Program Studi Psikologi Tandatangani Perjanjian Kerjasama dengan Balai Pemasyarakatan Kelas II Metro

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi Psikologi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandarlampung melaksanakan Penandatanganan Perjanjian Kerjasama (PKS) dengan Balai Pemasyarakatan (BAPAS) Kelas II Metro. Kamis (24/8/2023).

Perjanjian Kerjasama (PKS) ini merupakan tindak lanjut dari rencana diadakannya Magang Merdeka oleh Prodi Psikologi yang pada tahun ini mendapatkan Hibah Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) Tahun Anggaran 2023. PKS ini dilakukan oleh Dr. Lolita Sary, M.Kes sebagai Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan dan Bapak Sukir, AMD.IP, S.H., M.H. sebagai Kepala BAPAS Metro.

PKS tersebut menjadi hal yang penting sebagai bentuk kerjasama yang saling mengembangkan bagi Universitas Malahayati dan juga bagi BAPAS sehingga pelaksanaan Magang dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Kerjasama ini diharapkan membuka jalan bagi prodi-prodi lain di Fakultas Ilmu Kesehatan untuk memberikan kontribusi bagi pengembangan Bapas Metro. (gil/humasmalahayatinews)

FIK Universitas Malahayati Bandar Lampung dan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Teken Kerjasama

Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung melalui Fakultas Ilmu Kesehatan dan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Jawa Timur mengadakan perjanjian kerjasama antar fakultas di Lt.5 Gedung Rektorat Universitas Malahayati Bandar Lampung, Jumat (25/8/2023).

Kerjasama ini dalam rangka pelaksanaan tri dharma perguruan tinggi dan penyelenggaraan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) dalam kurun waktu lima tahun.

Penandatangan ini merupakan tindak lanjut dari nota kesepahaman yang telah dibuat antara Universitas Malahayati Bandar Lampung dan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun Jawa Timur pada senin (7/8/2023) di Kampus Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun.

Dekan Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandar Lampung Dr. Lolita Sary, SKM.,M.Kes, menerangkan Fakultas Ilmu Kesehatan memiliki 10 program studi, yakni DIII Analisis farmasi & Makanan, DIII Kebidanan, S1 Kebidanan, Profesi Bidan, S1 Psikologi, S1 Farmasi, S1 Keperawatan, S1 Kesehatan Masyarakat, Profesi Ners, dan S2 Kesehatan Masyarakat.

“Dari 8 kegiatan MBKM, tidak semua bisa kita lakukan, namun ada beberapa yang bisa kita terapkan bersama seperti Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Riset atau Penelitian, dan juga pelatihan,” ucap Lolita.

Ketua Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun, Zaenal Abidin, SKM.,M.Kes dalam sambutannya mengatakan Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun memiliki 7 program studi diantaranya, S1 Farmasi, S1 Kesehatan Masyarakat, S1 Keperawatan, Profesi Ners, D3 Farmasi, D3 Kebidanan dan D3 Rekam Medis.

“Saat ini eranya MBKM, sehingga perlu adanya kolaborasi Tridharma antar perguruan tinggi. Semoga kerjasama ini dapat memajukan kedua belah pihak antara Stikes Bhakti Husada Mulia Madiun dan Universitas Malahayati Bandar Lampung,” ucapnya. (451/**)

Identitas yang Tercerabut

Oleh: Sudjarwo
Guru Besar Universitas Malahayati Bandar Lampung

Kebiasaan penulis jika ada artikel yang terbit ditindaklanjuti dengan membagikan kepada handai taulan, terutama kepada mereka yang memang memiliki minat sama untuk membaca. Asumsi punya minat sama untuk membaca memang tidak selamanya benar. Buktinya, ada yang segera setelah membaca akan merespon dengan komentar atau paling tidak mengirim ungkapan hati melalui media gambar (meme), ada yang hanya membaca kemudian membiarkan, ada juga yang tidak pernah dibaca atau tidak mau membaca. Apa yang menjadi latarbelakang semua itu, hanya dirinya dan Tuhan yang tahu.

