
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Pada wisuda Universitas Malahayati Bandar Lampung, Sabtu, 20 Januari 2024, Tri Imawati, seorang wisudawan dari Profesi Bidan, memegang tanggung jawab sebagai perwakilan seluruh mahasiswa yang meraih gelar pada hari tersebut. Dalam sambutannya, Tri Imawati menyampaikan ucapan terima kasih dan pesan inspiratif kepada seluruh hadirin.
Mewakili rekan-rekan wisudawan lainnya, Tri Imawati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor beserta jajarannya, Dekan, Kaprodi, dosen, dan seluruh civitas akademika Universitas Malahayati Bandar Lampung. Rasa syukur juga disampaikan kepada orangtua, suami, dan keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dan inspirasi.
Baca juga : 929 Sarjana Universitas Malahayati Bandar Lampung Ikuti Wisuda ke-36
Tri Imawati menekankan kebanggaannya menjadi bagian dari lulusan Universitas Malahayati, menyatakan alasan mengapa universitas ini dianggap terbaik. “Universitas Malahayati memiliki banyak percepatan, dari segi infrastruktur, sarana prasarana, mutu perkuliahan, hingga peningkatan sumber daya manusia,” ungkapnya.
Prestasi luar biasa Tri Imawati tergambar saat menjadi nominasi Tempat Praktik Mandiri Bidan tingkat nasional. Dukungan langsung dari Rektor dalam mengadvokasi mereka saat penilaian dan survei lapangan tahap akhir menjadi pendorong prestasi tersebut. Proses tersebut bahkan membawa provinsi Lampung, melalui Tempat Praktik Mandiri Bidan, meraih gelar juara I Tingkat Nasional Regional II.
Dalam ungkapannya, Tri Imawati dengan tulus mempersembahkan prestasinya untuk Universitas Malahayati Bandar Lampung, Ikatan Bidan Indonesia Daerah Lampung, dan rekan-rekan seperjuangan dari angkatan 2023. Ia menyoroti peran dosen hebat Universitas Malahayati yang memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan selama perjalanan kuliah.
“Bangga menjadi Lulusan Universitas Malahayati Bandar Lampung,” ucap Tri Imawati dengan penuh semangat.

Dalam refleksi perjalanan mereka, Tri Imawati menyinggung kompleksitas menyelaraskan pekerjaan, keluarga, dan kampus yang seringkali membuat mereka merasa lelah. “Wisuda hari ini menjadi bukti nyata dari perjuangan dan kegigihan kita, yang disyukuri dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur kepada Allah,” ucapnya.
Tri Imawati juga memberikan motivasi kepada teman-teman sesama wisudawan, mengingatkan bahwa setiap proses pendidikan memiliki nilai dan makna tersendiri. Ia mencontohkan aplikasi teori ke dalam praktik dengan mengkoneksikan layanan bidan dengan jurnal yang evidence-based, mendorong inovasi layanan masyarakat yang lebih variatif, termasuk pengembangan komplementer dengan kearifan lokal yang diakui secara jurnal.
Baca juga: Dr. Muhammad Kadafi Dorong Semangat Menuju Indonesia Emas 2045 pada Kuliah Umum Wisuda Universitas Malahayati
Dengan berakhirnya masa kuliah, Tri Imawati dan teman-teman sejawatnya siap menghadapi tantangan di masa depan. Mereka bersama-sama berkomitmen untuk ambil bagian dalam bonus demografi menuju Generasi Emas Indonesia tahun 2045, khususnya dalam menangani isu stunting yang menjadi PR besar bagi profesi kesehatan.
Tri Imawati menutup sambutannya dengan mengingatkan kata-kata inspiratif dari Pahlawan R.A Kartini, bahwa “Bila anak Bangsa telah berpendidikan, maka hasil dari ilmu dan pendidikan dari seluruh bangsa tinggal menunggu janji dan waktu.” Ini menjadi motivasi bersama bagi Tri Imawati dan seluruh wisudawan untuk memberikan yang terbaik sebagai bidan maupun wisudawan, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, agama, dan bangsa.(**)
Editor: Asyihin
Dua Mahasiswa Universitas Malahayati Terpilih Menjadi Duta Inisiatif Indonesia
Ricko Gunawan, M.Kes selaku Ka.Biro Kemahasiswaan Universitas Malahayati Bandarlampung, mengatakan “Teruslah kembangkan bakat yang dimiliki agar terus berprestasi, dan semoga dengan keberhasilan ini, kedua mahasiswa ini dapat menjadi inspirasi anak muda bangsa yang berkualitas”.
