.
“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada petinggi kampus, dosen-dosen, dan fasilitas akademik yang telah membantu dan membimbing saya serta teman-teman sepanjang perjalanan kuliah kami selama ini,” ungkap Mitta dengan penuh rasa syukur.
Mitta mengakui bahwa selama enam tahun tersebut, para dosen dan petinggi kampus telah memberikan dukungan yang tak terhingga. Mereka dengan sabar membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada mereka tanpa memandang status sosial atau latar belakang mereka.
“Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada kepaniteraan kemarin, koas di Medan, dosen-dosen, dan dokter-dokter yang baik yang telah berbagi pengetahuan dengan kami tanpa memandang siapa kami sebenarnya. Mereka bersedia memberikan ilmunya kepada kami semua, termasuk dosen-dosen di kampus. Itulah yang membuat saya dan teman-teman lain meraih prestasi akademik yang baik,” tambahnya.
Selain itu, Mitta juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang tuanya yang telah memberikan dukungan tak terhingga. Meskipun ia merasa tidak dapat memberikan imbalan yang setimpal, ia berharap ungkapan terima kasih yang tulus ini dapat sedikit menggambarkan rasa syukurnya atas segala bantuan yang diterimanya.
“Dan untuk orang tua saya, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih. Meski tidak dapat memberikan imbalan apapun, saya berharap ungkapan terima kasih ini bisa sedikit mewakili rasa syukur saya atas segala dukungan yang telah diberikan,” ujar Mitta dengan tulus. (451/humasmalahayatinews)
Guru Besar Prof. Taruna Ikrar Bekali 61 Dokter Universitas Malahayati Tiga Langkah Cegah Tangkal Hadapi Dunia Kerja
Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Pharm.,MD., Ph.D selaku KKI yang sekaligus Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Dalam pemaparannya Prof. Taruna menjelskan tentang kesiapan dokter indonesia untuk mengabdi ditengah-tengah masyarakat dengan tetap berbasis pada aturan-aturan yang berlaku.
“Undang-Undang praktek kedokteran, peraturan konsil kedokteran, peraturan kementerian kesehatan dan berbagai aturan-aturan hukum tentang praktek kedokteran,” kata Prof. Taruna.
Agar dokter ini bisa memanfaatkan segala potensinya, karena dokter adalah pekerjaan yang mulia diikat oleh etik dan berdasarkan sumpah jabatan dokternya, diikat oleh aturan tentang disiplin kedokteran berbasis keilmuannya atau kompetensinya, dan yang ketiga berbasis hukum atau norma-norma aturan-aturan pemasyarakatan, tiga hal itu menjadi kunci pemaparan
Prof Taruna mengucapkan selamat adik-adik telah lulus dari fakultas Kedokteran Universitas Malahayati yang telah meluluskan 4620 dokter, ini merupakan potensi besar untuk pengabdian di tengah-tengah masyarakat Indonesia.
“Sekali lagi saya ingin mengucapkan selamat sukses karir anda akan cerah dengan dua prinsip lanjutkan sebagai live long service, dua hal itu menjadi kunci kita sebagai seorang dokter,” ujarnya.
Prof Taruna yang juga ketua Konsil Kedokteran Indonesia menerangkan bahwa KKI punya program karena tugas konsul kedokteran itu dan wewenangnya berdasarkan aturan undang-undang praktek kedokteran itu pertama menentukan standar pendidikan profesi, yang kedua registrasi dokter seluruh Indonesia, dan yang ketiga punya tanggung jawab untuk melakukan pembinaan dokter seluruh Indonesia.
“Tiga hal ini di breakdown dalam bentuk program kerja yang begitu banyak, jadi kita memiliki banyak program salah satu program yang paling penting kita ingin berkolaborasi dengan seluruh stakeholder,” jelasnya.
“Pembekalan diberikan agar para dokter lulusan Universitas Malahayati menjadi dokter yang profesional,” ujar dr. Dollar.
