Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Beberapa tahun lalu dunia ditimpa musibah dengan munculnya penyakit generasi baru yang dikenal dengan Covid-19. Tidak terkecuali negeri ini yang juga terdampak akibat mewabahnya penyakit tersebut. Korban bergelimpangan dimana-mana, tidak terkecuali siapa kita, jika terkena penyakit itu hanya takdir yang menentukan. Semua daya upaya dikerahkan untuk menyelamatkan manusia dari kepunahan, dan Alhamdullilah hasilnya sangat menggembirakan.
Namun, dibalik musibah itu ternyata ada sesuatu berkah yang disampaikan oleh Sang Maha Pencipta kepada manusia, salah satu diantaranya adalah pembelajaran maya. Manusia tidak boleh berhenti belajar sekalipun dengan keterbatasan keadaan. Oleh sebab itu pada masa berjangkitnya wabah Covid, penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan piranti daring. Generasi yang sangat akrab bahkan sangat tergantung dengan piranti gadget itu sekarang masuk ke sekolah lanjutan atas kelas 10. Tentu saja menghadapi mereka ini sudah sangat berbeda dengan generasi kakak-kakaknya terdahulu.
Sebelum lebih jauh kita mengenal generasi Alpha ini, terlebih dahulu kita pahamkan nama-nama generasi pendahulunya. Berdasarkan penelusuran digital ditemukan data sebagai berikut:
Pertama, Generasi Milenial, juga dikenal sebagai Generasi Y, merujuk pada kelompok orang yang lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an atau awal 2000-an. Mereka berada di antara Generasi X dan Generasi Z. Beberapa ciri khas generasi ini mencakup:
(a) Digital Natives: Milenial tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya internet, ponsel, dan media sosial. Mereka umumnya nyaman dengan teknologi dan aktif di platform digital.
(b) Pendidikan dan Karier: Milenial cenderung lebih terdidik dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, mereka sering menghadapi tantangan dalam hal stabilitas pekerjaan dan pendapatan, sebagian karena dampak resesi global serta perubahan ekonomi.
(c) Gaya Hidup: Milenial lebih menghargai pengalaman daripada barang. Mereka lebih suka berinvestasi dalam perjalanan, hobi, dan pengalaman unik dibandingkan membeli properti atau barang mewah.
(d) Keterlibatan Sosial: Banyak milenial peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka sering mendukung gerakan terkait keberlanjutan, kesetaraan, serta hak asasi manusia.
(e). Berbeda dalam Pengambilan Keputusan: Dalam hal pengambilan keputusan, milenial lebih cenderung mempertimbangkan pendapat orang lain yang mereka peroleh melalui media sosial atau komunitas online.
Kedua, Generasi Z, juga dikenal sebagai i-Generation, adalah kelompok orang yang lahir setelah generasi milenial, umumnya dari pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Generasi ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya karena mereka tumbuh di era digital yang sudah sangat maju. Berikut beberapa ciri utama dari Generasi Z:
(a) Generasi Digital Sejati: Gen Z adalah generasi pertama yang benar-benar tumbuh dengan teknologi digital sejak lahir. Mereka tidak hanya nyaman dengan internet dan media sosial, tetapi juga sangat mahir menggunakan perangkat digital seperti smartphone, tablet, dan komputer sejak usia dini.
(b) Multitasking dan Informasi Instan: Generasi ini dikenal sebagai multitasker yang sering melakukan banyak hal sekaligus, seperti menonton video sambil berkomunikasi di media sosial. Mereka terbiasa dengan informasi yang datang dengan cepat dan mudah diakses, sehingga mereka cenderung memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dibandingkan generasi sebelumnya.
(c) Peduli Isu Sosial dan Keberlanjutan: Gen Z sangat peduli dengan masalah sosial, seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, keadilan rasial, dan hak asasi manusia. Mereka sering terlibat dalam gerakan sosial melalui platform digital dan menuntut tanggung jawab sosial dari perusahaan dan pemerintah.
(d) Kemandirian dan Kewirausahaan: Banyak dari mereka yang memiliki semangat kewirausahaan. Mereka cenderung lebih independen, dan perkembangan platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram memungkinkan mereka menciptakan konten dan menghasilkan uang secara mandiri dari usia muda.
(e) Preferensi terhadap Autentisitas: Gen Z sangat menghargai keaslian dan cenderung lebih skeptis terhadap pemasaran tradisional yang terlihat terlalu dikendalikan. Mereka lebih tertarik pada brand atau influencer yang dianggap tulus dan otentik.
(f) Keragaman dan Inklusivitas: Generasi ini tumbuh dalam dunia yang semakin global dan beragam, sehingga mereka lebih terbuka dan mendukung inklusivitas, baik dari segi budaya, etnis, maupun identitas gender.
(g) Pendekatan Terhadap Pendidikan dan Karier: Gen Z cenderung pragmatis dalam hal pendidikan dan karier. Mereka lebih menyukai pendekatan yang fleksibel, seperti pembelajaran online atau kursus keterampilan singkat, daripada jalur pendidikan formal yang panjang. Banyak dari mereka juga mencari pekerjaan yang memberikan keseimbangan hidup-kerja yang lebih baik.
Generasi Z diprediksi akan menjadi generasi yang membawa banyak perubahan dalam dunia bisnis, politik, dan budaya global karena perspektif mereka yang unik terhadap teknologi, komunikasi, dan isu-isu sosial.
Ketiga, Generasi Alpha adalah generasi yang lahir setelah Generasi Z, umumnya mulai dari tahun 2010 hingga sekitar pertengahan 2020-an. Berikut adalah beberapa karakteristik yang menonjol dari Generasi Alpha:
(a) Native Digital Sejati: Jika Generasi Z tumbuh dengan perkembangan teknologi, Generasi Alpha lahir di dunia yang sudah penuh dengan teknologi. Mereka akan tumbuh dengan perangkat seperti smartphone, tablet, dan perangkat pintar yang terus berkembang, serta kecerdasan buatan dan realitas virtual/augmentasi yang semakin umum dalam kehidupan sehari-hari.
(b) Pengaruh Teknologi pada Pendidikan: Generasi Alpha mengalami pendidikan yang lebih terintegrasi dengan teknologi. Banyak dari mereka belajar melalui perangkat digital, aplikasi pendidikan, dan lingkungan kelas virtual, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mempercepat penggunaan teknologi dalam pendidikan.
(c) Keterlibatan dengan AI dan Automasi: Generasi ini akan terbiasa dengan kecerdasan buatan (AI) dan automasi dalam banyak aspek kehidupan, dari asisten virtual seperti Siri atau Alexa hingga mobil otonom dan rumah pintar. Teknologi ini akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka.
(d) Multiplatform dan Multimodal: Gen Alpha akan terbiasa mengonsumsi konten melalui berbagai platform dan format, seperti video, streaming, game, media sosial, dan augmented reality. Mereka akan lebih terhubung dengan dunia digital daripada dengan media tradisional seperti televisi.
