Prof. Erna Listyaningsih Raih Program Insentif Artikel Berkualitas Jurnal Internasional Bereputasi Tahun 2025

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id) : Sivitas Akademika Universitas Malahayati menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D., atas pencapaiannya sebagai Penerima Program Insentif Artikel Berkualitas pada Jurnal Internasional Bereputasi Tahun 2025.

Pencapaian tersebut berdasarkan surat resmi Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 17/41/C3/DT.05.00/2025 tanggal 14 Desember 2025 tentang Penerima Program Insentif Artikel Berkualitas pada Jurnal Internasional Bereputasi Tahun 2025 (Revisi).

Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malahayati, tercatat sebagai salah satu penerima program tersebut berkat kontribusinya dalam publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi.

Menanggapi capaian tersebut, Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan wujud dedikasi, komitmen, dan kontribusi nyata dalam pengembangan riset serta peningkatan mutu publikasi ilmiah di tingkat internasional. Ia berharap, capaian ini dapat menginspirasi sivitas akademika Universitas Malahayati untuk terus berkarya dan berinovasi.

Program Insentif Artikel Berkualitas merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para dosen dan peneliti yang aktif menghasilkan karya ilmiah bermutu dan berdampak di tingkat internasional, sekaligus mendorong penguatan ekosistem riset di perguruan tinggi.

Universitas Malahayati terus berkomitmen mendukung pengembangan riset dan publikasi ilmiah sebagai wujud pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi serta kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi.

Pencapaian ini menunjukkan bahwa konsistensi dalam riset dan publikasi ilmiah mampu membawa dampak nyata bagi penguatan reputasi perguruan tinggi. Keberhasilan Prof. Erna Listyaningsih diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sivitas akademika Universitas Malahayati untuk terus meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi di tingkat nasional maupun internasional. (fkr)

Editor : Fadly KR

LPPM UNMAL Jalin Kerja Sama Penelitian untuk Pelaksanaan SKM Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung 2025

BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malahayati (UNMAL) menetapkan Tim Pelaksana Survei Kepuasan Masyarakat (SKM) untuk Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung Tahun 2025. Penetapan tersebut berdasarkan Surat Keputusan Ketua LPPM Nomor: 756a.35.406.10.25 yang ditandatangani oleh Ketua LPPM UNMAL, Prof. Erna Listyansingh, S.E., M.Si., Ph.D., pada Kamis (17/10/2025).

Langkah ini merupakan tindak lanjut dari permohonan kerja sama yang diajukan oleh Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Provinsi Lampung, serta menjadi bagian dari komitmen UNMAL dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik melalui riset terapan dan analisis akademik.

Susunan Tim Pelaksana SKM Tahun 2025

Berdasarkan keputusan tersebut, LPPM UNMAL menetapkan empat personel sebagai pelaksana survei, yaitu:

  1. Dr. Lolita Sary, S.K.M., M.Kes. – Ketua Survei

  2. Dina Dwi Nuryani, S.K.M., M.Kes.

  3. Rizal Dwiyana, S.K.M.

  4. Jheni Anggierani

Tim ini diberikan kewenangan dan tanggung jawab penuh sesuai ketentuan yang berlaku untuk melaksanakan pengumpulan data, analisis, serta pelaporan hasil survey kepuasan masyarakat terhadap layanan Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan.

Komitmen Universitas Malahayati dalam Penguatan Layanan Publik

Ketua LPPM Universitas Malahayati menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bagian dari kontribusi perguruan tinggi dalam mendukung peningkatan kualitas pelayanan publik di Provinsi Lampung.

“Kami berkomitmen untuk menghadirkan hasil survey yang akurat, objektif, dan dapat dijadikan dasar peningkatan pelayanan oleh instansi terkait,” ujar Prof. Erna dalam penetapannya.

Melalui penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS), LPPM hadir sebagai mitra strategis pemerintah daerah dalam menghasilkan berbagai penelitian aplikatif yang dapat mendukung pembangunan dan peningkatan kualitas pelayanan publik.