“Artinya dokter ini dalam berpraktik harus taat akan aturan-aturan yang berlaku, baik tentang etik, hukum maupun disiplin,” sambungnya.
Lebih lanjut, Dollar mengungkapkan 61 dokter lulusan ini adalah dokter yang cerdas, dengan diberikan beberapa pertanyaan dalam sesi tanya jawab, seluruhnya bisa menjawab.
“Saya ucapkan selamat dan sangat terkesan dalam pembekalan kali ini,” tuntasnya. (gil/humasmalahayatinews)
Guru Besar Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D Beri Kuliah Umum 250 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Guru Besar Universitas Malahayati Bandarlampung, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D memberikan kuliah umum kepada 250 mahasiswa fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2020 dan 2021, Senin (22/5/2023).
Dalam kuliahnya yang berjudul “Developing Modern Pharmacology: Based on Cellular and Gene Therapy” (Mengembangkan Farmakologi Modern: Berbasis Terapi Sel dan Genetik), Prof. Taruna berbagi pengetahuannya kepada semua peserta yang hadir. Kuliah tersebut bertujuan untuk memperkenalkan ilmu farmakologi modern yang sedang tren dan terbaru kepada para mahasiswa.
“Farmakologi merupakan ilmu yang telah digunakan sejak lama. Di masa lalu, pengobatan banyak dilakukan dengan menggunakan bahan alami atau herbal, namun saat ini ilmu farmakologi telah berkembang pesat dengan adanya teknologi modern,” ucap Prof Taruna.
Dalam kuliahnya, Prof. Taruna menjelaskan bahwa untuk menentukan jenis obat yang tepat, penting bagi kita untuk memahami penyebab suatu penyakit, seperti contohnya diabetes atau gula darah tinggi. Gula darah yang tinggi dapat menyebabkan gangguan pada pembuluh darah dan bahkan dapat menyebabkan penyakit lainnya.
Prof. Taruna mengungkapkan bahwa dalam menentukan obat yang efektif, kita perlu melakukan uji pra klinis dan uji klinis. Dengan memahami penyebab suatu penyakit, kita dapat menemukan obat yang sesuai, seperti insulin yang saat ini digunakan untuk mengobati diabetes.
“Proses uji klinis, obat-obatan tidak langsung diuji pada manusia, melainkan pada hewan terlebih dahulu. Hal ini dilakukan untuk memastikan keamanannya. Setelah dianggap aman, barulah obat tersebut dapat digunakan oleh manusia,” ujarnya.
Prof. Taruna juga mengungkapkan bahwa dengan perkembangan ilmu farmakologi saat ini, banyak penyakit yang sebelumnya tidak dapat diobati kini dapat diobati. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya penelitian dan pengembangan ilmu farmakologi dalam upaya meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Selain itu, Prof. Taruna memberikan motivasi kepada para mahasiswa dengan menunjukkan karya dan prestasinya sendiri. Ia menyampaikan bahwa siapapun, termasuk mereka yang berasal dari kampung, memiliki potensi untuk memimpin penelitian di luar negeri. Mahasiswa-mahasiswa tampak antusias mengikuti pemaparan Prof. Taruna hingga akhir kuliah.
Kuliah umum yang disampaikan oleh Prof. Taruna Ikrar ini diharapkan dapat menginspirasi dan meningkatkan minat para mahasiswa dalam mempelajari ilmu farmakologi serta mendorong mereka untuk berkontribusi dalam pengembangan ilmu tersebut di masa depan. (451/Humasmalahayatinews).
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung Pastikan Pendaftaran KIP bagi Calon Mahasiswa Gratis
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. dr. Achmad Farich, MM, dengan tegas menegaskan bahwa proses pendaftaran Kartu Indonesia Pintar (KIP) bagi calon mahasiswa di universitas tersebut adalah sepenuhnya gratis.
Rektor menjelaskan bahwa universitas tidak pernah meminta atau memungut biaya apapun kepada calon mahasiswa yang mengikuti jalur penerimaan melalui program KIP. Pernyataan ini dilakukan untuk menghindari terjadinya penyalahgunaan dan penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab yang mengatasnamakan universitas.
