Prof. Erna Listyaningsih Raih Program Insentif Artikel Berkualitas Jurnal Internasional Bereputasi Tahun 2025

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id) : Sivitas Akademika Universitas Malahayati menyampaikan ucapan selamat dan sukses kepada Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D., atas pencapaiannya sebagai Penerima Program Insentif Artikel Berkualitas pada Jurnal Internasional Bereputasi Tahun 2025.
Pencapaian tersebut berdasarkan surat resmi Direktorat Jenderal Riset dan Pengembangan, Kementerian Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Nomor 17/41/C3/DT.05.00/2025 tanggal 14 Desember 2025 tentang Penerima Program Insentif Artikel Berkualitas pada Jurnal Internasional Bereputasi Tahun 2025 (Revisi).
Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D., yang juga menjabat sebagai Ketua Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM) Universitas Malahayati, tercatat sebagai salah satu penerima program tersebut berkat kontribusinya dalam publikasi ilmiah pada jurnal internasional bereputasi.
Menanggapi capaian tersebut, Prof. Erna Listyaningsih, SE., M.Si., Ph.D., menyampaikan bahwa prestasi ini merupakan wujud dedikasi, komitmen, dan kontribusi nyata dalam pengembangan riset serta peningkatan mutu publikasi ilmiah di tingkat internasional. Ia berharap, capaian ini dapat menginspirasi sivitas akademika Universitas Malahayati untuk terus berkarya dan berinovasi.
Program Insentif Artikel Berkualitas merupakan bentuk apresiasi pemerintah kepada para dosen dan peneliti yang aktif menghasilkan karya ilmiah bermutu dan berdampak di tingkat internasional, sekaligus mendorong penguatan ekosistem riset di perguruan tinggi.
Universitas Malahayati terus berkomitmen mendukung pengembangan riset dan publikasi ilmiah sebagai wujud pelaksanaan Tridarma Perguruan Tinggi serta kontribusi dalam pengembangan ilmu pengetahuan dan inovasi.
Pencapaian ini menunjukkan bahwa konsistensi dalam riset dan publikasi ilmiah mampu membawa dampak nyata bagi penguatan reputasi perguruan tinggi. Keberhasilan Prof. Erna Listyaningsih diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi sivitas akademika Universitas Malahayati untuk terus meningkatkan kualitas penelitian dan publikasi di tingkat nasional maupun internasional. (fkr)
Editor : Fadly KR











MATARAM
Kehadiran para pakar tersebut memperkaya diskusi mengenai pembangunan infrastruktur yang tangguh, inovatif, dan berorientasi pada ketahanan terhadap bencana, sekaligus memperhatikan potensi sektor pariwisata sebagai penggerak ekonomi daerah.
BRISBANE
“Berdasarkan pengalaman saya mengajar, tantangan terbesar adalah bagaimana mengajarkan menulis abstrak penelitian berbahasa Inggris kepada mahasiswa dengan latar belakang minat dan kebutuhan yang bervariasi. Pendekatan Data-Driven Learning (DDL) atau Pembelajaran Berbasis Data yang kami kembangakan memecahkan masalah ini dengan melibatkan mahasiswa secara langsung dalam menciptakan bahan ajar mereka sendiri,” papar dosen yang akrab disapa Rudy ini.
BANDARLAMPUNG
Selama ini kulit pisang sering dianggap tidak bernilai dan hanya berakhir sebagai limbah. Namun, melalui inovasi KUPIDOR, kulit pisang justru diolah menjadi bahan pangan bergizi tinggi ketika dipadukan dengan daun kelor yang kaya nutrisi. Hasil olahan ini dikembangkan menjadi dua produk unggulan: Stik KUPIDOR yang gurih dan renyah, serta Cookies KUPIDOR dengan cita rasa manis sehat yang disukai semua kalangan.
Acara yang berlangsung di UMKM Si Bintang Buah ini diikuti oleh para pelaku UMKM pangan beserta anggotanya. Peserta dibekali berbagai keterampilan, mulai dari: Teknik pengolahan kulit pisang agar aman dikonsumsi, Formulasi Stik dan Cookies KUPIDOR yang sehat, renyah, dan bernilai jual, Strategi manajemen usaha dan pemasaran melalui media sosial serta kemasan menarik.

BANDARLAMPUNG
Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Ade Maria Ulfa menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan mengurangi timbulan sampah di Kelurahan Pesawahan. Dengan pengolahan sampah organik menjadi ekoenzim, masyarakat tidak hanya berkontribusi pada lingkungan, tetapi juga dapat mencegah timbulnya penyakit berbasis lingkungan seperti diare, disentri, dan malaria.
Kegiatan ditutup dengan uji coba produk sabun disinfektan ECORIND, demonstrasi cara pemakaian yang tepat, serta diskusi terbuka mengenai strategi pemasaran, termasuk melalui platform digital agar produk dapat dikenal lebih luas.