Universitas Malahayati Raih Penghargaan Penerima Pendanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat 2025 Berdasarkan Nominal Pendanaan
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Prestasi membanggakan kembali diraih Universitas Malahayati. Dalam ajang Silaturahmi Bersama Pimpinan Perguruan Tinggi yang digelar oleh Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LLDIKTI) Wilayah II, kampus Malahayati yang dikenal dengan prestasi dan semangat humanismenya ini berhasil meraih penghargaan sebagai Penerima Pendanaan Program Pengabdian kepada Masyarakat Tahun Anggaran 2025 Berdasarkan Nominal Pendanaan.
Penghargaan tersebut diterima langsung oleh Wakil Rektor I Universitas Malahayati, Prof. Dessy Hermawan, S.Kep., Ns., M.Kes., yang hadir mewakili Rektor Universitas Malahayati. Prof. Dessy didampingi oleh Kepala Humas dan Protokol, Emil Tanhar, S.Kom., dalam acara yang berlangsung pada 11–12 Juni 2025 di Gedung Mahligai Agung, Universitas Bandar Lampung, Kampus Pascasarjana.
Capaian ini menegaskan komitmen Universitas Malahayati dalam menjalankan Tri Dharma Perguruan Tinggi, khususnya pada aspek pengabdian kepada masyarakat. Besarnya nominal pendanaan yang diraih menunjukkan kepercayaan pemerintah terhadap kapasitas dan kredibilitas institusi ini dalam mengelola program-program pemberdayaan masyarakat berbasis riset dan inovasi.
“Ini adalah hasil dari kerja keras sivitas akademika Universitas Malahayati yang konsisten melakukan pengabdian yang berdampak langsung kepada masyarakat. Penghargaan ini menjadi penyemangat bagi kami untuk terus berkarya dan berinovasi demi kemajuan bangsa,” ujar Prof. Dessy Hermawan dalam keterangannya usai menerima penghargaan.
Kegiatan silaturahmi yang diinisiasi LLDIKTI Wilayah II ini mengusung tema “Dari Kampus untuk Negeri: Sinergi Inovasi, Talenta, dan Budaya Ilmiah untuk Indonesia Emas.” Tema ini mencerminkan semangat kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi dalam mencetak sumber daya manusia unggul yang tidak hanya kompeten secara akademik, tetapi juga berjiwa nasionalis dan adaptif terhadap tantangan global.
Kepala LLDIKTI Wilayah II, Prof. Dr. Iskhaq Iskandar, M.Sc., menyampaikan bahwa forum ini juga menjadi wadah untuk mendorong transformasi pendidikan tinggi yang lebih berkualitas dan kompetitif, termasuk melalui program penggabungan perguruan tinggi kecil ke institusi yang lebih besar.
“Dari 204 perguruan tinggi pada 2022, kini tinggal 156. Ini bukan pengurangan, tapi penguatan. Dengan konsolidasi ini, kita bisa menghadirkan lembaga yang lebih kuat dan prodi-prodi baru yang relevan dengan kebutuhan zaman,” ungkap Prof. Iskhaq.
Meski demikian, ia mengakui masih ada tantangan, seperti keterlambatan anggaran dan penurunan jumlah tenaga pengajar. Namun, optimisme tetap dikedepankan dengan peningkatan signifikan jumlah guru besar aktif—dari 28 pada tiga tahun lalu menjadi 56 hingga Mei 2025.
Acara silaturahmi ini diikuti oleh pimpinan dari 160 perguruan tinggi swasta dan 10 perguruan tinggi negeri dari empat provinsi: Sumatera Selatan, Lampung, Bengkulu, dan Kepulauan Bangka Belitung. Forum ini menjadi momentum strategis untuk bertukar gagasan, membangun kerja sama, dan memperkuat jejaring kelembagaan demi kemajuan pendidikan tinggi di Indonesia.
“Melalui forum seperti ini, kami berharap terjalin sinergi yang lebih kuat antar lembaga pendidikan tinggi untuk terus berinovasi, mengembangkan talenta muda, dan membangun budaya ilmiah yang kuat,” pungkas Prof. Iskhaq dalam penutupan sambutannya.
Dengan penghargaan yang diraih, Universitas Malahayati semakin mantap melangkah sebagai salah satu institusi pendidikan tinggi terdepan di wilayah LLDIKTI Wilayah II. Tidak hanya fokus pada pengajaran dan riset, universitas ini juga membuktikan keseriusannya dalam menjalankan pengabdian nyata kepada masyarakat sebagai bagian dari kontribusi membangun Indonesia dari akar rumput.
Penghargaan ini sekaligus menjadi pengingat bahwa kualitas pendidikan tinggi tidak hanya diukur dari prestasi akademik, tetapi juga dari sejauh mana perguruan tinggi hadir dan memberi manfaat bagi masyarakat luas. (gil)
Editor: Gilang Agusman