Saat mengirim satu naskah kemarin, ada seorang sahabat yang selalu memberikan komentar setiap naskah. Guru besar itu kemarin memberikan komentar yang cukup menggelitik pikiran. Menurutnya, adanya kelompok-kelompok tertentu yang memiliki pandangan berbeda dalam menyikapi tata nilai budaya yang dipersonifikasi oleh produk budaya. Pendapatnya bahkan perilakunya begitu ekstrem yang memposisikan produk budaya bila tidak ada pada ajaran agama, tidak boleh digunakan.

Membaca komentar itu, penulis menjadi teringat apa yang pernah dipesankan oleh tokoh pendiri Republik ini, Ir. Soekarno: “Kalau jadi Hindu jangan jadi orang India, kalau jadi Islam jangan jadi orang Arab, kalau jadi Kristen jangan jadi orang Yahudi. Tetaplah jadi orang Indonesia dengan Adat-Budaya Nusantara yang kaya raya ini”.

Tampaknya pesan ini sekarang banyak dilupakan, atau bisa jadi merupakan kesalahan sistematis dalam Pelajaran Sejarah Indonesia oleh guru sejarah.

Kecenderungan ini tampaknya sudah melanda di banyak lini kehidupan, dan menyusup sampai relung kehidupan pribadi orang-per orang. Bisa dibayangkan negeri ini jika orang Jawa menolak batik, orang Sumatera Utara menolak ulos, orang lampung menolak tapis, orang Palembang menolak songket, orang Dayak menolak mandau hanya karena benda-benda itu semua diposisikan bukan sebagai simbol agama. Tentu peristiwa ini bisa kita padankan dengan “bencana budaya”. Sebab, pandangan itu memposisikan ketercerabutan yang bersangkutan dari budaya leluhur.

Pemahaman akan lambang yang sempit ibarat kita masuk ke dalam taman sesat. Sebab kesesatan berpikir itu jauh lebih berbahaya dari tersesat jalan dalam pengertian sebenarnya. Kesesatan berpikir dapat berdampak kepada kehidupan seseorang dan generasinya. Sementara sesat jalan bisa putar balik atau minimal bertanya. Menjadi lebih berbahaya lagi kesesatan itu jika dikaitkan dengan sempitnya perspektif akan suatu keyakinan, sehingga menimbulkan sikap sesuatu yang tidak satu keyakinan adalah musuhnya. Sebab itu harus dimusnahkan.

Pemikiran sempit serupa ini memang sudah ada sejak ratusan tahun silam, namun sekarang lebih cepat mengkristal akibat dari kemudahan teknologi, sehingga penyebarannya pun menjadi lebih cepat. Hal lain yang menumbuhsuburkan pemikiran ini adalah dampak kebebasan untuk berpendapat pada era sekarang jauh lebih pesat dibandingkan beberapa waktu lalu. Sayangnya, tidak dibarengi dengan pemahaman akan juga hak-hak orang lain untuk berpendapat yang berbeda, dan itu sah adanya.

Berbeda pendapat tidak sama dengan memaksakan pendapat. Sebab jika memaksakan pendapat di sana ada hegemoni, sementara jika berbeda pendapat ada pada tataran kesamaan atau kesetaraan. Tentu saja konsekuensinya-pun akan sangat berbeda antara satu dengan yang lainnya. Produk budaya lebih ada pada tataran “berbeda” bukan “memaksa”.Oleh sebab itu, produk budaya tidak diukur menggunakan kuantifikasi, tetapi lebih kepada kualifikasi. Itu pun dalam pengertian hanya mengklasifikasi. Budaya berlabel indah bagi pendukung dan pengagumnya; ukuran indah sendiri adalah relatif dalam makna filsafat.

Siapapun kita, apa pun status yang melekat pada pribadi kita, mari hormati dan lestarikan budaya negeri ini. Karena penjajahan yang hakiki itu adalah penjajah yang menjajah budaya kita, sehingga sistem nilai yang kita anut menjadi berubah; dengan tujuan agar mencerabut kita dari identitas sebagai bangsa. (SJ)

Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati Dr. (Cand) Muhammad, S.Kom., MM  Merilis Buku ‘Membangun Open Innovation Helix Di Lembaga Pemerintah’

BANDAR LAMPUNG (malahayati.ac.id): Dosen Manajemen yang juga Wakil Rektor 1 Universitas Malahayati Dr. (Cand) Muhammad, S.Kom., MM kembali menerbitkan buku berjudul, ‘Membangun Open Innovation Helix Di Lembaga Pemerintah’.

