Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Lampung
–
Beberapa hari lalu penulis mendapati kiriman video di group alumni dari seorang sahabat yang tinggal di Jakarta. Isi video itu tentang anak-anak pelajar muda merisak (bully/bullying) temannya. Kami di grup media sosiak mengomentari bagaimana lasaknya anak-anak itu dan tidak ada tindakan apa pun dari yang berwenang. Malang nian nasib anak pelajar tadi. Beberapa hari kemudian dari sumber yang sama dikabarkan yang anak malang itu meninggal dunia.
Sebelum kita lebih jauh berbicara, kita kenal dahulu apa itu bullying. Bullying berasal dari bahasa Inggris yaitu bull yang berarti banteng. Secara etimologi bullying berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Dalam bahasa Indonesia, bullying disebut menyakat yang artinya mengusik (supaya menjadi takut, menangis, dan sebagainya), merisak secara verbal. Sementara itu, mengutip hasil rapat terbetas bullying Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying juga dikenal sebagai penindasan/perisakan (dari kata dasar risak).
Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Menurut Unicef, bullying bisa diidentifikasi lewat tiga karakteristik yaitu disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan. Bullying bisa terjadi secara langsung atau online. Bullying online atau biasa disebut cyber bullying sering terjadi melalui media sosial, SMS/teks atau pesan instan, email, atau platform online tempat anak-anak berinteraksi.
Kembali kepada pokok persoalan di atas, ternyata ada masalah dengan pendidikan kita, jika memperhatikan bagaimana bullying atau yang dikenal populer sekarang perundungan itu sekarang. Ada teman yang mengatakan karena tidak adanya pendidikan budi pekerti, sehingga anak tidak memiliki adab sama sekali. Hipotesis ini sebenarnya terbantahkan karena pendidikan agama salah satu pokok bahasannya adalah adab, kemudian sopan santun dan seterusnya.
Ternyata ada yang esensial yang hilang. Pendidik kita dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi sangat disibukkan dengan administrasi akademik yang bergaris lurus dengan “cuan sertifikasi”. Bukti-bukti fisik itu lebih penting dibandingkan dengan keseriusan proses dalam arti “guru hadir” secara kejiwaan pada diri anak. Kehadiran guru sekarang hanya dimaknai hadir di muka kelas, bukan hadir di dalam jiwa anak didiknya.
Ada penelitian yang dilakukan oleh seorang kandidat Doktor bernama Herdian berkaitan dengan “Teacher Work Engagement”, menemukan pembuktian bahwa guru (dan bisa jadi juga dosen) dalam mengajar baru sebatas kehadiran fisik, belum secara total hadir sebagai seorang guru/dosen di muka kelas. Akhirnya yang terjadi adalah baru sekedar transformasi ilmu pengetahuan, dan ini yang dituntut oleh pemerintah kepada guru/dosen; buktinya adalah guru/dosen hanya mengejar target kurikulum. Sementara transformasi sikap, nilai dan yang berhubungan dengan aspek kematangan psikologis belum berjalan. Dengan kata lain pemerintah baru mampu melaksanakan pendidikan sebatas memindahkan ilmu pengetahuan dari kepala guru ke kepala murid. Jadi, tidak aneh jika pendidikan era sekarang belum sampai pada memanusiakan manusia Indonesia, baru sampai pada “memintarkan” rakyat Indonesia.
Sebagai pembuktian pada tahun 2024/2025 akan ada pemerintahan baru, berarti ada menteri pendidikan yang baru. Langkah pertama dari Sang Menteri adalah merombak kurikulum dengan diberi label, bisa penyempurnaan, penyelarasan, dan masih banyak lagi kamuflase bahasa yang dapat dipakai, namun intinya perombakan. Perombakan itu adalah keniscayaan, namun selalu menjadi persoalan perombakan-perombakan yang selama ini dilakukan, tidak lebih berfokus pada transformasi ilmu pengetahuan, tidak menyentuh esensi dasar dari pendidikan; yaitu transformasi nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Kesimpulan sementara yang dapat diambil bullying, perundungan, risak dan apapun namanya akan tetap terus berjalan manakala pendidikan yang digelar di muka kelas hanya sekedar transformasi pengetahuan, tidak menyentuh esensi pendidikan ansich. Perbaikan apapun yang dilakukan termasuk di dalamnya perbaikan kurikulum, perbaikan kesejahteraan guru, dan lainnya akan menjadi tidak maksimal jika perbaikan tidak menyentuh aras paling tinggi yaitu memanusiakan manusia.
