Dosen Universitas Malahayati Luncurkan Program Pemberdayaan Masyarakat: Madu dan Temulawak Jadi Solusi Kesehatan Anak

BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Dosen Universitas Malahayati melakukan pengabdian masyarakat dengan memanfaatkan potensi luar biasa dari temulawak dan madu sebagai obat alami yang kaya manfaat. Salah satu masalah yang sering dihadapi orang tua adalah sulitnya memberikan temulawak dan madu kepada anak-anak, karena aroma dan rasa pahitnya yang kurang disukai. Menyadari tantangan ini, dosen dan mahasiswa Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati Bandarlampung tergerak untuk mencari solusi inovatif.

Dalam rangka Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM), Tim dosen Universitas Malahayati mengadakan sosialisasi dan pelatihan pembuatan cookies dan permen jelly (gummy) yang terbuat dari ekstrak temulawak dan madu. Kegiatan ini tidak hanya membantu orang tua, tetapi juga menciptakan alternatif menarik untuk meningkatkan nafsu makan anak, sambil tetap mempertahankan khasiat sehat dari kedua bahan alami tersebut. Sebanyak 30 peserta dilaksanakan di Panti Asuhan Yatim Piatu dan Du’afa Mahmudah Kemiling Bandarlampung. Jumat (27/9/2024).

Kegiatan ini juga merupakan salah satu Hibah Direktorat Riset, Teknologi, dan Pengabdian Kepada Masyarakat, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi Program Pemberdayaan Berbasis Masyarakat tahun 2024 Program ini didanai oleh DRTPM Kemdikbudristek dengan Nomor: 065/E5/PG.02.00/PM.BATCH.2/2024, Tanggal 01 Agustus 2024, serta melalui kontrak turunan antara LLDIKTI Wilayah II dengan Universitas Malahayati Nomor 959/LL2/AL.04/ PM/2024 tanggal 8 Agustus 2024.

Tim pengabdian masyarakat ini terdiri dari dua program studi yang berkolaborasi: Program Studi Ilmu Keperawatan dan Farmasi. Anggota tim meliputi Linawati Novikasari, S.Kep., Ns., M.Kes, dan Setiawati, M.Kep., Sp.Kep, dari Prodi Keperawatan, serta Nofita, M.Si., Apt dari Prodi Farmasi.Tim ini dibantu oleh dua mahasiswa keperawatan berbakat, Muhammad Rio Saputra dan Ferdika Agustiansyah.

Dalam sambutannya, Ketua Pelaksana Linawati menjelaskan bahwa kegiatan ini bertujuan untuk melatih kemandirian mitra dengan menciptakan inovasi produk menarik: cookies dan permen jelly (gummy) berbahan dasar temulawak dan madu. Meskipun temulawak merupakan tanaman yang umum ditemukan, pemanfaatannya masih terbatas sebagai Tanaman Obat Keluarga (TOGA). KH. Khabibul Muttaqin, SH., pengurus panti asuhan, menyambut antusias kegiatan ini. Ia mengungkapkan betapa bermanfaatnya program ini dalam melatih kreativitas dan menambah pengetahuan anak-anak di panti asuhan yatim piatu dan duafa Mahmudah. Kegiatan ini tidak hanya memperkenalkan manfaat temulawak dan madu, tetapi juga memberikan pengalaman berharga bagi anak-anak untuk mengembangkan keterampilan baru.

Dalam program ini, tim PKM juga memberikan bantuan berupa alat produksi seperti open, kompor gas, mixer, cetakan kue dll. Kami juga melaksanakan pelatihan langsung dengan melakukan pengumpulan data melalui wawancara, observasi dan diskusi untuk mendapatkan solusi yang tepat dan efektif. Tahap pelaksanaan kegiatan terdiri dari sosialisasi, pelatihan, penerapan teknologi, pendampingan, hingga evaluasi. Dengan adalanya kegiatan ini mitra dapat membuat sebuah produk inovasi olahan dari temulawak dan madu berupa cookies dan gummy dan terdapat peningkatan pengetahuan yang signifikan menjadi 85%.

Ucapan terimakasih kepada Direktorat Pendidikan Tinggi, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi melalui Program Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) dan LPPM Universitas Malahayati serta Panti Asuhan Yati Piatu dan Du’afa Mahmudah Kemiling Bandarlampung. (gil)

Editor: Gilang Agusman