Ikrima mengutarakan rasa syukur dan bangganya atas prestasi yang telah diraih ini, ia berujar harapannya untuk dapat menjadi pemimpin yang berkualitas dalam menyambut Indonesias Emas 2024.
Hal yang sama diungkapkan Fernanda, perasaan senang dan puas ini akan memacu dirinya dalam mengembangkan minat dan bakat serta mengharumkan nama Universitas Malahayati. (gil/humasmalahayatinews)
Prodi Manajemen Universitas Malahayati Bandar Lampung Jadi Pilihan Favorit, ini kata Alumni
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Setiap orang memiliki impian setelah lulus kuliah, dan bagi Oktha Rizkiyawhan dan Fakhmi Al Ghaitsan, memilih Program Studi Manajemen di Universitas Malahayati, Bandar Lampung, adalah langkah mantap menuju kesuksesan.
Oktha Rizkiyawhan, lulusan tahun 2010, memilih untuk mengembangkan hobinya dalam bidang kuliner menjadi sebuah bisnis yang sukses. Berbekal pengetahuan dan pengalaman yang didapat selama kuliah di Prodi Manajemen, Oktha mulai merintis usahanya dan kini dipercaya sebagai CEO ABHS Group, sebuah perusahaan yang mengelola Ayam Bebek Haji Soleh Group di Bandar Lampung.
“Ketika pembelajaran saat kuliah, saya bisa fokus menuntut ilmu. Sehingga ilmu yang didapati sangat bermanfaat bagi diri saya untuk bersaing dengan universitas lainnya pada saat berkompetisi di dunia pekerja,” ungkap Oktha Rizkiyawhan, menggambarkan peran penting pendidikan yang dia terima di Universitas Malahayati.
Sementara itu, Fakhmi Al Ghaitsan, alumni tahun 2014, kini sukses menjabat sebagai Wakil Depo dan Gudang di PT. Bangka Jaya Line, sebuah perusahaan pelayaran di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung.
Fakhmi Al Ghaitsan menekankan pentingnya nilai-nilai seperti disiplin, kejujuran, dan tanggung jawab yang dia pelajari selama kuliah dalam meraih kesuksesan di dunia kerja.
“Ilmu di perkuliahan dengan di dunia kerja sangatlah berbeda jauh, tetapi jika kita membiasakan hidup disiplin, jujur, dan bertanggung jawab itu akan membawa diri kita kepada tujuan ke depan,” kata Fakhmi, memberikan motivasi kepada teman-teman dan mahasiswa Universitas Malahayati.
Keduanya juga mengungkapkan rasa terima kasih kepada dosen, khususnya di Fakultas Ekonomi, yang telah memberikan materi perkuliahan yang berharga dan masih teringat hingga kini.
Kisah sukses Oktha Rizkiyawhan dan Fakhmi Al Ghaitsan dapat menjadi inspirasi bagi para pelajar lulusan SMA yang akan melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi.
Universitas Malahayati terus berkomitmen untuk memberikan pendidikan berkualitas dan mempersiapkan mahasiswanya untuk meraih kesuksesan di dunia kerja. Sehinga bergabung di Universitas malahayati menjadi pilihan tepat bagi para lulusan SMA.
Editor: Asyihin
Mantap Pilih Prodi Akuntansi Universitas Malahayati, Kini Putri Ayuni Jabat Manajer Keuangan di Perusahaan Ternama
BANDAR LAMPUNG (Malahayati.ac.id): Semua orang menginginkan jabatan tinggi dalam karir mereka, dan Putri Ayuni adalah contoh nyata dari perjalanan yang menuntun ke puncak sukses. Meraih prestasi dalam dunia kerja bukanlah perkara mudah, tetapi merupakan hasil dari persiapan dan keahlian yang diperoleh sejak awal pendidikan di perguruan tinggi.
