Manfaat Tes TOEFL ITP, Ini Kata Kepala UPT Balai Bahasa Universitas Malahayati Muhammad Rudy

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Kepala UPT Balai Bahasa Universitas Malahayati, Muhammad Rudy, M.Pd., mengatakan banyak manfaat dengan memiliki sertifikat TOEFL ITP, karena menjadi syarat dokumen untuk beberapa keperluan terutama bagi orang-orang yang mau meningkatkan kapasitas diri, untuk beasiswa atau exchange, atau mendapatkan hibah contohnya hibah penelitian dari Kemendikbud dengan Prancis menyarankan untuk punya TOEFL ITP minimal skor 550.

Rudy juga menambahkan, beasiswa LPDP tiap setahun dua kali buka dan itu ada yang meminta skor 500 atau semacamnya, beasiswa untuk dokter-dokter jika mau mengambil spesialis. Kemudian juga ada semacam beasiswa dari Fulbright dan beasiswa Australia mensyaratkan TOEFL ITP sebagai dokumen awal, dan bagi dosen-dosen yang ingin mengambil sertifikasi dosen biasanya diminta sertifikat bahasa Inggris seperti TOEFL ITP.

“Kampus-kampus juga mensyaratkan bahwa sebelum lulus atau mau masuk itu harus ada syarat TOEFL ITP, biasanya itu pascasarjana kalau mau masuk itu minimal 500, kemudian kalau ada beberapa kampus yang mensyaratkan mahasiswa S1 kalau mau lulus harus TOEFL ITP seperti itu,” ucap Rudi, Kamis (25/5/2023).

Rudy menyarankan saat akan mengikuti tes TOEFL ITP untuk mempersiapkan diri dan waktu, jangan mepet dengan masa pendaftaran, misalnya tutup masa pendaftaran 31 Mei ikut tes 20 Mei tidak akan maksimal hasilnya.

“Saran saya, satu atau dua bulan sebelum masa pendaftaran tutup, kita ikut tes terlebih dahulu untuk mengetahui kemampuan kita, kemudian kalau memang belum puas atau belum mencapai target, ikut persiapan belajar, kalau sudah ikut persiapan belajar kan diberikan kisi-kisi dan triknya supaya menghadapi tes dengan baik, kemudian barulah nanti setengah bulan sebelumnya ikut tes yang ril,” terangnya.

Rudy menjelaskan sebagai persyaratan dokumen, dari mulai tes hingga setelah tes itu ada jeda masa menunggu hasil tes. “Sertifikat tidak terbit dalam waktu dua atau tiga hari tapi sertifikat akan terbit sekitar 10 hari kerja,” ujarnya. (451/humasmalahayatinews)

UPT Balai Bahasa Universitas Malahayati Bandar Lampung Buka Tes TOEFL ITP pada 17 Juni 2023

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): UPT Balai Bahasa Universitas Malahayati bakal membuka tes TOEFL ITP pada 17 Juni 2023 baik secara luring (paper base) maupun daring (online/digital) di  UPT Balai Bahasa Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Kepala UPT Balai Bahasa Universitas Malahayati, Muhammad Rudy, M.Pd. mengatakan untuk materi yang diujikan pertama listening atau mendengarkan, kedua itu sentence completion and written expression atau biasa disebut grammar, yang ketiga reading. Masing-masing, listening 50 soal, kemudian grammar 40 soal, dan terakhir reading 50 soal dengan waktu kurang lebih dua jam pelaksanaan tes.

Untuk biaya tes peserta bisa memilih apakah ingin langsung mengikuti test atau terlebih dahulu mengikuti bimbingan belajar sebelum tes. UPT Balai Bahasa Universitas memberikan dua pilihan, bagi yang ingin langsung mengikuti tes dikenakan biaya sebesar 600ribu, dan bagi yang ingin mengikuti bimbingan belajar dahulu sebelum tes dikenakan 700ribu.