(e) Lebih Beragam Secara Global: Seperti halnya Generasi Z, Generasi Alpha akan tumbuh dalam lingkungan yang lebih global dan multikultural. Mereka akan terpapar pada lebih banyak pandangan dunia, gaya hidup, dan budaya yang berbeda melalui internet dan media global.
(f) Tingkat Literasi Teknologi yang Tinggi: Generasi Alpha akan memiliki literasi teknologi yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka akan terbiasa dengan pemrograman, desain digital, dan teknologi lainnya sejak usia dini, yang dapat mendorong mereka untuk mengejar karier di bidang teknologi dan sains.
(g) Fokus pada Kesehatan Mental dan Emosional: Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, Generasi Alpha kemungkinan akan lebih fokus pada kesejahteraan emosional. Orang tua milenial juga lebih peduli pada aspek ini, sehingga mereka membesarkan anak-anak dengan perhatian yang lebih besar terhadap keseimbangan hidup.
(h) Tantangan Baru dalam Interaksi Sosial: Karena mereka tumbuh dengan perangkat digital, ada kekhawatiran bahwa interaksi sosial tatap muka mungkin berkurang. Namun, generasi ini juga mungkin mengembangkan cara-cara baru untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan melalui platform digital yang inovatif.
(i) Kehidupan di Dunia yang Berubah Cepat: Generasi Alpha akan menghadapi perubahan besar di bidang teknologi, ekonomi, dan lingkung an. Isu-isu seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan keberlanjutan mungkin akan lebih mendesak bagi mereka, dan mereka akan dibesarkan dalam konteks dunia yang lebih sadar terhadap masalah global tersebut.
Sebagai generasi yang lahir dalam era yang sangat dinamis, Generasi Alpha kemungkinan akan menjadi penggerak utama perubahan di masa depan, baik dalam cara hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Oleh karena itu cara mendidik mereka pun berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka saat ini ada di kelas sepuluh sekolah lanjutan atas (seperti telah disinggung di atas); mereka memerlukan layanan teknologi yang sangat berbeda dan bersifat baharu. Sekolah, orang tua, masyarakat dituntut untuk memahami kebutuhan mereka saat ini; guna memfasilitas tumbuhkembangnya kepribadian dan kedewasaan mereka.
Satu hal yang jangan sampai lengah untuk generasi ini adalah pendidikan agama; jika pendidikan agama dalam arti laku agama sampai tertinggal apalagi terabaikan; maka jangan sesalkan kelak jika mereka menjadi berlabel agama tetapi tidak berperilaku agamis. Salam Waras (SJ)
Editor: Gilang Agusman
Dua Mahasiswi Universitas Malahayati Raih Medali di PON Aceh-Sumut 2024
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Dua mahasiswa Program Studi Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bandar Lampung, Sevi Nurul Aini dan Devi Wulandari, berhasil meraih prestasi gemilang di ajang Pekan Olahraga Nasional (PON) Aceh-Sumut 2024.
Sevi Nurul Aini menyabet medali perak pada cabang olahraga Kick Boxing kelas Low Kick -48kg Putri. Sementara itu, Devi Wulandari mengamankan medali perunggu di kelas Full Contact -56kg Putri.
Atas prestasi ini, Rektor Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Achmad Farich, dr., MM., menyampaikan ucapan selamat kepada kedua mahasiswi yang telah mengharumkan nama Provinsi Lampung, khususnya Universitas Malahayati.
“Perolehan medali di ajang sekelas PON merupakan bukti nyata dari kerja keras dan dedikasi seorang atlet, terlebih Sevi Nurul Aini dan Devi Wulandari masih berstatus mahasiswa,” ujar Dr. Achmad Farich.
Ia menambahkan, Universitas Malahayati senantiasa berkomitmen mendukung mahasiswa berprestasi, baik di bidang akademik maupun non-akademik. Salah satu bentuk dukungan yang diberikan adalah pemberian dana pembinaan bagi mahasiswa yang berhasil menorehkan prestasi.
“Semoga ke depan lebih banyak lagi atlet unggul dan berprestasi yang lahir dari Universitas Malahayati,” harapnya.
Editor: Asyihin
Guru Besar UI, Prof. Adang Bachtiar Jadi Narasumber Workshop Global and Community Health di Universitas Malahayati
Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Fakultas Ilmu Kesehatan (FIK) Universitas Malahayati Bandar Lampung menggelar workshop mata kuliah Global and Community Health menghadirkan Guru Besar Universitas Indonesia, Prof. Adang Bachtiar, M.P.H., D.Sc. di gedung pascasarjana, Jumat, 20 September 2024.
Dekan FIK Universitas Malahayati Bandar Lampung, Dr. Lolita Sary, SKM., M.Kes., dalam sambutannya menjelaskan bahwa Fakultas Ilmu Kesehatan yang berdiri pada 6 Desember 2021, saat ini menaungi 10 program studi. Dr. Lolita juga merupakan dekan kedua fakultas ini.
“Sejak berdiri, kami terus berbenah, menyusun berkas-berkas administrasi, membuat rencana strategis, hingga merumuskan visi dan misi. Dunia pendidikan saat ini menuntut kami memiliki mata kuliah yang dapat mengakomodasi berbagai program studi, termasuk Global and Community Health,” ujarnya.
Dr. Lolita menyampaikan apresiasi dan terima kasih kepada Prof. Adang Bachtiar atas kesediaannya berbagi ilmu dengan para dosen FIK.
“Kehadiran Prof. Adang sangat berharga untuk memberikan wawasan yang lebih luas terkait mata kuliah ini. Kami berharap, dengan adanya apersepsi ini, para kaprodi dan dosen dapat menggali lebih banyak ilmu untuk pengembangan pendidikan di Fakultas Ilmu Kesehatan,” tambahnya.
Ia juga berharap agar para dosen dapat memanfaatkan kesempatan ini untuk memperdalam pengetahuan dari narasumber yang telah diterbangkan dari jauh, demi memajukan FIK Universitas Bandar Lampung.
“Semoga kita bisa membangun together in harmony di fakultas ini,” pungkasnya. (*)
Editor: Asyihin
Dikenang untuk Dilupakan
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Beberapa waktu lalu mendapat telfon dari teman lama yang tinggal di Kota Empek-Empek; beliau bertanya dengan aksen Plembang yang intinya apakah mendapatkan undangan dari organisasi besar yang pernah digagas saat di tepi Pantai Kuta Bali beberapa tahun lalu, dan kemudian didirikan dan atau dideklarasikan di Kota Bengawan. Tentu saja jawabanya “Tidak” karena memang kenyataannya demikian. Beliau kemudian mengeluarkan isi hati dengan aksen Plembang yang ringkasnya “…….sampe ati nian wong-wong itu dengan kito tuwo ini….”. terjemahan bebasnya kira kira “sampai hati betul orang-orang itu dengan kita yang tua ini”. Ternyata setelah di cek dalam undangan yang di posting di group, memang sejumlah nama selain penulis, seperti dari Banjarmasin, Jember, dan salah seeorang dari Solo juga tidak ditemukan; padahal beliau beliau itu penggagas utama organisasi waktu itu.
