Profil Prof. Dr. H. Madrie, M.Si, Rektor Pertama Universitas Malahayati Bandar Lampung
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Profesor Dr. H. Madrie, M.Si adalah seorang akademisi, mengabdikan hidupnya di dunia pendidikan. Ia lahir di Mutaralam pada 13 Agustus 1938. Ia merupakan guru besar di Bidang Ilmu Pendidikan, dan selama hidupnya, ia memberikan banyak kontribusi dalam mengembangkan pendidikan di Provinsi Lampung.
H. Madrie beristrikan Hj. S. Dwi Yatmi, dan dikaruniai tujuh anak, Dra. Aviandini Wirasti Ananda, MM.Pd, Ardiantika Bernasari Ananda, S.Sos., MM., Hj. Lely Andewi Ananda, S.Psi, Dr. Hj. Armalia Reny Wijayanti Ananda, SP., MM., Isfanda Deny Taurusia Ananda, SE., MM., Shinta Merinda Wulansari Ananda, SE., MM, dan Dr. Yudhinanto Cahyo Nugroho, SE., MM.
H. Madrie menempuh pendidikan awalnya di Dusun Sukaraja, Provinsi Lampung. Ia melanjutkan pendidikan menengah pertamanya di Kotabumi, Provinsi Lampung, dan menyelesaikan pendidikan menengah atas di Sekolah Guru Atas (SGA) Palembang, Sumatera Selatan. Ia kemudian melanjutkan studi tingginya, meraih gelar Sarjana (S1) di FKIP Sanata Dharma Yogyakarta, kemudian meraih gelar Magister Sains (S2) di Institut Pertanian Bogor (IPB) pada 1981, dan gelar Doktor (S3) dari IPB pada 1986.
Karir H. Madrie di dunia pendidikan sangat cemerlang. Ia menjadi Guru Besar di Bidang Ilmu Pendidikan pada 1988. Ia juga pernah menjabat sebagai Dekan Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP) di Universitas Lampung pada 1968. Selain itu, ia pernah menjadi Direktur STIP Muhammadiyah Metro pada 1974 dan Pembantu Rektor IV Universitas Lampung pada 1978. Ia juga terlibat dalam pelatihan P4 BP7 Provinsi Lampung dan memimpin Lembaga Penelitian & Pengabdian pada Masyarakat (LPPM) di Universitas Lampung.
Nama H. Madrie muncul sebagai calon rektor Universitas Malahayati setelah pertemuan antara Dr. (HC) Rusli Bintang (Pendiri Universitas Malahayati) dengan Prof. Dr. Ir. HR Sambas Wirakusumah, M. Sc, dan Prof. Dr. Yuhara Sukra, Guru Besar Institut Pertanian Bogor. Dalam pertemuan tersebut, H. Madrie diusulkan sebagai calon rektor Universitas Malahayati.
Penunjukan H. Madrie sebagai Rektor Universitas Malahayati dianggap sangat tepat mengingat saat itu jumlah profesor di Lampung masih sangat sedikit, dan Profesor Madrie adalah guru besar di Universitas Lampung. Namun, takdir berkata lain, sebelum dapat melaksanakan proses akademik di Universitas Malahayati, H. Madrie meninggal pada 26 Juni 1994, dan jabatan rektor kemudian dilanjutkan Dr. Zulkarnain. (*)
Editor: Asyihin
Tulisan ini tertuang dalam buku Universitas Malahayati, Tiga Dekade Berkarya untuk Pendidikan