“600ribu itu biaya untuk mengikuti tesnya saja, sedangkan 700ribu dengan one day preparation maksudnya ada persiapan pendampingan belajar sebelum tes. Biasanya H -1 kita beri kesempatan belajar, itu bisa online maupun offline. Kalau yang tesnya offline kita belajarnya offline juga, tapi yang tesnya online belajarnya online juga,” jelasnya, Kamis (25/5/2023).

Pendaftaran dapat langsung datang ke UPT Balai Bahasa Universitas Malahayati atau klik https://s.id/ITPUnmal. Informasi lebih lanjut hubungi 082181149282 atau buka website lc.malahayati.ac.id. (451/humasmalahayatinews)

Dua Mahasiswa Profesi Bidan Raih Predikat Dengan Pujian

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Pada gelaran Yudisium dan Sumpah Profesi Bidan Program Studi Pendidikan Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandarlampung, didapati 2 Mahasiswi Terbaik yakni, Yuli Artika (21390059) meraih IPK 4.0 dan Rekadianti (21390044) meraih IPK 3.94.

Yuli Artika bersyukur dan merasa bangga dengan prestasinya ini, dan berterimakasih kepada dosen-dosen yang telah memberkan ilmu selama proses belajar di Universitas Malahayati.

“Dengan pencapaian IPK sempurna, Aku merasa bahagia dan bangga. Aku berterima kasihn kepada keluarga, dosen dan teman-teman yang selalu mendukung”, ucap Yuli.

Selama masa perkuliahan, Yuli mengungkapkan bahwa peran dosen sangat berpengaruh dalam perjalanannya. Ia mengakui bahwa dosen-dosen di Universitas Malahayati sangat kompeten, telah membimbing dan memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangannya sebagai mahasiswa.

Disisi lain, Rekadianti mengungkapkan hal yang sama. Rekadianti juga menyoroti kebersamaan dengan teman-teman seangkatannya yang telah menjalani perjalanan kuliah bersama. Meskipun perjalanan mereka tidak selalu mudah, mereka saling mendukung dan menghadapi tantangan bersama sepanjang perkuliahan.

“Berkuliah di Universitas Malahayati merupakan pengalaman yang sangat berkesan yang tak terlupakan,” ujar Rekadianti. (gil/humasmalahayatinews)

5 Alasan Kenapa Kamu Harus Gabung di Prodi Teknik Mesin Universitas Malahayati

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandarlampung telah membuka pendaftaran dan seleksi penerimaan mahasiswa baru di Program Studi S1 Teknik Mesin Tahun Ajaran 2023/2024. Raih masa depan dan cita-cita dengan melanjutkan ke perguruan tinggi Universitas Malahayati.

Visi: Pada Tahun 2027 Menjadi Program Studi Teknik Mesin yang Unggul dalam Menghasilkan Sumber Daya Manusia yang Beretika dibidang Teknologi Material dan Manufaktur.

Misi:

  1. Melaksanakan Tridharma perguruan tinggi yang efektif di bidang teknologi material dan manufaktur untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan beretika.
  2. Melaksanakan pendidikan dan pengajaran, penelitian dan pengabdian kepada masyarakat yang mendukung bidang teknologi material dan manufaktur.
  3. Menjalin kerjasama yang saling menguntungkan dan bersinergi dengan instansi pemerintah (daerah dan pusat), dunia industri, dunia pendidikan dan asosiasi professional untuk meningkatkan kualitas lulusan di bidang teknologi material dan manufaktur.
  4. Meningkatkan mutu pendidikan dan pengajaran yang efektif dibidang teknologi material dan manufaktur.
  5. Meningkatkan SDM yang beretika, professional dan mengembangkan suasana kondusif serta budaya akademik yang dinamis.

Inilah 5 Alasan kenapa kamu harus Gabung di Prodi Teknik Mesin Universitas Malahayati;

  1. Prospek kerja yang besar.
  2. Lulusan mampu bersaing di dunia kerja profesional.
  3. Perkembangan ilmu mesin yang pesat.
  4. Memiliki tenaga pengajar yang berkompeten.
  5. Sarana dan prasarana sangat memadai.

Ayo Gabung di Prodi Teknik Mesin Universitas Malahayati.

