BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Pengenalan Kehidupan Kampus bagi Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Malahayati 2025 resmi ditutup dengan penuh semangat dan inspirasi. Acara penutupan berlangsung di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati, Sabtu (13/9/2025), diikuti oleh 1.301 mahasiswa baru dari berbagai program studi.

Rangkaian kegiatan penutupan dimulai dengan sambutan Ketua Pelaksana, Dr. Lolita Sary, SKM., M.Kes., yang menegaskan bahwa PKKMB menjadi pintu gerbang awal mahasiswa mengenal kehidupan kampus dan mempersiapkan diri menjadi insan akademis yang unggul. Sambutan berikutnya disampaikan oleh Wakil Rektor I, Prof. Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes., yang mengingatkan pentingnya menjunjung nilai integritas, disiplin, dan tanggung jawab sebagai mahasiswa Universitas Malahayati.

Momen simbolis penyematan almamater dan pemukulan gong dilakukan oleh jajaran pimpinan universitas, yakni Wakil Rektor II, Drs. Nireanto, M.Kes.; Wakil Rektor III, Dr. Eng. Rina Febrina, ST., MT.; dan Wakil Rektor IV, Drs. Suharman, M.Pd., M.Kes. Kehadiran mereka bersama segenap pejabat kampus, kaprodi, dosen, dan civitas akademika menambah khidmat acara penutupan tersebut.

Penutupan PKKMB tahun ini semakin istimewa dengan kehadiran Ketua Umum KADIN Indonesia, Anindya Novyan Bakrie, B.Sc., M.B.A. yang membawakan kuliah umum bertema Entrepreneurship.

Dalam pemaparannya, Anindya yang akrab disapa Anin, menekankan pentingnya optimisme dalam menatap masa depan, terutama menuju visi Indonesia Emas 2045.

“Kita semua mesti belajar yang baik dan menatap masa depan dengan optimistis. Jangan terpengaruh oleh hal-hal negatif, apalagi yang belum tentu benar di media sosial. Indonesia Emas tinggal 20 tahun lagi, dan kita harus mempersiapkannya dari sekarang,” ujar Anin di hadapan ribuan mahasiswa.

Anin menjelaskan bahwa dunia usaha dan generasi muda harus siap menghadapi tiga transformasi besar yang akan mengubah arah bangsa, yakni:
1. Transisi Energi – Pergeseran dari energi fosil menuju energi terbarukan yang disebutnya sebagai perubahan paling besar dua dekade ke depan. Indonesia memiliki potensi besar pada energi hijau, mulai dari matahari, laut, angin hingga panas bumi.
2. Revolusi Digital dan AI – Teknologi kecerdasan buatan akan membawa perubahan besar, namun manusia tetap memegang peran penting.
“Jangan takut digantikan AI, tapi takutlah pada orang yang mampu memanfaatkan AI. Mesin bukan ancaman, yang penting bagaimana kita menguasainya,” tegas Anin.
3. Ketahanan Pangan – Sektor pangan semakin strategis karena menyangkut kebutuhan dasar masyarakat dan kemandirian bangsa. Pemerintah, kata Anin, kini mendorong masyarakat untuk menjadi pencipta pekerjaan, bukan sekadar pencari kerja.

Sejalan dengan pesan Anin, Rektor Universitas Malahayati, Dr. Muhammad Kadafi, SH., MH., yang juga Ketua Umum KADIN Provinsi Lampung, menegaskan pentingnya perubahan pola pikir mahasiswa.

“Hari ini kita harus mulai mempersiapkan diri dengan mindset baru. Jangan hanya bercita-cita menjadi karyawan, tapi bagaimana bertransformasi menjadi pencipta lapangan kerja, menjadi juragan,” tegas Kadafi.

Ia juga mengapresiasi kuliah umum dari Ketua Umum KADIN Indonesia yang memberikan motivasi langsung kepada mahasiswa baru Universitas Malahayati.

“Ini kesempatan luar biasa. Semoga dari Lampung lahir banyak Anindya-Anindya baru yang mampu membawa nama Lampung untuk Indonesia,” pungkasnya.

Penutupan PKKMB Universitas Malahayati 2025 ini tak hanya menjadi akhir dari masa orientasi, tetapi juga awal perjalanan mahasiswa baru untuk menatap masa depan dengan penuh optimisme, kreativitas, dan semangat wirausaha. (gil)

Editor: Gilang Agusman