Mahasiswa Akuntansi Universitas Malahayati Sukses Dampingi 200 WP Lapor SPT 2023

BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Delapan mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Malahayati di bawah bimbingan Tax Center telah sukses mendampingi 200 wajib pajak dalam menyusun laporan SPT Pribadi untuk tahun 2023.

Kegiatan ini sukses atas kerjasama antara Tax Center dan Biro Pajak Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Ketua Tax Center Universitas Malahayati, Hardini Ariningrum,S.E.,M.Ak.,CFRS, menyatakan bahwa hari ini menandai penutupan layanan pendampingan pelaporan SPT tahun 2023 di Universitas Malahayati.

“Untuk Tax Center, hari ini adalah penutupan layanan pada jam 11.30, sementara di kantor KKP penutupan layanan adalah 31 Maret,” ujarnya.

Dalam kesempatan ini, Dini (panggilan akrab Hardini Ariningrum) juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah turut serta dalam mensukseskan kegiatan ini, yang telah berlangsung sejak 5 Februari 2024.

“Tahun depan, kami berencana untuk menggelar kegiatan serupa, semoga jumlah mahasiswa yang lolos tes untuk menjadi pendamping semakin bertambah,” tambahnya.

Nama-nama mahasiswa yang terlibat dalam kegiatan ini antara lain Nabila Liquina (NPM: 22210069), Dian Eka Saputri (NPM: 22210039), Selma Khoirun Nisa (NPM: 22210085), Sabrina Revania Putri (NPM: 22210022), Ika Dianisa (NPM: 22210052), Salma Syahriyani Santoso (NPM: 22210023), Ferinditha Prisca Leona (NPM: 22210025), dan Rismawati Shelia Putri (NPM: 22210098). (*)

Editor: Asyihin

Lapar

Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung

Kelaparan adalah suatu kondisi dimana tubuh masih membutuhkan makanan, biasanya saat perut telah kosong baik dengan sengaja maupun tidak sengaja untuk waktu yang cukup lama. Kelaparan adalah bentuk ekstrem dari nafsu makan normal. Teori tentang lapar dapat melibatkan berbagai disiplin ilmu, termasuk biologi, psikologi, dan sosiologi.

Berikut adalah beberapa teori yang berhubungan dengan konsep lapar: Teori Biologis: terdiri dari dua sub-kajian, yaitu: Kajian Homeostasis: Lapar sering kali dilihat sebagai respons biologis terhadap ketidakseimbangan dalam tubuh. Ketika tubuh kehabisan energi atau nutrisi, sinyal lapar dikirimkan ke otak untuk memicu perilaku mencari makan. Kajian Metabolisme: Kebutuhan energi tubuh berubah seiring waktu dan aktivitas, dan lapar dapat dilihat sebagai hasil dari metabolisme yang terus berjalan.

Teori Psikologis: terdiri dari dua sub-kajian, yaitu: Kajian teori Drive: Konsep lapar dapat dipahami melalui teori drive, di mana lapar dipandang sebagai drive yang memotivasi individu untuk mencari makanan guna memuaskan kebutuhan biologisnya. Kajian peran Emosi: Faktor emosional seperti stres atau kebosanan juga dapat mempengaruhi persepsi lapar seseorang. Misalnya, seseorang mungkin cenderung mencari makanan sebagai mekanisme koping ketika mereka merasa stres.

Sementara itu Teori Sosial: yang terdiri dari dua sub-kajian, yaitu: Pertama, Kajian Pengaruh Budaya: Kebiasaan makan, preferensi makanan, dan waktu makan dapat dipengaruhi oleh faktor budaya. Misalnya, dalam budaya tertentu, makanan tidak hanya dianggap sebagai sumber nutrisi, tetapi juga memiliki nilai sosial dan budaya yang kuat. Kedua, Kajian Pengaruh Lingkungan: Faktor-faktor lingkungan seperti ketersediaan makanan, promosi makanan, dan norma sosial dapat mempengaruhi perilaku makan seseorang. Contohnya, ketika makanan yang tidak sehat mudah ditemukan atau dipromosikan, seseorang mungkin lebih cenderung untuk makan berlebih.