Semua koreksian ini tidak untuk diratapi, apalagi mencari siapa yang salah. Akan tetapi yang lebih esensial adalah mari berubah bersama untuk menuju Indonesia yang lebih baik, dengan salah satu caranya adalah kembali mengkaji dan menerapkan nilai-nilai keindonesiaan untuk dapat diimplementasikan dalam dunia nyata melalui pendidikan.
Dari guru sampai guru besar harus mampu mengartikulasikan kembali nilai-nilai keindonesiaan yang telah dirumuskan dan disebut Pancasila itu, ke dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam kelas maupun di luar kelas; salah satu caranya mereka (guru sampai guru besar) tidak perlu dibebani hal-hal yang bersifat administratif, biarkan mereka berkreasi untuk mengindonesiakan anak Indonesia dengan cara Indonesia. (SJ)
Risak dan Dunia Pendidikan Kita
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Lampung
–
Beberapa hari lalu penulis mendapati kiriman video di group alumni dari seorang sahabat yang tinggal di Jakarta. Isi video itu tentang anak-anak pelajar muda merisak (bully/bullying) temannya. Kami di grup media sosiak mengomentari bagaimana lasaknya anak-anak itu dan tidak ada tindakan apa pun dari yang berwenang. Malang nian nasib anak pelajar tadi. Beberapa hari kemudian dari sumber yang sama dikabarkan yang anak malang itu meninggal dunia.
Sebelum kita lebih jauh berbicara, kita kenal dahulu apa itu bullying. Bullying berasal dari bahasa Inggris yaitu bull yang berarti banteng. Secara etimologi bullying berarti penggertak, orang yang mengganggu yang lemah. Dalam bahasa Indonesia, bullying disebut menyakat yang artinya mengusik (supaya menjadi takut, menangis, dan sebagainya), merisak secara verbal. Sementara itu, mengutip hasil rapat terbetas bullying Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPA), bullying juga dikenal sebagai penindasan/perisakan (dari kata dasar risak).
Bullying merupakan segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja oleh satu orang atau sekelompok orang yang lebih kuat atau berkuasa terhadap orang lain, dengan tujuan untuk menyakiti dan dilakukan secara terus menerus. Menurut Unicef, bullying bisa diidentifikasi lewat tiga karakteristik yaitu disengaja (untuk menyakiti), terjadi secara berulang-ulang, dan ada perbedaan kekuasaan. Bullying bisa terjadi secara langsung atau online. Bullying online atau biasa disebut cyber bullying sering terjadi melalui media sosial, SMS/teks atau pesan instan, email, atau platform online tempat anak-anak berinteraksi.
Kembali kepada pokok persoalan di atas, ternyata ada masalah dengan pendidikan kita, jika memperhatikan bagaimana bullying atau yang dikenal populer sekarang perundungan itu sekarang. Ada teman yang mengatakan karena tidak adanya pendidikan budi pekerti, sehingga anak tidak memiliki adab sama sekali. Hipotesis ini sebenarnya terbantahkan karena pendidikan agama salah satu pokok bahasannya adalah adab, kemudian sopan santun dan seterusnya.
Ternyata ada yang esensial yang hilang. Pendidik kita dari Sekolah Dasar sampai Perguruan Tinggi sangat disibukkan dengan administrasi akademik yang bergaris lurus dengan “cuan sertifikasi”. Bukti-bukti fisik itu lebih penting dibandingkan dengan keseriusan proses dalam arti “guru hadir” secara kejiwaan pada diri anak. Kehadiran guru sekarang hanya dimaknai hadir di muka kelas, bukan hadir di dalam jiwa anak didiknya.
