Selamat dan Sukses Program Studi Teknik Sipil Raih Akreditasi “Baik Sekali”

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Malahayati berhasil meraih akreditasi dengan Predikat “BAIK SEKALI” dari Lembaga Akreditasi Mandiri Program Studi Keteknikan (LAM-Teknik) Badan Tetap Akreditasi Program Keteknikan Persatuan Insinyur Indonesia. Keberhasilan ini dikukuhkan dengan Surat Keputusan (SK) Nomor 0696/SK/LAM-Teknik/AS/XII/2024.

Dekan Fakultas Teknik Universitas Malahayati, Dr. Weka Indra Dharmawan, ST., MT mengucapkan rasa syukur dan bangga atas raihan ini. “Alhamdulillah, kami bersyukur atas prestasi Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati (PSTS Unmal) yang berhasil mempertahankan akreditasi dengan predikat “Baik Sekali” dari LAM TEKNIK. Ini merupakan hasil kerja keras seluruh civitas akademika, tenaga pendidik, mahasiswa, dan alumni yang berkomitmen memberikan yang terbaik bagi institusi kita”.

Namun, pencapaian ini bukan akhir, melainkan motivasi untuk terus maju. “Kami memiliki target yang lebih tinggi: meraih akreditasi “Unggul” yang akan memperkokoh posisi Universitas Malahayati sebagai perguruan tinggi berkualitas di tingkat nasional dan internasional,” tambahnya.

Untuk itu, saya mengajak seluruh civitas akademika, termasuk dosen, staf, dan mahasiswa, untuk terus meningkatkan kolaborasi, inovasi, serta profesionalisme dalam setiap aspek Tri Dharma Perguruan Tinggi. “Kami juga akan fokus pada pengembangan kurikulum berbasis teknologi dan digitalisasi, agar lulusan kami siap bersaing di era industri 4.0 yang penuh tantangan,” ungkapnya.

Kami berharap dukungan penuh dari semua pihak, termasuk Yayasan dan Universitas, dalam mempersiapkan langkah strategis menuju akreditasi “Unggul”. “Terima kasih atas dedikasi dan kerja keras semua pihak. Semoga semangat kebersamaan ini terus membawa PSTS Unmal dan Universitas Malahayati menuju masa depan yang lebih gemilang,” tutupnya. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Abu Nawas dan Neraka

Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung

Seperti pernah disinggung pada tulisan tanggal 14 Desember lalu tentang riwayat hidup Abu Nawas pada salah satu media. Beliau dianggap sebagai salah satu penyair terbesar sastra Arab klasik, ia digambarkan sosok yang bijaksana sekaligus kocak. Salah satu nukilannya sebagai berikut : Disuatu siang, tingkah Abu Nawas menggegerkan penghuni Baghdad. Mereka heran, bagaimana bisa orang secerdas Abu Nawas berjalan di siang hari ketika sinar matahari menyorot sambil membawa lampu?.

“Abu Nawas mulai gila,” kata salah seorang warga Baghdad yang tengah memperhatikan Abu Nawas. Walaupun begitu, Abu Nawas tidak peduli. Keesokan harinya ia melakukan hal yang sama, hanya saja kali ini lebih pagi sambil tetap membawa lampu minyak. Tanpa bersuara, Abu Nawas menoleh ke kanan dan kiri. Beberapa orang yang menyaksikan tingkah Abu Nawas lantas salah seorang diantaranya bertanya kepada Abu Nawas, “Apa yang sebenarnya engkau cari di siang hari dengan lampu di tanganmu itu?”. Abu Nawas menjawab, “Saya sedang mencari neraka.”

Dari situlah, para warga mulai berpikiran bahwa Abu Nawas gila. Bahkan, di hari ketiga ia masih melakukan hal yang sama dan membawa lampu minyak yang kali ini digoyang-goyangkan cara membawanya. Warga Baghdad yang tidak sabar akan perilaku Abu Nawas, lantas menangkapnya. Di Baghdad pada saat itu ada sebuah undang-undang yang melarang orang gila berkeliaran.

Sejumlah musuh politik Harun Al-Rasyid justru gembira melihat Abu Nawas ditangkap. Mereka menganggap ketidakwarasan Abu Nawas bisa dijadikan sebagai senjata untuk menyudutkan wibawa sang khalifah.

Malu bukan main atas perilaku Abu Nawas, Khalifah Harun Al-Rasyid memanggil Abu Nawas dan bertanya dengan nada tinggi, “Abu Nawas, apa yang kamu lakukan dengan lampu minyak itu siang hari begini?”

“Hamba mencari neraka, Paduka yang mulia,” jawab Abu Nawas lancar, tidak ada tanda-tanda bahwa dirinya gila. Harun Al-Rasyid berteriak, “Kamu gila, Abu Nawas. Kamu gila!”. Sontak Abunawas menjawab, “Tidak paduka, merekalah yang gila.”

