Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Diberikan Pengalaman Langsung Lewat Program Base Learning di Desa Sukajaya Lempasing
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati terus berinovasi dalam memberikan pengalaman pembelajaran praktis bagi mahasiswanya. Salah satunya adalah dengan melaksanakan Program Problem-Based Learning (PBL) yang kali ini diadakan di Desa Sukajaya Lempasing, Kecamatan Teluk Pandan, Pesawaran. Kegiatan yang melibatkan 60 mahasiswa ini menjadi kesempatan berharga untuk mengasah kemampuan mereka dalam menangani masalah kesehatan masyarakat dengan pendekatan berbasis komunitas.
Menurut Kepala Program Studi (Ka.Prodi) Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati, Dr. Samino, SH., M.Kes., kegiatan PBL diharapkan dapat memberikan pengalaman nyata bagi mahasiswa dalam melakukan analisis masalah kesehatan yang ada di masyarakat. “Dengan PBL, mahasiswa diharapkan mampu melakukan kegiatan pengumpulan dan pencarian data, menganalisis masalah, memilih masalah potensial, serta merumuskan intervensi penyelesaian masalah kesehatan sebagai bagian dari implementasi Siklus Pemecahan Masalah (Problem Solving Cycle),” ujarnya.
Dr. Samino menjelaskan lebih lanjut bahwa setiap tahapan dalam siklus pemecahan masalah ini telah dirinci secara operasional dalam buku pedoman PBL. Langkah demi langkah tersebut menjadi panduan bagi mahasiswa dalam menghadapi tantangan yang ada di lapangan, sekaligus memperdalam pemahaman mereka tentang proses identifikasi masalah, analisis faktor penghambat dan pendukung, serta perencanaan kegiatan intervensi yang efektif.
Kegiatan PBL ini tidak hanya mengedepankan aspek teknis, namun juga bertujuan untuk mengembangkan kemampuan mahasiswa dalam melaksanakan upaya-upaya pemecahan masalah kesehatan masyarakat yang bersifat promotif dan edukatif. Mahasiswa akan melalui tahapan identifikasi masalah, penentuan prioritas masalah, serta analisis faktor-faktor yang mempengaruhi, baik itu yang mendukung maupun yang menghambat. Selanjutnya, mahasiswa akan menyusun Plan of Action (POA) untuk merancang kegiatan intervensi yang tepat guna untuk menyelesaikan masalah kesehatan yang ada di desa.
Kegiatan PBL ini berlangsung di 8 dusun yang ada di Desa Sukajaya Lempasing, dan mahasiswa dibagi ke dalam 8 kelompok dengan masing-masing kelompok terdiri dari 7 hingga 8 mahasiswa. Setiap kelompok akan terjun langsung ke lapangan untuk berinteraksi dengan masyarakat, mengidentifikasi masalah kesehatan yang relevan, dan merancang solusi berbasis kebutuhan lokal.
Kegiatan ini juga bertujuan untuk membekali mahasiswa dengan keterampilan praktis yang akan mempersiapkan mereka menjadi tenaga profesional dalam bidang kesehatan masyarakat. “PBL ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan mahasiswa, tetapi juga untuk memperkuat keterampilan praktis mereka agar dapat bekerja sebagai Middle Manager dalam pengelolaan upaya kesehatan,” tambah Dr. Samino.
Melalui kegiatan ini, mahasiswa diharapkan mampu melakukan diagnosa komunitas (Community Diagnosis) dan pemecahan masalah kesehatan (Problem Solving) dengan memberdayakan potensi lingkungan dan melibatkan stakeholder terkait. Salah satu konsep utama yang digunakan dalam analisis status kesehatan masyarakat adalah konsep HL Blum, yang melibatkan empat faktor penting: lingkungan, perilaku, pelayanan kesehatan, dan keturunan. Dengan menggunakan kerangka ini, mahasiswa akan dapat memahami secara lebih mendalam faktor-faktor yang mempengaruhi kondisi kesehatan masyarakat dan merumuskan solusi yang lebih efektif.
Melalui program PBL ini, Universitas Malahayati berharap dapat menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki pemahaman teoritis yang kuat, tetapi juga keterampilan praktis yang siap diterapkan di lapangan. Dengan pengalaman langsung di desa, mahasiswa akan memiliki bekal yang lebih baik untuk menghadapi tantangan kesehatan masyarakat di dunia nyata.
Kegiatan PBL ini akan berlangsung hingga 16 Februari 2025 dan diharapkan dapat memberikan kontribusi nyata bagi peningkatan kualitas hidup masyarakat Desa Sukajaya Lempasing, serta memberikan pengalaman berharga bagi mahasiswa dalam pengembangan kompetensi kesehatan masyarakat mereka. (gil)
Editor: Gilang Agusman