Sekilas kalimat bahasa Plembang itu membangkitkan kenangan lama perjalanan hidup manusia; ternyata ada peristiwa yang selalu dikenang untuk diingat, tetapi banyak juga kenangan untuk dan atau dilupakan. Sebelum lebih jauh kita membahas kedua diksi itu dalam konteks kekinian, mari kita jelajahi makna filosofi keduanya.
Ungkapan “dikenang untuk dilupakan” memiliki makna yang mendalam dan filosofis sekali, dengan beberapa interpretasi yang mungkin bergantung pada konteksnya. Berikut adalah beberapa penafsiran yang mungkin terkait dengan filosofi di balik ungkapan ini berdasarkan sumber literatur yang ada: Pertama, Siklus hidup dan peristiwa: Dalam hidup, kita mengalami berbagai peristiwa yang penting atau bermakna pada masanya, tetapi seiring waktu, hal-hal tersebut akan terlupakan, baik oleh kita maupun orang lain. Ini mencerminkan sifat sementara dari ingatan manusia dan bagaimana segala sesuatu pada akhirnya akan berlalu dan dilupakan, meskipun pada awalnya dianggap signifikan.
Kedua, Pelepasan emosi atau kenangan: Ada kenangan yang diingat bukan untuk dipegang selamanya, melainkan untuk dijadikan pelajaran, kemudian dilepaskan. Melalui proses mengingat, kita memberi penghormatan atau refleksi terhadap suatu hal, tetapi pada akhirnya, kenangan itu perlu dilepaskan agar kita bisa melanjutkan hidup tanpa terbebani masa lalu.
Ketiga, Ironi kehidupan: Bisa juga diartikan secara ironis, bahwa dalam beberapa aspek kehidupan, kita terus-menerus mengingat sesuatu yang kita tahu suatu saat harus dilupakan. Ini mungkin berbicara tentang paradoks bahwa kita terus mengenang masa lalu meskipun kita tahu bahwa melupakan adalah bagian dari proses penyembuhan atau perubahan.
Keempat, Pengingat akan kefanaan: Frasa ini bisa menjadi pengingat tentang kefanaan, bahwa segala sesuatu, termasuk keberadaan kita dan apa yang kita lakukan, pada akhirnya akan dilupakan oleh waktu. Filosofi ini menyoroti keterbatasan manusia dalam menghadapi waktu yang terus berjalan, serta ketidakmungkinan mengabadikan semua hal dalam ingatan.
Dalam keseluruhan, “dikenang untuk dilupakan” adalah refleksi mendalam tentang hubungan manusia dengan waktu, ingatan, dan bagaimana kita harus berdamai dengan siklus alami kehidupan yang membawa kita pada pengenangan dan pelupaan.
Dengan kata lain bahwa dalam perjalanan hidup manusia harus selalu siap untuk menjadi kenangan, dan juga siap untuk dilupakan; karena keduanya adalah hukum alam yang tidak dapat kita hindari; Hal itu sekaligus menunjukkan bahwa “waktu itu adaalah pedang” yang siap akan mengeksekusi semua yang ada untuk menjadi “masa lalu”. Hal ini pernah dinukilkan oleh seorang ahli filsafat yang menceritakan bagaimana seorang Raja meminta nasehat kepada seorang Filusuf pada jamannya, karena permintaan Raja untuk tidak menceramahinya panjang lebar tetapi cukup satu kalimat yang berlaku kapan saja. Sang Filosof memberikan kalimat ingatlah selalu akan kalimat ini “…..Ini akan berlalu…”.
Ternyata apapun yang kita hadapi di dunia ini, senjata pamungkasnya adalah kalimat tadi, karena apapun peristiwanya, baik itu kenikmatan, kesedihan, kenestapaan, dan apapun itu: semua akan menjadi masa lalu, sebab memang semua akan berlalu pada waktunya. Maka aksioma yang mengatakan “setiap waktu ada orangnya, setiap orang punya waktunya” terbukti benar adanya.
Organisasi yang besar kita bangun, memperjuangkan lembaga berdarah-darah kita lakukan, mengejar harapan yang terus berjalan, dan sebagainya; pada waktunya semua itu akan menjadi masa lalu. Oleh sebab itu tidak salah jika orang bijak berpesan bahwa masa lalu adalah guru yang berharga, bukan beban yang harus kita pikul selamanya. Ambil pelajaran dari setiap luka, karena di sanalah letak kebijaksanaan untuk masa depan. Jangan biarkan penyesalan menghalangi untuk melangkah maju. Yang terpenting adalah bagaimana kita memilih untuk tumbuh dari apa yang telah terjadi, bukan apa yang tidak bisa kita ubah.
Pesan bijak yang perlu selalu kita ingat “Kenanglah hal-hal yang mengajarkan kita kekuatan, kebijaksanaan, dan cinta. Namun, lepaskanlah beban yang menyakiti hati kita dan menghentikan langkah kita”. Ada hal-hal yang lebih baik disimpan sebagai pelajaran, dan ada yang lebih baik dilupakan demi kedamaian jiwa. Tidak semua yang pernah ada harus selalu tinggal, karena terkadang melupakan adalah bentuk terbaik dari mencintai diri sendiri.” Berdamailah dengan segala hal yang tidak bisa kita ubah, karena ihlas akan menjadi ending terbaik dari semuanya. Sejarah adalah fakta yang ditulis dari berbagai sudut pandang dan kepentingan, oleh sebab itu biarkan peristiwa masa lalu menjadi jejak fakta yang menyejarah. Salam Waras (SJ)
Editor: Gilang Agusman
Kalender Akademik Universitas Malahayati 2024
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandarlampung dengan bangga mengumumkan Kalendar Akademik untuk tahun 2024. Kalendar ini dirancang untuk memberikan panduan kepada mahasiswa, dosen, dan seluruh sivitas akademika dalam menjalani kegiatan perkuliahan dan akademik sepanjang tahun.
Kami mengharapkan semua pihak dapat mematuhi jadwal yang telah ditentukan agar proses belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar. Untuk informasi lebih lanjut, silakan kunjungi situs resmi Universitas Malahayati atau hubungi bagian akademik.
Terima kasih atas perhatian dan kerjasamanya! (gil)
Editor: Gilang Agusman
Prodi Teknik Mesin Universitas Malahayati dan Peluang Kerja
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Prodi Teknik Mesin Universitas Malahayati hadir sebagai salah satu program yang membekali mahasiswa dengan keterampilan dan pengetahuan untuk menghadapi tantangan di dunia industri modern. Dalam program ini, mahasiswa akan diajarkan berbagai aspek rekayasa mekanik yang relevan dengan perkembangan teknologi dan kebutuhan industri.