“Siapa mereka yang kau maksud Abu Nawas?” hardik Harun Al-Rasyid. Abu Nawas menjawab, “Mereka yang menangkap saya kemudian membawa ke muka paduka”. Guna melakukan klarifikasi, Abu Nawas meminta kepada Harun Al-Rasyid agar orang-orang yang tadi menangkap dan menggiringnya menuju istana untuk dikumpulkan.

Setelah berkumpul di depan istana, Abu Nawas didampingi khalifah Harun mendatangi mereka. “Wahai kalian orang yang mengaku waras, apakah kalian selama ini menganggap orang lain yang berbeda pikiran dan berbeda pilihan dengan kalian adalah munafik?” tanya Abu Nawas kepada mereka yang sudah berkumpul. “Benar!” jawab orang-orang itu yang berjumlah ribuan.

Abu Nawas melanjutkan pertanyaannya, “Apakah kalian juga yang menyatakan para munafik itu sesat?”. Orang yang hadir itu serentak berkata, “Betul, dasar sesat!”. Abu Nawas mengejar lagi dengan pertanyaan, “Jika mereka munafik dan sesat, apa konsekuensinya?”. Sontak bergemuruh orang-orang tadi menjawab, “Orang munafik pasti mereka masuk neraka! Dasar munafik, kamu!”

Mendengar itu, Abu Nawas kembali menimpali sambil tersenyum khas, “Baik, jika saya munafik, sesat, dan masuk neraka, di mana neraka yang kalian maksud? Punya siapa neraka itu?”. Saat berucap demikian, Abu Nawas mengangkat tinggi-tinggi lampu di tangannya. Ini dilakukan seakan-akan dirinya sedang mencari sesuatu.

Jawaban Abu Nawas membuat orang-orang yang berada di depan khalifah Harun habis kesabaran. Mereka merasa diejek dengan mimik Abu Nawas. Dengan geram mereka berkata, “Hai Abu Nawas, tentu saja neraka ada di akhirat dan itu milik Allah. Kenapa kamu tanya?”.

Dengan takzim, Abu Nawas menghadapkan muka ke Harun Al-Rasyid sambil berkata, “Paduka, mohon maaf. Tolong sampaikan pada mereka, jika neraka ada di akhirat dan yang punya neraka adalah Allah, kenapa mereka di dunia ini gemar sekali menghakimi dan menentukan orang lain masuk neraka?” tanya Abu Nawas. “Apakah mereka asisten Allah yang tahu bocoran catatan Allah atau panitia penentu mana manusia yang masuk neraka dan mana yang masuk surga? Atau jangan-jangan merekalah yang gila?” lanjutnya.

Ucapan Abu Nawas membuat khalifah Harun Al-Rasyid tertawa. Sungguh jenaka sosok Abu Nawas di mata khalifah, ia lalu berkata sambil masih tergelak, “Abu Nawas, besok siang lanjutkan mencari neraka. Jika sudah ketemu, jebloskan orang-orang ini ke dalamnya”.

Dari nukilan cerita di atas, mari kita lihat sekeliling kita, banyak kita jumpai saudara-saudara kita yang seolah menjadi petugas pengadilan Tuhan. Dengan ringan mulut mengucapkan “Si Anu itu bakal masuk neraka jahanam”, tidak jarang itu diucapkan melalui mimbar yang seharusnya bernuansa teduh, ngayomi dan memberikan pencerahan, bukan penghakiman. Padahal sudah diingatkan oleh para alim ulama jauh-jauh hari, bahwa seseorang yang memperoleh surga-Nya Allah bukanlah karena amal perbuatannya tetapi semata-mata karena Rahmat dan izin Allah semata. Salam Waras (SJ)

Editor: Gilang Agusman

Selamat dan Sukses Atas Capaian Universitas Malahayati Raih “Klaster Utama” Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2025

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Selamat dan Sukses atas capaian Universitas Malahayati yang telah berhasil mencapai “Klaster Utama” Klasterisasi Perguruan Tinggi Tahun 2025 Berdasarkan Keputusan Direktur Riset, Teknologi, dan Pengabdian kepada Masyarakat Nomor 1114/E5/PG.02.00/2024 tanggal 4 Desember 2024 tentang Penetapan Klasterisasi Perguruan Tinggi berdasarkan Kinerja Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat.

Klasterisasi perguruan tinggi tahun 2025 didasarkan pada hasil olahan data kinerja perguruan tinggi berbasis SINTA dalam periode tahun 2021 hingga 2023. Data kinerja yang diperhitungkan merupakan data yang telah diverifikasi dan divalidasi oleh verifikator Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Perguruan Tinggi meliputi data penulis (author), afiliasi (affiliation), artikel (article), penelitian (research), pengabdian kepada masyarakat (community service), kekayaan intelektual (intellectual property rights), dan buku (book).