Buku ini  ditulis bersama Dr. Febrianty, S.E., M.Si., Dr. Dany Amrul Ichdan, S.E., M.Sc., dan

I Gede Eko Putra Sri Sentanu, S.AP., M.AP., Ph.D. Selain itu, buku ini telah memperoleh hak cipta berdasarkan Surat Pencatatan Penciptaan Kementrian Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia nomor EC00202371038 tertanggal 23 Agustus 2023.

Dr. (Cand) Muhammad menjelaskan, buku ini terdiri dari sembilan bab, meliputi, Pengenalan Open Innovation Helix, Landasan Teori Inovasi Terbuka, Konteks Lembaga Pemerintah dalam Inovasi, Tahap Pertama: Inovasi Terbuka dalam Pemerintahan, Tahap Kedua: Meningkatkan Kolaborasi dan Keterlibatan, Tahap Ketiga: Pengembangan dan Implementasi Solusi Inovatif.

Selanjutnya, Kebijakan dan Regulasi untuk Meningkatkan Inovasi di Lembaga Pemerintah, Studi Kasus: Sukses Implementasi Open Innovation Helix di Lembaga Pemerintah, dan  Mengatasi Tantangan dan Masa Depan Open Innovation Helix di Lembaga Pemerintah.

Menurut Dr. (Cand) Muhammad, buku ini mengajak kita untuk menjelajahi dan memahami konsep Open Innovation Helix secara mendalam, serta menerapkannya secara kreatif dan efektif di lingkungan pemerintahan.

“Melalui penjelasan yang jelas dan ilustratif, buku ini memberikan panduan praktis untuk membantu lembaga pemerintahan menciptakan ekosistem inovasi yang inklusif, kolaboratif, dan berorientasi pada solusi,” terangnya, Jumat (25/8/2023).

Dr. (Cand) Muhammad dan penulis lainnya berharap, buku ini akan menjadi panduan berharga bagi para pemimpin, pegawai pemerintahan, akademisi, dan masyarakat umum yang tertarik untuk melampaui batas-batas konvensional dalam mencapai perubahan yang berarti dan berkelanjutan.

“Dengan semangat inovasi yang menggelora, kita dapat bersama-sama mewujudkan pemerintahan yang lebih responsif, efisien, dan berorientasi pada kebutuhan rakyat,” ujarnya. (451/**)

Mahasiswa Universitas Malahayati Raih Juara I Contest Model Indonesia

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Agung Julian Pangestu (22320044) Mahasiswa Universitas Malahayati Bandarlampung Program Studi Ilmu Keperawatan berhasil mendapatkan Juara I Umum Men Contest Model Indonesia Tingkat Nasional yang diselenggarakan oleh Contest Model Indonesia (CMI), Surakarta 16 Juli 2023.

Agung mengatakan tujuan ia mengikuti lomba ini, agar bisa membanggakan kampus Universitas Malahayati dan menambah relasi teman.

“Harapan untuk kedepannya agar bisa lebih membanggakan kampus lagi dan dapat berprestasi ketingkat yang lebih tinggi, nasional maupun internasional dan kembali mendapatkan Juara I,” ujar Agung.

Agung juga berpesan agar teman-teman mahasiswa Universitas Malahayati agar lebih aktif mengikuti ajang lomba apapun itu. Walaupun bukan prestasi akademik, kita bisa berprestasi non akademik, dan jangan pernah lelah dalam mencoba. (gil/humasmalahayatinews)

Fakultas Teknik Universitas Malahayati Teken MoU dengan Fakultas Teknik Universitas Banten Jaya

Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Fakultas Teknik Universitas Malahayati dan Fakultas Teknik Universitas Banten Jaya melakukan nota kesepahaman (MoU) di Lt.5 Gedung Rektorat Universitas Malahayati, Jumat (25/8/2023).