Prodi Teknik Mesin di Universitas Malahayati dirancang untuk mempersiapkan mahasiswa agar memiliki pemahaman yang mendalam tentang desain mekanik, manufaktur, hingga pemeliharaan sistem mekanis. Fasilitas yang tersedia termasuk laboratorium lengkap dengan peralatan modern membantu mahasiswa dalam menerapkan konsep yang mereka pelajari.
Di Program Studi Teknik Mesin, mahasiswa akan mempelajari berbagai aspek yang berkaitan dengan perancangan, pembuatan, pengoperasian, dan pemeliharaan mesin serta sistem mekanik. Berikut adalah beberapa topik utama yang bisa dipelajari:
Memahami prinsip dasar mekanika, seperti gaya, momen, torsi, dan bagaimana benda padat merespons terhadap gaya yang bekerja padanya.
Studi tentang energi, panas, dan kerja, serta bagaimana energi dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain dalam mesin seperti mesin pembakaran dalam, turbin, dan sistem pemanas.
Mempelajari sifat-sifat material (seperti logam, polimer, komposit) dan bagaimana mereka digunakan dalam desain mesin dan struktur.
Mengkaji gerakan benda, baik statis maupun dinamis, dan bagaimana mereka dipengaruhi oleh berbagai gaya.
Belajar merancang komponen dan sistem mesin menggunakan perangkat lunak komputer (CAD), serta mempertimbangkan faktor-faktor seperti keamanan, efisiensi, dan biaya.
Memahami proses manufaktur, seperti pengecoran, pemesinan, fabrikasi, serta teknologi modern seperti manufaktur aditif (3D printing).
Mempelajari cara mengendalikan sistem mekanik dan elektromekanik dengan menggunakan sensor, aktuator, dan kontrol otomatis.
Pengenalan dasar robotika, termasuk desain dan kontrol robot, serta penggunaannya dalam industri modern.
Studi tentang aliran cairan dan gas, dan bagaimana fluida ini berinteraksi dengan sistem mekanik seperti pompa, turbin, dan sistem pendingin.
Memahami bagaimana getaran dan suara mempengaruhi sistem mekanik, serta cara merancang sistem yang dapat meminimalkan dampak getaran atau kebisingan.
Mahasiswa juga belajar tentang teknologi energi ramah lingkungan, seperti energi angin, surya, dan penggunaan bahan bakar yang lebih efisien.
Peluang Kerja
Lulusan Teknik Mesin memiliki prospek karir yang luas di berbagai industri. Seiring dengan pesatnya perkembangan teknologi, kebutuhan akan insinyur mesin semakin meningkat.
Berikut beberapa peluang kerjanya:
Bekerja dalam merancang mesin, komponen mekanik, atau peralatan teknis lainnya. Lulusan dapat berkarir di perusahaan otomotif, manufaktur, atau perusahaan alat berat.
Bertanggung jawab atas proses produksi, perencanaan, dan optimalisasi operasi manufaktur untuk memastikan efisiensi dan kualitas produk yang dihasilkan.
Menangani pemeliharaan dan perbaikan mesin di berbagai industri seperti pertambangan, manufaktur, atau energi. Posisi ini penting untuk memastikan mesin dan peralatan berjalan dengan optimal.
Lulusan juga dapat terlibat dalam industri otomotif, baik dalam desain dan pengembangan kendaraan, atau dalam pemeliharaan dan pengujian performa kendaraan.
Lulusan yang tertarik dengan riset dan pengembangan dapat melanjutkan studi dan berkarir sebagai peneliti atau dosen di bidang teknik mesin.
Di era yang semakin fokus pada keberlanjutan, lulusan Teknik Mesin memiliki peluang untuk bekerja dalam pengembangan teknologi energi terbarukan seperti energi angin dan matahari.
Bertindak sebagai manajer dalam proyek-proyek yang melibatkan pengembangan mesin atau fasilitas teknis, memastikan proyek berjalan sesuai rencana, anggaran, dan waktu.
Dengan keterampilan dan pengetahuan yang dimiliki, lulusan Prodi Teknik Mesin Universitas Malahayati diharapkan dapat bersaing di pasar kerja nasional maupun internasional.
Prodi Teknik Mesin Universitas Malahayati memberikan fondasi yang kokoh bagi mahasiswa untuk menjadi insinyur yang andal. Dengan kurikulum yang relevan dan didukung oleh fasilitas terbaik, program ini memastikan lulusan siap menghadapi tantangan di industri dan berkontribusi dalam pengembangan teknologi masa depan.
Bagi mereka yang tertarik dengan dunia teknik dan ingin berkarir di industri yang terus berkembang, Prodi Teknik Mesin adalah pilihan yang tepat.(*)
Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati dan Peluang Kerja
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati Bandar Lampung menawarkan peluang pendidikan yang menjanjikan bagi generasi muda yang ingin berkontribusi dalam menjaga kelestarian lingkungan. Program studi ini didesain untuk memberikan pengetahuan mendalam tentang berbagai aspek teknik lingkungan, seperti manajemen limbah, pengolahan air, pengendalian pencemaran udara, serta mitigasi dampak perubahan iklim.
Kurikulum Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati mencakup mata kuliah yang relevan dengan kebutuhan industri dan masyarakat. Mahasiswa akan mempelajari teknik pengolahan air limbah, rekayasa lingkungan, pemantauan kualitas lingkungan, hingga perencanaan pembangunan yang berkelanjutan. Selain itu, Universitas Malahayati menyediakan fasilitas laboratorium lengkap untuk mendukung kegiatan praktikum dan penelitian mahasiswa.
Di Program Studi Teknik Lingkungan, mahasiswa akan mempelajari berbagai ilmu dan keterampilan yang berkaitan dengan pengelolaan dan pelestarian lingkungan. Beberapa hal yang bisa dipelajari antara lain:
Mahasiswa akan belajar tentang metode pengelolaan limbah padat, cair, dan gas, termasuk daur ulang dan pemanfaatan limbah. Ini mencakup teknologi pengolahan limbah industri dan rumah tangga.
Fokus pada teknik pengolahan air untuk kebutuhan seharihari, serta cara membersihkan air limbah agar dapat kembali aman digunakan atau dilepas ke lingkungan tanpa mencemari ekosistem.
Mahasiswa mempelajari cara mengendalikan emisi gas berbahaya dari industri dan transportasi, serta metode pemantauan kualitas udara.
Mahasiswa diajarkan bagaimana cara mengelola sumber daya alam seperti air, tanah, dan energi secara berkelanjutan agar tidak habis atau rusak akibat penggunaan yang tidak bijak.
Mahasiswa belajar bagaimana melakukan analisis dampak suatu proyek atau kegiatan terhadap lingkungan, serta menyusun strategi mitigasi untuk mengurangi dampak negatif.
Mengembangkan teknologi dan desain untuk membantu memecahkan masalah lingkungan, seperti sistem drainase yang ramah lingkungan, instalasi pengolahan limbah, dan infrastruktur yang mendukung keberlanjutan.