Prof. Erna Listyaningsih, SE, M.Si., Ph.D. selaku Kepala LPPM Universitas Malahayati, mengucapkan rasa syukur dan bangga atas pencapaian ini, “MasyaAllah Tabarakallah, prestasi kita semua, terdapat peningkatan yang signifikan dari kinerja penelitian dan pengmas dosen periode tahun 2021-2023, serta penerimaan hibah penelitian dan pengmas juga Alhamdulillah meningkat, “.

Prof Erna menambahkan, dengan adanya pelatihan penulisan buku maupun penulisan artikel ilmiah jurnal bereputasi internasional , serta penulisan proposal hibah penelitian dan pengmas yang LPPM selenggarakan, “Semoga kedepannya dengan adanya pengumuman kenaikan klaster ke utama ini menjadikan dosen dosen Unmal tambah termotivasi utk terus berkarya baik di bidang penelitian maupun pengmas”.

Lebih lanjut Prof. Erna menekankan agar tim LPPM juga selalu tetep solid sehingga dapat terus memotivasi dan memfasilitasi dosen-dosen di Universitas Malahayati agar dapat berkarya di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat. Sehingga semua hasil kinerja dosen akan dapat juga divalidasi oleh LPPM dan bermanfaat untuk masyarakat Indonesia. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Universitas Malahayati Gelar Sosialisasi dan Skrining TB HIV, Langkah Konkrit Menjaga Kesehatan Generasi Muda

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Dalam rangka meningkatkan kesadaran akan pentingnya kesehatan, HPU (Health Promoting University) Universitas Malahayati bekerja sama dengan Inisiatif Lampung Sehat dan Dinas Kesehatan Kota Bandarlampung menggelar kegiatan sosialisasi dan skrining TB HIV, dan diikuti 110 Mahasiswa dari 15 Program Studi.

Kegiatan ini berlangsung di Gedung MCC Universitas Malahayati, dan dibuka secara resmi oleh Ketua HPU Universitas Malahayati, Dr. Lolita Sary, SKM., M.Kes. Kamis (19/12/2024).

Dr. Lolita Sary menjelaskan bahwa skrining kesehatan, seperti yang dilakukan dalam kegiatan ini, adalah salah satu bentuk pelayanan kesehatan yang bertujuan untuk mendeteksi dini masalah kesehatan pada mahasiswa. Kegiatan ini bukan hanya untuk mendeteksi TB HIV, namun juga sebagai upaya untuk memberikan pencegahan sejak dini dan menyediakan data penting mengenai perkembangan kesehatan mahasiswa. “Mahasiswa adalah generasi muda yang merupakan harapan bangsa, yang diharapkan menjadi agen perubahan menuju kehidupan yang lebih sehat dan sejahtera,” ujar Dr. Lolita Sary.

Dalam kesempatan tersebut, Dr. Lolita Sary juga menekankan bahwa masalah kesehatan remaja, terutama penyakit menular seperti TB HIV dan penyakit tidak menular, menjadi tantangan besar. “Melalui kegiatan ini, kami ingin meningkatkan kesadaran mahasiswa mengenai pentingnya menjaga pola hidup sehat, memberikan pengetahuan tentang TB HIV, serta mendorong mereka untuk melakukan pemeriksaan kesehatan secara rutin agar dapat terdeteksi dini apabila ada masalah kesehatan,” tambahnya.

Kegiatan ini diharapkan dapat memberi dampak positif, yaitu meningkatkan pengetahuan mahasiswa tentang cara mencegah penyakit tidak menular dan mempermudah akses mereka untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang lebih holistik dan terpadu. Harapannya, melalui sosialisasi dan skrining ini, mahasiswa Universitas Malahayati dapat lebih peduli terhadap kesehatan mereka dan berperan aktif dalam menciptakan generasi sehat yang mampu berkontribusi positif bagi masyarakat dan bangsa. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Libur dan Cuti Bersama Hari Raya Natal 2024

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Halo Sahabat Unmal..Yuk simak informasi Libur & Cuti Bersama Hari Raya Natal Tahun 2024. Share ke teman-teman kalian yang membutuhkan informasi ini ya. (gil)

Ketaqwaan Abu Nawas

Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung

Abu Nawas di samping terkenal akan kepiawaian dan kepandaiannya, ternyata juga memiliki kehidupan agama yang baik, dan ini ditemukan dalam jejak digital yang mengisahkan bagaimana tingkat ketaqwaan beliau dalam kehidupan beragama. Dikisahkan pada suatu hari, Abu Nawas berjalan-jalan di taman kerajaan. Di taman itu, tumbuh berbagai bunga yang indah dan pohon-pohon buah yang berbuah lebat. Sang tukang kebun, yang bertugas merawat taman, sangat bangga dengan pekerjaannya.