Universitas Malahayati Bandar Lampung, yang telah berdiri sejak 1994, menjadi pilihan yang tepat bagi Putri Ayuni mengejar gelar sarjana. Dengan fasilitas lengkap dan memiliki program studi salah satunya Akuntansi, universitas ini memberikan landasan yang kokoh bagi karir Putri Ayuni.
Tahun 2008 menjadi tahun penentuan bagi Putri Ayuni saat ia memutuskan untuk bergabung dengan Universitas Malahayati dan memutuskan masuk prodi akuntansi. Setelah menyelesaikan studinya pada tahun 2012, Putri Ayuni menjadikan Program Studi Akuntansi sebagai pijakan awal menuju karir yang gemilang. Saat ini, Putri Ayuni telah menjabat sebagai Manajer Keuangan di sebuah perusahaan ternama.
Putri Ayuni adalah salah satu bukti bahwa Universitas Malahayati Bandar Lampung telah melahirkan sejumlah lulusan sukses. Memilih Program Studi Akuntansi di universitas ini, Putri Ayuni telah membuktikan bahwa keputusannya yang tepat memilih program studi Akuntansi dapat membawanya meraih kesuksesan dalam karir.
Link : Pendaftaran Mahasiswa Baru
Setelah lulus pada tahun 2012, Putri Ayuni melangkah ke dunia kerja dengan keyakinan dan keahlian yang diperolehnya dari masa studi di Universitas Malahayati. Saat ini, ia menjabat sebagai Manajer Keuangan di sebuah perusahaan ternama. Tanggung jawabnya yang besar mencakup mengelola keuangan perusahaan, termasuk pengawasan, pelaporan, dan perencanaan keuangan.
Putri Ayuni merasa sangat beruntung dapat menerapkan pengetahuan dan keterampilan yang diperolehnya dari program studi Akuntansi. Ia juga mengungkapkan kebanggaannya menjadi bagian dari tim di Perusahaan Hes Group, yang memiliki berbagai jenis usaha seperti startup, farmasi, dan bhp spesialis mata.
Sebagai seorang alumni, Putri Ayuni juga berharap dapat terus berkontribusi bagi perkembangan fakultas dan universitas. Pengalaman belajarnya di Universitas Malahayati memberikan fondasi yang kuat dalam menghadapi tantangan di dunia kerja.
Selain itu, Putri Ayuni juga ingin mendorong mahasiswa fakultas Ekonomi, khususnya jurusan Akuntansi, untuk terus mengembangkan diri dan menjunjung tinggi etika profesional. Ia percaya bahwa integritas dan kejujuran adalah nilai-nilai utama dalam profesi Akuntan.
Dengan pengalaman dan kesuksesannya, Putri Ayuni juga mengajak para lulusan SMA untuk memilih Universitas Malahayati Bandar Lampung sebagai tempat untuk melanjutkan pendidikan tinggi mereka. Universitas Malahayati dikenal sebagai kampus yang mempersiapkan para calon lulusan dengan baik untuk bersaing di dunia kerja.
Editor: Asyihin
Kisah Sukses Alumni Universitas Malahayati, Maya Puspita Pilih Prodi Akuntansi dan Bangun Karir Gemilang
Bandar Lampung (malahayati.com): Setiap lulusan SMA pasti memiliki impian besar untuk melanjutkan pendidikan ke perguruan tinggi. Namun, seringkali kebingungan muncul saat harus memilih universitas mana yang menjadi langkah tepat untuk meraih masa depan dan karir yang cemerlang. Universitas Malahayati Bandar Lampung, yang telah berdiri sejak tahun 1994, menawarkan solusi yang tepat bagi para lulusan SMA yang ingin melangkah ke jenjang pendidikan tinggi.
Universitas Malahayati telah terbukti menjadi pilihan yang cerdas bagi para pelajar yang ingin memperoleh pendidikan berkualitas dan persiapan karir yang baik. Banyak alumni Universitas Malahayati yang telah sukses dan saat ini bekerja di berbagai perusahaan ternama, salah satunya Maya Puspita yang memutuskan melilih Program Studi Akuntansi saat itu.