Sedangkan Teori Evolusi: berfokus pada sub-Teori Seleksi Alami: Lapar dipahami sebagai mekanisme evolusi yang berkembang untuk memastikan kelangsungan hidup spesies. Individu yang mampu merespons sinyal lapar dengan mencari makanan memiliki keunggulan seleksi alami dalam memperoleh nutrisi yang dibutuhkan untuk bertahan hidup.

Kita ambil sebagai pijakan kombinasi teori di atas, guna meneropong kondisi saat ini, bersamaan dengan ”puasanya orang muslim” di bulan romadhon sebagai perintah keilahian dengan ditetapkan sebagai rukun dalam akidah keislaman, yang juga dilakukan dengan menahan lapar pada siang hari dengan segala ketentuan yang melekat.

Pada kenyataannya lapar karena berpuasa dalam konteks agama (islam) adalah perintah keilahian yang didasari keimanan; sementara lapar dalam konteks sosial bisa bermakna lain, karena kelaparan dalam bidang apa serta bagaimana dampaknya, tentu ini ranah manusia banget. Karena lapar yang melanda manusia itu tidak pandang tingkat pendidikan, jenis pekerjaan, status sosial dan apapun yang melekat sebagai atribut manusia. bahkan petani sekalipun jika sudah terkena “lapar lahan”; maka tanah siappun akan dibabat untuk ditanami kemudian dimiliki.

Contoh lain; “lapar kekuasaan” adalah bentuk ketidakpuasan diri secara sosial untuk selalu ingin berkuasa, bahkan menjadi ingin tak terbatas. Jika lapar dalam kontek agama adalah menahan diri untuk tidak berbuat yang merusak pahala puasa; sementara lapar kekuasaan adalah pengumbaran nafsu keinginan untuk selalu berkuasa baik diperoleh dengan cara halal mauapun tidak halal. Dengan kata lain tujuan menghalalkan akan cara yang diambil atau dipilih.

Sedangkan lapar harta; Istilah ini merujuk pada keinginan yang sangat kuat untuk mengumpulkan, menimbun atau memperoleh kekayaan material secara berlebihan, tentu dilakukan dengan berbagai cara, baik yang halal maupun haram, melanggar aturan negara dan syar’I atau tidak; semua dilakukan demi memuaskan nafsu lapar akan harta.

Lapar kekuasaan dan lapar harta dalam beberapa kajian sering berjalan seiring; oleh sebab itu ada asumsi yang dibangun, jika mereka lapar kuasa biasa disertai lapar harta. Jika lapar harta, maka diiringi dengan lapar kuasa. Hukum sosial seperti ini berjalan saling berkelindan karena kekuasaan digunakan untuk mencari harta sebanyak-banyaknya, dan harta sebanyak-banyaknya untuk memperoleh dan mempertahankan kekuasaan sebesar-besarnya. Tinggal kita menelisik lebih jauh apakah harta itu hanya sebatas kebendaan atau juga non-benda.

Kekuasaan juga apakah hanya dalam arti harfiah mengatur orang untuk mengikuti kehendaknya, atau lebih dari itu. Bahkan bisa saja sampai pada mengeksploitasi orang lain untuk memenuhi hasratnya. Mencalonkan untuk kursi kekuasaan kemudian dijadikan “boneka mainan”, juga bentuk eksplotasi kekuasaan atas dasar lapar kuasa.

Namun perlu disadari bahwa tidak ada larangan orang untuk menjadi kaya, juga tidak ada larangan untuk berkuasa; akan tetapi yang ada adalah aturan mendapatkan dan memanfaatkan kekuasaan dan kekayaan itu, baik secara hukum formal maupun hukum keilahian. Pada ajaran agama yang penulis yakini bahwa harta dan kekuasaan itu nanti di yaumilakhir akan ditanyakan ”bagaimana cara mendapatkannya? Untuk apa setelah didapat? Apakah hak dan kuwajiban akan keduanya sudah dilaksanakan sesuai ajaran agama?