Ada penelitian yang dilakukan oleh seorang kandidat Doktor bernama Herdian berkaitan dengan “Teacher Work Engagement”, menemukan pembuktian bahwa guru (dan bisa jadi juga dosen) dalam mengajar baru sebatas kehadiran fisik, belum secara total hadir sebagai seorang guru/dosen di muka kelas. Akhirnya yang terjadi adalah baru sekedar transformasi ilmu pengetahuan, dan ini yang dituntut oleh pemerintah kepada guru/dosen; buktinya adalah guru/dosen hanya mengejar target kurikulum. Sementara transformasi sikap, nilai dan yang berhubungan dengan aspek kematangan psikologis belum berjalan. Dengan kata lain pemerintah baru mampu melaksanakan pendidikan sebatas memindahkan ilmu pengetahuan dari kepala guru ke kepala murid. Jadi, tidak aneh jika pendidikan era sekarang belum sampai pada memanusiakan manusia Indonesia, baru sampai pada “memintarkan” rakyat Indonesia.
Sebagai pembuktian pada tahun 2024/2025 akan ada pemerintahan baru, berarti ada menteri pendidikan yang baru. Langkah pertama dari Sang Menteri adalah merombak kurikulum dengan diberi label, bisa penyempurnaan, penyelarasan, dan masih banyak lagi kamuflase bahasa yang dapat dipakai, namun intinya perombakan. Perombakan itu adalah keniscayaan, namun selalu menjadi persoalan perombakan-perombakan yang selama ini dilakukan, tidak lebih berfokus pada transformasi ilmu pengetahuan, tidak menyentuh esensi dasar dari pendidikan; yaitu transformasi nilai-nilai kemanusiaan yang universal.
Kesimpulan sementara yang dapat diambil bullying, perundungan, risak dan apapun namanya akan tetap terus berjalan manakala pendidikan yang digelar di muka kelas hanya sekedar transformasi pengetahuan, tidak menyentuh esensi pendidikan ansich. Perbaikan apapun yang dilakukan termasuk di dalamnya perbaikan kurikulum, perbaikan kesejahteraan guru, dan lainnya akan menjadi tidak maksimal jika perbaikan tidak menyentuh aras paling tinggi yaitu memanusiakan manusia.
Semua koreksian ini tidak untuk diratapi, apalagi mencari siapa yang salah. Akan tetapi yang lebih esensial adalah mari berubah bersama untuk menuju Indonesia yang lebih baik, dengan salah satu caranya adalah kembali mengkaji dan menerapkan nilai-nilai keindonesiaan untuk dapat diimplementasikan dalam dunia nyata melalui pendidikan.
Dari guru sampai guru besar harus mampu mengartikulasikan kembali nilai-nilai keindonesiaan yang telah dirumuskan dan disebut Pancasila itu, ke dunia nyata dalam kehidupan sehari-hari baik di dalam kelas maupun di luar kelas; salah satu caranya mereka (guru sampai guru besar) tidak perlu dibebani hal-hal yang bersifat administratif, biarkan mereka berkreasi untuk mengindonesiakan anak Indonesia dengan cara Indonesia. (SJ)
Artis Ibukota Stevan Pasaribu Hibur Peserta Penutupan PKKMB 2023 Universitas Malahayati
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr. M.M., secara resmi menutup acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023.
Penutupan PKKMB ditandai dengan pemakaian almamater Universitas Malahayati oleh Rektor kepada Mahasiswa Baru.
Acara diikuti 2.397 mahasiswa baru ini bertema “Menjadi Mahasiswa Berkarakter, Humanis, dan Religius di Era Digital” dan berlangsung di Graha Bintang, Sabtu (30/9/2023).
PKKMB tahun 2023 telah berlangsung selama empat hari, sejak 26 hingga 30 September, di Graha Bintang Universitas Malahayati Bandar Lampung, salah satunya dengan menghadirkan narasumber utama anggota Komisi X DPR RI Dr. H. Muhammad Kadafi, S.H., M.H.
Dalam sambutannya, Rektor Dr. Achmad Farich menyampaikan betapa bangganya Universitas Malahayati menerima seluruh mahasiswa baru sebagai bagian dari keluarga besar Universitas Bandar Lampung.
“Ini merupakan suatu kebanggaan sekaligus pemacu bagi kami di Universitas Malahayati untuk terus meningkatkan apa yang sudah menjadi kepercayaan masyarakat yang menitipkan anak-anaknya untuk melanjutkan perkuliahan di sini,” ujarnya dengan semangat.
