Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Gelar Penyuluhan IVA bagi Wanita Usia Subur di Dusun 1 Desa Sukajaya Lempasing Kab. Pesawaran
PESAWARAN (malahayati.ac.id): Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, Kelompok 1, menggelar penyuluhan kesehatan yang mengangkat topik penting “Pemahaman Pemeriksaan Inspeksi Visual Asam Asetat (IVA)” bagi 35 Wanita Usia Subur (WUS) di Dusun 1, guna meningkatkan kesadaran akan pentingnya deteksi dini kanker serviks. Kegiatan ini merupakan bagian dari rangkaian Problem Based Learning (PBL) yang bertujuan memberi pemahaman lebih mendalam mengenai masalah kesehatan masyarakat di tingkat lokal.
Kegiatan penyuluhan dilaksanakan setelah tim mahasiswa melakukan kajian mendalam dan lokakarya mini bersama pamong dusun dan stakeholder setempat. Dari hasil survei terhadap 100 responden di dusun tersebut, ditemukan berbagai masalah kesehatan yang menjadi perhatian utama. Beberapa di antaranya termasuk rendahnya pengetahuan tentang pemeriksaan IVA, vaksinasi malaria yang belum merata, serta pengobatan malaria dan pasien jiwa yang belum optimal. Masalah lain yang juga mencuat adalah pemberian MP-ASI pada bayi sebelum usia 6 bulan.
Menurut Dr. Samino, S.H, M.Kes, pembimbing Kelompok 1, lokakarya mini yang diadakan setelah analisis survei bertujuan untuk menyampaikan masalah kesehatan yang ada kepada para stakeholder dusun. Melalui diskusi yang konstruktif, mereka bisa menentukan prioritas masalah dan merancang rencana intervensi yang tepat untuk mengatasi isu-isu tersebut.
Penyuluhan tentang pemeriksaan IVA diadakan pada hari Minggu, 9 Februari 2025, bertempat di rumah kader setempat yang dipilih karena lokasinya yang strategis dan mudah diakses oleh para peserta. Kegiatan ini diadakan dalam tiga sesi kelompok yang melibatkan 35 WUS dari berbagai RT, dengan masing-masing kelompok terdiri dari 10 hingga 15 peserta. Para mahasiswa PBL, yaitu Ahmad Murtado, Angga Wahyu Triwibowo, Ara Yuliasari RS, Fitria Karmi, Putri Amsa Tiara Diksa, Sofia Hirsya, Yesi Mandasari, dan Yogi Ari Ghocpican, menjadi pemateri yang memberikan edukasi dan informasi mengenai pentingnya deteksi dini kanker serviks melalui pemeriksaan IVA.
Kanker serviks adalah salah satu jenis kanker yang dapat dicegah melalui deteksi dini, dan pemeriksaan IVA menjadi metode yang efektif untuk menilai adanya perubahan pada leher rahim yang bisa menjadi indikasi kanker. Sayangnya, masih banyak perempuan yang kurang memahami pentingnya pemeriksaan ini. Oleh karena itu, penyuluhan ini menjadi kesempatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran peserta mengenai langkah-langkah preventif yang dapat mereka lakukan.
Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan pendekatan Focus Group Discussion (FGD), yang diawali dengan perkenalan dan pengisian kuesioner pre-intervensi untuk mengetahui sejauh mana pemahaman peserta tentang topik yang akan dibahas. Setelah itu, pemaparan materi dilakukan secara interaktif, diikuti dengan sesi tanya jawab yang memberikan kesempatan bagi peserta untuk mengajukan pertanyaan atau berbagi pengalaman terkait kesehatan reproduksi mereka.
Untuk mengukur efektivitas penyuluhan, peserta diminta mengisi kuesioner post-intervensi setelah acara berakhir. Selain itu, kegiatan ini juga semakin meriah dengan adanya doorprize bagi peserta yang aktif berpartisipasi dalam diskusi dan tanya jawab. Hal ini diharapkan dapat mendorong peserta untuk lebih aktif dan antusias dalam mengikuti seluruh rangkaian acara.
Kegiatan penyuluhan ini ditutup dengan sesi foto bersama yang melibatkan kader setempat, peserta, dan mahasiswa PBL sebagai bentuk dokumentasi kebersamaan. Dengan semangat yang tinggi, seluruh peserta berkomitmen untuk lebih memperhatikan kesehatan reproduksi mereka, terutama dalam hal deteksi dini kanker serviks.
Semoga kegiatan ini dapat memberi manfaat yang besar bagi seluruh peserta, serta meningkatkan kesadaran akan pentingnya pemeriksaan IVA sebagai langkah awal dalam pencegahan kanker serviks. Melalui penyuluhan ini, diharapkan perempuan di Dusun 1 akan lebih terbuka dan proaktif dalam menjaga kesehatan mereka, sehingga dapat mencegah dampak yang lebih serius dari penyakit ini di masa mendatang.
Dengan langkah-langkah preventif yang lebih baik dan kesadaran yang lebih tinggi, kita berharap tercipta masyarakat yang lebih sehat dan mampu mengatasi berbagai masalah kesehatan dengan lebih efektif. (gil)
Editor: Gilang Agusman