Universitas Malahayati Kukuhkan 92 Dokter Periode Ke-63
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id) : Universitas Malahayati Bandarlampung kembali mengukuhkan 92 dokter periode ke- 63 tentu ini akan melahirkan tenaga kesehatan terdidik dan siap untuk mengabdi ke masyarakat. Pengukuhan tersebut dilaksanakan di Gedung Graha Bintang Universitas Malahayati. Selasa (10/01/2023).
Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Malahayati, Toni prasetia, Sp.PD.,FINASIM, mengingatkan kepada dokter baru bahwa peran utama seorang dokter dalam menghadapi berbagai kesulitan terutama saat pandemi Covid-19 lalu.
“Ya tapi inilah resiko pekerjaan meskipun banyak rekan dan senior kita yang tumbang, dalam keadaan apapun kita akan selalu dibutuhkan, kita jangan melakukan pekerjaan diluar kompetensi yang diberikan, jika sudah memiliki sertifikat terhadap keahlian tertentu boleh”. ujar Toni.
Ketua Konsil pembinaan Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), Dr.dr.DOLLAR ,Sp.KKLP, S.H., M.H., M.M., FIHFAA, FRSPH menyampaikan konsil kedokteran mengapresiasi dukungan dari Universitas Malahayati yang telah menyumbangkan dokter baru untuk Indonesia.
Kepada 92 dokter yang baru dikukuhkan,ia menginformasikan bahwa KKI ada untuk mengatur praktek kedokteran, agar tidak merugikan masyarakat, meningkatkan pelayanan, untuk kepastian hukum baik bagi dokter dan masyarakat.
“Saya berpesan kepada dokter baru harus merubah hal-hal yang terjadi di dunia praktek kedokteran. Seorang senior harus turut membantu juniornya dalam membuka praktek dengan terlebih dahulu memiliki Surat Tanda Registrasi (STR)”. kata Dollar.
Setiap dokter harus memiliki surat izin praktek jika ingin membuka praktek, dasarnya UU 29 tahun 2004 tentang praktek kedokteran.
Sementara Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., MM menyampaikan hingga kini Universitas Malahayati terus mendukung program pemerintah dalam upaya menambah kebutuhan dokter di Indonesia.
“Ini terbukti sampai hari ini Universitas Malahayati Bandarlampung dari Fakultas Kedokteran telah meluluskan sebanyak 3.465 dokter yang tersebar di seluruh Indonesia”. ungkapnya.
Tidak lupa ia pun mengingatkan, perjalanan sebagai dokter tidak hanya sebatas menyelesaikan jenjang pendidikan. Namun ke depan banyak yang harus dihadapi guna memberikan kontribusi terhadap dunia kesehatan di Indonesia.
“Meski Indonesia masih kekurangan tenaga dokter dan bahkan tiga terendah di wilayah Asia Pasifik, tantangan yang akan di hadapi kedepan lebih berat lagi dari masa perkuliahan kedokteran, saya minta kepada dokter baru agar menjaga nama baik profesi dan almamater”. ujar Rektor.
Galeri dokumentasi dapat dilihat di Youtube (Universitas Malahayati) dan Facebook (Universitas Malahayati). (gil/humasmalahayatinews)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!