Rektor Dr. Achmad Farich juga berharap agar mahasiswa, baik yang lama maupun yang baru, dapat bersama-sama memberikan masukan positif dan membangun untuk terus meningkatkan kualitas pendidikan di universitas ini. Dia mengingatkan para mahasiswa akan pentingnya menanamkan cita-cita agar menjadi lulusan yang sukses.
“Selain menanamkan cita-cita, pemahaman terhadap dunia pendidikan tinggi juga perlu ditingkatkan. Oleh karena itu, saya mengajak Anda untuk proaktif dalam bertanya, berdiskusi, dan berkomunikasi dengan kakak tingkat,” tambahnya.
Rektor juga mengingatkan para mahasiswa mengenai persyaratan administrasi yang harus dipenuhi setelah ini, seperti mengisi registrasi KRS. Hal ini penting untuk memastikan kelancaran perkuliahan, dan Rektor menekankan bahwa perkuliahan bukan hanya soal fisik, tetapi juga administrasi.
Universitas Malahayati Bandar Lampung mengapresiasi seluruh rangkaian kegiatan PKKMB yang telah berjalan dengan sukses. Rektor menyatakan bahwa PKKMB tahun ini merupakan yang terbaik dibandingkan dengan tahun-tahun sebelumnya.
“Terima kasih kepada seluruh panitia yang telah berusaha dan bersemangat dalam menyukseskan PKKMB tahun 2023 ini, baik itu dosen, tenaga pendidik, maupun mahasiswa,” ungkap Rektor.
Tak lupa, Rektor juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh sponsor yang telah membantu dalam kegiatan PKKMB.
Akhirnya, Rektor secara resmi menyambut dan mengucapkan selamat datang kepada seluruh mahasiswa baru tahun 2023 di Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Acara penutupan PKKMB tahun 2023 ditutup dengan penampilan artis ibukota Stevan Pasaribu, yang memberikan hiburan kepada seluruh peserta dan tamu yang hadir. (451/**)
Kaprodi Akuntansi Universitas Malahayati Bekali 250 Mahasiswa Baru tentang Jenjang Karir Lulusan
Bandar Lampung (lampungpro.co): Kepala Program Studi Akuntansi Universitas Malahayati Bandar Lampung, Muhammad Lutfi, SE., M. Si, bersama jajaran dosen akuntansi memperkenalkan profil program studi kepada 250 mahasiswa baru dalam rangkaian acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023, Jumat (29/9/2023).
Mereka mengungkapkan visi dan misi dari program studi Akuntansi. Visi prodi ini adalah untuk menghasilkan lulusan yang sesuai dengan kebutuhan pasar nasional dan regional pada tahun 2027.
Sementara itu, misi prodi mencakup penyelenggaraan pendidikan tinggi berkualitas dalam bidang ilmu akuntansi, penelitian dan pengembangan, pengabdian kepada masyarakat dalam bidang ilmu akuntansi, serta menjalin kerjasama dengan institusi dalam dan luar negeri.
Selain itu, mereka juga memaparkan profil lulusan, di mana lulusan S1 Akuntansi diharapkan dapat mentransformasikan, mengembangkan, dan menyebarluaskan ilmu akuntansi melalui pendidikan, penelitian, dan pengabdian masyarakat.
Profesi yang dapat dijalani oleh lulusan termasuk menjadi akuntan, auditor, konsultan, dan lebih dari itu, mereka juga dapat menerapkan ilmu bisnis dan akuntansi dalam mendirikan usaha sendiri dengan mengembangkan produk atau jasa baru serta menciptakan pasar dan lapangan pekerjaan.
Dalam paparannya, mereka juga memaparkan sembilan pekerjaan menjanjikan bagi mahasiswa jurusan Akuntansi, termasuk menjadi akuntan publik yang bertugas menganalisa laporan keuangan secara independen, menjadi internal auditor yang memeriksa laporan keuangan perusahaan, menjadi perencana keuangan dengan mengambil sertifikasi Certified Financial Planner (CFP), serta peluang karier sebagai financial analyst dengan sertifikasi Chartered Financial Analyst (CFA).
Selain itu, lulusan Akuntansi juga memiliki peluang berkarier di instansi pemerintah seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) atau Bank Indonesia (BI) dengan gaji yang biasanya di atas rata-rata untuk fresh graduate. Pekerjaan lain yang tersedia adalah credit analyst yang dibutuhkan oleh industri perbankan atau pembiayaan.