Daftarkan dirimu sekarang ke Kampus Hijau Universitas Malahayati. Untuk info selengkapnya terkait Penerimaan Mahasiswa Baru, kamu bisa langsung cek disini atau instagram @pmbmalahayati

Buruan daftar, kuota terbatas ! (gil/humasmalahayatinews)

Universitas Malahayati Gelar Yudisium dan Sumpah Profesi Bidan Periode Kedua

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi Profesi Bidan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandarlampung gelar Yudisium dan Sumpah di Gedung MCC Universitas Malahayati Bandarlampung. Rabu (24/5/2023). Sebanyak 82 Mahasiswa/i yang mengikuti Yudisium dan Sumpah Profesi Periode ini.

Yudisium Periode ini mengangkat tema “Menjadi Lulusan Bidan yang Profesional dalam Memberikan Asuhan Kebidanan Berdasarkan Evidancebased yang Berdasarkan Etika Religius”. Acara ini dihadiri Rektor Universitas Malahayati, Wakil Rektor I, Dekan dan Wakil Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan, dosen Prodi Profesi Bidan, Ketua IBI Provinsi Lampung (Mery Destiaty, M.Kes), serta tamu undangan.

Dr. Achmad Farich, dr., MM selaku Rektor Universitas Malahayati, mengapresiasi acara Yudisium dan Angkat Sumpah ini dan mengucapkan selamat kepada seluruh peserta.

“Suatu kebanggan dengan gelar Bidan yang disandang para lulusan”, ujar Rektor.

Rektor mengungkapkan Indonesia mencanangkan generasi emas pada 2045, harapannya para bidan ini mampu untuk berdedikasi tinggi dalam berpraktik dibidang kesehatan.

“Bidan merupakan unsur penting dalam meningkatkan sumber daya manusia, sehingga para bidan mampu melahirkan generasi-generasi terbaik nantinya,” ucap Rektor.

Rektor pun menghimbau, agar para bidan lulusan ini terus dituntut meningkatkan keilmuannya, dan tetap melayani masyarakat dengan baik, dengan ramah, terus jalin komunikasi yang baik.

Ka.Prodi Pendidikan Profesi Bidan, Vida Wira Utami, SST.,Bidan., M.Kes mengucapkan selamat dan terimakasih telah mempercayakan untuk melanjutkan pendidikan profesi bidan di Universitas Malahayati.

“Selamat kepada ibu-ibu semua sekarang sudah sah menyandang gelar bidan,” ucapnya.

“Terimakasih atas kepercayaan dalam menempuh pendidikan bidan di Universsitas Malahayati, semoga yang kita jalani menjadi bekal untuk praktik dan mendapatkan pengalaman dalam proses perkuliahan disini,” tambahnya.

Vida juga mengingatkan, agar senantiasa para lulusan ini berpraktik sesuai dengan ilmunya dan terus berbagi pengalaman dengan para junior serta terus jalin komunikasi dengan kami sebagai Alumni Universitas Malahayati. (gil/humasmalahayatinews)

KPPN dan KPP Pratama Bandar Lampung 1 Isi Kuliah Umum di Universitas Malahayati Bandar Lampung

BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): 75 Mahasiswa Program Studi Akuntansi Universitas Malahayati Bandar Lampung mengikuti Kuliah Umum dalam program ‘Kemenkeu Goes to Campus’ Mengenali, Memahami, dan Menjaga APBN di Ruang 1.12 Universitas Malahayati Bandar Lampung, Rabu (24/5/2023).

Acara dibuka oleh Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Dr. Rahyono, S.Sos., MM. Narasumber M.L. Astri Prehtin Noviana, SH, M. Si, Kepala Seksi Verifikasi dan Akuntansi dari Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara (KPPN) Bandar Lampung dan Ahmad Fadil Harahap Asisten Penyuluh Pajak Terampil dan Arfinsha Finka Perdana, Asisten Penyuluh Pajak Mahir dari Kantor Pelayanan Pajak (KPP) Pratama Bandar Lampung 1.