Tentu pertanyaan imajiner ini adalah bentuk pertanggungjawaban semua perbuatan manusia dihadapan Sang Pencipta. Petuah Jawa kuno “mandeg ko …sakdurunge tuwuk…” yang terjemahan bebasnya berhentilah sebelum kenyang, tampaknya masih relevan sampai saat ini, dan, itu bukan untuk makan dalam pengertian harfiah saja, tetapi juga untuk lainnya…termasuk dalam mencari harta dan kuasa.
Salam Waras (SJ)

Alumnus Prodi Teknik Sipil Universitas Malahayati Hanif Syahroni Kini Berkarir di Dinas PUPR Way Kanan

WAY KANAN (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung saat ini sedang membuka Penerimaan Mahasiswa Baru (PMB) tahun akademik 2024/2025. Tentunya, hal ini membuka kesempatan bagi para lulusan SMA yang ingin melanjutkan studinya ke perguruan tinggi dapat bergabung ke Universitas Malahayati.

Universitas Malahayati memiliki 5 fakultas dan 20 program studi yang dapat dipilih oleh calon mahasiswa sesuai dengan minat dan kompetensi yang dimiliki. Salah satu program studi yang dapat dipilih salah satunya ialah Program Studi Teknik Sipil.

Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru

Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati Bandar Lampung telah meluluskan banyak sarjana teknik selama 30 tahun yang telah berkarir di berbagai bidang profesi di seluruh Indonesia. Salah satu Alumni Prodi Teknik Sipil Universitas Malahayati adalah Ir. Hanif Syahroni, S.T., CST.

Alumnus Universitas Malahayati, Ir. Hanif Syahroni, S.T., CST, yang lulus pada tahun 2013 dari Program Studi Teknik Sipil, kini aktif berkiprah di Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kabupaten Way Kanan. Hanif menjabat sebagai Pelaksana Bidang Bina Marga, bertanggung jawab dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan.

Saat diwawancarai Humas Universitas Malahayati, Hanif merasa bangga dapat berkontribusi di tempat kerjanya saat ini setelah menempuh pendidikan di Universitas Malahayati. “Merasakan kuliah dengan beasiswa dan pendidikan di Universitas Malahayati merupakan hal yang sangat membanggakan bagi saya, mengingat latar belakang ekonomi keluarga yang sederhana dan dari daerah yang jauh dari ibu kota provinsi,” ungkap Hanif.

Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru

Setelah lulus, Hanif terus melanjutkan pendidikannya ke jenjang profesi teknik dan mendapatkan gelar Insinyur (Ir), tak hanya itu, Hanif juga telah mendapat kualifikasi Ahli Muda yang telah mengikuti Pelatihan dan Uji Kompetensi Ahli Muda K3 Konstruksi dengan diberikan gelar CST (Construction Safety Technician).

Hanif menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Universitas Malahayati atas kesempatan yang telah diberikan melalui program beasiswa. “Terima kasih untuk pihak kampus Universitas Malahayati dan seluruh tenaga pengajar di sana. Semoga senantiasa diberikan kesehatan, dan Malahayati jaya selalu,” tambahnya.

Pendidikan yang diterima di Universitas Malahayati, baik melalui perkuliahan umum maupun workshop, membekali Hanif dengan pengetahuan dan keterampilan yang relevan dengan tugasnya di bidang bina marga. Kontribusi Hanif menjadi bukti nyata akan kualitas pendidikan di Universitas Malahayati dalam mempersiapkan lulusannya untuk berkontribusi dalam pembangunan infrastruktur di Indonesia khususnya di Lampung.

Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru

Yuk, persiapkan diri kamu untuk bergabung bersama Universitas Malahayati di Program Studi Teknik Sipil. Caranya mudah, kamu bisa klik link Pendaftaran Mahasiswa Baru  atau datang langsung ke kampus Universitas Malahayati Bandar Lampung. (*)

Editor: Asyihin

Sofian Husein, Lulusan Teknik Industri Universitas Malahayati, Kini Bekerja di Dinas Tenaga Kerja Pemkot Batam

Batam (malahayati.ac.id): M Sofian Husein, lulusan Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung lulus tahun 2009, telah berhasil meniti karier di Dinas Tenaga Kerja Pemerintah Kota Batam, Kepulauan Riau. Saat ini, dirinya menjabat sebagai Analis Kebutuhan Tenaga Kerja Industri.

Pengalamannya saat kuliah di Universitas Malahayati Bandar Lampung sungguh luar biasa. Dari program studi Teknik Industri, Sofian memperoleh pengetahuan yang luas, mulai dari manufaktur, proses produksi, logistik, hingga manajemen industri dan personalia.

Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru

“Ilmu yang saya dapatkan dari Teknik Industri sangat membantu saya dalam menghadapi tantangan di dunia kerja,” kata Sofian.

Menurut Sofian, keahlian dalam berpikir komprehensif dalam menyelesaikan permasalahan yang diperolehnya selama kuliah membuatnya lebih mudah mengaplikasikannya dalam dunia kerja. “Teknik Industri membekali saya dengan kemampuan analisis yang sangat diperlukan dalam pekerjaan saya saat ini,” tambahnya.

Selain itu, Sofian juga menyoroti pentingnya dukungan dosen di Universitas Malahayati. “Saya sangat beruntung kuliah di Teknik Industri Unmal yang memiliki dosen-dosen yang sangat mendukung. Mereka tidak hanya memberikan pengetahuan, tetapi juga membimbing dan memberi motivasi kepada mahasiswanya,” ujar Sofian.

Dengan berbagai pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya, Sofian berharap agar Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung terus berkembang dan menjadi salah satu lembaga pendidikan tinggi yang unggul di Indonesia terutama di Provinsi Lampung.

Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru

Program Studi Teknik Industri Universitas Malahayati Bandar Lampung membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) untuk tahun akademik 2024/2025. Generasi Z yang memiliki minat dalam bidang teknik industri diundang untuk bergabung dengan prodi ini.

Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui link resmi Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Malahayati Bandar Lampung atau dengan datang langsung ke kampus. (*)

Editor: Asyihin

Intan Komalasari Mahasiswa Akuntansi Malahayati, Raih Juara 3 Lomba Menulis Puisi

BANDALAMPUNG (malahayati.ac.id): Selamat kepada Intan Komalasari (23210098) Mahasiswa Prodi S1 Akuntansi Universitas Malahayati yang berhasil mendapatkan Juara 3 Lomba Menulis Puisi, yang diselenggarakan oleh Stardust Event Organizer. Tangerang, 10-25 Januari 2024.

Intan bersyukur dan bangga dengan raihan Juara 3 ini, “Saya sangat suka menulis, apalagi menulis puisi, semoga kedepannya saya bisa berprestasi ini dalam bidang ini dan dapat membawa nama Universitas Malahayati kejenjang nasional,” ujarnya.

Ricko Gunawan, M.Kes selaku Ka.Biro Kemahasiswaan Universitas Malahayati Bandarlampung, berujar “Teruslah kembangkan bakat yang dimiliki, dan terus raih prestasi untuk mengharumkan nama Universitas Malahayati”. (gil/humasmalahayatinews)

Hawak Mata, Hawak Kuaso

Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung

Istilah “hawak mata” ini sulit dicari padanannya dalam bahasa Indonesia, asal kata ini akrab di telinga etnis Lampung dan Komering Sumatera Selatan. Adapun deskripsinya adalah: selalu merasa kurang saat melihat sesuatu, utamanya makanan.

Walau terjemahan ini tidak begitu tepat benar, namun jika diberi contoh besar kemungkinan dapat dipahami maknanya. Penjelasannya sebagai berikut: pada saat bulan Ramadan seperti sekarang ini banyak diantara kita mengumpulkan semua makanan di meja makan.

