Posts

LPPM Universitas Malahayati Laksanakan Monev Program Pengabdian Masyarakat, Dorong Inovasi Ekoenzim Ramah Lingkungan

BANDAR LAMPUNG (Malahayati.ac.id): Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malahayati terus menunjukkan komitmennya dalam mengawal pelaksanaan program pengabdian kepada masyarakat (PkM) berbasis pemberdayaan. Pada Rabu (12/11/2025), LPPM melaksanakan kegiatan Monitoring dan Evaluasi (Monev) terhadap dosen penerima hibah PkM tahun pendanaan 2025.

Salah satu kegiatan yang menjadi fokus Monev kali ini adalah program bertajuk “Optimalisasi Sampah Organik Berbasis Ekoenzim sebagai Sabun Disinfektan Pembersih Lantai Ramah Lingkungan.” Program ini dilaksanakan oleh tim pengabdian dari Universitas Malahayati yang diketuai oleh Apt. Ade Maria Ulfa, M.Kes, dengan anggota Natalina, ST., M.Si, Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D, Muhammad Putra Pratama, dan Galih Bimantara.

Baca Juga: Dosen Teknik Sipil Universitas Malahayati Ikuti Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) dan Munas BMPTTSSI di Mataram

Pelaksanaan Monev dilakukan langsung oleh tim dari LPPM Universitas Malahayati, yaitu Prof. Dr. Buhani, S.Pd., M.Si dan Dr. Febrianti, S.E., M.Si. Dalam kegiatan ini, tim pelaksana memaparkan hasil capaian program, mulai dari proses pembuatan produk ekoenzim hingga manfaatnya bagi masyarakat dalam mengolah sampah organik menjadi produk pembersih lantai yang ramah lingkungan dan bernilai ekonomi.

Kegiatan Monev ini bertujuan untuk menilai kesesuaian pelaksanaan program dengan proposal yang telah disetujui, memastikan keterlibatan aktif masyarakat sasaran, serta memberikan masukan untuk meningkatkan keberlanjutan program pemberdayaan. Proses evaluasi berlangsung secara interaktif, di mana tim monev dan pelaksana berdiskusi mengenai tantangan di lapangan serta strategi optimalisasi dampak kegiatan ke depan.

Kepala LPPM Universitas Malahayati, Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D, menyampaikan bahwa kegiatan Monev ini merupakan bagian penting dalam menjamin kualitas dan keberlanjutan program pengabdian dosen.

“Melalui kegiatan Monev, kami ingin memastikan bahwa setiap program pengabdian benar-benar memberikan manfaat nyata bagi masyarakat. Program ekoenzim ini menjadi contoh inovasi sederhana namun berdampak besar dalam mendukung pengelolaan sampah organik dan menciptakan lingkungan yang lebih sehat,” ujar Prof. Erna.

Ia menambahkan bahwa hasil dari Monev juga menjadi bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pelaksanaan pengabdian di masa mendatang.

“Kami mendorong agar setiap dosen tidak hanya fokus pada luaran akademik, tetapi juga pada keberlanjutan dan pemberdayaan masyarakat. Inilah bentuk nyata peran perguruan tinggi dalam mentransfer ilmu pengetahuan dan teknologi kepada masyarakat,” tambahnya.

Baca Juga: Semarak Dies Natalis ke-10, HIMFA Universitas Malahayati Gelar PHARMACOPI 2.0 Usung Tema “Strengthening Pharmaceutical Innovation and Collaboration”

Kegiatan Monev lapangan berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari masyarakat setempat yang turut terlibat dalam proses pembuatan ekoenzim. Melalui program ini, masyarakat tidak hanya memperoleh pengetahuan baru dalam mengolah limbah organik, tetapi juga berpotensi mengembangkan produk tersebut menjadi peluang usaha berbasis lingkungan.