Link : Pendaftaran Mahasiswa Baru
Maya Puspita, seorang alumni Universitas Malahayati, telah mengukir prestasi gemilang setelah menempuh pendidikan di almamaternya pada tahun 2007 hingga lulus pada tahun 2011 dengan gelar Sarjana Ekonomi, khususnya dalam bidang Akuntansi. Pengalaman berharga Maya selama berkuliah di Universitas Malahayati di Bandar Lampung menjadi bukti betapa sebuah kesempatan pendidikan dapat mengubah nasib seseorang.
Dengan latar belakang prestasi akademik yang cemerlang sejak sekolah, Maya memiliki impian untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Namun, keterbatasan finansial dan minimnya pengetahuan serta akses tentang pendidikan tinggi membuatnya merasa putus asa. Harapan untuk melanjutkan ke perguruan tinggi hampir terkubur, hingga Universitas Malahayati memberikan sinar harapan dengan memberikan kesempatan melalui ujian masuk dan beasiswa penuh selama 4 tahun.
Maya tidak menyia-nyiakan kesempatan emas ini. Dengan tekun dan gigih, didukung oleh fasilitas pendidikan yang memadai serta dosen-dosen berkualitas, Maya berhasil menyelesaikan pendidikannya dengan cepat dalam waktu kurang dari 4 tahun dengan Indeks Prestasi Kumulatif (IPK), yaitu 3,95. Keberhasilannya tersebut bahkan membawanya meraih predikat lulusan terbaik tingkat universitas pada saat wisuda.
Prestasi akademiknya yang gemilang tidak luput dari perhatian dunia kerja. Sebelum Maya resmi memperoleh gelar wisuda, ia telah mendapatkan tawaran pekerjaan dari perusahaan berskala nasional seperti PT Garuda Food Putra Putri Jaya. Namun, Maya kemudian menerima tawaran menarik dari PT Bukit Asam Transpacific Railways yang membuatnya berpindah haluan. Setelah menjalani karir selama setahun setengah di sana, Maya melangkah lebih jauh dengan bergabung bersama PT AKR Corporindo Tbk sejak tahun 2013 hingga sekarang.
Di setiap perusahaan yang Maya tempuh, posisi dan divisi yang didapatkannya selalu linear dengan bidang pendidikan yang ditekuninya, yaitu akuntansi. Hal ini membuktikan bahwa pendidikan yang diperoleh di Universitas Malahayati tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga keterampilan yang relevan dengan dunia kerja.
Maya Puspita tidak lupa mengucapkan rasa terima kasihnya kepada Universitas Malahayati atas segala dukungan dan bimbingan selama menempuh pendidikan. Ia juga berdoa agar kampus tercinta tersebut terus berkembang dan menjadi tempat yang nyaman untuk belajar bagi generasi-generasi mendatang.
Maya Puspita mengajak adik-adik yang bercita-cita melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi, Maya memberikan rekomendasi untuk memilih Universitas Malahayati, terutama dalam program studi Akuntansi. Ia meyakini bahwa almamaternya adalah tempat yang tepat untuk menimba ilmu dan pengalaman, sehingga masa depan di bidang akuntansi akan menjadi lebih cerah dan terbuka lebar peluangnya untuk mendapatkan pekerjaan seperti yang telah ia raih.
Kisah sukses Maya Puspita adalah inspirasi bagi banyak orang bahwa dengan semangat pantang menyerah, kesempatan pendidikan adalah kunci menuju masa depan yang gemilang. Universitas Malahayati tidak hanya sekadar tempat belajar, tetapi juga wadah untuk meraih impian dan mengukir prestasi yang gemilang dalam dunia kerja.