Melihat taman yang begitu subur, Abu Nawas berpikir untuk menguji tingkat kesolehan sang tukang kebun. Abu Nawas bertanya, “Wahai tukang kebun yang rajin, siapa yang menumbuhkan semua pohon dan bunga indah ini?”. Dengan bangga, tukang kebun menjawab, “Tentu saja, semua ini hasil jerih payahku. Aku yang menyirami, merawat, dan memastikan semuanya tumbuh dengan baik.”

Abu Nawas tersenyum mendengar jawaban itu. Ia lalu berkata, “Jadi, kau yang menumbuhkan semua ini? Luar biasa sekali! Kalau begitu, aku ingin melihat bagaimana kau menumbuhkan satu tanaman saja tanpa bantuan apa pun.” Tukang kebun bingung dengan tantangan itu. Ia menjawab, “Tentu saja aku bisa menanam, tapi benihnya harus ada dulu.” “Ah, jadi kau butuh benih? Siapa yang menciptakan benih itu?” tanya Abu Nawas.

Tukang kebun mulai sadar bahwa dirinya terlalu sombong. Ia menunduk malu dan berkata, “Maafkan aku, Abu Nawas. Aku hanya alat, semua ini takkan terjadi tanpa kehendak Allah.” Abu Nawas tersenyum penuh pengertian dan berkata, “Tidak ada salahnya merasa bangga dengan pekerjaanmu, tapi jangan lupa bahwa kita hanya perantara. Segala sesuatu berasal dari Allah.” Sejak saat itu, tukang kebun lebih rendah hati dan selalu mengingat Allah dalam setiap pekerjaannya.

Kemudian Abu Nawas meninggalkan Tukang Kebun yang sedang meratapi diri, dan Abu Nawas berjalan menysuri sungai. Tampak dari kejauhan ada orang yang sedang memancing ikan. Abu Nawas tergerak hatinya untuk menjumpai sipemancing tadi. Abu Nawas mendekat dan bertanya, “Apa yang kau lakukan, kawan?”

Tukang memancing menjawab dengan nada kesal, “Apa kau tidak melihat? Aku sedang memancing ikan! Tapi sudah sejak pagi aku di sini, belum ada satu pun ikan yang berhasil kutangkap.” Abu Nawas tersenyum mendengar keluhan itu. Ia berkata, “Wahai sahabat, kau tampaknya butuh bantuan. Bagaimana jika aku membantumu agar kau mendapatkan banyak ikan?”. Tukang memancing penasaran dan bertanya, “Apa yang akan kau lakukan? Kau tahu cara memancing yang lebih baik?”.

“Tidak, aku tidak tahu cara memancing,” jawab Abu Nawas sambil tersenyum, “Tapi aku tahu cara mendapatkan ikan dengan cara yang lebih cepat.” Tukang memancing tertarik. “Apa caranya? Katakan padaku!”

Abu Nawas dengan tenang berkata, “Berdoalah kepada Allah. Mintalah langsung kepada-Nya, karena Dia yang menciptakan semua ikan di sungai ini. Jika kau sungguh-sungguh meminta, Dia pasti memberikan rezeki untukmu.”

Tukang memancing tertawa sinis, “Wah, kau lucu sekali, Abu Nawas. Kalau hanya berdoa saja, tanpa usaha, mana mungkin ikan datang dengan sendirinya.”. Abu Nawas tersenyum bijak. Ia pun berkata, “Baiklah, kalau begitu kita buat kesepakatan. Jika kau terus memancing tanpa hasil sampai matahari terbenam, kau harus mengakui bahwa usaha saja tidak cukup tanpa doa.”

Tukang memancing setuju. Mereka menunggu bersama hingga matahari hampir tenggelam, tetapi tidak ada satu ikan pun yang berhasil tertangkap. Akhirnya, tukang memancing menyerah. Ia menunduk malu dan berkata, “Abu Nawas, aku mengaku kalah. Memang benar, usaha saja tidak cukup tanpa doa.”. Abu Nawas tersenyum dan berkata, “Ingatlah, sahabatku, doa adalah usaha yang tidak terlihat, tetapi kekuatannya bisa melampaui apa pun. Mulai sekarang, mintalah kepada Allah dengan hati yang tulus, lalu lakukan usahamu dengan ikhlas. Kau akan melihat betapa besar rezeki yang diberikan oleh-Nya.”, Sejak saat itu, tukang memancing selalu berdoa sebelum memulai pekerjaannya.