Dengan pelaksanaan Monev ini, Universitas Malahayati kembali menegaskan perannya sebagai perguruan tinggi yang berkomitmen dalam mewujudkan tridharma perguruan tinggi, khususnya dalam bidang pengabdian kepada masyarakat yang berorientasi pada keberlanjutan lingkungan dan kesejahteraan sosial. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia Kunjungi Green House Ketahanan Pangan Desa Hajimena

LAMPUNGSELATAN(Malahayati.ac.id): Sebagai bagian dari rangkaian kegiatan kolaborasi internasional, Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Malahayati bersama Universiti Putra Malaysia (UPM) melakukan kunjungan ke Green House Ketahanan Pangan Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Kamis (30/10/2025).

Kunjungan ini merupakan tindak lanjut dari kegiatan Community Health Service bertema “Sosialisasi Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Pemanfaatan Ovitrap” yang dilaksanakan di desa tersebut. Tujuan kunjungan ini adalah untuk melihat langsung inovasi dan praktik ketahanan pangan berbasis masyarakat yang dikembangkan di Desa Hajimena, sekaligus memperkuat hubungan antara dunia akademik dan masyarakat lokal.

Turut hadir dalam kegiatan ini Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati, Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., didampingi para Kaprodi dan dosen FIK, serta Plt. Kepala International Office, Syafik Arisandi, S.S., M.Kes. Dari pihak Desa Hajimena, kegiatan ini juga dihadiri oleh Anggota DPRD Provinsi Lampung Komisi IV, Wahrul Fauzi Silalahi, S.H., M.H., Ketua PKK Desa Hajimena, Rosni Abu Bakar, serta sejumlah kader kesehatan dan masyarakat setempat.

Dalam kesempatan tersebut, rombongan Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia berkeliling melihat berbagai hasil budidaya yang dikembangkan di Green House, mulai dari tanaman hortikultura hingga sayuran organik yang menjadi bagian dari program ketahanan pangan desa.

Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., menyampaikan apresiasi terhadap kreativitas dan kemandirian masyarakat Desa Hajimena yang mampu mengelola sumber daya lokal menjadi program ketahanan pangan yang berkelanjutan.

“Kami sangat mengapresiasi inovasi yang dilakukan oleh masyarakat Hajimena. Program Green House ini tidak hanya mendukung ketahanan pangan, tetapi juga menunjukkan kesadaran tinggi terhadap lingkungan sehat dan berkelanjutan. Ini sejalan dengan semangat pengabdian masyarakat dan pemberdayaan komunitas yang kami dorong di Universitas Malahayati,” ujar Dr. Lolita.

Kunjungan ini menjadi momen penting dalam memperkuat hubungan antara Universitas Malahayati, Universiti Putra Malaysia, dan pemerintah Desa Hajimena. Selain menjadi ajang pertukaran pengetahuan, kegiatan ini juga menegaskan komitmen bersama untuk mendukung pembangunan berkelanjutan di bidang kesehatan dan ketahanan pangan.

Melalui kegiatan ini, diharapkan kolaborasi lintas negara tidak hanya menghasilkan manfaat akademik, tetapi juga memberikan dampak nyata bagi masyarakat—menjadikan Desa Hajimena sebagai model desa yang sehat, produktif, dan berdaya secara mandiri. (gil)

Editor: Gilang Agusman

FIK Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia Gelar Pengabdian Masyarakat, Sosialisasi Pencegahan DBD Melalui Pemanfaatan Ovitrap di Desa Hajimena

LAMPUNGSELATAN (Malahayati.ac.id): Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Malahayati kembali menunjukkan komitmennya dalam meningkatkan kesehatan masyarakat melalui kegiatan Community Health Service atau Pengabdian Masyarakat. Kali ini, FIK Universitas Malahayati berkolaborasi dengan Universiti Putra Malaysia (UPM) dalam kegiatan bertema “Sosialisasi Pencegahan Demam Berdarah Dengue (DBD) melalui Pemanfaatan Ovitrap” yang dilaksanakan di Desa Hajimena, Kecamatan Natar, Kabupaten Lampung Selatan. Kamis (30/10/2025).