Para mahasiswa Akuntansi juga dapat menjadi tenaga pendidik atau konsultan keuangan yang memberikan materi di dalam dan di luar kelas. Fleksibilitas lulusan ini juga memungkinkan mereka untuk menjalankan usaha sendiri dengan membuka bisnis baru berdasarkan pengetahuan bisnis dan akuntansi yang mereka peroleh selama kuliah. (451/**)
Warek 1 Universitas Malahayati, Dr. (Cand) Muhammad Dorong Mahasiswa Lulus Tepat Waktu dengan IPK di Atas 3.0
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. (Cand) Muhammad, S. Kom., M.M., memperkenalkan sejumlah dosen manajemen kepada 600 mahasiswa baru program studi manajemen pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) hari ke-3 di Graha Bintang Jumat (29/9/2023).
Dalam sambutannya, Dr. (Cand) Muhammad yang juga merupakan dosen di prodi manajemen memperkenalkan satu per satu dosen program studi manajemen kepada mahasiswa baru yang telah memilih program studi ini. Ia dengan bangga memaparkan profil dan prestasi para dosen Prodi Manajemen Universitas Malahayati.
Tidak hanya itu, Dr. (Cand) Muhammad juga mengajak para mahasiswa baru untuk mengenali dengan seksama seluruh dosen yang mengajar di program studi manajemen. Ia menyampaikan bahwa sebagian dosen di program ini saat ini tengah menempuh pendidikan doktor dan bahkan menuju tahap menjadi guru besar.
Prodi Manajemen di Universitas Malahayati memiliki 8 dosen yang bergelar doktor dari total 18 orang dosen yang ada. “Doakan semoga program studi manajemen terus bertambah dengan dosen-dosen yang memiliki gelar doktor, bahkan mencapai gelar guru besar,”ucapnya.
Dr. (Cand) Muhammad juga memberikan dorongan kepada mahasiswa baru agar giat dalam proses belajar mereka, dengan harapan bahwa mereka dapat meraih nilai tertinggi, baik A maupun B, dan lulus tepat waktu. “Jangan sampai kalian mendapatkan nilai C, D, apalagi E. Targetkan untuk memiliki IPK di atas 3 koma,” ucapnya penuh semangat.
Semangat dan dorongan ini diharapkan akan menjadi motivasi bagi para mahasiswa baru Universitas Malahayati Bandar Lampung dalam menggapai prestasi dan sukses selama masa perkuliahan mereka di prodi manajemen. (451/**)
Universitas Malahayati Bandar Lampung Hadirkan Profesor Sabarinah dalam Kuliah Pakar
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung mengadakan kuliah pakar dengan mengundang Prof.Dr.dr. Sabarinah, Guru Besar Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, Sabtu, (23/9/2023).
Acara digelar Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat (S2) dan Sarjana Kesehatan Masyarakat (S1) Fakultas Ilmu Kesehatan, dengan fokus tema “Pendidikan Tinggi Kesehatan Masyarakat di Masa Depan.” Prof. Dr. dr. Sabarinah, M.Sc., yang merupakan pembicara utama, membuka acara dengan membahas kondisi Indonesia dalam konteks global.
Dalam paparannya, Prof. Sabarinah membawa data yang menggambarkan bahwa Indonesia masih menghadapi tantangan besar dalam bidang kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. Menurut Human Development Index (HDI) pada tahun 2020, Indonesia berada pada peringkat 107 dari 189 negara, yang menunjukkan bahwa negara ini masih berada dalam kelompok negara urutan menengah bawah.
Selain itu, Index Pembangunan Manusia (IPM) juga menunjukkan prestasi yang perlu ditingkatkan, dengan Indonesia berada pada peringkat 111 dari 189 negara pada tahun yang sama, dengan nilai IPM sebesar 0.718. Prof. Sabarinah menggarisbawahi bahwa upaya perbaikan harus terus dilakukan, meskipun IPM Indonesia mengalami pertumbuhan sebesar 0.86% pada tahun 2022, mencapai 72.91.