Kisah ini mengajarkan kita pentingnya menggabungkan doa dan usaha dalam mencari rezeki. Doa adalah bentuk ketergantungan kepada Allah, sementara usaha adalah ikhtiar nyata yang harus dilakukan. Berbeda lagi saat Abu Nawas bertemu dengan orang yang bertaqwa memang tulus dari hatinya. Itupun Abu Nawas ingin mengujinya; berikut kisahnya: Suatu hari, Abu Nawas berjalan-jalan di sebuah desa dan bertemu dengan seorang lelaki yang dikenal sangat bertaqwa dan saleh menurut informasi dari orang desa tersebut. Orang ini selalu berdoa, berdzikir, dan rajin beribadah. Warga desa menganggapnya sebagai sosok yang sangat mulia dan selalu mengajarkan kebaikan.

Abu Nawas yang terkenal dengan kecerdikannya ingin menguji seberapa besar kesalehan orang tersebut. Ia pun mendekati orang yang bertaqwa itu dan berkata dengan nada serius, “Saudaraku, aku mendengar bahwa engkau sangat dekat dengan Tuhan dan selalu beribadah dengan tekun. Aku ingin bertanya sesuatu yang sangat penting. Apakah engkau percaya bahwa Tuhan mampu melakukan segala sesuatu?”. Orang bertaqwa itu menjawab, “Tentu, aku percaya bahwa Tuhan Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Abu Nawas kemudian bertanya lagi, “Jika Tuhan Maha Kuasa, apakah Dia bisa menciptakan sebuah batu yang begitu besar sehingga Dia sendiri tidak bisa mengangkatnya?”. Orang bertaqwa itu terdiam sejenak. Ia berpikir keras untuk mencari jawaban yang tepat, karena pertanyaan itu sangat membingungkan. Akhirnya, setelah beberapa saat, orang itu berkata,

“Abu Nawas, pertanyaanmu memang sulit, namun aku percaya bahwa Tuhan tidak akan menciptakan sesuatu yang bertentangan dengan kekuasaan-Nya sendiri. Dia Maha Bijaksana dan tidak akan melakukan sesuatu yang tidak mungkin.”

Mendengar jawaban itu, Abu Nawas tersenyum dan berkata, “Saudaraku, engkau benar-benar bijaksana. Aku hanya ingin menguji bagaimana engkau berpikir, dan jawabanmu menunjukkan betapa dalamnya pemahamanmu tentang agama. Terima kasih atas jawabanmu yang penuh hikmah.”

Orang bertaqwa itu sedikit tersenyum, merasa senang bisa memberikan jawaban yang baik. Namun, ia juga merasa sedikit bingung karena Abu Nawas selalu memiliki cara unik dalam mengajukan pertanyaan. Abu Nawas kemudian melanjutkan perjalanannya dengan senyuman lebar, puas dengan hasil ujiannya. Kisah ini menunjukkan bahwa meskipun Abu Nawas sering kali mempergunakan kecerdikannya untuk menggoda atau menguji orang lain, ia tetap menghormati kebijaksanaan dan ketakwaan mereka.

Kisah ini menggambarkan bagaimana peran kematangan berfikir dalam bertindak sesuai syariat; itu sangat diperlukan oleh siapapun kita. Manusia hanya diwajibkan usaha dan berdoa, tidak diminta untuk memastikan, dan tidak pula memiliki kewenangan mendikte atau memaksa Tuhan. Tuhan itu Maha Pemberi, Maha Mengetahui, dan Maha Melindungi, Maha SegalaNYA. Tuhan tidak bisa diatur-atur, karena DIA Maha Pengatur. Salam Waras (SJ)

Editor: Gilang Agusman

Antika Apriani, Mahasiswa S1 Pendidikan Dokter Universitas Malahayati, Terpilih Menjadi Duta Lingkungan Indonesia 2024

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Prestasi gemilang kembali diraih oleh mahasiswa Universitas Malahayati. Antika Apriani (24310010) Mahasiswa S1 Pendidikan Dokter, berhasil terpilih sebagai Duta Lingkungan Indonesia 2024 dalam Pemilihan Duta Lingkungan yang diselenggarakan oleh Yayasan Sahabat Pemuda Prestasi Indonesia. Acara bergengsi ini berlangsung di Golden Batik Hotel, Jakarta, pada 21-24 November 2024.

Dalam ajang yang diikuti oleh para peserta dari berbagai daerah di Indonesia, Antika Apriani menunjukkan kemampuan luar biasa, baik dalam wawancara, presentasi, maupun penilaian terkait kepedulian dan aksi nyata terhadap isu-isu lingkungan. Dengan keterampilan komunikasi yang memukau dan komitmen terhadap kelestarian alam, Antika berhasil meraih gelar prestisius ini.