Bahkan bisa jadi meja tadi tertutup tanpa celah sedikitpun dengan makanan. Namun saat berbuka tiba, ternyata kita hanya minum satu gelas teh panas, rasa dahaga-pun hilang.

Semua makanan terhidang yang kita kumpulkan tadi sebelum berbuka, tidak satupun kita sentuh. Keadaaan inilah yang diberi label “hawak mata”.

Dikisahkan juga seorang petinggi di perusahaan outomotif terkenal di Lampung; beliau ini sangat rajin berpuasa sunah senin-kamis, dan saat berbuka puasa, hidangannya biasa-biasa saja, tidak ada yang istimewa; cukup segelas air teh manis, sepotong kue, sudah cukup, kemudian beliau salat berjamaah di masjid.

Begitu bulan Ramadan, melihat meja makannya penuh dengan makanan kumpulan dari keluarganya, Bapak ini protes akan berbuka di masjid saja, karena di rumah terkena pula wabah hawak mata. 

Hawak mata ternyata tidak hanya melanda meja makan saat Ramadan, saat ini tidak sedikit para politisi terkena perilaku “hawak”; bukan hanya mata, tetapi juga semua kelakuan perpolitikannya.

Bisa dibayangkan Sang Ayah sudah menjadi orang nomor satu, Istri menyusul ingin jadi nomor satu juga di level bawahnya, berikut menantu, anak bahkan jika mungkin cucu, akan digiring untuk berperilaku “hawak kuaso”.

Ada yang mengambil jalur bidang legislatif, ada yang di eksekutif, yang belum terdengar atau luput dari pendengaran wilayah yudikatif.

Memang tidak ada undang-undang yang dilanggar, namun etika atau kesantunan berpolitik sebagai semangat reformasi yang menolak nepotism, rasanya perilaku seperti ini tidak layak dipertontonkan.

Bisa dibayangkan ada petinggi partai yang mencalonkan dirinya, istri, anak, menantu, kemenakan, Om, Tante menjalani parade pencalonan karena didorong oleh “hawak kuaso”.

Ketidaksukaan akan perilaku ini bukan karena “dengki, iri, sakit hati”; akan tetapi didorong oleh rasa ketidaklayakan atau ketidakpatutan saja sebagai manusia yang selayaknya berperilaku budaya santun dalam bernegara.

Sebab nomenklatur sebagai manusia itu memiliki adab dan tatakrama dalam kebersantunan perilaku, terutama pada mereka yang paham akan etika berdemokrasi.

Pengaruh jiwa “kerajaan” tampaknya masih mengalir deras pada darah para petinggi yang modelnya seperti ini. Konsep “kekuasaan-kekeluargaan” seolah termasuk upaya melanggengkan “anak-turun” untuk menduduki singgasana kepemimpinan, dan menyatukan diri untuk selalu berkuasa.

Oleh sebab itu rekayasa sosial dalam bentuk apapun ditempuh, guna mewujudkan cita-cita keluarga dalam membangun “trah”. (Trah yang artinya keturunan berasal dari kata truh yang artinya hujan.

Hujan selalu menetes ke bawah sehingga trah pun dimaksudkan sebagai garis keturunan yang dihitung dari atas ke bawah (Sairin, 1991:3).

Semua dalam rangka menunjukkan dinasti yang berlindung pada identitas.
Lalu apakah karena jarak dan rentang waktu semangat 1998 yang menolak nepotisme sekarang sudah sayup-sayup tidak terdengar, atau memang sudah “ambyar” ?

