KUAT kan Keterampilan Penanganan Kegawatdaruratan Lulusan Ners, Universitas Malahayati adakan Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS)

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi Ilmu Keperawatan Universitas Malahayati bekerja sama dengan MST 119 (Medical Service Training) sukses menggelar Pelatihan Basic Trauma Cardiac Life Support (BTCLS). Kegiatan yang berlangsung pada 4-9 Februari 2025 ini diadakan di Gedung Laboratorium Terpadu Universitas Malahayati dan diikuti oleh 69 peserta. Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan keterampilan dasar dalam menangani trauma dan kegawatdaruratan jantung bagi calon lulusan Ners Universitas Malahayati.

Dalam sambutannya, Kaprodi S1 Keperawatan Universitas Malahayati, Aryanti Wardiyah, Ns., M.Kep., Sp.Kep.Mat, menekankan pentingnya kompetensi kegawatdaruratan bagi seorang Ners. “Keadaan gawat darurat bisa terjadi di mana saja dan kapan saja, baik di rumah, sekolah, tempat kerja, maupun fasilitas kesehatan. Contohnya adalah kecelakaan lalu lintas dan serangan jantung pada pasien, yang harus ditangani dengan tepat dan cepat. Oleh karena itu, seorang Ners wajib memiliki kemampuan dalam menangani pasien dengan kondisi gawat darurat secara profesional,” ujarnya.

Ketua Panitia Pelatihan BTCLS, Triyoso, S.Kep., Ns., M.Kes., menambahkan bahwa kegiatan ini tidak hanya bertujuan meningkatkan keterampilan mahasiswa dalam menghadapi ujian kompetensi keperawatan, tetapi juga mendukung Universitas Malahayati dalam mencetak lulusan Ners yang berakhlak mulia, kompetitif, dan memiliki keahlian dalam memberikan asuhan keperawatan secara komprehensif. “Kami berharap pelatihan ini dapat membekali mahasiswa dengan kemampuan terbaik dalam menangani kegawatdaruratan di lingkungan keluarga maupun komunitas,” tambahnya.

Koordinator Tim MST 119, Azis Fahruji, S.Kep., Ns., M.Kep., menjelaskan bahwa pelatihan BTCLS ini dilaksanakan dengan metode kombinasi: tiga hari sesi online dan tiga hari sesi offline. Materi disampaikan oleh para narasumber yang ahli di bidangnya. Setiap harinya, peserta diwajibkan melakukan refleksi harian untuk mengulas kembali materi yang telah diberikan. “Pada tahap offline yang berlangsung pada 7-9 Februari 2025, peserta difokuskan pada praktek keterampilan (skill station), di mana mereka akan berlatih langsung dalam penanganan kegawatdaruratan. Hari terakhir pelatihan diisi dengan Simulasi Disaster Management dan uji skill untuk menilai pemahaman dan kemampuan peserta dalam menangani situasi gawat darurat,” jelasnya.

Pelatihan BTCLS ini menjadi bukti nyata komitmen Universitas Malahayati dalam mempersiapkan tenaga kesehatan yang unggul dan siap menghadapi tantangan di dunia kerja. Dengan keterampilan yang diperoleh, para lulusan diharapkan dapat memberikan layanan kesehatan yang optimal dan profesional dalam berbagai situasi kegawatdaruratan. (gil)

Editor: Gilang Agusman