Antika mengungkapkan kebanggaannya atas pencapaian yang diraihnya. “Ini merupakan pencapaian yang luar biasa yang telah saya capai selama ini, dan sebuah amanah baru dalam berperan sebagai generasi muda. Saya merasa sangat bersyukur dan terhormat bisa dipercaya untuk menjadi Duta Lingkungan Indonesia 2024,” ungkap Antika dengan penuh rasa syukur.

Lebih lanjut, Antika menyatakan bahwa pencapaiannya ini bukanlah akhir dari perjalanan, melainkan awal dari sebuah tanggung jawab besar yang harus diemban. “Saya harap pencapaian baru ini bisa menjadi langkah awal untuk memulai tanggung jawab yang lebih besar dan makna yang lebih dalam”.

“Sebagai Duta Lingkungan, saya ingin menginspirasi generasi muda lainnya untuk lebih peduli terhadap lingkungan dan berperan aktif dalam menjaga keberlanjutan alam untuk masa depan kita semua,” tambahnya.

Prestasi ini tidak hanya membawa kebanggaan bagi Antika, tetapi juga bagi seluruh civitas akademika Universitas Malahayati. Sebagai mahasiswa Pendidikan Dokter, Antika membuktikan bahwa ilmu dan kepedulian terhadap lingkungan dapat berjalan seiring, serta menunjukkan bahwa generasi muda memiliki peran yang sangat penting terhadap lingkungan dan kelestarian alam.

Antika Apriani kini menjadi inspirasi bagi banyak mahasiswa lainnya, menunjukkan bahwa dengan tekad, keterampilan, dan semangat, segala sesuatu mungkin tercapai. Sebagai Duta Lingkungan, Antika berkomitmen untuk terus mengedukasi masyarakat, terutama generasi muda, untuk lebih peduli dan berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan demi masa depan yang lebih baik. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Universitas Malahayati Adakan Monitoring Evaluasi (Monev) PKKM Tahun Kedua, Prodi Psikologi Dapatkan Hibah Dikti dan Siap Menjadi Mentor

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati kembali melaksanakan Monitoring dan Evaluasi (Monev) Program Kompetisi Kampus Merdeka (PKKM) tahun kedua pada tahun 2024. Monev ini diadakan untuk mengevaluasi pelaksanaan program yang telah dijalankan oleh berbagai prodi di Universitas Malahayati, khususnya Prodi Psikologi, yang kali ini mendapatkan hibah dari Dikti.

Kegiatan Monev ini berlangsung di Ruang Rapat Gedung Rektorat Universitas Malahayati. Dihadiri oleh berbagai pihak, termasuk Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati, Prof. Dr. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes., Wakil Rektor 2 Universitas Malahayati, Drs. Nirwanto, M.Kes, serta Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., dan Ka.Prodi Psikologi, Octa Reni Setiawati, S.Psi., M.Psi. Turut hadir pula dosen-dosen dari Prodi Psikologi serta tim yang terlibat dalam program ini. Senin (16/12/2024).

Dalam kesempatan tersebut, Aditia Arief Firmanto, S.H., M.H., selaku Ketua Tim Task Force PKKM, menyampaikan bahwa Monev tahun kedua ini merupakan kesempatan untuk melakukan evaluasi terhadap program yang telah dilaksanakan, sekaligus memantau sejauh mana Prodi Psikologi telah memanfaatkan hibah dari Dikti.

Monev ini adalah bentuk evaluasi pelaksanaan dari Tim Task Force Psikologi yang bertanggung jawab atas implementasi berbagai program. “Kami juga merasa bersyukur karena LPMI diberikan amanah oleh Dikti untuk menjalankan proses Monev ini,” ujar Aditia.

Aditia menambahkan bahwa hasil dari Monev ini diharapkan dapat memberikan dampak yang positif dan menjadi inspirasi bagi program studi lainnya di Universitas Malahayati. “Kami berharap hasilnya dapat memberikan manfaat yang optimal dan menjadi inspirasi bagi prodi-prodi lain di kampus ini”.

“Tahun depan, Prodi Psikologi akan berperan sebagai mentor untuk prodi-prodi lain yang juga terlibat dalam PKKM,” jelas Aditia.

Prodi Psikologi Universitas Malahayati memiliki dua program besar yang sedang berjalan, yaitu Magang MBKM yang melibatkan berbagai instansi dan mitra kerja sama prodi, serta inovasi pembelajaran melalui lokakarya kurikulum yang menghasilkan produk modul pembelajaran. Selain itu, Prodi Psikologi juga memperoleh hibah untuk pengadaan alat laboratorium, yang tentunya akan mendukung pengembangan ilmu dan praktik psikologi di kampus.