Dalam sambutannya, Dr. Rahyono mengatakan bahwa materi ini sangat penting untuk dapat diikuti dengan seksama. “Sebagai mahasiswa harus bisa mengenali dan juga memahami bagaimana manajemen APBN itu dibuat, sehingga dapat menambah wawasan dan meningkatkan ilmu pengetahuan bagi para mahasiswa,” kata Rahyono.

Narasumber M.L. Astri Prehtin Noviana, SH, M. Si, dalam paparannya menjelaskan tentang apa itu BPN, Manfaat, Fungsi, sumber APBN dan kemana saja anggaran dibelanjakan.

Hadir dalam acara Dekan Fakultas Ekonomi dan Manajemen, Dr. Rahyono, S.Sos., MM, Kepala KPPN Bandar Lampung Dharmawan, Kepala Prodi Akuntansi Universitas Malahayati Muhammad Lutfi, SE., M. Si, Perwakilan KPP Pratama Bandar Lampung 1, Kepala Bidang PAPK Kanwil DJPB Lampung, dosen Universitas Malahayati, dan undangan (451/humasmalahayatinews).

Miliki Gelar Dokter Hewan, ini Sosok Lulusan Dokter Umum Universitas Malahayati, dr. drh. Naufal

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati, kampus terbesar di Lampung, telah menjadi tempat belajar yang memenuhi ambisi dr. drh. Muhammad Nuriy Nuha Naufal, seorang dokter hewan yang berkeinginan melengkapi pengetahuannya dengan ilmu kedokteran manusia. Lahir pada 1992 di Sragen, Jawa Tengah, dr. Naufal adalah satu-satunya lulusan dokter umum yang sudah menyandang gelar dokter hewan semasa kuliah.

dr. drh. Muhammad Nuriy Nuha Naufal merupakan lulusan Universitas Gadjah Mada pada 2015. Setelah lulus, ia merasa masih memiliki keinginan untuk melanjutkan pendidikannya. Oleh karena itu, ia memilih untuk bekerja dengan kontrak sambil menjalankan rencana kuliahnya.

“Setelah lulus, karena saya masih mempunyai rencana untuk kuliah, makanya saya ngambil yang kontrak-kontrak aja saat kerja,” ucap dr. Naufal.

Bagi dr. Naufal, menjadi seorang dokter adalah menjadi seorang pembelajar seumur hidup. Pada usia yang masih muda, ia berkeinginan untuk melengkapi pengetahuannya tidak hanya di bidang kedokteran hewan, tetapi juga di bidang kedokteran manusia. Dengan demikian, ia berharap kedua ilmu tersebut dapat saling berkolaborasi untuk memajukan kedokteran hewan dan manusia.

“Jika di Kedokteran manusia, kita bisa mengembangkan penelitian-penelitian yang nanti diuji cobakan di hewan, sedangkan di hewan apabila ada ilmu-ilmu di Kedokteran manusia bisa juga mungkin bisa diterapkan di kedokteran hewan saling mengkombinasikan dan memajukan keduanya,” jelasnya.

dr. Naufal memutuskan Universitas Malahayati menjadi tujuan belajar. Menurutnya, Universitas Malahayati merupakan kampus terbesar di Lampung. Selain mempelajari ilmu kedokteran, dr. Naufal juga berharap dapat memperbaiki akhlak dan meningkatkan pengetahuan agama di kampus tersebut.

Setelah menyelesaikan program internship, dr. Naufal memiliki rencana untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang S2 kedokteran guna mencapai cita-citanya.

“Cita-cita saya jadi dosen, lanjut S2 lalu daftar jadi dosen, mudah-mudahan bisa mendaftar beasiswa ke luar negeri,” ucapnya.

Dilahirkan dalam keluarga dengan latar belakang profesi pendidikan, di mana ayah seorang dosen dan ibu guru, dr. Naufal tetap mempertahankan keinginannya untuk menjadi seorang dokter.