Memahami interaksi antara makhluk hidup dan lingkungan, serta caracara melestarikan keanekaragaman hayati dan ekosistem yang terancam.
Mahasiswa belajar bagaimana merancang tata ruang kota atau wilayah yang mempertimbangkan aspek lingkungan, sosial, dan ekonomi agar pembangunan tetap berkelanjutan.
Mengetahui cara mengidentifikasi, menganalisis, dan mengelola risiko yang terkait dengan pencemaran lingkungan dan perubahan iklim.
Mahasiswa akan mengeksplorasi teknologi yang berfokus pada pengembangan sumber energi terbarukan seperti energi matahari, angin, dan biomassa untuk mengurangi ketergantungan pada bahan bakar fosil.
Penggunaan perangkat lunak dan alat pemodelan untuk memprediksi dampak lingkungan dari suatu kegiatan atau proyek, serta simulasi untuk solusi pengelolaan lingkungan.
Mahasiswa juga mempelajari regulasi dan kebijakan yang terkait dengan perlindungan lingkungan, baik di tingkat nasional maupun internasional.
Peluang Kerja
Lulusan Teknik Lingkungan memiliki peluang kerja yang luas di berbagai sektor, termasuk pemerintahan, swasta, hingga organisasi non-profit yang fokus pada lingkungan. Beberapa profesi yang bisa ditekuni antara lain:
Bekerja di perusahaan konsultan yang memberikan solusi terkait pengelolaan lingkungan, seperti manajemen limbah atau analisis dampak lingkungan.
Bertugas untuk mengelola, mendaur ulang, dan meminimalkan limbah di sektor industri dan perkotaan.
Mengembangkan sistem penyediaan air bersih dan sanitasi untuk masyarakat, terutama di wilayah yang membutuhkan solusi teknologi ramah lingkungan.
Melanjutkan studi atau terlibat dalam penelitian di bidang teknik lingkungan untuk menghasilkan inovasi baru dalam teknologi lingkungan.
Bekerja di instansi pemerintahan seperti Kementerian Lingkungan Hidup, badan pengelolaan sumber daya alam, atau dinas terkait untuk membantu merancang kebijakan dan regulasi lingkungan.
Dengan isu lingkungan yang semakin mendesak, kebutuhan akan tenaga profesional di bidang teknik lingkungan terus meningkat. Lulusan Teknik Lingkungan Universitas Malahayati diharapkan mampu menjadi agen perubahan yang dapat memberikan kontribusi nyata terhadap pembangunan berkelanjutan di Indonesia.
Prodi Teknik Lingkungan Universitas Malahayati tidak hanya membekali mahasiswa dengan ilmu pengetahuan, tetapi juga menginspirasi mereka untuk terlibat dalam solusi atas tantangan lingkungan global. Bagi mereka yang ingin berkarir di bidang ini, program studi yang telah terakreditasi baik sekali ini menjadi pilihan yang tepat untuk masa depan yang lebih hijau. (*)
Rektor Universitas Malahayati Sambut Tim Asesor Lam-PTKes untuk Akreditasi Prodi Ilmu Keperawatan dan Ners
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr. MM., menyambut kedatangan Tim Asesor dari Lembaga Akreditasi Program Studi Teknologi Kesehatan (Lam-PTKes) di Gedung Rektorat Lantai 5, Kamis, 19 September 2024.
Tim yang terdiri dari Teuku Tahlil, S.Kp., M.S., Ph.D, Dr. Ns. Vivi Yosafianti Pohan, M.Kep., dan Dr. Yektiningtyastuti S.Kp, M.Kep., Sp.Mat, melakukan asesmen lapangan untuk Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Fakultas Ilmu Kesehatan.
Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich menyampaikan komitmen kampus dalam menyediakan berbagai fasilitas yang mendukung proses akademik mahasiswa. Dalam sambutannya, ia mengatakan bahwa Universitas Malahayati selalu berupaya menyediakan kebutuhan yang mendukung aktivitas belajar-mengajar.
“Secara fasilitas, Universitas Malahayati telah menyediakan asrama bagi mahasiswa, terutama mereka yang berasal dari luar daerah. Selain itu, kampus kami juga memiliki tempat makan atau kafe dengan menu yang lengkap, serta sarana olahraga yang memadai, seperti lapangan futsal, basket, voli, hingga fasilitas fitnes,” ungkap Rektor.
Lebih lanjut, Rektor juga menyoroti fasilitas laboratorium yang menjadi keunggulan Universitas Malahayati, terutama dalam bidang kesehatan. “Kami memiliki beberapa laboratorium kesehatan dan bahkan laboratorium komputer (CBT dan Osce) yang sering dimanfaatkan oleh berbagai instansi untuk uji kompetensi,” tambahnya.
Pada kesempatan yang sama, Ketua Tim Asesor dari Lembaga Akreditasi Mandiri Pendidikan Tinggi Kesehatan Indonesia (LAM-PTKes), Teuku Tahlil, S.Kp., M.S., Ph.D., memberikan sambutan terkait kunjungan tim asesor. Menurutnya, kunjungan tersebut bertujuan untuk memverifikasi dan memvalidasi data yang sudah masuk ke LAM-PTKes dalam rangka penilaian lapangan bagi Program Studi S1 Ilmu Keperawatan.
“Kami berharap pihak universitas, khususnya program studi, dapat membantu kami dalam menyediakan dokumen-dokumen yang diperlukan. Hasil dari verifikasi ini nantinya akan kami laporkan ke LAM-PTKes,” ujar Teuku Tahlil.
Ia juga menambahkan bahwa tim asesor akan bekerja sesuai jadwal yang telah ditetapkan. “Kami akan tetap mengacu pada jadwal yang sudah disusun, dan berharap prodi dapat menyampaikan poin-poin penting, terutama terkait peningkatan yang telah dilakukan,” ucapnya.
Sedangkan, Kepala Program Studi S1 Ilmu Keperawatan (PSIK) dan Program Profesi Ners, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati, Aryanti Wardiyah, M.Kep., Sp.Kep.Mat, menyatakan bahwa tim dosen telah memulai persiapan akreditasi sejak Oktober 2023. Persiapan tersebut mencakup pengisian borang serta peningkatan kinerja tridharma dosen yang meliputi pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat.
“PSIK terus berupaya meningkatkan pelaporan kinerja dosen, baik di tingkat nasional maupun internasional. Kami juga memberikan dukungan penuh bagi prestasi dosen dan mahasiswa, baik di bidang akademik maupun non-akademik,” ucap Aryanti.
Ia menegaskan komitmennya untuk terus maju bersama tim guna menghasilkan lulusan perawat Universitas Malahayati yang berkualitas. “Menuju perawat Unmal, perawat kuat,” ujarnya.
Selama tiga hari ke depan, Tim Asesor Lam-PTKes akan melaksanakan serangkaian evaluasi lapangan yang mencakup observasi langsung terhadap fasilitas, kurikulum, serta proses pembelajaran di Program Studi S1 Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati. Mereka juga dijadwalkan berinteraksi dengan dosen, mahasiswa, dan staf administrasi untuk memperoleh gambaran menyeluruh mengenai program studi tersebut.