Supriyati, S.Psi., M.Si., selaku PIC Hibah PKKM 2024 Prodi Psikologi, mengungkapkan bahwa program-program yang dilaksanakan di prodi ini bertujuan untuk meningkatkan kualitas pendidikan dan mempersiapkan mahasiswa agar siap berkontribusi di dunia profesional. “Dengan adanya hibah ini, kami optimistis bahwa Prodi Psikologi dapat terus berkembang dan memberikan kontribusi signifikan sesuai dengan kekahasan Prodi Psikologi Malahayati yaitu Kesehatan Mental Komunitas baik untuk mahasiswa maupun masyarakat,” ujarnya.

Monev yang dilaksanakan oleh LPMI (Lembaga Pengembangan Mutu Internal) Universitas Malahayati, yang terdiri dari Dr. M. Arifki Zainaro, S.Kep., Ns., M.Kep., Dr. Febrianti, SE., M.Si., dan Setiawati, Ns., M.Kep.,Sp.Kep.An., juga bertujuan untuk menilai sejauh mana pencapaian yang telah diraih oleh setiap program studi yang mendapatkan hibah dari Dikti dalam rangka pelaksanaan Kampus Merdeka.

“Semoga dengan Monev ini, kita dapat lebih memahami efektivitas dan kualitas program-program yang telah dilaksanakan, serta memberikan rekomendasi yang konstruktif bagi pengembangan lebih lanjut,” tambah Dr. M. Arifki Zainaro, Ketua LPMI.

Dengan semangat untuk terus berkembang dan meningkatkan kualitas pendidikan, Universitas Malahayati melalui Prodi Psikologi berkomitmen untuk terus berinovasi dan memberikan dampak positif bagi dunia pendidikan tinggi di Indonesia. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Mahasiswa Teknik Sipil Universitas Malahayati Raih Medali Perak Bidang Matematika di Olimpiade Sains Nasional

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Selamat kepada Rindiani Indah Putri (23110091), Mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Malahayati, yang telah berhasil meraih Medali Perak pada ajang Olimpiade Sains Nasional (OSN) dalam kategori Matematika. Acara ini diselenggarakan National Heroes Competition (NHC) 2024 di Sumatera Utara pada 5 November 2024.

Pencapaian ini menjadi kebanggaan tidak hanya bagi Rindiani, tetapi juga untuk Universitas Malahayati, khususnya Prodi Teknik Sipil, yang membuktikan bahwa mahasiswa di bidang teknik pun mampu bersaing dan berprestasi di bidang ilmu eksakta seperti matematika. Keberhasilan Rindiani ini sekaligus menunjukkan kualitas pendidikan yang diberikan Universitas Malahayati, yang mendorong mahasiswa untuk mengembangkan berbagai potensi diri, baik dalam bidang akademik maupun non-akademik.

Rindiani Indah Putri mengungkapkan bahwa pencapaian ini merupakan tujuan yang selama ini dia impikan. “Prestasi ini merupakan tujuan saya selama ini, dan saya sangat bersyukur bisa meraihnya”.

“Ini adalah prestasi olimpiade matematika pertama yang saya dapatkan di Universitas Malahayati, dan saya meraihnya di Semester 3, dan saya berharap ini bisa menjadi langkah awal untuk terus mengukir prestasi lebih besar di masa depan,” ungkap Rindiani dengan semangat.

Rindiani juga menyampaikan harapannya untuk lebih giat dalam berlatih dan berkembang. “Untuk selanjutnya, saya berharap diri saya bisa lebih giat dan terus berkembang, tidak hanya untuk kebanggaan pribadi, tetapi juga untuk menjadi kebanggaan keluarga, teman-teman, dan tentunya membawa nama baik Prodi Teknik Sipil serta mengharumkan nama Universitas Malahayati,” tambahnya.

Pencapaian Rindiani juga menjadi bukti bahwa Universitas Malahayati tidak hanya menghasilkan lulusan yang kompeten di bidang ilmu teknik, tetapi juga mampu mencetak mahasiswa yang unggul dalam berbagai bidang, termasuk matematika, yang dapat berkontribusi dalam perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.

Dengan meraih Medali Perak di NHC 2024, Rindiani berharap dapat menginspirasi mahasiswa Universitas Malahayati lainnya untuk berani mengikuti kompetisi dan mengembangkan diri. “Saya berharap prestasi ini bisa menjadi inspirasi bagi teman-teman saya, terutama di Prodi Teknik Sipil, untuk tidak ragu mengembangkan potensi mereka, baik di bidang akademik maupun di luar itu,” tutup Rindiani. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Rektor Universitas Malahayati Hadiri Acara Bergengsi, Management Expo 2024 “The Art of Management: From Theory to Practice”

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati, Dr. Muhammad Kadafi, SH., MH, menghadiri acara bergengsi Management Expo 2024 yang mengangkat tema “The Art of Management: From Theory to Practice”, pada Rabu (18/12/2024). Acara yang berlangsung di halaman parkir utama Rektorat Universitas Malahayati ini menjadi sorotan utama, mengingat kegiatan ini melibatkan lebih dari 1300 mahasiswa dari angkatan 2021 hingga 2024.