Editor: Asyihin
Sebanyak 2200 Peserta Ikuti ICOPHMEDS 2024 Universitas Malahayati Bandar Lampung
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Sebanyak 2200 peserta dari berbagai daerah di Indonesia dan India turut serta dalam The 3rd International Conference on Public Health and Medical Science (ICOPHMEDS) 2024 yang diselenggarakan Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Konferensi internasional ini, yang diadakan secara luring dan daring di Graha Bintang, Rabu (24/1/2024), membahas tema, “Peran Kecerdasan Buatan (AI) menuju Pelayanan Kesehatan yang Lebih Baik.”
Dalam laporannya, Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD., selaku ketua Panitia, menyampaikan bahwa peserta berasal dari berbagai kota di Indonesia, seperti Lampung, Kediri, Depok, Yogyakarta, Bengkulu, Jawa Tengah, dan Jawa Timur, serta dihadiri oleh peserta dari India.
“Pemilihan tema ini menggambarkan peran penting kecerdasan buatan (AI) yang kini telah meluas dalam dunia kesehatan. Meskipun AI dapat mempercepat berbagai proses di berbagai bidang, kita tidak dapat sepenuhnya mengandalkannya, karena AI tetap merupakan alat yang harus dikendalikan oleh manusia,” ungkap Dwi Marlina.
Dwi Marlina menekankan bahwa konferensi ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman mengenai penerapan AI dalam pelayanan kesehatan. Hal ini diharapkan dapat mendukung pengambilan keputusan yang cepat dan akurat dalam diagnosis, dengan tetap memahami bahwa kontrol atas teknologi AI tetap berada di tangan manusia.
Editor: Asyihin
Universitas Malahayati Bandar Lampung Gelar Konferensi Internasional ICOPHMEDS 2024, Bahas Peran AI dalam Pelayanan Kesehatan Global
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung sukses menyelenggarakan The 3rd International Conference on Public Health and Medical Science (ICOPHMEDS) di Graha Bintang pada Rabu (24/1/2024).
Konferensi mengusung tema “Peran Kecerdasan Buatan (AI) menuju Pelayanan Kesehatan yang lebih Baik,” dipilih dengan teliti untuk mencerminkan isu-isu kontemporer dan peluang di dunia ilmu kesehatan.
Dalam sambutannya, Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr. M.M., menyampaikan rasa terima kasih kepada Yayasan Alih Teknologi (ALTEK), Fakultas Kedokteran, Fakultas Ilmu Kesehatan, dan seluruh panitia penyelenggara atas dedikasi mereka dalam menjalankan konferensi internasional ini.
Dr. Achmad Farich menjelaskan bahwa tujuan utama konferensi ini adalah mengeksplorasi perspektif baru, mendiskusikan temuan penelitian terkini, dan mendorong dialog yang akan memberikan kontribusi pada peningkatan berkelanjutan di praktik dan kebijakan kesehatan global.
“Saya berikan penghargaan yang tinggi kepada para pembicara utama, Prof. Dr. Yogesh V Ushir dari India, Dr. Sudarshan Singh dari Thailand, Dr. Nor Kamalla dari Malaysia, dan Dr. Kenny Nino dari Filipina, semoga dapat memperkaya pemahaman peserta dan menginspirasi penelitian baru,” katanya.
Rektor juga mengungkapkan terima kasih kepada seluruh pembicara, peserta, dan penyelenggara yang telah dengan penuh dedikasi berkontribusi dalam mewujudkan acara ini.
Ia mendorong peserta untuk terlibat aktif dalam diskusi, berbagi keahlian, dan membangun koneksi demi membentuk masa depan ilmu kesehatan yang lebih baik.
Dengan sifat interdisipliner konferensi ini, diharapkan dapat menjembatani kesenjangan, mendorong inovasi, dan bersama-sama berkontribusi pada peningkatan kesehatan global.
“Semoga konferensi ini akan menjadi sumber inspirasi, kolaborasi, dan penemuan-penemuan berdampak, memimpin langkah menuju dunia yang lebih sehat dan lebih adil,” ucapnya.
Konferensi ini akan menjadi arena bagi cendekiawan, peneliti, dan praktisi di bidang ilmu kesehatan untuk bertukar ide, mempresentasikan penelitian mutakhir, dan membangun kolaborasi lintas batas.
