Fakultas Hukum Universitas Malahayati Gelar Yudisium, Angkat Tema “From Nothing to Something”

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Fakultas Hukum Universitas Malahayati menggelar Yudisium ke-10 Periode Genap 2023/2024. Acara ini mengangkat tema “From Nothing to Something,” menekankan pentingnya menjadi lulusan yang unggul dan beretika religius. Kamis (23/1/2025).

Drs. Suharman, M.Pd., M.Kes selaku Wakil Rektor 4 Universitas Malahayati menyampaikan ucapan selamat kepada para mahasiswa yang akan menerima pengakuan atas kerja keras, dedikasi, dan prestasi akademik mereka.

“Perjalanan ini adalah awal dari petualangan baru, saya mengingatkan bahwa gelar yang diterima hari ini bukanlah akhir dari perjalanan kalian,” katanya.

Drs. Suharman, juga mengapresiasi ketekunan, kecerdasan, dan semangat yang luar biasa yang ditunjukkan mahasiswa dalam menghadapi berbagai tantangan selama masa studi mereka.

“Terima kasih kepada dosen Fakultas Hukum atas bimbingan pengetahuan dan dukungan selama masa studi. Saya berharap bahwa gelar sarjana hukum yang diterima akan membuka pintu kesuksesan dan memberikan para sarjana kesempatan untuk berkontribusi dalam membangun masyarakat melalui pengetahuan hukum,” ucapnya.

Drs. Suharman, terus mengingatkan para lulusan untuk terus belajar dan mengasah keterampilan agar tetap relevan dan kompetitif di dunia hukum. Di akhir sambutan, Wakil Rektor 4 mengajak para lulusan untuk menjaga etika di manapun berada, menjunjung tinggi nama baik almamater, dan utamakan hubungan baik dengan rekan-rekan sesama lulusan.

Dekan Fakultas Hukum Universitas Malahayati, Aditia Arief Firmanto, SH., MH., dalam sambutannya menekankan pentingnya penerapan ilmu hukum dalam kehidupan sehari-hari, terutama dalam konteks ibadah. “Setelah dikukuhkan, SH yang kalian peroleh bukan hanya sekadar gelar, tapi sebuah amanah untuk menjadikan ilmu yang dimiliki sebagai sarana ibadah dan manfaat bagi masyarakat,” ungkapnya.

Dekan juga menyoroti kecerdasan intelektual dan emosional sebagai komponen penting keberhasilan. “Selain memiliki kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional juga sangat diperlukan. Di dunia kerja, interaksi dengan rekan kerja, teman, dan lingkungan sekitar memerlukan kecerdasan emosional yang baik,” tambahnya.

Acara ini juga dihadiri oleh Kaprodi Ilmu Hukum Rissa Afni Martinouva, SH., MH, serta para dosen Program Studi Ilmu Hukum Universitas Malahayati Bandar Lampung. (gil)

Editor: Gilang Agusman