Management Expo 2024 diadakan mulai tanggal 16 hingga 20 Desember 2024, dan merupakan wujud nyata implementasi pembelajaran berbasis Outcome-Based Education (OBE) di Prodi Manajemen Universitas Malahayati. Fokus utama acara ini adalah mengajak mahasiswa untuk tidak hanya menguasai teori manajemen, tetapi juga untuk memperlihatkan keterampilan praktis yang sangat relevan dengan dunia industri.

Dalam rangkaian acara yang memeriahkan expo ini, mahasiswa memamerkan berbagai karya dan hasil praktik mereka, yang melibatkan berbagai disiplin ilmu manajerial. Kegiatan ini dirancang untuk memberikan kesempatan kepada mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang mereka peroleh selama perkuliahan, sekaligus mempersiapkan mereka menghadapi dunia kerja.

Beragam kegiatan menarik digelar dalam acara ini, antara lain:

  • Bazar Produk Makanan dan Minuman: Menampilkan produk-produk olahan mahasiswa yang dapat dijadikan referensi bagi industri kuliner.
  • Pameran Kerajinan Tangan: Menyuguhkan hasil karya mahasiswa yang berhubungan dengan kreativitas dalam manajemen usaha kecil dan menengah.
  • Pameran Poster: Menampilkan berbagai studi kasus manajerial yang diambil dari dunia industri nyata.
  • Pemutaran Film Pendek: Berfokus pada isu-isu manajerial dalam konteks bisnis dan kepemimpinan.
  • Presentasi Studi Kelayakan Bisnis: Mahasiswa menyajikan hasil riset terkait potensi pasar dan analisis finansial suatu bisnis.
  • Simulasi Pengambilan Keputusan Bisnis: Aktivitas interaktif yang menguji kemampuan mahasiswa dalam membuat keputusan manajerial berdasarkan simulasi pasar nyata.
  • Kegiatan Kreatif yang melibatkan interaksi langsung dengan masyarakat dan memperkenalkan produk-produk hasil karya mahasiswa.

Dalam sambutannya, Dr. Muhammad Kadafi, SH., MH., Rektor Universitas Malahayati, menyampaikan pentingnya pengembangan unit usaha dan keterampilan praktis yang dimiliki oleh mahasiswa. Beliau juga menekankan bahwa acara ini merupakan langkah penting dalam mencetak lulusan yang tidak hanya menguasai teori, tetapi juga siap untuk terjun ke dunia bisnis dengan keterampilan yang mumpuni.

Pengembangan unit-unit usaha, mencoba membuat produk, mengelola produk, memperkenalkan produk, dan menjual produk tersebut adalah langkah yang harus kita ambil dalam mempersiapkan mahasiswa untuk menghadapi dunia industri. “Kita hidup di masa bonus demografi, dimana peluang pasar terbuka lebar. Market peluang yang sangat mudah dan promosi produk semakin terjangkau, terutama dengan adanya teknologi digital,” ujar Dr. Muhammad Kadafi.

Rektor melanjutkan, yang paling penting adalah bagaimana kita membangun jaringan, membaca peluang, dan memaksimalkan kesempatan yang ada. Di Management Expo ini, mahasiswa/i Prodi Manajemen Universitas Malahayati telah menunjukkan produk-produk luar biasa yang dapat menjadi pionir di dunia usaha.

Rektor juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang terlibat dalam kegiatan ini. “Saya mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada seluruh panitia yang telah bekerja keras untuk menyukseskan acara ini, serta kepada para peserta yang telah menunjukkan karya-karya terbaik mereka”.

Semoga kegiatan ini dapat menjadi ajang untuk terus mengembangkan keterampilan manajerial yang akan berguna bagi masa depan mereka,” tutup Dr. Muhammad Kadafi.

Kegiatan Management Expo 2024 ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Malahayati dalam menyediakan pendidikan yang relevan dan terintegrasi dengan dunia industri. Dengan melibatkan mahasiswa dalam praktik langsung, acara ini diharapkan dapat memberikan mereka pengalaman berharga yang akan menjadi bekal ketika mereka terjun ke dunia profesional.

Selain itu, kegiatan ini juga memberikan ruang bagi mahasiswa untuk berkolaborasi, bertukar ide, dan berinovasi dalam menciptakan produk yang dapat memenuhi kebutuhan pasar. Dengan demikian, Universitas Malahayati tidak hanya mencetak lulusan yang cerdas secara teori, tetapi juga yang mampu memimpin dan berinovasi dalam dunia usaha. (gil)

Editor: Gilang Agusman