“Sejak kecil, saya tertarik dengan dunia kedokteran. Kedokteran bagaikan sulap, di mana kita dapat melihat dan membantu orang yang sakit untuk menjadi sehat, mengetahui prosesnya, dan ikut membantu orang-orang,” tuturnya.

dr. Naufal mengucapkan terima kasih kepada para dosen yang telah membimbingnya dari awal hingga sekarang. Ia berharap agar Universitas Malahayati semakin maju dan berkembang, serta meraih banyak prestasi di masa depan.

Tak lupa, dr. Naufal juga merasa beruntung memiliki orang tua yang sangat mencintainya. Orang tuanya telah mengorbankan waktu, harta, dan segala sesuatu demi keberhasilannya menjadi seorang dokter.

“Sangat luar biasa bapak dan ibu saya. Saya sampai tak bisa berkata-kata, karena mereka menjadikan kebutuhan saya untuk kuliah dan hidup selama kuliah sebagai prioritas utama, bahkan melebihi kebutuhan mereka sendiri. Pengorbanan orang tua sangat besar,” ungkapnya dengan penuh rasa syukur. (451/humasmalahayatinews)

61 Dokter Muda Angkatan ke-64 Universitas Malahayati Bandar Lampung Ambil Sumpah Profesi

 

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung menggelar sumpah dokter ke-64 bagi lulusan 61 dokter muda di Gedung Graha Bintang, Selasa (23/5/2023).

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Malahayati, Dr. dr. Achmad Farich, MM mengatakan bahwa Universitas Malahayati memiliki lulusan yang sudah tersebar di seluruh Indonesia, dari Papua sampai Aceh di setiap provinsi ada lulusan Universitas Malahayati.

“Puji syukur, lulusan kali ini lulusan tertinggi di atas 90%, mudah mudah ini bisa terus dipertahankan di tahun berikutnya,” kata rektor

Dr. Farich mengatakan lulusan ini juga siap melaksanakan internship program tersebar di seluruh daerah. “Anda betul-betul harus mempersiapkan diri memberikan pelayanan kepada masyarakat, anda dituntut pelayanan masyarakat baik di rumah sakit maupun puskesmas tempat mengabdi,” ucapnya.

“Kuncinya 3 S, senyum, salam, dan sapa, itu wujud keramahan kita kepada pasien. Jika itu terjadi maka tidak akan ada miskomunikasi,” tambahnya.

Rektor juga mengatakan, ada hal yang membanggakan, salah satu dokter yang diambil sumpah ternyata lulusan dokter hewan dari Universitas Gajah Mada tahun 2015, dokter tersebut bernama dr. drh. Muhammad Nuriy Nuha Naufal, rupanya dr. Naufal menyadari butuh ilmu dan pendidikan lain sehingga memutuskan berkuliah di Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati.

“Saat pendidikan di UGM dulu, beliau juga berprestasi membuat aplikasi, itu tuntutan sekarang bagi para dokter, jadi tularkan kepada teman-teman sejawat,” pesan rektor.

Rektor menjelaskan saat ini memang sudah jaman canggih, teknologi informasi sudah tidak bisa ditinggalkan lagi. “Saya yakin semua yang hadir pegang HP semua, manfaatkan aplikasi itu untuk memberikan pelayanan,” ucap rektor.

Tantangan ke depan memang cukup berat, menuntut ilmu itu tidak ada batasnya di bidang kesehatan apalagi yang menyangkut kehidupan manusia. Indonesia menargetkan bisa menjadi Indonesia emas tahun 2045. untuk mencapai ini tentunya manusianya harus hebat, agar hebat ya masyarakatnya harus sehat.

“Peran saudara sebagai dokter baru ini cukup besar, bagaimana bisa terus menjaga sumber daya manusia Indonesia tempat anda bertugas. Sekarang saatnya anda terus mengaplikasikan ilmu yang anda dapat sambil jangan lupa terus tingkatkan ilmu pengetahuan yang anda miliki dan jangan cepat puas apa yang diperoleh saat ini,” pesan rektor.

Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, dr. Toni Prasetia, Sp.PD.,FINASIM, dalam sambutannya mengucapkan selamat pada sejawat saya, rekan-rekan dosen dari program studi yang sudah susah payah membimbing mereka sampai hari ini berhasil.

