Dr. Rahyono, S.Sos., M.M Memaparkan Persoalan Kenaikan BBM, Pada Gelaran BEM Nusantara Lampung di Universitas Malahayati
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): BEM Nusantara Lampung gelar Focus Group Discussion dengan tema “Membedah Persoalan di Balik Kenaikan Harga BBM” di Gedung Aula MCC Universitas Malahayati Bandarlampung. Rabu (21/9/2022).
Agenda ini dihadiri oleh dua narasumber; Hasanuddin Ritonga selaku Branch Manager II Pertamina Lampung Bengkulu dan Dr. Rahyono, S.Sos., M.M selaku Dekan Fakultas Ekonomi Universitas Malahayati Bandarlampung, serta seluruh kordinator BEMNUS Lampung.
Dr. Rahyono, S.Sos., M.M dalam paparannya mengenai persoalan dibalik kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM), memunculkan dua tegangan ; penyelamatan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau penyelamatan makro ekonomi (adanya inflasi). Jika pemerintah menaikkan BBM harus ada kompensasi untuk masyarakat. Kompensasi yang diberikan untuk masyarakat adalah transportasi publik yang bagus dan murah, penyediaan energi alternantif yang lebih murah misalnya gas.
Bila kita bertolak dari sisi pemerintah, mereka memiliki alas an tersendiri dalam hal menaikkan harga BBM. Mereka berpendapat bahwa mereka sebenarnya masih memikirkan nasib dari masyarakat tetapi kenaikan harga BBM ialah jalan satu-satunya untuk mengatasi inflasi serta pembengkakan dari APBN untuk subsidi yang selama ini telah diberikan pemerintah untuk kaum masyarakat menengah kebawah.
Solusi yang harus dilakukan oleh pemangku kepentingan, dalam teori ekonomi makro salah satu yang paling urgent saat ini harus dilakukan adalah mengendalikan inflasi yang terjadi, baik dari masalah kenaikan harga bahan pangan yang diperlukan untuk kebutuhan rumah tangga, distirbusi, produksi dan transportasi. (***)humasmalahayatinews
Memang dengan adanya kenaikan harga abbm ada banyak sekali lapsan masyarakat yang terdampak, tapi harus ada penyelamatan Anggaran dan Pendapatan Belanja Negara (APBN) atau penyelamatan makro ekonomi (adanya inflasi). Jika pemerintah menaikkan BBM harus ada kompensasi untuk masyarakat. Kompensasi yang diberikan untuk masyarakat adalah transportasi publik yang bagus dan murah, penyediaan energi alternantif yang lebih murah misalnya gas