Kegiatan ini dirangkai dengan studi banding dan kuliah umum Universitas Banten Jaya Ke Universitas Malahayati Bandar Lampung.

Wakil Rektor 4 bidang kerjasama Unversitas Malahayati Drs. Suharman, M.Pd menyambut baik kehadiran Universitas Banten Jaya ke Universitas Malahayati.

Warek 4 Suharman menjelaskan bahwa Universitas Malahayati memiliki 5 fakultas dan 20 program studi. Sedangkan untuk Fakultas Teknik Universitas Malahayati Bandar Lampung memiliki empat prodi, sipil, mesin, lingkungan, dan industri.

“Ke depan, kita akan tingkatkan kerjasama ini tidak hanya di tingkat fakultas tetapi antar Universitas sehingga payung hukumnya akan lebih kuat, MoU nya di tingkat universitas dan PKS nya di tingkat fakultas,” ucap Warek 4 Suharman

Sedangkan, Dekan Fakultas Teknik Universitas Malahayati Ir. Yan Juansyah, DEA menerangkan visi misi fakultas teknik dan masing- masing program studi. Dirinya menjelaskan berbagai fasilitas dan kegiatan baik internal maupun eksternal telah banyak dilakukan fakultas teknik khususnya di bidang penelitian dan pengabdian masyarakat.

Pada kesempatan yang sama, Dekan Fakultas Teknik Universitas Banten Jaya, Frebhika Sri Puji Pangesti, S.T, M.,Sc menyampaikan terimakasih atas sambutan yang sangat baik dari Universitas Malahayati Bandar Lampung.

“Kami selama ini sebenarnya sudah sering berkomunikasi dan bekerja sama dengan rekan-rekan fakultas Teknik Universitas Malahayati dalam saling mendukung program Tridharma perguruan tinggi, namun saat ini kita perkuat dan resmikan dengan MoU,” ucap Frebhika.

Frebhika menuturkan bahwa Universitas Banten Jaya memilik empat fakultas dan untuk fakultas teknik memiliki tiga program studi yakni teknik sipil, industri, dan lingkungan

“Kami berharap dengan kunjungan ini dapat sharing bersama terkait Tridharma dan tata kelola perguruan tinggi,” katanya. (451/**)

Universitas Malahayati Bandar Lampung Gelar Workshop Menulis Artikel Sesuai Template Jurnal Internasional (SINTA 3)

Bandar Lampung (malahayati.ac.id):  Universitas Malahayati Bandar Lampung menggelar workshop menulis artikel yang sesuai dengan template jurnal, Kamis (24/8/2023). Kegiatan ini bertujuan untuk memenuhi syarat publikasi di jurnal internasional dengan peringkat SINTA 3 diadakan secara daring.

Kegiatan ini diikuti sejumlah besar dosen dan mahasiswa Universitas Malahayati yang berminat mengembangkan publikasi ilmiah mereka. Workshop dibagi menjadi dua sesi dipandu langsung Teguh Pribadi, Ners., M.Sc., selaku Penanggung jawab Jurnal Universitas Malahayati.

Sesi pertama dimulai 9.00-10.00 WIB, sementara sesi kedua dijadwalkan pada 13.00-14.00 WIB. Teguh Pribadi dalam workshop ini memberikan penjelasan mendalam mengenai strategi penulisan yang efektif, termasuk pentingnya membuat judul artikel yang spesifik dan ringkas guna menghindari panjangnya judul yang tidak perlu.

Salah satu poin penting yang diungkapkan Teguh adalah bahwa penulisan judul artikel harus menghindari detail yang sebetulnya bisa dimasukkan ke dalam bagian metodologi. Sebagai contoh, istilah-istilah tertentu atau nama tempat tidak perlu dicantumkan dalam judul, melainkan akan dijelaskan secara lebih rinci di bagian metodologi artikel tersebut.

Selain itu, Teguh Pribadi juga memberikan arahan agar para dosen dan mahasiswa yang akan menulis jurnal menghindari pengulangan kata atau kalimat yang sama di berbagai bagian artikel. Ia menegaskan pentingnya variasi dalam gaya penulisan untuk menjaga kualitas dan keterbacaan artikel.