“Kita sebagai orang tua juga di sekolah, kita tahu persis bagaimana perjuangan dari prodi ini supaya mereka benar-benar menjadi orang itu ingat bahwa untuk melangkah ke depan perjalanan masih panjang,” kata dr. Toni

dr. Toni menjelaskan saat ini pemerintah sedang menggalakkan program sistem kesehatan yang akan mempercepat akselerasi dokter, supaya rasio kebutuhan dokter di Indonesia terpenuhi sesuai dengan ideal.

“yang ada, memang diakui masih tertinggal jumlah dokter dibandingkan jumlah penduduk serta distribusi penyebaran dokter yang tidak merata itu menjadi tantangan ke depan, tapi juga menjadi peluang buat kalian,” ungkapnya.

Kementerian kesehatan saat ini sedang membuka selebar-lebarnya beasiswa untuk pendidikan spesialis. Jadi mudah-mudahan progres ke depan ini bisa para lulusan tangkap peluang positif.

Sudah menikmati hasil hari ini kita tetap punya semangat untuk berkembang dan tidak lupa untuk selalu mengupdate ilmu sekarang udah lumayan teknologi cukup luar biasa.

Menurut dr. Toni, penggunaan artificial intelligence tidak akan bisa dihindari, walaupun kita menolak, alat-alat kedokteran nanti banyak artificial intelijen yang berperan. “Kita betul harus bisa membaca situasi ini dan bisa mengadaptasi kemudian benda robotik juga sudah sering kita lihat sekarang ini di YouTube dan media sosial bagaimana dokter sudah menggunakan robot dan benda-benda mikro yang tidak bisa dikerjakan oleh tangan sudah bisa dikerjakan oleh alat tapi tetap bagaimanapun manusia yang menggerakkan nah itu yang saya tahu robot itu ternyata tetap otaknya di manusia,” jelasnya.

Yang terakhir dr. Toni mengingatkan mengenai rambu-rambu yang harus disadari sebagai dokter bekerja harus sesuai dengan kompetensi, bekerja sesuai dengan apa yang sudah diajarkan jangan melebihi dari itu jangan ambil yang bukan porsi dari tugas dokter.

Hadir Ketua KKI yang juga Director of IAMRA dan Ketua Konsil Kedokteran sedunia Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed.,PhD; Ketua IDI wilayah Lampung, dr. Josi Harnos.,MARS; ketua IDI Bandar Lampung. Dr. dr. Aila Karius., M.Kes., Sp.,Kklp, ; Perwakilan Dinkes Lampung, Efendi, SKM.,M.Kes; Kepala Dinas Pendidikan Lampung, Risna Intiza, SH.,MH; Kepala Dinas Pendidikan Bandar Lampung, Bagas Nasir, S.Pd.,M.M; Rektor IKI, Dr.dr.DOLLAR ,Sp.KKLP, S.H., M.H., M.M., FIHFAA, FRSPH; Direktur RSPBA ,dr. Rachmawati, MPH; Wakil Rektor 1, Muhammad, S.Kom.,M.M; Wakil Rektor 4, Drs. Suharman, M.Pd; Dekan Fakultas Kedokteran, Toni Prasetia, Sp.PD.,FINASIM; Ka.Prodi Profesi Dokter, M. Ibnu Sina, dr.,M.Ked (Neu)., Sp.N; Sekretaris prodi Profesi Dokter, Ade Utia Detty, dr.,M.Kes; Ka.prodi Sarjana Kedokteran, Sri Maria Puji Lestari, dr.,M.Pd.Ked. (451/Humasmalahayatinews)

Mitta Fidyana, Lulusan Terbaik Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati dengan IPK 4.0 pada Sumpah Dokter ke-64

BANDARLAMPUNG (Malahayati.ac.id): Mitta Fidyana, seorang mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, mencapai prestasi gemilang dengan menjadi lulusan terbaik dan meraih Indeks Prestasi Kumulatif (IPK) tertinggi 4.0.