Bisa jadi pada waktu peristiwa itu terjadi, mereka masih berselimut tebal dengan kenikmatan; entahlah, apakah telinga yang tuli, atau kehirukpikuan yang dibuat, sehingga nyaris tak terdengar.
Salam Waras. (SJ)

Annisa Artika Sari Mahasiswa Akuntansi Malahayati, Raih Dua Medali dalam Olimpiade Sains Nasional 2024

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Selamat kepada Annisa Artika Sari (23210029) Mahasiswa Prodi S1 Akuntansi Universitas Malahayati yang berhasil mendapatkan Medali Emas Festival Olimpiade Sains Nasional dengan topik “Indonesian Science Olympiad (ISO) 2024” yang diselenggarakan oleh Yayasan Berlian Hati Mulia. Medan, 04 Februari 2024 dan Medali Perak Festival Olimpiade Sains Nasional dengan topik “Olympiad Sains Siswa Nasional (OSSAN) 2024” yang diselenggarakan oleh Yayasan Prestasi Maju Indonesia. Yogyakarta, 13 Februari 2024.

Annisa mengungkapkan rasa senang dan bangga atas pencapaian ini. “Keberhasilan ini menjadikan motivasi tersendiri untuk saya agar dapat terus belajar dan berprestasi,” ungkapnya.

“Berusahalah secara sungguh-sungguh dan teruslah mencoba, karena tidak ada yang tidak mungkin jika kita mau berusaha dan terus mencoba,” sambungnya.

Ricko Gunawan, M.Kes selaku Ka.Biro Kemahasiswaan Universitas Malahayati Bandarlampung, mengatakan “Teruslah kembangkan bakat yang dimiliki agar terus berprestasi, dan semoga dengan keberhasilan ini dapatn memotivasi mahasiswa Univeraitas Malahayati agar menjadi anak muda bangsa yang berkualitas.” (gil/humasmalahayatinews)

Wilayah Transenden

Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung

Transendental (Latin : transendentalia , dari transendere yang berarti “melampaui”) adalah “sifat-sifat wujud “, yang saat ini lazim dianggap sebagai kebenaran , kesatuan, keindahan, dan kebaikan. Ada juga yang mengatakan transenden (bahasa Inggris: transcendent) merupakan cara berpikir tentang hal-hal yang melampaui apa yang terlihat, yang dapat ditemukan di alam semesta. Contohnya, pemikiran yang mempelajari sifat Tuhan yang dianggap begitu jauh, berjarak dan mustahil dipahami manusia.

Pengalaman transendental dapat diartikan sebagai suatu proses atau keadaan yang pernah dialami subjek dalam hal-hal yang sulit dipahami, bersifat kerohanian, tidak nyata dan tidak diketahui sebab-sebabnya. Sementara transendensi adalah upaya mengarahkan tujuan hidup manusia agar bisa hidup secara bermakna.

Nilai-nilai transendental ini adalah nilai-nilai ketuhanan sebagaimana diajarkan di dalam agama (Islam). Atas dasar pemikiran filsafat di atas, yang tentunya karena keterbatasan ruang tidak dapat dijelaskan secara detail dan rinci, maka dalam menghadapi peristiwa meraih harapan atau cita-cita, manusia bisa dimasukkan dalam empat kategori.

Pertama, mereka yang berupaya sekeras tenaga, bahkan gagal berkali-kali, kemudian bangkit lagi dan berhasil. Kedua, manusia yang berusaha sekali dan langsung berhasil. Ketiga, manusia yang tidak banyak usaha tapi berhasil. Keempat, mereka yang  sudah berusaha dan berupaya berkali-kali, tetapi tetap tidak berhasil.

Semua di atas menunjukkan bahwa wilayah hasil adalah wilayah transenden yang bukan menjadi kewenangan manusia dalam menetapkannya. Namun, banyak di antara kita belum mampu atau bahkan tidak mampu untuk menerima semua kenyataan itu, dan sangat jarang yang mau menyatakan finalisasi berfikir menyandarkannya sebagai takdir. Oleh sebab itu, banyak di antara kita tidak menyadari bahwa bisa jadi secara harfiah kita selalu mendapatkan halangan, atau hambatan; namun sejatinya itu adalah pembelajaran dari Tuhan kepada kita agar siap untuk menerima anugerah yang kita sendiri tidak mengetahui seperti apa, dimana, dan kapan semua itu akan terjadi.