Editor : Asyihin
Program Studi Farmasi Universitas Malahayati Gelar Kuliah Pakar “Pharmacy Guest Lecture”
Selain itu kuliah ini juga dihadiri oleh apt. Ade Maria Ulfa,M.Kes selaku Kaprodi Farmasi, apt. Nofita, M.Si selaku sekretaris Prodi Farmasi, dan Dr. Sudarshan Singh selaku Researcher Fakultas Farmasi Universitas Chang Mal Thailand, beserta Tim Prof. Dr. Yogesh yaitu Dr. Abhijit Tambe, Mr. A.K. Daswad, Mrs. D.P. Shelke, dan Miss V.P. Shelke.
Prof. Dr. Yogesh V. Ushir, M. Pharm memberikan satu studi kasus tentang kajian farmakognostik yang dilakukan terhadap empedu atau galls daun Ficus racemose beserta secidologinya. Ficus racemose di Indonesia dikenal dengan Pohon Ara atau Loa. Metode penelitian yang digunakan adalah TLC/HPTLC. Setelah diteliti, didapatkan bahwa tanaman Ficus racemose memiliki kandungan senyawa karbohidrat, lendir, flavonoid, alkaloid, steroid, tannin, dan terpenoid. Akhirnya dapat disimpulkan bahwa tanaman Ficus racemose daunnya juga memiliki arti penting tersendiri.
“Selain itu kegiatan ini merupakan implementasi kegiatan kerjasama antara Prodi Farmasi dengan S.M.B.T dalam bidang pembelajaran dan penelitian”, sambungnya.
Tak lupa kaprodi pun, mengucapkan terimakasih untuk semua presenter di kuliah pakar yang telah menyampaikan presentasi ini. “Saya harap kuliah pakar tentang pengetahuan kandungan senyawa dan khasiat tanaman obat ini dapat dilanjutkan untuk kedepannya”, tandasnya. (gil/humasmalahayatinews)
Jadwal Input KRS Semester Genap diperpanjang !
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Halo Sahabat Unmal…pengimputan KRS Semester Genap diperpanjang, yuk baca surat edarannya. (gil/humasmalahayatinews)
Tri Imawati, Bidan Berprestasi Sampaikan Pesan Inspiratif pada Wisuda Universitas Malahayati
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Pada wisuda Universitas Malahayati Bandar Lampung, Sabtu, 20 Januari 2024, Tri Imawati, seorang wisudawan dari Profesi Bidan, memegang tanggung jawab sebagai perwakilan seluruh mahasiswa yang meraih gelar pada hari tersebut. Dalam sambutannya, Tri Imawati menyampaikan ucapan terima kasih dan pesan inspiratif kepada seluruh hadirin.
Mewakili rekan-rekan wisudawan lainnya, Tri Imawati mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Rektor beserta jajarannya, Dekan, Kaprodi, dosen, dan seluruh civitas akademika Universitas Malahayati Bandar Lampung. Rasa syukur juga disampaikan kepada orangtua, suami, dan keluarga tercinta yang selalu memberikan dukungan dan inspirasi.
Baca juga : 929 Sarjana Universitas Malahayati Bandar Lampung Ikuti Wisuda ke-36
Tri Imawati menekankan kebanggaannya menjadi bagian dari lulusan Universitas Malahayati, menyatakan alasan mengapa universitas ini dianggap terbaik. “Universitas Malahayati memiliki banyak percepatan, dari segi infrastruktur, sarana prasarana, mutu perkuliahan, hingga peningkatan sumber daya manusia,” ungkapnya.
Prestasi luar biasa Tri Imawati tergambar saat menjadi nominasi Tempat Praktik Mandiri Bidan tingkat nasional. Dukungan langsung dari Rektor dalam mengadvokasi mereka saat penilaian dan survei lapangan tahap akhir menjadi pendorong prestasi tersebut. Proses tersebut bahkan membawa provinsi Lampung, melalui Tempat Praktik Mandiri Bidan, meraih gelar juara I Tingkat Nasional Regional II.