Keberhasilannya ini diumumkan dalam acara sumpah dokter ke-64 Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati di Gedung Graha Bintang, Selasa (23/5/2023).

Mitta Fidyana, kelahiran tahun 1997 Kelurahan Jatiuwung, Tanggerang, Banten, merupakan putri dari keluarga tenaga kesehatan. Motivasi Mitta untuk menekuni dunia kedokteran berasal dari pengalaman keluarganya yang berprofesi sebagai perawat dan bidan. Ia percaya bahwa menjalani hidup dengan maksimal tanpa terlalu mengejar capaian yang tinggi adalah prinsip yang penting.

“Kalau kita bisa menjalani kehidupan dengan maksimal, mengapa harus memiliki capaian yang terlalu tinggi. Ayah saya bekerja sebagai perawat PNS di Puskesmas, ibu saya juga merupakan bidan praktek mandiri, dan kakak serta istrinya juga bekerja sebagai perawat. Oleh karena itu, saya ingin menjadi seorang dokter,” ujarnya dengan mantap.

Selama masa perkuliahan, Mitta mengungkapkan bahwa peran dosen sangat berpengaruh dalam perjalanannya. Ia mengakui bahwa dosen-dosen di Universitas Malahayati, termasuk para alumni yang kompeten, telah membimbing dan memberikan kontribusi yang besar bagi perkembangannya sebagai mahasiswa.

Mitta juga menyoroti kebersamaan dengan teman-teman seangkatannya yang telah menjalani perjalanan kuliah bersama. Meskipun perjalanan mereka tidak selalu mudah, karena hanya terdiri dari 40 orang seangkatan, mereka saling mendukung dan menghadapi tantangan bersama sepanjang tiga setengah tahun kuliah. Selain itu, pengalaman menjadi koas di Lampung dan Medan juga memberikan kesan yang tak terlupakan.

Dengan pencapaian IPK sempurna, Mitta merasa bahagia dan bangga. Ia mengungkapkan rasa terima kasihnya kepada orang tua yang mendukungnya dan merasa bangga dengan prestasinya. Mitta berencana untuk mengambil waktu liburan selama dua bulan sekaligus menunggu pengumuman program internship dari Kementerian Kesehatan.

“Mau liburan atau tinggal di rumah sambil menunggu program pengabdian dari Kementerian Kesehatan. Jika memungkinkan, saya ingin ditempatkan di Tangerang, karena sudah enam tahun saya merantau, empat tahun di Lampung dan dua tahun di Medan. Saya ingin pulang ke rumah dan mengabdi di kampung halaman,” harap Mitta.

Mitta mengucapkan rasa terima kasih yang tulus kepada petinggi kampus, dosen-dosen, dan fasilitas akademik yang telah memberikan bimbingan dan dukungan dalam perjalanan pendidikannya.

“Saya ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada petinggi kampus, dosen-dosen, dan fasilitas akademik yang telah membantu dan membimbing saya serta teman-teman sepanjang perjalanan kuliah kami selama ini,” ungkap Mitta dengan penuh rasa syukur.

Mitta mengakui bahwa selama enam tahun tersebut, para dosen dan petinggi kampus telah memberikan dukungan yang tak terhingga. Mereka dengan sabar membimbing dan memberikan ilmu pengetahuan kepada mereka tanpa memandang status sosial atau latar belakang mereka.

“Saya juga mau mengucapkan terima kasih kepada kepaniteraan kemarin, koas di Medan, dosen-dosen, dan dokter-dokter yang baik yang telah berbagi pengetahuan dengan kami tanpa memandang siapa kami sebenarnya. Mereka bersedia memberikan ilmunya kepada kami semua, termasuk dosen-dosen di kampus. Itulah yang membuat saya dan teman-teman lain meraih prestasi akademik yang baik,” tambahnya.

Selain itu, Mitta juga menyampaikan rasa terima kasihnya kepada orang tuanya yang telah memberikan dukungan tak terhingga. Meskipun ia merasa tidak dapat memberikan imbalan yang setimpal, ia berharap ungkapan terima kasih yang tulus ini dapat sedikit menggambarkan rasa syukurnya atas segala bantuan yang diterimanya.