“Kami ingin memastikan bahwa seluruh calon mahasiswa yang berhak mendapatkan Kartu Indonesia Pintar dapat mengaksesnya dengan mudah dan tanpa biaya tambahan. Universitas Malahayati tidak pernah meminta pembayaran apapun terkait proses pendaftaran KIP, jika ada itu sudah jadi ketentuan yang sah dan resmi,” ungkap Rektor Achmad Farich.
Rektor juga mengingatkan kepada calon mahasiswa agar berhati-hati terhadap oknum-oknum yang mengaku bisa membantu meluluskan pendaftaran KIP dengan imbalan pembayaran sejumlah uang. Ia menekankan bahwa proses administrasi yang benar dan resmi telah ditetapkan oleh universitas, dan calon mahasiswa harus mengikutinya dengan seksama.
“Kami mengimbau kepada calon mahasiswa untuk tidak terjebak dalam penipuan yang dilakukan oleh pihak-pihak yang tidak bertanggung jawab. Silakan ikuti proses administrasi yang benar sesuai petunjuk resmi yang diberikan oleh universitas,” tegas Rektor Achmad Farich.
Muhammad Ricko Gunawan Kepala Biro Administrasi Kemahasiswaan dan Alumni Universitas Malahayati menjelaskan, terkait pendaftaran KIP sifatnya gratis bagi yang memiliki kartu KIP, sedangkan bagi calon mahasiswa yang tidak memiliki kartu KIP maka tetap dikenakan biaya pendaftaran sesuai ketentuan yang ditetapkan pihak universitas dan ini resmi. Biaya lainnya bersifat mandiri yakni test kesehatan dan test bebas Narkoba sebagai salah satu syarat pendaftaran.
“Biaya test kesehatan dibayarkan ke pihak rumah sakit yang ditunjuk bukan ke universitas,” ujarnya.
Senada dengan pernyataan rektor, Ricko mengingatkan calon mahasiswa jangan mau diimingi-imingi, bila ada oknum yang menjanjikan bisa meluluskan test KIP dengan membayar sejumlah uang.
“Semua yang lulus, murni memenuhi syarat setelah mengikuti beberapa test baik tertulis maupun wawancara,” jelasnya.
Dengan penegasan ini, Universitas Malahayati ingin memberikan jaminan kepada calon mahasiswa bahwa pendaftaran Kartu Indonesia Pintar di universitas ini benar-benar gratis dan tidak ada biaya tersembunyi yang harus dibayarkan. Hal ini sejalan dengan komitmen universitas dalam memberikan kesempatan pendidikan yang adil dan merata kepada semua calon mahasiswa yang berhak menerima manfaat dari program KIP.
Para calon mahasiswa diharapkan dapat memperhatikan informasi resmi yang dikeluarkan oleh universitas dan memperoleh pelayanan yang berkualitas dalam proses pendaftaran Kartu Indonesia Pintar. Dengan demikian, mereka dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk mewujudkan impian mereka dalam mengejar pendidikan tinggi dengan dukungan program KIP. (451/humasmalahayatinews).
61 Dokter Umum Universitas Malahayati Bandar Lampung Ikuti Yudisium Di Gedung Graha Bintang
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id) : Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati menjadi saksi kegembiraan 61 Dokter Umum Muda dari Universitas Malahayati Bandar Lampung mengikuti acara yudisium, Senin (22/5/2023). Acara ini menandai pencapaian luar biasa para mahasiswa dalam menyelesaikan pendidikan kedokteran mereka.
Dalam sambutannya, Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, dr. Toni Prasetia, Sp.PD.,FINASIM, menyampaikan kebahagiaannya atas kabar baik ini yang melibatkan seluruh keluarga mahasiswa.
Ia juga mengungkapkan pentingnya momen besok ketika para lulusan akan melakukan sumpah dokter, sebagai simbol kehormatan dan tanggung jawab yang melekat pada profesi mereka.