Dalam konteks IPM, terdapat tiga indikator penting, diantaranya umur panjang dan sehat, tingkat melek huruf, lama sekolah rata-rata, dan pengeluaran per kapita. Di antara data tersebut, capaian Usia Harapan Hidup (UHH) Indonesia pada tahun 2022 adalah 71.85 tahun, sementara capaian rata-rata lama sekolah (RLS) dan harapan lama sekolah (HLS) baru mencapai 8 tahun. Pengeluaran penduduk pada tahun 2022 mencapai Rp. 11.479.000 per tahun, dengan pertumbuhan sebesar 2.90%.
Prof. Sabarinah juga menggarisbawahi kompleksitas tantangan yang akan dihadapi enaga kesehatan masyarakat di masa mendatang, termasuk permasalahan resistensi antimikroba, pertumbuhan penduduk, ketahanan pangan yang tidak pasti, keamanan hayati, penyakit menular baru seperti Covid-19, penyakit tidak menular yang masih sulit dikendalikan, urbanisasi, perjalanan dan perdagangan global, aktivitas industri, perubahan iklim, dan banyak lagi. Dia menyoroti pentingnya upaya global dalam merevisi kebijakan untuk mengatasi tantangan-tantangan ini.
Selanjutnya, Prof. Sabarinah menggambarkan profil lulusan Sarjana Kesehatan Masyarakat (S.KM), yang disebut sebagai “MIRACLE.” Mereka diharapkan dapat menjadi manajer, pemimpin, peneliti, pendidik, komunikator, wirausahawan, dan konsultan. Untuk mencapai profil lulusan ini, pendidik dan dosen perlu memainkan peran penting sebagai fasilitator, koordinator, rekan belajar, dan pengarah mahasiswa, dengan fokus pada pemecahan masalah dan peningkatan kesadaran siswa akan proses berpikir sistemik. (451/**)
Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung: Selamat Peringati Maulid Nabi Muhammad SAW
Bandar Lampung (Malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., mengucapkan selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW, 12 Rabi’ul Awal 1445 Hijriah, 28 September 2023 kepada seluruh mahasiswa, dosen, karyawan, masyarakat, dan umat islam.
Dr. Achmad Farich mengatakan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW adalah waktu yang tepat bagi kita semua untuk merenungkan ajaran-ajaran beliau dan menerapkannya dalam kehidupan kita.
Melalui ajaran-ajaran beliau, kita diajarkan untuk hidup dalam damai, kasih sayang, dan toleransi, serta selalu mengembangkan nilai-nilai luhur dalam kehidupan.
“Selamat memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW kepada seluruh sivitas Universitas Malahayati khususnya dan umat islam umumnya, semoga kita semua dapat terus meneladani ajaran-ajaran beliau,” ucap rektor. (451/**)
Wakil Rektor 4 Universitas Malahayati, Suharman kenalkan Bidang Kerjasama dan Humas di PKKMB 2023
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Wakil Rektor 4 Universitas Malahayati, Suharman, Drs., M.Pd., M.Kes, memperkenalkan Bidang Kerja Sama, Humas dan Protokoler yang ada di Universitas Malahayati Pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) 2023 di Graha Bintang Rabu (27/9/2023).
Dalam penyampaiannya, Warek 4 Suharman menjelaskan visi dari Bidang Kerja Sama, Humas dan Protokoler, yaitu berfokus pada peningkatan akses dan mutu pengembangan kelembagaan serta kerja sama Universitas Malahayati yang berwawasan konservasi dan bereputasi internasional.
“Salah satu misinya adalah mengoptimalkan pengembangan lembaga, sumber daya manusia, dan sarana prasarana yang lebih modern, serta menyelenggarakan berbagai program peningkatan kuantitas dan kualitas kerja sama di tingkat nasional, regional, dan internasional,” jelasnya.
Selain itu, Warek 4 Suharman juga memaparkan tugas Bidang Kerja Sama, ada dua bagian yakni bagian Kerja Sama dan Bagian Urusan Internasional untuk menjalin kerja sama dengan institusi pemerintah, dunia usaha, dan perusahaan.
Contoh kegiatan kerja sama mencakup pertukaran mahasiswa, pertukaran dosen, kolaborasi penelitian, artikel jurnal, dan lain sebagainya. Universitas Malahayati telah menjalin kerja sama di luar negeri dengan negara seperti New Zealand, China, Malaysia, India, dan Filipina.