Sebaliknya, ada orang yang semua tampak dimudahkan, semua disegerakan; bisa jadi itu adalah bentuk “nglulu” (bahasa Jawa: terjemahan bebasnya dilepasnafsukan)-nya Tuhan pada kita agar lupa diri. Akibatnya, kita kehilangan kendali dan tidak menyadari bahwa semua yang diperoleh itu adalah murka Tuhan dalam bentuk lain. Di sini peran agama menjadi sangat dominan untuk membalut dan merajut semua. Oleh sebab itu, sangat tidak tepat jika keyakinan filsafati seseorang menjadikan diri menjadi agnostik, bahkan ateis. Agnostik adalah orang yang meragukan keberadaan Tuhan.

Orang dengan paham agnostik berpendapat bahwa ada atau tidak adanya Tuhan maupun fenomena supernatural merupakan hal yang tidak dapat diketahui. Ateisme adalah sebuah paham atau filosofi yang percaya bahwa Tuhan itu tidak ada keberadaannya. Ateis merupakan orang yang menolak paham teisme disertai dengan klaim.

Agama yang berangkat dari keyakinan, sedangkan ilmu berangkat dari keraguan, tentu dalam melihat wilayah transenden kaitannya dengan fenomena sosial masa kini, menjadikan kita harus lebih berhati-hati; sebab bisa jadi sesuatu yang kita duga seharusnya saling menguatkan, justru saling menghancurkan. Sebaliknya, sesuatu yang seharusnya yang kita duga akan berbenturan, ternyata bisa terjadi kompromi untuk menuju harmoni.

Deskripsi di atas akan ditutup dengan suatu dialog transenden antara seorang profesor dengan calon doktor bimbingannya.

”Profesor, apakah kami boleh menerima imbalan uang saat membantu orang lain mengerjakan suatu pekerjaan keilmuan?”

“Jika ilmu itu kau anggap benda dan barang dagangan, maka boleh saja kau terima uang karena bisa jadi itu rezekimu. Namun jika ilmu itu kau anggap sebagai titipan atau bahkan anugerah illahi kepadamu, maka uang itu bisa jadi akan menjadi penghalang amalmu. Karena hanya dirimu dan Tuhan yang tahu apa yang menjadi kebutuhanmu dan apa yang menjadi keinginanmu.”

Tafsir dialog itu sangat terbuka untuk didiskusikan dengan diberi berbagai makna, karena wilayah itu sangat ontologies dan transenden. (SJ)

Mahasiswa Universitas Malahayati Raih Juara 3 Internasional Poster di Amrutvahini Institute Of Pharmacy, India

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Selamat kepada Karenina Mutiara Antoni (23310084) Mahasiswa Prodi S1 Kedokteran Umum Universitas Malahayati yang berhasil mendapatkan Juara 3 Internasional Poster Presentasi dengan topik “Smartwatch for Early Detection and Continuos Monitoring of Atrial Fibrillation of The University of Malahayati” In 1st International Conference on Innovative Pharmacy Amrutvahini 2024 yang diselenggarakan oleh Amrutvahini Institute Of Pharmacy, India 13-14 Maret 2024.

Karenina mengungkapkan perasaan senang dan bangga karena dapat terlibat dalam kompetisi ini, serta mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya atas support kampus Universitas Malahayati.

Karenina berpesan “Terus berusaha dan terus mencoba, jangan takut gagal, bila kamu berhenti berusaha disaat 100 kali percobaan, bisa jadi ternyata keberhasilan dirimu ada pada percobaan ke 101 kali.”

Dwi Marlina Syukri, S.Si., M.BSc., PhD, dosen di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Bandarlampung, diundang sebagai pembicara utama dalam acara The 1st International Conference on Innovative Pharmacy (ICIP) sekaligus mendampingi ketiga mahasiswa kedokteran Universitas Malahayati yang berpartisipasi di 1st International Conference on Innovative Pharmacy, Nashik’ India.