Selain itu, Teguh juga menyarankan mencari referensi jurnal yang seimbang, tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dari referensi jurnal luar sebagai pembanding. Hal ini akan memberikan sudut pandang yang lebih luas dan mendalam dalam penulisan artikel ilmiah.

Workshop ini diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan kualitas publikasi ilmiah dari Universitas Malahayati, serta memperkuat posisinya dalam meraih peringkat SINTA 3 untuk publikasi jurnal internasional. (451/**)

 

Kopkadum Universitas Malahayati Hadirkan Cookies dan Teh Berbahan Daun Kelor, Begini Cara Belinya

Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Koperasi Karyawan dan Dosen Universitas Malahayati (Kopkadum) Bandar Lampung meluncurkan produk baru yang unik dan bernutrisi tinggi, yaitu cookies dan teh celup berbahan dasar daun kelor.

Produk cookies dan teh celup Kopkadum Universitas Malahayati telah memiliki sertifikat halal dari Kementerian Agama kota Bandar Lampung dan izin Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (PIRT) dari Dinas Kesehatan.

Dalam upaya mendukung inisiatif penanganan stunting di Provinsi Lampung, Kepala Koperasi Universitas Malahayati, Andoko, S. Kep., Ns., M. Kes, mengungkapkan bahwa produk ini adalah bagian dari komitmen universitas dalam memberikan dukungan kepada pemerintah.

“Cookies yang kami produksi memiliki kandungan utama daun kelor. Secara medis, kelor dikenal memiliki kandungan gizi yang tinggi yang bermanfaat bagi pertumbuhan dan kesehatan tubuh,” ungkap Andoko.

Andoko juga menjelaskan bahwa produk ini sudah tersedia untuk umum dan dapat ditemukan di Koperasi Universitas Malahayati di Bandar Lampung.

Namun, karena produksi masih terbatas, ia menyarankan bagi mereka yang berminat untuk melakukan pemesanan dalam jumlah besar untuk melakukan pre-order terlebih dahulu.

Bagi yang tertarik untuk mencicipi cookies dan teh celup berbahan daun kelor ini, dapat menghubungi bagian marketing Koperasi melalui WhatsApp di nomor 08993625799.

Dengan langkah inovatif ini, Universitas Malahayati tidak hanya memberikan alternatif makanan yang sehat dan bergizi tinggi, tetapi juga turut berkontribusi dalam upaya penanggulangan stunting di Provinsi Lampung.

Guru Besar Universitas Malahayati Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D Beri Kuliah Umum 150 Mahasiswa Kedokteran Tentang Terapi Kanker Otak

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Guru Besar Tetap Bidang Farmakologi di Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati Bandar Lampung, Prof. dr. Taruna Ikrar, M.Biomed, Ph.D memberikan kuliah umum kepada 150 mahasiswa Program Studi Pendidikan Dokter Umum, Fakultas Kedokteran, Universitas Malahayati Bandar Lampung angkatan 2021, Rabu (23/8/2023).

Pada kuliah umum ini mengusung tema “Immunotherapy for Brain Cancer: Recent Progres and Future Promise”. Prof. Taruna berbagi pengetahuannya kepada semua peserta yang hadir. Kuliah tersebut bertujuan untuk memperkenalkan ilmu farmakologi modern yang sedang tren dan terbaru kepada para mahasiswa terutama Immunotherapy for Brain Cancer.

Pada acara ini, Prof. dr. Taruna Ikrar membahas tentang “The drug discovery process” atau proses penemuan obat. Isi dari materi tersebut mulai dari pemilihan dan validasi target, penemuan dan juga pengembangan. Dalam pembahasan Development atau pengembangan obat, juga dijelaskan mengenai proses pra klinis dan klinisnya.

Tak lain pula dijelaskan mengenai percobaan klinis pada pasien untuk mengetahui efektivitas dari obat tersebut. Setelah percobaan klinis pada pasien berhasil, maka uji klinis pun dilanjutkan.

Dalam pemaparan pengembangan imunoterapi dijelaskan pula mengenai skema terapi sel dan gen, struktur umum empat generasi CAR-T,.