Dalam konteks Bidang Humas, Warek 4 Suharman menjelaskan bahwa tugasnya meliputi koordinasi promosi di dalam dan di luar Universitas, berkoordinasi dengan pengelola media cetak dan elektronika di luar Universitas, pelaksanaan konferensi pers, serta penerbitan media informasi yang diterbitkan oleh Universitas. Selain itu, Bidang Humas juga bertanggung jawab atas koordinasi layanan informasi yang disediakan oleh Universitas.
Tentu saja, pencapaian Universitas Malahayati yang telah masuk dalam peringkat ke-4 Perguruan Tinggi Negeri (PTN) dan Perguruan Tinggi Swasta (PTS) di Lampung menjadi suatu prestasi yang membanggakan. “Semua upaya ini membuktikan komitmen Universitas Malahayati dalam mencapai keunggulan akademik dan kerja sama yang luas dalam menciptakan lingkungan pendidikan yang berkualitas,” ucapnya. (451/**)
PKKMB 2023 Universitas Malahayati: Korem 043/GATAM Bahas Kehidupan Berbangsa, Bernegara, dan Kesadaran Bela Negara
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menghadirkan perwakilan Korem 043/GATAM Lampung sebagai narasumber pada acara Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023 di Graha Bintang, Rabu (27/9/2023).
Kepala Hukum Korem 043/GATAM, Agung Riza Gunawan, S.H., M.Hum, selaku narasumber, menggarisbawahi pentingnya sikap, perilaku, dan tindakan warga negara dalam menjaga kedaulatan, keutuhan wilayah, serta keselamatan bangsa dan negara.
“Bela negara memiliki unsur dasar, seperti cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan pada Pancasila sebagai ideologi negara, kesiapan berkorban untuk bangsa dan negara, dan kemampuan awal dalam bela Negara,” ucapnya.
Contoh konkret dari bela negara termasuk melestarikan budaya, kegiatan belajar yang rajin, patuh pada hukum dan peraturan negara, menjaga ketertiban, mendukung produk Indonesia, menjaga nama baik bangsa dan negara, serta semangat gotong royong.
Mayor Agung juga menggarisbawahi nilai-nilai wawasan kebangsaan, seperti pengorbanan dengan mengurangi kepentingan pribadi dan golongan demi kepentingan bangsa, kesetaraan dalam berperan demi bangsa, serta semangat kekeluargaan dalam menjalin hubungan harmonis di antara semua warga bangsa.
Pentingnya persatuan dan kesatuan diakui sebagai modal utama kekuatan bangsa oleh Mayor Agung.
Untuk mencapai persatuan dan kesatuan, Mayor Agung mengajak mahasiswa untuk menerapkan empat pilar kebangsaan, yaitu Pancasila, UUD 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan NKRI dalam kehidupan bermasyarakat. Hal ini akan menciptakan suasana kehidupan yang selaras, serasi, dan seimbang, yang pada akhirnya akan membawa suasana nyaman, aman, dan damai bagi seluruh masyarakat.
“Menjaga persatuan dan kesatuan yang utuh adalah tanggung jawab bersama untuk menciptakan kerukunan, kedamaian, keamanan, ketenangan, dan kenyamanan bagi seluruh warga Negara,” tegasnya (451/**)
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung Prof. Dr. Sudjarwo Beri Kiat Belajar di PKKMB 2023
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Prof. Dr. Sudjarwo, Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung, memberikan panduan berharga tentang cara memotivasi diri dalam belajar mandiri di perguruan tinggi kepada mahasiswa baru di Graha Bintang, Rabu (27/9/2023).
Acara ini bagian dari rangkaian Perkenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) Universitas Malahayati Bandar Lampung pada 25-30 September 2023.
Prof. Dr. Sudjarwo, mengungkapkan bahwa motivasi adalah rangkaian sikap dan nilai-nilai yang memengaruhi individu untuk mencapai tujuan spesifik sesuai dengan tujuan pribadi masing-masing. “Sikap dan nilai-nilai ini dianggap sebagai daya dorong yang memberikan kekuatan kepada individu untuk mencapai tujuan mereka,” ucapnya.
Dalam paparannya, Prof. Dr. Sudjarwo membagi beberapa kunci motivasi belajar untuk mahasiswa baru, antara lain bahwa belajar adalah kunci untuk membuka pintu kesuksesan, hidup itu sendiri adalah tentang belajar, dan pentingnya untuk terus belajar karena kehidupan selalu memberikan pelajaran berharga.