Kegiatan ini dihadiri oleh berbagai pihak dari lingkungan akademik, pemerintahan desa, serta tenaga kesehatan. Dari Universitas Malahayati, hadir Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., para Kaprodi dan dosen FIK, serta Plt. Kepala International Office, Syafik Arisandi, S.S., M.Kes.

Sementara itu, dari pihak Desa Hajimena, hadir Anggota DPRD Provinsi Lampung Komisi IV, Wahrul Fauzi Silalahi, S.H., M.H., Ketua PKK Desa Hajimena, Rosni Abu Bakar, Kepala UPTD Puskesmas Hajimena yang diwakili oleh Sri Wahyuni, S.ST selaku Pengelola Program DBD, serta Bidan Desa dan Kader Kesehatan Desa Hajimena.

Dalam sambutannya, Dr. Lolita Sari, SKM., M.Kes., menyampaikan rasa syukur dan apresiasi atas terlaksananya kegiatan ini. Ia menegaskan bahwa pengabdian masyarakat kolaboratif ini merupakan bagian dari implementasi kerja sama internasional antara Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia, khususnya dalam bidang kesehatan komunitas.

“Kegiatan ini bukan hanya bentuk kepedulian terhadap kesehatan masyarakat, tetapi juga ajang berbagi ilmu lintas negara. Melalui sinergi akademisi dan masyarakat, kita berharap dapat menekan angka kasus DBD dengan cara yang inovatif, salah satunya melalui pemanfaatan Ovitrap sebagai alat sederhana namun efektif dalam mengendalikan populasi nyamuk Aedes aegypti,” ujar Dr. Lolita dalam sambutannya.

Beliau juga menambahkan bahwa kegiatan seperti ini menjadi wadah pembelajaran bagi mahasiswa, baik dari Universitas Malahayati maupun Universiti Putra Malaysia, untuk memahami langsung kondisi lapangan serta tantangan dalam upaya pencegahan penyakit menular di masyarakat.

Sementara itu, Ketua PKK Desa Hajimena, Rosni Abu Bakar, dalam sambutannya menyampaikan apresiasi dan terima kasih atas perhatian Universitas Malahayati dan Universiti Putra Malaysia terhadap masyarakat Hajimena.

“Kami sangat berterima kasih atas kegiatan ini. Sosialisasi dan pelatihan yang diberikan sangat bermanfaat bagi kader kesehatan dan masyarakat. Dengan pemanfaatan Ovitrap, masyarakat dapat turut serta aktif dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mencegah penyebaran DBD secara mandiri,” ungkap Rosni.

Ia juga berharap agar kegiatan serupa dapat terus berlanjut sehingga masyarakat Desa Hajimena semakin sadar akan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan dan pemberantasan sarang nyamuk.

Rangkaian kegiatan kemudian dilanjutkan dengan kunjungan ke Posyandu ILP Sidorejo untuk melakukan pelatihan pembuatan Ovitrap. Dalam sesi ini, masyarakat diajarkan cara membuat dan menggunakan Ovitrap dengan bahan sederhana yang mudah didapat, namun efektif dalam memutus siklus perkembangbiakan nyamuk penyebab DBD.

Kegiatan ini turut dihadiri langsung oleh Wahrul Fauzi Silalahi, S.H., M.H., yang menyatakan dukungannya terhadap inisiatif pengabdian masyarakat tersebut.

“Program seperti ini sangat baik karena langsung menyentuh kebutuhan masyarakat. Pencegahan DBD tidak bisa hanya mengandalkan tenaga kesehatan, tetapi perlu peran aktif masyarakat. Saya mengapresiasi kolaborasi antara perguruan tinggi lokal dan internasional yang membawa dampak nyata bagi desa,” ujar Wahrul. (gil)

Editor: Gilang Agusman