Proses evaluasi ini mencakup penilaian terhadap Program Studi S1 Ilmu Keperawatan berdasarkan sembilan kriteria akreditasi, yang meliputi visi, misi, tujuan, tata kelola, mahasiswa, sumber daya manusia, keuangan, sarana dan prasarana, pendidikan, penelitian, pengabdian kepada masyarakat, serta luaran dan capaian. Hasil penilaian tersebut akan menentukan status akreditasi program studi, apakah akan meraih peringkat Unggul, Baik Sekali, Baik, atau Tidak Terakreditasi. (*)
Editor : Asyihin
Edisi 6: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Mahasiswa Universitas malahayati Bandar Lampung tak henti-hentinya menorah prestasi, di tahun 2024 banyak sekali deretan mahasiswa yang berprestasi dari semua jenis perlombaan dan kompetensi.
Edisi 1: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Azzahra Nur Ariyanti, mahasiswa semester 1 Program Studi Psikologi Universitas Malahayati Bandar Lampung, berhasil meraih prestasi juara 2 kategori fotogenic dalam event online nasional Angkasa Seni Indonesia di Malang, Selasa (2/1/2024). Azzahra mengungkapkan kegembiraannya atas pencapaian ini dan berharap untuk terus mengembangkan bakatnya dalam fotografi.
Edisi 2: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Annas Tasya, mahasiswa Program Studi Psikologi Universitas Malahayati Bandar Lampung, juga meraih prestasi sebagai juara berbakat poster pada event tingkat nasional yang diselenggarakan oleh Angkasa Seni Indonesia di Malang, pada tanggal yang sama.
Edisi 3: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Intan Komalasari mahasiswa Prodi S1 Akuntansi Universitas Malahayati, meraih Juara 3 Lomba Menulis Puisi yang diselenggarakan oleh Stardust Event Organizer, Tangerang, pada 10-25 Januari 2024.
Edisi 4: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Nur Indah Afwa Dianti mahasiswa Prodi S1 Psikologi Universitas Malahayati, meraih “Juara Favorit Poster” pada Kejuaraan Poster Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Angkasa Seni Indonesia pada 11-16 Januari 2024.
Edisi 5: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Nabilla Diana Alda Putri, mahasiswa Prodi S1 Psikologi Universitas Malahayati, meraih Juara 3 Bidang Matematika pada Kompetisi Siswa Saintech Indonesia (KSSI) 2024 Kategori Mahasiswa yang diselenggarakan oleh @saintech.id pada 28 Januari 2024.
Edisi 6: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Tasya Patriot Yogaswari (2322508), mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Malahayati Bandarlampung, berhasil meraih Juara 1 Tari Kreasi Tradisional 2024 pada Kompetisi Olimpiade Pramuka Sagra ke 6.0 Se-Sumbagsel, yang diadakan di Kampuns SMK SMTI Bandar Lampung pada 2 Maret 2024.
Cahya Rahmadaniati, mahasiswa Prodi S1 Farmasi Universitas Malahayati Bandarlampung, berhasil meraih Juara 2 Kumite U 21 – 50kg Puteri pada Kejuaraan Daerah Karate Shokaido Lampung Open Tournament dan Festival, yang diselenggarakan di Bandar Lampung pada 2-3 Maret 2024.
Doni Tata Pramudita, mahasiswa Program Studi S1 Teknik Sipil Universitas Malahayati, kembali meraih Juara 1 Pomsae Individual Senior Putra pada Kejuaraan Taekwondo Garuda Bhayangkara Presisi Tingkat Nasional “KAPOLRI CUP”, yang diselenggarakan di GOR Ahmad Yani Mabes TNI pada 1-4 Maret 2024.
Karenina Mutiara Antoni, mahasiswa Prodi S1 Kedokteran Umum Universitas Malahayati, meraih Juara 3 Internasional Poster Presentasi dalam 1st International Conference on Innovative Pharmacy Amrutvahini 2024 yang diadakan oleh Amrutvahini Institute Of Pharmacy, India pada 13-14 Maret 2024.
Adzra Aulia Ardana, mahasiswa Prodi S1 Psikologi Universitas Malahayati, menjadi Juara “Putri Karya Lampung” pada Ajang Pemilihan Putra Putri Karya Lampung 2024 yang diselenggarakan oleh Ali Bakri Management pada 18 Mei 2024. Adzra menceritakan bahwa ajang ini tidak hanya menilai penampilan fisik para peserta, tetapi juga mengukur kecerdasan dan wawasan mereka tentang budaya dan pariwisata setempat. Para finalis akan melalui berbagai pelatihan dan pembinaan agar dapat menjadi duta budaya Lampung yang kompeten dan berwawasan luas.
Sintia Andela, mahasiswa Prodi S1 Manajemen Universitas Malahayati, meraih Juara 2 dalam lomba Baca Puisi pada Nasional Art Competition (NAC) yang diselenggarakan oleh UKMBS POLINELA pada 24-26 Mei 2024.
Muhammad Putra Pratama, mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, meraih Juara 2 dalam lomba Creative Video Exhibition 2024 pada acara Exhibition (Exploring Global Health, Bioethics, And Cultural Understanding With Competition) yang diselenggarakan oleh Center for Indonesian Medical Students’ Activities Fakultas Kedokteran Universitas Syiah Kuala pada 23 Mei 2024.
Muhammad Putra Pratama, mahasiswa Prodi S1 Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, meraih Juara 3 dalam lomba Essay pada acara Gebyar Ekbis 2024 yang diselenggarakan oleh HMJ Ekonomi dan Bisnis Politeknik Negeri Lampung pada 1 Juni 2024.
Masih banyak prestasi mahasiswa yang belum terdokumentasikan dalam buku ini. Peningkatan prestasi mahasiswa, baik di tingkat lokal, nasional, maupun internasional, tidak terlepas dari peran aktif Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, yang terus memberikan dukungan dan bimbingan kepada seluruh mahasiswa berbakat.
Selain itu, berbagai unit kegiatan mahasiswa menyediakan wadah untuk aktivitas dan kreativitas, didukung dengan alokasi anggaran dan dana pembinaan bagi mahasiswa yang menunjukkan minat dan prestasi. (*)
Mengenal Generasi Alpha
Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung
–
Beberapa tahun lalu dunia ditimpa musibah dengan munculnya penyakit generasi baru yang dikenal dengan Covid-19. Tidak terkecuali negeri ini yang juga terdampak akibat mewabahnya penyakit tersebut. Korban bergelimpangan dimana-mana, tidak terkecuali siapa kita, jika terkena penyakit itu hanya takdir yang menentukan. Semua daya upaya dikerahkan untuk menyelamatkan manusia dari kepunahan, dan Alhamdullilah hasilnya sangat menggembirakan.