Mereka merupakan mahasiswa kedokteran angkatan 2023, Walaupun mereka mahasiswa yang baru duduk di semester 2, mereka memiliki semangat yang tinggi didunia penelitian yaitu bidang medical science yang berintegrasi dengan strategi kecerdesan buatan atau Artificial Intelligence (AI). Disamping itu juga, mereka memiliki kemampuan berkomunikan yang luar biasa dalam bahasa Inggris. Semangat mereka ini mereka buktikan dengan meraih gelar juara ke 3 pada poster kompetisi.

“Selamat kepada Karenina Mutiara Antoni yang telah berhasil mendapatkan Juara 3 pada ajang ini, dan untuk Tiara Ridha Esfandiari, juga I Gede Putu Rizky Purnama, tetap semangat dan terus berusaha,” ucap Dwi.

“Sebagai dosen saya merasa sangat bangga dengan mereka, semoga capaian ini bisa menjadi semangat bagi mahasiswa/mahasiswa kedokteran di Univeraitas Malahayati,” tuntasnya. (gil/humasmalahayatinews)

Lulusan Prodi Psikologi Universitas Malahayati, Randi Mursandi Kini Kerja di Badan Siber

JAWA BARAT (malahayati.ac.id): Meniti karir yang sukses setelah lulus kuliah merupakan dambaan setiap sarjana. Memilih program studi yang sesuai dengan minat dan keahlian menjadi langkah awal yang penting dalam mencapai cita-cita tersebut.

Program Studi Psikologi menjadi salah satu pilihan yang menjanjikan bagi calon mahasiswa yang ingin meraih kesuksesan di dunia kerja.

Tidak heran, di setiap pembukaan ajaran baru, program studi psikologi selalu menjadi primadona dengan jumlah peminat terbanyak. Hal ini tidak lain karena prospek kerja dalam bidang psikologi sangatlah luas.

Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru

Lulusan Jurusan Psikologi memiliki beragam peluang karir, mulai dari menjadi HRD, Asisten Psikolog, konselor, peneliti, trainer, konsultan dan lain-lain.

Salah satunya, Randi Mursandi, S.Psi dimana pada tahun 2017, Randi memutuskan untuk bergabung dengan Program Studi Psikologi Universitas Malahayati Bandar Lampung. Setelah menyelesaikan studinya pada tahun 2021, kini ia telah meniti karir di Badan Siber Dan Sandi Negara di Sawangan, Depok, Jawa Barat, dengan jabatan sebagai Asesor SDM Aparatur Ahli Pertama.

Sebagai alumni Universitas Malahayati, Randi merasa sangat bersyukur karena mendapat kesempatan untuk menimba ilmu melalui jalur beasiswa.

Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru

“Selama belajar di program studi psikologi, saya banyak memperoleh pengetahuan dan pengalaman berharga, terutama dalam memahami tingkah laku manusia, kepribadian, dan faktor-faktor yang memengaruhi perbedaan kepribadian seseorang,” ujar Randi pada Jumat (22/3/2024).

Randi juga mengakui bahwa pertemuan dengan dosen-dosen yang berkualitas telah memberikan inspirasi dan motivasi baginya untuk menjadi pribadi yang tangguh dan berprestasi.

“Saya merasa sangat bersyukur atas ilmu dan pengalaman yang saya dapatkan selama di Universitas Malahayati. Semuanya telah membantu saya dalam mencapai posisi dan prestasi yang saya raih saat ini,” tambahnya dengan rasa bangga.

Klik di sini : Pendaftaran Online Mahasiswa Baru

Program Studi Psikologi Universitas Malahayati Bandar Lampung membuka penerimaan mahasiswa baru (PMB) untuk tahun akademik 2024/2025. Generasi Z yang memiliki minat dengan psikologi diundang untuk bergabung dengan prodi ini.

Pendaftaran dapat dilakukan secara online melalui link resmi Pendaftaran Mahasiswa Baru Universitas Malahayati Bandar Lampung atau dengan datang langsung ke kampus. (*)

Editor: Asyihin