Sebelumnya, LPPM telah menjalin kerja sama erat dengan BKKBN Provinsi Lampung, khususnya dalam bidang penelitian kesehatan reproduksi, percepatan penurunan stunting, penguatan pelayanan KB, serta penyusunan kajian berbasis data di tingkat daerah. Kolaborasi ini tidak hanya melibatkan penelitian akademis, namun juga berbagai kegiatan workshop, pendampingan, dan publikasi ilmiah bersama yang telah memberikan kontribusi nyata bagi masyarakat.

Selain itu, LPPM Universitas Malahayati juga telah menjalankan kemitraan strategis dengan RS Jiwa Provinsi Lampung melalui berbagai penelitian mengenai kesehatan jiwa masyarakat, intervensi psikososial, dan pengembangan program klinis berbasis kebutuhan lapangan. Kerja sama ini menjadi langkah penting dalam memperkuat penanganan isu kesehatan mental yang semakin relevan di berbagai lapisan masyarakat.

Dengan dilaksanakannya penandatanganan PKS terbaru bersama dinas-dinas di Provinsi Lampung, LPPM Universitas Malahayati kembali menegaskan perannya sebagai lembaga akademik yang adaptif dan responsif terhadap kebutuhan pembangunan daerah. Melalui sinergi riset, pertukaran data, serta implementasi program kolaboratif, LPPM berupaya menghasilkan penelitian yang tidak hanya bersifat teoritis tetapi juga dapat diterapkan secara langsung oleh instansi pemerintah dan masyarakat.

Ke depan, LPPM Universitas Malahayati berkomitmen untuk terus memperluas cakupan kerja sama dengan berbagai dinas dan instansi lainnya, sehingga hasil-hasil penelitian dapat semakin bermanfaat dan memberikan dampak luas bagi Provinsi Lampung.

Penetapan Tim Pelaksana Survei Kepuasan Masyarakat ini menjadi bagian penting dari kepercayaan pemerintah daerah terhadap kapasitas akademik Universitas Malahayati dalam mendukung peningkatan kualitas layanan publik di provinsi ini. Kegiatan tersebut juga menunjukkan peran aktif perguruan tinggi dalam menjawab kebutuhan masyarakat melalui riset dan kolaborasi nyata. (fkr)

Editor: Fadly KR

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati Jalin Kerja Sama Strategis dengan Hong Sheng Biotech di Taipei untuk Persiapan Pabrik Silver Nanoparticle Patch di Lampung

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Dalam upaya memperkuat kolaborasi riset dan teknologi di bidang bioteknologi medis, Dwi Marlina Syukri, Ph.D, dosen Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, melakukan kunjungan kerja ke Hong Sheng Biotech Co., Ltd., Taipei, Taiwan pada 10–14 November 2025. Kunjungan ini menjadi langkah strategis dalam persiapan pendirian pabrik produksi Biogenic Silver Nanoparticle Patch di Bandar Lampung.

Kegiatan dimulai dengan pertemuan resmi bersama jajaran manajemen dan tim peneliti Hong Sheng Biotech. Dalam diskusi tersebut, kedua pihak membahas perkembangan teknologi produksi biogenic silver nanoparticles untuk aplikasi medis, mekanisme kerja antibakteri, serta standardisasi formula dan stabilitas produk untuk produksi skala industri. Pembahasan ini menjadi landasan penting dalam menyelaraskan kebutuhan industri dengan temuan riset akademik.

Sebagai perwakilan akademisi, Dwi Marlina Syukri, Ph.D memberikan pandangan mengenai aspek klinis serta potensi penggunaan silver nanoparticle patch dalam praktik kedokteran, mulai dari penyembuhan luka akut dan kronis hingga pencegahan infeksi. Pertemuan kemudian berlanjut pada pembahasan teknis pendirian fasilitas produksi di Bandar Lampung, mencakup rencana (Technology Transfer), kebutuhan infrastruktur berstandar Good Manufacturing Practices (GMP), spesifikasi peralatan produksi, alur pengembangan produk, hingga strategi pembentukan rantai pasok bahan baku lokal.