Dalam ungkapannya, Tri Imawati dengan tulus mempersembahkan prestasinya untuk Universitas Malahayati Bandar Lampung, Ikatan Bidan Indonesia Daerah Lampung, dan rekan-rekan seperjuangan dari angkatan 2023. Ia menyoroti peran dosen hebat Universitas Malahayati yang memberikan bimbingan, motivasi, dan arahan selama perjalanan kuliah.
“Bangga menjadi Lulusan Universitas Malahayati Bandar Lampung,” ucap Tri Imawati dengan penuh semangat.
Dalam refleksi perjalanan mereka, Tri Imawati menyinggung kompleksitas menyelaraskan pekerjaan, keluarga, dan kampus yang seringkali membuat mereka merasa lelah. “Wisuda hari ini menjadi bukti nyata dari perjuangan dan kegigihan kita, yang disyukuri dengan penuh keikhlasan dan rasa syukur kepada Allah,” ucapnya.
Tri Imawati juga memberikan motivasi kepada teman-teman sesama wisudawan, mengingatkan bahwa setiap proses pendidikan memiliki nilai dan makna tersendiri. Ia mencontohkan aplikasi teori ke dalam praktik dengan mengkoneksikan layanan bidan dengan jurnal yang evidence-based, mendorong inovasi layanan masyarakat yang lebih variatif, termasuk pengembangan komplementer dengan kearifan lokal yang diakui secara jurnal.
Baca juga: Dr. Muhammad Kadafi Dorong Semangat Menuju Indonesia Emas 2045 pada Kuliah Umum Wisuda Universitas Malahayati
Dengan berakhirnya masa kuliah, Tri Imawati dan teman-teman sejawatnya siap menghadapi tantangan di masa depan. Mereka bersama-sama berkomitmen untuk ambil bagian dalam bonus demografi menuju Generasi Emas Indonesia tahun 2045, khususnya dalam menangani isu stunting yang menjadi PR besar bagi profesi kesehatan.
Tri Imawati menutup sambutannya dengan mengingatkan kata-kata inspiratif dari Pahlawan R.A Kartini, bahwa “Bila anak Bangsa telah berpendidikan, maka hasil dari ilmu dan pendidikan dari seluruh bangsa tinggal menunggu janji dan waktu.” Ini menjadi motivasi bersama bagi Tri Imawati dan seluruh wisudawan untuk memberikan yang terbaik sebagai bidan maupun wisudawan, memberikan kontribusi positif bagi masyarakat, agama, dan bangsa.(**)
Editor: Asyihin
Sungkem
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Saat menghadiri wisuda pada Perguruan Tinggi Universitas Malahayati Bandarlampung tempat penulis hijrah, ada moment yang sangat mengharukan, yaitu: wisudawan diwajibkan sungkem kepada orang tuanya, dan membawa seorang anak yatim untuk disantuni. Memang waktu menjadi panjang, tetapi apalah arti waktu manakala itu berurusan dengan keilahian.
Bisa dibayangkan, wisudawan setelah menerima ijazah dari Rektor dan didampingi Dekan, selanjutnya menuju samping kiri podium di sana sudah menunggu orang tua wisudawan didampingi anak yatim. Kemudian wisudawan sungkem kepada orang tua, jelas pecah tangis haru, bahagia, gembira menjadi satu. Betapa dahsyatnya peristiwa “langit” itu terjadi di bumi ini, ditengah kegembiraan tetap diserati rasa syukur yang diwujudkan berbagi pada sesama yang kurang beruntung. Menurut orang nomor satu di perguruan tinggi ini, beliau pernah mewawancarai wisudawan, ternyata banyak diantara mereka yang baru kali itu sungkem diatas dengkul orang tuanya, selama ini justru budaya cipika-cipiki yang berkembang, dan semua kita mengetahui bahwa itu bukan budaya atau kebiasaan anak kepada orang tua pada masyarakat kita.