“Dan untuk orang tua saya, saya hanya bisa mengucapkan terima kasih. Meski tidak dapat memberikan imbalan apapun, saya berharap ungkapan terima kasih ini bisa sedikit mewakili rasa syukur saya atas segala dukungan yang telah diberikan,” ujar Mitta dengan tulus. (451/humasmalahayatinews)

Guru Besar Prof. Taruna Ikrar Bekali 61 Dokter Universitas Malahayati Tiga Langkah Cegah Tangkal Hadapi Dunia Kerja

 BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Konsil Kedokteran Indonesia (KKI) terapkan pembekalan untuk para lulusan dokter Universitas Malahayati pada Yudisium Periode Mei 2023 di Graha Bintang Universitas Malahayati. Senin (22/5/2023).

Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Pharm.,MD., Ph.D selaku KKI yang sekaligus Guru Besar Farmakologi Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati. Dalam pemaparannya Prof. Taruna menjelskan tentang kesiapan dokter indonesia untuk mengabdi ditengah-tengah masyarakat dengan tetap berbasis pada aturan-aturan yang berlaku.

“Undang-Undang praktek kedokteran, peraturan konsil kedokteran, peraturan kementerian kesehatan dan berbagai aturan-aturan hukum tentang praktek kedokteran,” kata Prof. Taruna.

Agar dokter ini bisa memanfaatkan segala potensinya, karena dokter adalah pekerjaan yang mulia diikat oleh etik dan berdasarkan sumpah jabatan dokternya, diikat oleh aturan tentang disiplin kedokteran berbasis keilmuannya atau kompetensinya, dan yang ketiga berbasis hukum atau norma-norma aturan-aturan pemasyarakatan, tiga hal itu menjadi kunci pemaparan

Prof Taruna mengucapkan selamat adik-adik telah lulus dari fakultas Kedokteran Universitas Malahayati yang telah meluluskan 4620 dokter, ini merupakan potensi besar untuk pengabdian di tengah-tengah masyarakat Indonesia.

“Sekali lagi saya ingin mengucapkan selamat sukses karir anda akan cerah dengan dua prinsip lanjutkan sebagai live long service, dua hal itu menjadi kunci kita sebagai seorang dokter,” ujarnya.

Prof Taruna yang juga ketua Konsil Kedokteran Indonesia menerangkan bahwa KKI punya program karena tugas konsul kedokteran itu dan wewenangnya berdasarkan aturan undang-undang praktek kedokteran itu pertama menentukan standar pendidikan profesi, yang kedua registrasi dokter seluruh Indonesia, dan yang ketiga punya tanggung jawab untuk melakukan pembinaan dokter seluruh Indonesia.

“Tiga hal ini di breakdown dalam bentuk program kerja yang begitu banyak, jadi kita memiliki banyak program salah satu program yang paling penting kita ingin berkolaborasi dengan seluruh stakeholder,” jelasnya.

Dr. dr. Dolllar, Sp.KKLP., SH., MH., MM., FIHFAA, FRSPH selaku narasumber yang juga merupakan Rektor Institut Kesehatan Indonesia (IKI) memberikan materi “Praktek Kedokteran Profesional dengan Taat : Etik, Hukum dan disiplin Profesi”.

“Pembekalan diberikan agar para dokter lulusan Universitas Malahayati menjadi dokter yang profesional,” ujar dr. Dollar.

“Artinya dokter ini dalam berpraktik harus taat akan aturan-aturan yang berlaku, baik tentang etik, hukum maupun disiplin,” sambungnya.

Lebih lanjut, Dollar mengungkapkan 61 dokter lulusan ini adalah dokter yang cerdas, dengan diberikan beberapa pertanyaan dalam sesi tanya jawab, seluruhnya bisa menjawab.

“Saya ucapkan selamat dan sangat terkesan dalam pembekalan kali ini,” tuntasnya. (gil/humasmalahayatinews)