Kedua pihak juga menyusun tahapan implementasi yang meliputi:

  • Pilot production dan validasi proses
  • Penyusunan dokumen registrasi BPOM
  • Perencanaan uji klinis tahap awal di Indonesia
  • Penyusunan MoU dan dokumen kerja sama resmi sebagai dasar keberlanjutan proyek

Kunjungan ditutup dengan tur fasilitas laboratorium Hong Sheng Biotech untuk melihat langsung teknologi dan proses produksi yang menjadi acuan pada pendirian pabrik di Indonesia. Dalam kesempatan ini, disepakati pula komitmen untuk mempercepat persiapan pendirian pabrik Biogenic Silver Nanoparticle Patch di Bandar Lampung dan memperluas kerja sama riset antara kedua institusi.

Melalui kolaborasi ini, Universitas Malahayati diharapkan dapat berperan aktif dalam mendorong inovasi bioteknologi medis nasional dan menghadirkan produk nanopartikel yang efektif, aman, serta berdaya saing.

Kunjungan ini bukan hanya langkah teknis, tetapi juga bukti nyata bahwa kolaborasi antara akademisi dan industri mampu membuka peluang besar bagi kemajuan riset dan teknologi kesehatan di Indonesia. (fkr)

 

 

Dosen Universitas Malahayati Raih Penghargaan Internasional pada The 29th APSR Congress 2025 di Manila

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Prestasi membanggakan kembali ditorehkan oleh sivitas akademika Universitas Malahayati. dr. Dwi Robbiardy Eksa, M.Kes., Sp.P, dosen Fakultas Kedokteran, berhasil meraih penghargaan internasional pada ajang bergengsi The 29th Congress of Asian Pacific Society of Respirology (APSR) yang digelar pada 10–13 November 2025 di SMX Convention Centre, Manila, Filipina.

Kongres tahunan yang menghimpun para ahli pulmonologi dan respirasi se-Asia Pasifik ini menjadi ruang strategis bagi para peneliti, akademisi, dan praktisi medis untuk berbagi temuan terbaru di bidang kesehatan pernapasan. Pada kegiatan tersebut, dr. Dwi Robbiardy Eksa tidak hanya hadir sebagai peserta, tetapi juga berkontribusi aktif sebagai peneliti dengan mempresentasikan dua penelitian penting.

Penelitian pertama berjudul:
“Comparison of Lateral Flow Lipoarabinomannan TB Antigen (LF LAM TB-Ag) and Xpert MTB/RIF for Diagnosing Non HIV Pulmonary Tuberculosis in Malnourished Patients.”
Karya ilmiah ini berhasil meraih Assembly Education Award dari APSR sebagai bentuk apresiasi atas kontribusinya dalam upaya pengembangan metode diagnosis penyakit tuberkulosis.

Penelitian kedua berjudul:
“Exon Mutations and D-Dimer Levels in EGFR-Mutant Lung Adenocarcinoma: Correlation with 1-Year Progression-Free Survival at Ahmad Yani Metro General Hospital, Indonesia.”
Penelitian ini turut menegaskan komitmen dr. Dwi Robbiardy Eksa dalam pengembangan ilmu di bidang respirasi dan onkologi paru.

Pada kesempatan yang sama, dr. Dwi Robbiardy Eksa juga terpilih sebagai penerima International Award – Assembly Education Award of APSR 2025, khususnya dalam bidang Infeksi Tuberkulosis. Penghargaan ini diberikan kepada para peneliti yang memiliki kontribusi signifikan terhadap perkembangan riset dan inovasi dalam diagnosis serta penanganan penyakit paru.