Tradisi sungkem sendiri dalam telusuran sejarah dimulai sejak berasal dari kata sungkem yang artinya bersimpuh atau duduk jongkok sambil mencium tangan orang yang dituakan. Umumnya, sungkeman dilakukan oleh anak-anak kepada orang tua atau orang muda kepada orang yang lebih tua. Sungkeman bertujuan untuk meminta maaf atas kesalahan ucapan atau tindakan yang dilakukan agar dosa dan kesalahan dapat terhapus serta mengharapkan doa kebaikan dari orang yang dituakan. Terbayang saat penulis kecil harus belajar menggunakan bahasa jawa kromo inggil guna sungkem kepada Bapak-ibu pada saat Lebaran Idhulfitri. Gembira, senang, haru bercampur menjadi satu saat itu, bergerombol teman sebaya keliling kampung mengujungi orang-orang tua; walaupun alasan utamanya adalah minum sirup yang pada waktu itu barang langka dengan kacang goreng. Pada orang-orang tertentu dan kami mempunyai peta cognitive map sering memberi uang satu rupiah pada waktu itu atau paling tinggi dua setengah rupiah, bahasa waktu itu disebut seringgit, uang kertas berwarna merah. Senagnya bukan main jika mendapatkan itu dan sering jadi kebanggaan. Indahnya waktu kecil yang tinggal kenangan itu.
Tradisi sungkeman ini dalam catatan sejarah dimulai pada masa pemerintahan Kanjeng Gusti Pangeran Haryo (KGPH) Mangkunegara I (1757-1795). Setelah Shalat Idulfitri, Mangkunegara I berkumpul bersama keluarga dan saling bermaafan. Diawali sungkeman para istri dan putra dalem dilanjutkan para kerabat, punggawa dan rakyat. Tradisi ini menggambarkan kedekatan raja dengan kerabat, punggawa dan rakyat.
Tradisi ini kemudian ditiru oleh organisasi-organisasi Islam dan masyarakat umum. Hingga sekarang masyarakat Jawa masih melanjutkan tradisi ini sebagai wujud tanda bakti terhadap orang yang lebih tua. Sungkeman dilakukan dengan cara berlutut atau berjongkok didepan orang tua yang duduk di tempat yang lebih tinggi. Lalu kedua tangan mengapit tangan orang tua dengan kepala menunduk sambil mengucapkan kalimat sungkem dengan bahasa seperti dijelaskan di atas. Setelah selesai, diakhiri dengan mencium tangan orang tua.
Jika budaya yang ditegakkan oleh univeritas ternama seperti tempat penulis sekarang, dan kebijakkan rektor yang menghidupkan muatan local, rasanya tidak berlebihan jika budaya ini merupakan potensi untuk dikembangkan lebih jauh lagi. Selama ini di sekolah-sekolah sudah dikembangkan, namun tidak maksimal. Sementara pada masyarakat akademik budaya ini justru sudah tergerus karena dianggap ortodoks, tidak modern. Justru masih kental dan diterapkan lebih banyak pada pesantren-pesantren, oleh sebab itu adab mereka lebih mewarnai ahlak mereka.
Sayangnya pada tataran formal perilaku adab seperti ini sudah mulai tergerus, sehingga tampak sekali bagaimana pemimpin pengganti selalu merasa lebih dari yang digantikan. Mantan orang nomor satu di provinsi ini pernah mengeluh dan mengeluarkan isi kebun binatang dari mulutnya, gara-gara telpon berkali-kali kepada penggantinya, tidak diangkat. Beliau berceloteh, sebelum jadi waktu saat pencalonan meminta restu berkali-kali datang kekediaman beliau, bahkan sedang tidur pun ditunggu. Sekarang mau menerima telpon pun sudah ogah. Apa lagi mau bersalaman untuk sedikit menundukkan kepala. Pasti tidak akan bisa melakukan.
Berbeda dengan almarhum BJ.Habibi. Begitu beliau seleh keprabon, langsung berucap “Saya tidak akan mau ikut campur tangan kepada pengganti, justru sebisa saya memberikan nasihat jika diminta”. Sampai akhir hayat beliau prinsip ini tetap dipegang. Semua pengganti beliau akan hormat dengan tegap di hadapan Sang Maestro.
Semoga kita tidak bosan-bosannya memelihara dan melestarikan adat ketimuran “meninggikan seranting pada yang lebih tua, membimbing sepandan kepada yang muda, memberi contoh kepada yang masih belia”. (SJ)