Namun, dibalik musibah itu ternyata ada sesuatu berkah yang disampaikan oleh Sang Maha Pencipta kepada manusia, salah satu diantaranya adalah pembelajaran maya. Manusia tidak boleh berhenti belajar sekalipun dengan keterbatasan keadaan. Oleh sebab itu pada masa berjangkitnya wabah Covid, penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan dengan menggunakan piranti daring. Generasi yang sangat akrab bahkan sangat tergantung dengan piranti gadget itu sekarang masuk ke sekolah lanjutan atas kelas 10. Tentu saja menghadapi mereka ini sudah sangat berbeda dengan generasi kakak-kakaknya terdahulu.
Sebelum lebih jauh kita mengenal generasi Alpha ini, terlebih dahulu kita pahamkan nama-nama generasi pendahulunya. Berdasarkan penelusuran digital ditemukan data sebagai berikut:
Pertama, Generasi Milenial, juga dikenal sebagai Generasi Y, merujuk pada kelompok orang yang lahir antara awal 1980-an hingga pertengahan 1990-an atau awal 2000-an. Mereka berada di antara Generasi X dan Generasi Z. Beberapa ciri khas generasi ini mencakup:
(a) Digital Natives: Milenial tumbuh seiring dengan perkembangan teknologi, khususnya internet, ponsel, dan media sosial. Mereka umumnya nyaman dengan teknologi dan aktif di platform digital.
(b) Pendidikan dan Karier: Milenial cenderung lebih terdidik dibandingkan generasi sebelumnya. Namun, mereka sering menghadapi tantangan dalam hal stabilitas pekerjaan dan pendapatan, sebagian karena dampak resesi global serta perubahan ekonomi.
(c) Gaya Hidup: Milenial lebih menghargai pengalaman daripada barang. Mereka lebih suka berinvestasi dalam perjalanan, hobi, dan pengalaman unik dibandingkan membeli properti atau barang mewah.
(d) Keterlibatan Sosial: Banyak milenial peduli dengan isu-isu sosial dan lingkungan. Mereka sering mendukung gerakan terkait keberlanjutan, kesetaraan, serta hak asasi manusia.
(e). Berbeda dalam Pengambilan Keputusan: Dalam hal pengambilan keputusan, milenial lebih cenderung mempertimbangkan pendapat orang lain yang mereka peroleh melalui media sosial atau komunitas online.
Kedua, Generasi Z, juga dikenal sebagai i-Generation, adalah kelompok orang yang lahir setelah generasi milenial, umumnya dari pertengahan 1990-an hingga awal 2010-an. Generasi ini memiliki karakteristik yang berbeda dengan generasi sebelumnya karena mereka tumbuh di era digital yang sudah sangat maju. Berikut beberapa ciri utama dari Generasi Z:
(a) Generasi Digital Sejati: Gen Z adalah generasi pertama yang benar-benar tumbuh dengan teknologi digital sejak lahir. Mereka tidak hanya nyaman dengan internet dan media sosial, tetapi juga sangat mahir menggunakan perangkat digital seperti smartphone, tablet, dan komputer sejak usia dini.
(b) Multitasking dan Informasi Instan: Generasi ini dikenal sebagai multitasker yang sering melakukan banyak hal sekaligus, seperti menonton video sambil berkomunikasi di media sosial. Mereka terbiasa dengan informasi yang datang dengan cepat dan mudah diakses, sehingga mereka cenderung memiliki rentang perhatian yang lebih pendek dibandingkan generasi sebelumnya.
(c) Peduli Isu Sosial dan Keberlanjutan: Gen Z sangat peduli dengan masalah sosial, seperti perubahan iklim, kesetaraan gender, keadilan rasial, dan hak asasi manusia. Mereka sering terlibat dalam gerakan sosial melalui platform digital dan menuntut tanggung jawab sosial dari perusahaan dan pemerintah.
(d) Kemandirian dan Kewirausahaan: Banyak dari mereka yang memiliki semangat kewirausahaan. Mereka cenderung lebih independen, dan perkembangan platform seperti YouTube, TikTok, dan Instagram memungkinkan mereka menciptakan konten dan menghasilkan uang secara mandiri dari usia muda.
(e) Preferensi terhadap Autentisitas: Gen Z sangat menghargai keaslian dan cenderung lebih skeptis terhadap pemasaran tradisional yang terlihat terlalu dikendalikan. Mereka lebih tertarik pada brand atau influencer yang dianggap tulus dan otentik.
(f) Keragaman dan Inklusivitas: Generasi ini tumbuh dalam dunia yang semakin global dan beragam, sehingga mereka lebih terbuka dan mendukung inklusivitas, baik dari segi budaya, etnis, maupun identitas gender.
(g) Pendekatan Terhadap Pendidikan dan Karier: Gen Z cenderung pragmatis dalam hal pendidikan dan karier. Mereka lebih menyukai pendekatan yang fleksibel, seperti pembelajaran online atau kursus keterampilan singkat, daripada jalur pendidikan formal yang panjang. Banyak dari mereka juga mencari pekerjaan yang memberikan keseimbangan hidup-kerja yang lebih baik.
Generasi Z diprediksi akan menjadi generasi yang membawa banyak perubahan dalam dunia bisnis, politik, dan budaya global karena perspektif mereka yang unik terhadap teknologi, komunikasi, dan isu-isu sosial.
Ketiga, Generasi Alpha adalah generasi yang lahir setelah Generasi Z, umumnya mulai dari tahun 2010 hingga sekitar pertengahan 2020-an. Berikut adalah beberapa karakteristik yang menonjol dari Generasi Alpha:
(a) Native Digital Sejati: Jika Generasi Z tumbuh dengan perkembangan teknologi, Generasi Alpha lahir di dunia yang sudah penuh dengan teknologi. Mereka akan tumbuh dengan perangkat seperti smartphone, tablet, dan perangkat pintar yang terus berkembang, serta kecerdasan buatan dan realitas virtual/augmentasi yang semakin umum dalam kehidupan sehari-hari.
(b) Pengaruh Teknologi pada Pendidikan: Generasi Alpha mengalami pendidikan yang lebih terintegrasi dengan teknologi. Banyak dari mereka belajar melalui perangkat digital, aplikasi pendidikan, dan lingkungan kelas virtual, terutama setelah pandemi COVID-19 yang mempercepat penggunaan teknologi dalam pendidikan.
(c) Keterlibatan dengan AI dan Automasi: Generasi ini akan terbiasa dengan kecerdasan buatan (AI) dan automasi dalam banyak aspek kehidupan, dari asisten virtual seperti Siri atau Alexa hingga mobil otonom dan rumah pintar. Teknologi ini akan menjadi bagian integral dari kehidupan sehari-hari mereka.
(d) Multiplatform dan Multimodal: Gen Alpha akan terbiasa mengonsumsi konten melalui berbagai platform dan format, seperti video, streaming, game, media sosial, dan augmented reality. Mereka akan lebih terhubung dengan dunia digital daripada dengan media tradisional seperti televisi.