Prestasi ini menjadi kebanggaan bagi Universitas Malahayati dan menegaskan peran aktif dosen Indonesia dalam forum ilmiah internasional. Diharapkan pencapaian ini dapat menginspirasi sivitas akademika untuk terus berkarya, berinovasi, dan menghasilkan penelitian berkualitas di kancah nasional maupun internasional. (fkr)

Dosen Teknik Sipil Universitas Malahayati Ikuti Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) dan Munas BMPTTSSI di Mataram

MATARAM (Malahayati.ac.id): Dua dosen Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati, yakni Ir. Amelia Oktavia, S.T., M.T., CST., CSP dan Devi Oktarina, S.T., M.T., turut ambil bagian dalam Konferensi Nasional Teknik Sipil (Konteks ke-19) sekaligus Musyawarah Nasional (Munas) Badan Musyawarah Pendidikan Tinggi Teknik Sipil Seluruh Indonesia (BMPTTSSI). Kegiatan bergengsi ini berlangsung selama tiga hari, 6–8 November 2025, bertempat di Universitas Islam Al-Azhar (Unizar), Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB).

Dengan mengusung tema “Inovasi Infrastruktur Berkelanjutan untuk Mendukung Ketahanan Bencana dan Pariwisata,” Konteks ke-19 menjadi ajang strategis yang mempertemukan akademisi, peneliti, dan praktisi teknik sipil dari seluruh Indonesia untuk berdiskusi dan berbagi gagasan tentang solusi inovatif menghadapi tantangan geopasial serta mendukung pembangunan nasional yang berkelanjutan.

Acara pembukaan turut dihadiri oleh Wakil Gubernur Provinsi NTB, Hj. Indah Dhamayanti Putri, S.E., M.IP., yang menyampaikan apresiasinya terhadap peran dunia pendidikan tinggi dalam melahirkan ide-ide konstruktif bagi pembangunan daerah dan nasional.

Baca Juga: Semarak Dies Natalis ke-10, HIMFA Universitas Malahayati Gelar PHARMACOPI 2.0 Usung Tema “Strengthening Pharmaceutical Innovation and Collaboration”

Selain itu, Konteks ke-19 juga menghadirkan tiga keynote speaker ternama yang memberikan pandangan ilmiah dan pengalaman praktis di bidang ketekniksipilan, yakni: Prof. Ir. Sri Widiyantoro, M.Sc., Ph.D. – Ketua Pusat Studi Gempa Nasional, Dirjen Cipta Karya Kementerian PUPR, Ir. Andy Prabowo, S.T., M.T., Ph.D., IPM. – Akademisi dari Universitas Tarumanegara, Ir. H. Ahmadi, SP-1 – Kepala Pelaksana BPBD Provinsi NTB.

Kehadiran para pakar tersebut memperkaya diskusi mengenai pembangunan infrastruktur yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada ketahanan terhadap bencana, sekaligus memperhatikan potensi sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah.

Bagi Universitas Malahayati, partisipasi dosen dalam ajang nasional ini menjadi wujud nyata komitmen institusi dalam mendorong pengembangan akademik, penelitian, serta peningkatan mutu akreditasi program studi Teknik Sipil. Melalui kegiatan ini, para dosen diharapkan dapat terus berkontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi melalui karya ilmiah yang dipublikasikan dalam jurnal-jurnal nasional terindeks dari hasil Konteks ke-19.

“Keikutsertaan dosen kami dalam Konteks ke-19 menjadi bentuk apresiasi terhadap semangat kolaborasi dan inovasi. Ini juga menjadi langkah nyata dalam memperkuat kapasitas penelitian serta memperluas jejaring akademik nasional bagi Program Studi Teknik Sipil Universitas Malahayati,” ujar salah satu perwakilan Prodi Teknik Sipil.

