Prodi S1 Kesmas UNMAL Gelar Pemetaan Wilayah Kerja Puskesmas dengan QGIS

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id)Quantum GIS (QGIS) adalah perangkat lunak pemetaan berbasis open-source yang memungkinkan visualisasi dan analisis data spasial secara akurat. Dalam dunia kesehatan masyarakat, QGIS menjadi alat yang krusial untuk perencanaan layanan kesehatan yang lebih efisien dan berbasis data.
Dalam rangka mengintegrasikan teknologi ini ke dalam pembelajaran, mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, khususnya peminatan Epidemiologi-Biostatistik (EpidBios), melaksanakan kegiatan pemetaan wilayah kerja Puskesmas menggunakan QGIS. Kegiatan yang merupakan bagian dari mata kuliah Public Health GIS ini berlangsung selama enam hari, dari 06 hingga 11 Januari 2025.
Pemetaan dilakukan di delapan Puskesmas di Kota Bandar Lampung, yaitu Puskesmas Beringin Raya, Kemiling, Rajabasa Indah, Segala Mider, Kota Karang, Gedong Air, Kedaton, dan Labuhan Ratu.
Kegiatan ini dirancang untuk menjawab tantangan kurikulum berbasis capaian atau Outcome-Based Education (OBE) yang menekankan hasil pembelajaran yang relevan dengan kebutuhan dunia kerja. Dalam pemetaan ini, mahasiswa melakukan penitikan titik koordinat (longitude dan latitude) pada berbagai fasilitas kesehatan, seperti Pustu, Poskeskel, Posyandu, Dokter Praktik Mandiri (DPM), Bidan Praktik Mandiri (BPM), dan Klinik Kesehatan.
Dosen pengampu mata kuliah, Agung Aji Perdana, M.Epid., menilai kegiatan ini memberikan dampak positif bagi mitra akademik Universitas Malahayati, khususnya Puskesmas yang menjadi lokasi pemetaan. “Kegiatan ini sangat membantu Puskesmas dalam mengidentifikasi area yang belum memiliki cakupan layanan kesehatan yang memadai. Dengan data yang dihasilkan mahasiswa, perencanaan layanan kesehatan dapat dioptimalkan untuk menanggulangi masalah kesehatan masyarakat secara lebih tepat sasaran,” ujar Agung.
Kegiatan ini mendapatkan antusiasme tinggi dari mahasiswa peserta. Salah satu peserta menyampaikan kesan positifnya, “Kami sangat tertarik mengikuti kegiatan ini. Selama ini kami hanya menggunakan pemetaan untuk mengetahui lokasi saja. Sekarang kami tahu bahwa pemetaan bisa lebih bermanfaat untuk perkembangan bidang kesehatan, seperti perencanaan layanan yang lebih terarah dan berbasis data.”
Melalui kegiatan ini, mahasiswa tidak hanya meningkatkan keterampilan teknis dalam menggunakan aplikasi QGIS, tetapi juga memberikan kontribusi nyata bagi layanan kesehatan masyarakat. Hal ini sejalan dengan kurikulum OBE yang mendorong penguasaan keterampilan aplikatif yang relevan dengan kebutuhan industri dan layanan kesehatan profesional.
Dengan semakin tingginya kebutuhan pemetaan berbasis data di bidang kesehatan, kegiatan seperti ini diharapkan terus menjadi bagian dari inovasi pembelajaran yang mencetak tenaga kesehatan adaptif, inovatif, dan berdaya saing tinggi
Penulis : Prodi kesmas