(e) Lebih Beragam Secara Global: Seperti halnya Generasi Z, Generasi Alpha akan tumbuh dalam lingkungan yang lebih global dan multikultural. Mereka akan terpapar pada lebih banyak pandangan dunia, gaya hidup, dan budaya yang berbeda melalui internet dan media global.
(f) Tingkat Literasi Teknologi yang Tinggi: Generasi Alpha akan memiliki literasi teknologi yang jauh lebih tinggi dibandingkan generasi sebelumnya. Mereka akan terbiasa dengan pemrograman, desain digital, dan teknologi lainnya sejak usia dini, yang dapat mendorong mereka untuk mengejar karier di bidang teknologi dan sains.
(g) Fokus pada Kesehatan Mental dan Emosional: Dengan semakin meningkatnya kesadaran akan pentingnya kesehatan mental, Generasi Alpha kemungkinan akan lebih fokus pada kesejahteraan emosional. Orang tua milenial juga lebih peduli pada aspek ini, sehingga mereka membesarkan anak-anak dengan perhatian yang lebih besar terhadap keseimbangan hidup.
(h) Tantangan Baru dalam Interaksi Sosial: Karena mereka tumbuh dengan perangkat digital, ada kekhawatiran bahwa interaksi sosial tatap muka mungkin berkurang. Namun, generasi ini juga mungkin mengembangkan cara-cara baru untuk berkomunikasi dan menjalin hubungan melalui platform digital yang inovatif.
(i) Kehidupan di Dunia yang Berubah Cepat: Generasi Alpha akan menghadapi perubahan besar di bidang teknologi, ekonomi, dan lingkung an. Isu-isu seperti perubahan iklim, ketidaksetaraan sosial, dan keberlanjutan mungkin akan lebih mendesak bagi mereka, dan mereka akan dibesarkan dalam konteks dunia yang lebih sadar terhadap masalah global tersebut.
Sebagai generasi yang lahir dalam era yang sangat dinamis, Generasi Alpha kemungkinan akan menjadi penggerak utama perubahan di masa depan, baik dalam cara hidup, bekerja, dan berinteraksi dengan dunia di sekitar mereka. Oleh karena itu cara mendidik mereka pun berbeda jika dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Mereka saat ini ada di kelas sepuluh sekolah lanjutan atas (seperti telah disinggung di atas); mereka memerlukan layanan teknologi yang sangat berbeda dan bersifat baharu. Sekolah, orang tua, masyarakat dituntut untuk memahami kebutuhan mereka saat ini; guna memfasilitas tumbuhkembangnya kepribadian dan kedewasaan mereka.
Satu hal yang jangan sampai lengah untuk generasi ini adalah pendidikan agama; jika pendidikan agama dalam arti laku agama sampai tertinggal apalagi terabaikan; maka jangan sesalkan kelak jika mereka menjadi berlabel agama tetapi tidak berperilaku agamis. Salam Waras (SJ)
Editor: Gilang Agusman
Edisi 5: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Nathania Rajagukguk, mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Universitas Malahayati, berhasil meraih Runner Up Juara Ketiga dalam ajang International Contest Miss Ultra Universe 2023 di Sao Paulo, Brazil. Nathania juga mendapatkan gelar The Best Face, Miss Favorite, dan Miss Social Media. Nathania berharap prestasi ini dapat memotivasi mahasiswa Universitas Malahayati lainnya untuk terus berprestasi di tingkat nasional maupun internasional.
Edisi 1: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Lalu, Tri Imawati, mahasiswa yang saat ini menempuh pendidikan Profesi Bidan di Universitas Malahayati, meraih prestasi sebagai Pemenang Role Model Tempat Praktik Mandiri Bidan (TPMB) se-Indonesia dalam kompetisi yang diadakan oleh BKKBN Pusat tahun 2023. Tri berharap prestasi ini dapat meningkatkan layanan dan kompetensi TPMB di Indonesia.
Edisi 2: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Qholik Mawardi, mahasiswa Program Studi S1 Kesehatan Masyarakat, Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati, berhasil meraih Juara 1 Solo Keroncong Pria pada acara Dies Natalis Universitas Mataram ke-61. Dalam kesempatan tersebut, Qholik mengungkapkan rasa syukur dan kebahagiaannya atas prestasi yang diraih.
Edisi 3: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
“Saya merasa sangat bersyukur dan bangga bisa mengharumkan nama Universitas Malahayati di ajang ini. Ini adalah buah dari kerja keras dan dedikasi dalam mengembangkan bakat musik keroncong saya,” ujar Qholik.
Edisi 4: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Selain itu, Chetrin Devlita Adhani, mahasiswa Program Studi S1 Psikologi Universitas Malahayati Bandar Lampung, juga berhasil meraih gelar Juara 1 dalam Lomba Kaligrafi Kontemporer tingkat nasional. Lomba yang diselenggarakan oleh Karyo Organizer secara daring di Tangerang. Chetrin berhasil menonjolkan keahliannya dalam seni kaligrafi, sebuah bentuk seni tulis indah yang memadukan keindahan dan makna. Dengan ketelitian dan kreativitasnya, Chetrin mengukir karyanya dengan penuh dedikasi, mengantarnya menjadi yang terbaik di tingkat nasional.
Edisi 5: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Mahasiswa Program Studi Ilmu Hukum Universitas Malahayati Bandar Lampung, Laura Frantina Lova dan Nurani Melinda Aditya, juga mengharumkan nama universitas dengan meraih juara pada ajang Open Tournament Begawi Taekwondo Se-Provinsi Lampung di Sport Hall UIN Raden Intan Bandar Lampung, Minggu (3/12/2023). Laura Frantina Lova dengan bangga meraih Juara 1 Kyourugi Putri Under 63Kg, sementara Nurani Melinda Aditya meraih Juara 2 Kyourugi Putri Under 46Kg. Prestasi ini menambah jumlah mahasiswa berprestasi di Universitas Malahayati Bandar Lampung.
Edisi 6: Deretan Mahasiswa Berprestasi Universitas Malahayati Bandar Lampung
Prestasi gemilang lainnya diraih oleh Arif Dermawan, mahasiswa Program Studi Hukum Fakultas Ilmu Hukum Universitas Malahayati, yang berhasil meraih Juara Harapan 1 dalam Lomba Menyanyi pada Festival Durian dan Bazar UMKM se-Jawa Tengah. Acara tersebut berlangsung di Menara Pandang, Purwokerto, Banyumas, Minggu (17/12/2023). Arif Dermawan, dengan suaranya yang memukau, berhasil menarik perhatian juri dan menyita perhatian penonton di festival tersebut. Lomba menyanyi tersebut menjadi ajang kompetisi yang menampilkan bakat-bakat muda di bidang seni, sambil juga mempromosikan produk unggulan UMKM di Jawa Tengah.
Dengan berbagai prestasi ini, Universitas Malahayati terus membuktikan kualitas mahasiswa-mahasiswanya yang tidak hanya unggul dalam bidang akademik, tetapi juga dalam berbagai kompetisi di tingkat nasional. (*)