Dengan semangat tersebut, Universitas Malahayati berharap agar di tahun-tahun mendatang semakin banyak dosen yang berpartisipasi aktif dalam forum akademik bergengsi seperti Konteks dan Munas BMPTTSSI, sebagai bukti kontribusi nyata kampus dalam membangun peradaban teknik sipil yang tangguh, berkelanjutan, dan berdaya saing global. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Dosen Universitas Malahayati Muhammad Rudy, Berbagi Inovasi Pengajaran di University of Queensland Australia

BRISBANE (malahayati.ac.id): Kebanggaan datang dari Provinsi Lampung, Muhammad Rudy, S.Pd., M.Pd, seorang dosen Universitas Malahayati yang meneliti pendidikan bahasa, telah sukses mempresentasikan temuan penelitiannya di The XXIIIrd International CALL Research Conference yang dselenggarakan di University of Queensland, Brisbane, Australia pada 3-5 Oktober 2025. Keikutsertaan ini tidak hanya menjadi prestasi pribadi, tetapi juga membawa nama Universitas Malahayati dan Provinsi Lampung dalam peta inovasi pendidikan bahasa secara global.

Konferensi internasional yang membahas pemanfaatan teknologi untuk pembelajaran bahasa (Computer Assissted Language Learning/ CALL) ini bertemakan pada upaya menciptakan lingkungan belajar yang inklusif bagi semua latar belakang seperti kemampuan bahasa, sosial dan ekonomi. Pada forum ini, Muhammad Rudy, S.Pd., M.Pd, mewakili tiga peneliti lainnya yang terdiri dari Prof. Emi Emilia, Wawan Gunawan, Ph.D., dan Destiani menyumbangkan perspektif unik pembelajaran Bahasa Inggris di Indonesia.

Dengan bangga, ia mempresentasikan penelitian berjudul “Designing Collaborative Resources in Data-Driven Learning to Accommodate Learner Diversity” yang dalam bahasa Indonesianya “Mendesain Sumber Belajar Kolaboratif dalam Pembelajaran Berbasis Data untuk Mengakomodasi Keberagaman Pemelajar”. Penelitian ini menawarkan solusi praktis dan inovatif untuk mengakomodasi keberagaman minat dan kebutuhan mahasiswa dalam menulis abstrak.

“Berdasarkan pengalaman saya mengajar, tantangan terbesar adalah bagaimana mengajarkan menulis abstrak penelitian berbahasa Inggris kepada mahasiswa dengan latar belakang minat dan kebutuhan yang bervariasi. Pendekatan Data-Driven Learning (DDL) atau Pembelajaran Berbasis Data yang kami kembangakan memecahkan masalah ini dengan melibatkan mahasiswa secara langsung dalam menciptakan bahan ajar mereka sendiri,” papar dosen yang akrab disapa Rudy ini.

“Mereka bekerjasama membangun kumpulan teks abstrak atau yang disebut korpus abstrak yang relevan dengan bidang mereka masing-masing. Kemudian menganalisa korpus tersebut secara bersama sama. Hasilnya, selain pemahaman yang lebih mendalam, proses ini juga membangun semangat gotong royong disertai mengakomodasi berbagai minat dan kebutuhan mahasiswa dalam aspek kebahasaan.”

Metode Pembelajaran Berbasis Data yang diusung dalam penelitian ini sangat sejalan dengan kerangka deep learning yang dicanangkan Kemendikbudasmen. Pendekatan ini menekankan pembelajaran mendalam yang berbasis pada data, di mana mahasiswa mencari, mengumpulkan, menganalisa, memanfaatkan, dan mensitesis data selama proses pembelajaran. Dengan demikian mahasiswa tidak hanya menerima informasi tetapi juga terlibat aktif mengolahnya untuk membangun pemahaman.

“Semangat kolaborasi dan kekayaan intelektual yang kami coba bangun dalam penelitian ini juga mencerminkan semangat masyarakat Indonesia secara umum yang guyub dan mampu beradaptasi. Inovasi ini membuktikan bahwa talenta-talenta muda dapat berkontribusi pada wacana pendidikan tingkat dunia,” tambahnya.

Selain sebagai tempat untuk menyebarluaskan hasil penelitian, konferensi tersebut menjadi tempat bagi Rudy untuk menambah pengetahuan serta ide penelitian berdasarkan tren dan sudut pandang inklusif. Beberapa peneliti memaparkan bagaimana pengajaran dan proyek pengabdian bahasa bisa menjadi wadah inklusifitas di negaranya masing – masing.