Teknologi pengobatan sel dan genetik merupakan pengembangan pengobatan untuk suatu penyakit yang disebabkan oleh faktor genetik yang diakibatkan oleh mutasi genetik atau kondisi herediter.

Selain menjelaskan mengenai pengembangan imunoterapi, Prof. dr. Taruna Ikrar juga menjelaskan mengenai glioblastoma sebagai fokus pembelajaran seperti Mechanism of immunosuppression in glioblastoma (GBM) atau mekanisme imunosupresi pada glioblastoma.

Imunoterapi merupakan terapi spektakuler yang akan menjadi teknik pengobatan terpenting dalam pengobatan penyakit degeneratif dan keganasan di masa mendatang.

Berdasarkan keterangan Prof. dr. Taruna Ikrar, penerapan terapi ini telah menunjukkan hasil yang sangat baik dan sebagian masih dalam tahap penelitian untuk memastikan keamanan serta keefektivitasannya, serta mengurangi reaksi yang merugikan.

Menurutnya, imunoterapi ini adalah harapan baru bagi jutaan orang dengan penyakit yang tidak ada harapan lagi dan belum ada obatnya.

Studi selanjutnya untuk menyelidiki dan menyempurnakan temuan yang dibahas dalam ulasan ini diperlukan untuk memvalidasi kelayakan terapi berbasis sel untuk pengobatan Glioblastoma.

Di penghujung acara, Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Pharm., MD., Ph.D. menambahkan contoh kasus dari pasien acak ke dalam penelitian utama.

“Pada bagian akhir, kami mengulas secara mendalam imunoterapi , dengan disertai contoh kasus uji anti-cancer imunotherapy,” ungkap Prof. dr. Taruna Ikrar, M. Pharm., MD., Ph.D. (451/**)

Aulia Eka Lestari Jadi Wisudawan Terbaik dari Prodi Farmasi pada Wisuda Universitas Malahayati ke-35

Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Aulia Eka Lestari Mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati menjadi salah satu wisudawan terbaik pada gelaran Wisuda Universitas Malahayati Bandar Lampung di Graha Bintang, Rabu (23/8/2023).

Aulia Eka Lestari meraih IPK 3.65 Predikat Dengan Pujian dan menjadi salah satu mahasiswa tercepat menempuh pendidikan selama tiga tahun lima bulan.

Aulia merupakan anak pertama dari dua saudara, lahir 4 juli 1998 di Bandar Lampung dan hanya tinggal bersama sang ibu. Ibu Aulia merupakan wiraswasta di bidang pertanian. Saat ini Adik Aulia juga sedang menempuh pendidikan prodi farmasi di perguruan tinggi lain di Bandar Lampung.

Aulia sangat bersyukur, dirinya menjadi satu-satunya wisudawan terbaik di Program Studi Farmasi Universitas Malahayati Bandar Lampung.

“Sangat terharu dan kaget tidak menyangka jadi wisudawan terbaik di prodi farmasi,” katanya.

Saat ini, Aulia telah bekerja selama 8 tahun di sebuah Apotik di Bandar Lampung, dan setelah lulus berencana meneruskan pendidikan jurusan Apoteker di Jakarta.

“Ya, selama ini kuliah sambil bekerja, setelah lulus dari SMK Farmasi langsung kerja di Apotik, udah 8 tahun hingga sekarang. Harapannya dapat lanjut mengambil Apoteker namun menunggu biaya cukup untuk lanjut kuliah,” ucap Aulia.

Aulia mengucapkan banyak terimakasih kepada ibu yang selama ini sudah mendukung dan mendoakan Aulia sehingga Aulia dapat cepat lulus dan menjadi sarjana.

Aulia juga berterimakasih kepada dosen dan jajaran kampus Universitas Malahayati yang telah menjadi tempat menuntut ilmu. “Semoga Malahayati terus berkembang dan menjadi kampus unggul,” harapnya.

Selain itu, Aulia juga memberi kiat, “dalam belajar tidak perlu pintar, yang penting rajin dan gak pelit ilmu sama teman, sehingga saling bantu dalam belajar dan mengerjakan tugas, percuma pinter kalo gak rajin”. (451/**)