Profesor juga menjelaskan beberapa indikator motivasi belajar, termasuk ketekunan dalam menghadapi tugas, kesabaran dalam mengatasi kesulitan, mempertahankan minat untuk menjaga fokus, dan mengembangkan kebiasaan bekerja mandiri.
Selain itu, Prof. Dr. Sudjarwo mengajak mahasiswa untuk melaksanakan lima langkah meningkatkan motivasi belajar, seperti membangun hubungan yang baik dengan dosen, memanfaatkan fasilitas yang ada secara maksimal, memilih metode pembelajaran yang sesuai, memanfaatkan media pembelajaran, dan melakukan evaluasi diri secara mandiri.
Ia juga memberikan sejumlah tips untuk meningkatkan semangat belajar, termasuk berinteraksi dengan individu yang memiliki semangat belajar yang tinggi, menetapkan target yang akan dicapai, menunda kesenangan yang tidak produktif, membuktikan kemampuan kepada diri sendiri, mengatur waktu belajar dengan baik, fokus saat belajar, memulai dari bagian yang paling menarik, dan menghindari gangguan.
Untuk menjaga semangat belajar, Prof. Dr. Sudjarwo menekankan pentingnya selalu mengingat tujuan studi, berpikir positif, bersantai, dan aktif berdiskusi dengan teman-teman sesama mahasiswa.
Sebagai penutup acara, Prof. Dr. Sudjarwo memberikan pesan kepada mahasiswa bahwa tidak ada waktu untuk mengeluh, bahwa mimpi akan menjadi kenyataan jika kita memiliki keberanian, dan bahwa fokus pada tujuan adalah kunci untuk mencapainya.
Semangat belajar dan motivasi diri adalah fondasi penting dalam perjalanan pendidikan mahasiswa di Universitas Malahayati Bandar Lampung. (451/**)
Warek II Universitas Malahayati Kenalkan Tupoksi Keuangan pada acara PKKMB 2023
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Dr. Harmani Harun, SE, M.M., Wakil Rektor II Universitas Malahayati Bandar Lampung, turut berperan dalam memberikan pemahaman yang penting kepada mahasiswa baru pada acara Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB) tahun 2023 DI Garaha Bintang, Selasa (26/9/2023).
Salah satu fokus dari paparannya adalah pengenalan tentang tugas dan fungsi dari bagian adminsitrasi umum dan keuangan di lingkungan Universitas Malahayati. Dr. Harmani Harun menjelaskan bahwa Wakil Rektor II memiliki peran penting dalam mengendalikan keputusan dan kebijakan Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, khususnya dalam bidang administrasi umum dan keuangan.
Proses alur kerja dalam bagian keuangan melibatkan tiga tahap utama: Program dan Anggaran, Pelaksanaan, serta Laporan dan Evaluasi. Tahapan-tahapan ini penting dalam menjaga keteraturan dan kualitas keuangan universitas.
Lebih lanjut, Dr. Harmani Harun menguraikan sejumlah tugas yang menjadi tanggung jawab Wakil Rektor II, termasuk,
1. Mengendalikan pelaksanaan dan pengembangan administrasi umum dan keuangan.
2. Mengendalikan pengelolaan aset dan perlengkapan.
3. Mengendalikan pendayagunaan prasarana dan sarana.
4. Mengendalikan pengelolaan sumberdaya manusia.
5. Mengendalikan kerumahtanggaan dan pemeliharaan ketertiban.
6. Mengendalikan ketatausahaan.
7. Mengendalikan pengelolaan data bidang administrasi umum dan keuangan.
Dr. Harmani Harun juga mengucapkan terima kasih kepada mahasiswa baru yang telah menjadi bagian dari keluarga besar Universitas Malahayati Bandar Lampung. Dalam pesan akhirnya, ia mendorong para mahasiswa baru untuk mengejar kelulusan tepat waktu sebagai salah satu tantangan utama selama kuliah di universitas ini.
Dengan pemahaman yang diberikan oleh Wakil Rektor II, diharapkan mahasiswa baru akan memiliki wawasan yang lebih baik tentang peran dan pentingnya manajemen keuangan dalam menjaga kelangsungan dan berkembangnya Universitas Malahayati Bandar Lampung. (451/**)