Hal ini menjadi gagasan untuk menerapkan hal serupa di Indonesia. Selain itu bertemu dan berkumpulnya para peneliti dari berbagai negara menjadi peluang untuk membangun jejaring komunikasi dan membuka peluang kerjasama. Sangat relevan dimana para peneliti biasanya memiliki keahlian yang sangat spesifik sedangkan kehidupan era global saling terhubung yang menuntut peneliti bisa menyelesaikan permasalahan secara bersama sama.

Muhammad Rudy merupakan dosen Program Studi Farmasi di Universitas Malahayati yang saat ini sedang menempuh pendidikan jenjang S3 Pendidikan Bahasa Inggris Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) dengan beasiswa BPI LPDP. Partisipasi di konferensi ini mendapatkan dukungan dan pendanaan dari UPI, Beasiswa Pendidikan Indonesia (BPI), Pusat Pembiayaan dan Asesmen Pendidikan Tinggi (PPAPT), Kemdiktisaintek, dan Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP).

Hasil penelitian yang dipresentasikan tersebut bisa di nikmati di proceeding online di https://doi.org/10.29140/97817637116240-17

Untuk diskusi dan komunikasi bisa melalu email: mrudy@malahayati.ac.id (gil)

Editor: Gilang Agusman

Kulit Pisang Disulap Jadi Camilan Sehat, Dosen Universitas Malahayati Bersama UMKM Si Bintang Buah Hadirkan Inovasi “KUPIDOR”

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Inovasi pangan kembali lahir dari kreativitas lokal. UMKM Keripik Pisang Si Bintang Buah bersama tim dosen pengabdian masyarakat Universitas Malahayati sukses mengubah limbah kulit pisang menjadi produk camilan sehat bernama KUPIDOR (Kulit Pisang dan Daun Kelor).

Program ini merupakan bagian dari kegiatan “Optimalisasi Limbah Kulit Pisang Kombinasi Daun Kelor” yang didukung oleh Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) DPPM Kemdikbudristek Tahun 2025, Nomor Kontrak 334/C3/DT.05.00/PM-BATCH III/2025 tertanggal 10 September 2025. Melalui kegiatan ini, tim memberikan sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan teknologi tepat guna kepada para pelaku UMKM pangan.

Selama ini kulit pisang sering dianggap tidak bernilai dan hanya berakhir sebagai limbah. Namun, melalui inovasi KUPIDOR, kulit pisang justru diolah menjadi bahan pangan bergizi tinggi ketika dipadukan dengan daun kelor yang kaya nutrisi. Hasil olahan ini dikembangkan menjadi dua produk unggulan: Stik KUPIDOR yang gurih dan renyah, serta Cookies KUPIDOR dengan cita rasa manis sehat yang disukai semua kalangan.

“Dengan adanya KUPIDOR, kami ingin masyarakat memandang kulit pisang bukan sekadar sampah, tetapi sebagai sumber daya bernilai tinggi. Inovasi ini bukan hanya menawarkan camilan sehat, tetapi juga membuka peluang usaha baru berbasis pangan fungsional lokal,” ungkap Diah Astika Winahyu, S.Si., M.Si, selaku ketua tim pengabdian.

Acara yang berlangsung di UMKM Si Bintang Buah ini diikuti oleh para pelaku UMKM pangan beserta anggotanya. Peserta dibekali berbagai keterampilan, mulai dari: Teknik pengolahan kulit pisang agar aman dikonsumsi, Formulasi Stik dan Cookies KUPIDOR yang sehat, renyah, dan bernilai jual, Strategi manajemen usaha dan pemasaran melalui media sosial serta kemasan menarik.

Selain praktik langsung, peserta juga mendapatkan pendampingan untuk memaksimalkan potensi bisnis inovatif berbasis pangan lokal.

Kegiatan ditutup dengan sesi tasting produk dan diskusi terbuka mengenai peluang pengembangan usaha. Antusiasme peserta sangat tinggi, menunjukkan bahwa inovasi pangan berbasis limbah kulit pisang dan daun kelor ini berpotensi besar dalam mendukung ketahanan pangan, kesehatan masyarakat, serta pengurangan limbah lingkungan.