“Sumpah dokter adalah momen yang sangat istimewa, di mana kita menunjukkan kepada orangtua bahwa kita telah menjadi dokter, dan dengan itu, marwah kita telah berbeda sebelum menjadi dokter. Gelar dokter tidak hanya tentang jas putih yang kita kenakan, tetapi juga tentang tanggung jawab yang terus melekat pada kita. Kita akan selalu dilihat dan diharapkan untuk menangani masalah kesehatan, bahkan saat kita sedang tidak bertugas,” tegas Dr. Toni.
Dalam sambutannya, Muhammad, S.Kom., M.M., yang menjadi Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati, menyampaikan ucapan selamat kepada para lulusan. Ia mengungkapkan bahwa Universitas Malahayati telah berhasil meluluskan total 4.620 dokter hingga saat ini, yang tersebar di seluruh Indonesia.
“Saya sangat mengapresiasi pencapaian kalian ini, karena memang tidak mudah untuk mencapai hingga sampai sejauh ini dan besok kalian akan di sumpah. Kedepannya, dimanapun kalian ditugaskan atau ditempatkan, lakukanlah yang terbaik, meski tidak ditempatkan di rumah sakit yang besar”, ujar Muhammad.
“Selalu ingatlah kepada orang tua, banggakan mereka selagi masih ada, tidak perlu menunggu sudah punya apa-apa, tapi buatlah kebahagian itu walau dengan hal kecil yang sederhana”, tambahnya.
“Kami bangga dengan prestasi para lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Saya berharap kalian akan melaksanakan tugas dengan baik di mana pun kalian bertugas dan selalu membawa kebanggaan bagi orangtua kalian dengan perbuatan baik. Semoga kalian, sebagai alumni fakultas kedokteran Universitas Malahayati, selalu menjadi aset yang berguna bagi masyarakat,” ujar Muhammad.
Momentum yudisium ini menjadi tonggak bersejarah dalam perjalanan akademik para mahasiswa kedokteran, di mana mereka telah menyelesaikan pendidikan dengan penuh dedikasi dan kerja keras. Para lulusan diharapkan akan menjadi dokter yang kompeten, empatik, dan memiliki integritas tinggi dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. (451/Malahayatinews)
Selamat Hari Kebangkitan Nasional 20 Mei 2023
Organisasi Budi Utomo itu didirikan oleh Dr. Soetomo dan para mahasiswa sekolah kedokteran STOVIA (School tot Opleiding van Inlandsche Artsen). Meski tak langsung terjun ke bidang politik, namun semangat dan pemikiran para anggota Budi Utomo menjadi pemicu perjuangan untuk melepaskan bangsa ini dari penjajahan.
Keberadaan organisasi Budi Utomo telah mengubah perjuangan bangsa Indonesia yang awalnya dilakukan secara fisik menjadi perjuangan secara diplomatis. Budi Utomo juga mengubah perjuangan yang bersifat kedaerahan menjadi bersifat nasional. Budi Utomo turut membangkitkan semangat nasional rakyat Indonesia untuk melawan penjajahan demi mencapai kemerdekaan.
Selamat Hari Kebangkitan Nasional.
Semangat untuk Bangkit! (gil/humasmalahayatinews)
Selamat Memperingati Kenaikan Isa Al Masih, 18 Mei 2023
5 Alasan Kenapa Kamu Harus Gabung di Prodi Teknik Industri Universitas Malahayati
Visi: Pada tahun 2027 memperoleh peringkat akreditasi “Unggul” dan menjadi Program Studi yang terkemuka dalam kualitas
Misi:
Inilah 5 Alasan kenapa kamu harus Gabung di Prodi Teknik Industri Universitas Malahayati;
Ayo Gabung di Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati.
Daftarkan dirimu sekarang ke Kampus Hijau Universitas Malahayati. Untuk info selengkapnya terkait Penerimaan Mahasiswa Baru, kamu bisa langsung cek disini atau instagram @pmbmalahayati
Buruan daftar, kuota terbatas ! (gil/humasmalahayatinews)