Dengan cita rasa khas, bergizi, dan ramah lingkungan, produk KUPIDOR diharapkan mampu menjadi ikon camilan sehat dari UMKM Si Bintang Buah serta bersaing di pasar lokal hingga nasional. (gil)

Editor: Gilang Agusman

Optimalisasi Sampah Organik Jadi Sabun Disinfektan Ramah Lingkungan, Dosen dan Mahasiswa Universitas Malahayati Gelar Pengabdian Masyarakat di Kelurahan Pesawahan

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati kembali hadir di tengah masyarakat dengan program inovatif yang tak hanya bermanfaat bagi lingkungan, tetapi juga berdampak ekonomi. Bertempat di Kelurahan Pesawahan, Kecamatan Teluk Betung Selatan, mereka menggelar kegiatan pengabdian masyarakat bertajuk “Optimalisasi Sampah Organik Berbasis Ekoenzim Sebagai Sabun Disinfektan Pembersih Lantai Ramah Lingkungan”. Senin (29/9/2025).

Program ini terselenggara atas dukungan DPPM Kemdikbudristek Tahun 2025 melalui Hibah Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dengan Nomor Kontrak 334/C3/DT.05.00/PM-BATCH III/2025 tertanggal 10 September 2025.

Tim pengabdian masyarakat berasal dari kolaborasi tiga prodi Hadirkan Inovasi “ECORIND”yakni Farmasi, Teknik Lingkungan, dan Ekonomi. Mereka terdiri dari: apt. Ade Maria Ulfa., M.Kes (Prodi Farmasi), Natalina, S.T., M.T (Prodi Teknik Lingkungan), Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D (Prodi Ekonomi). Tim ini juga dibantu dua mahasiswa, Galih Bimantara dan Muhammad Putra Pratama.

Melalui sosialisasi, pelatihan, hingga pendampingan teknologi tepat guna, para ibu PKK Kelurahan Pesawahan dibekali keterampilan dalam pemilahan sampah organik rumah tangga (khususnya kulit buah), proses fermentasi ekoenzim, hingga pembuatan produk inovatif berupa sabun disinfektan pembersih lantai “ECORIND” (ECO = Ekoenzim Ramah Lingkungan, RIND = Kulit Buah).

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Ade Maria Ulfa menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengurangi timbulan sampah di Kelurahan Pesawahan. Dengan pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim, masyarakat tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga dapat mencegah timbulnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare, disentri, dan malaria.

“Pemanfaatan kulit buah sebagai bahan dasar ekoenzim akan menghasilkan sabun disinfektan ramah lingkungan yang ekonomis dan bahkan bernilai jual,” ujarnya.

Lurah Pesawahan, Musa Shaleh., S.I.Kom, menyampaikan apresiasi atas kegiatan ini. Menurutnya, Kelurahan Pesawahan memiliki 117 kepala keluarga, dengan 80% di antaranya termasuk keluarga miskin. Data tahun 2024 mencatat bahwa wilayah ini menghasilkan sampah sebanyak 227 kg per hari, dengan 60% berasal dari sampah rumah tangga.

“Selama ini sampah rumah tangga belum dimanfaatkan secara maksimal. Kehadiran program pengabdian masyarakat ini tentu sangat membantu warga, khususnya ibu-ibu PKK, untuk mengolah sampah organik menjadi produk bermanfaat dan bernilai ekonomi,” ungkapnya.

Kegiatan ditutup dengan uji coba produk sabun disinfektan ECORIND, demonstrasi cara pemakaian yang tepat, serta diskusi terbuka mengenai strategi pemasaran, termasuk melalui platform digital agar produk dapat dikenal lebih luas.

Dengan adanya inovasi ini, masyarakat diharapkan tidak hanya mampu menjaga kebersihan lingkungan, tetapi juga memperoleh peluang ekonomi baru dari pemanfaatan limbah organik rumah tangga. (gil)

Editor: Gilang Agusman