Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Bentuk Satgas Bebas Asap Rokok di Dusun 2 Desa Sukajaya Lempasing
PESAWARAN (malahayati.ac.id): Mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati melakukan upaya pemberdayaan masyarakat untuk menanggulangi permasalahan kesehatan melalui Program Based Learning (PBL). Upaya pemberdayaan masyarakat tersebut dilaksanakan dalam rangka menindaklanjuti hasil Survei Kesehatan Masyarakat di Dusun 2 Desa Sukajaya Lempasing yang mengungkapkan bahwa dari 100 Orang Responden menunjukan bahwa 76% Kepala Keluarga masih melakukan aktifitas merokok aktif.
Kelompok 2 PBL yang terdiri dari : Biantara Suri, Annisa Indriani, Nurfazira, Ardinda Arlindova, Ijlal Maajid, Nabila Zatalini FA dan Zaitunah bersama aparat desa segera mengambil inisiatif dengan membentuk Satgas Bebas Asap Rokok. Pembentukan satgas ini dilaksanakan pada tanggal 9 Februari 2025 sebagai respons cepat dan strategis guna mengatasi dampak negatif asap rokok terhadap kesehatan dan lingkungan. Kegiatan ini dicanangkan segera setelah data survei diperoleh dan musyawarah bersama diadakan, yang menghasilkan kesepakatan untuk menggalang kekuatan bersama melalui pembentukan tim yang terdiri dari Kepala Dusun, empat Ketua RT, serta dukungan aktif dari Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati.
Kegiatan berlangsung di wilayah Dusun 2 dengan serangkaian aktivitas yang dimulai dari musyawarah di kantor dusun, dilanjutkan dengan sesi edukasi intensif berupa pembekalan dan pemberian materi kepada anggota Satgas Bebas Asap Rokok. Selain itu, dilakukan pula distribusi alat promosi kesehatan berupa stiker dan banner yang dipasang di tempat-tempat strategis seperti sekolah, madrasah, dan tempat ibadah. Seluruh rangkaian kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai bahaya rokok dan mendorong perubahan perilaku melalui pemberdayaan komunitas. Diharapkan, inisiatif ini tidak hanya mampu menurunkan angka perokok, tetapi juga mencegah kelompok non-perokok terjerumus ke dalam kebiasaan merokok.
Dalam kesempatan tersebut, Bapak Khoidar Amirus, M.Kes, selaku pembimbing kegiatan PBL Kelompok II, menyampaikan testimoni yang sangat mendukung upaya pemberdayaan masyarakat ini. Dalam sambutan kegiatan pembentukan Satgas Bebas Asap Rokok yang dilaksanakan di Dusun 2 Desa Sukajaya Lempasing pada tanggal 9 Februari kemarin, Beliau menyatakan ”bahwa salah satu tujuan utama kegiatan ini adalah agar mahasiswa mendapatkan pengalaman baru dalam melakukan enumerasi terkait identifikasi masalah kesehatan di Dusun 2. Selain itu pula, pengalaman tersebut sangat berharga karena tidak hanya memperkaya pengetahuan praktis mahasiswa, tetapi juga membuka peluang untuk memberdayakan masyarakat melalui upaya berhenti merokok yang lebih efektif ”.
Kegiatan pembentukan Satgas Bebas Asap Rokok ini merupakan upaya kolaboratif yang mengintegrasikan peran pemerintah desa, tokoh masyarakat, dan institusi pendidikan dalam menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan bersih dari asap rokok. Dengan pendekatan yang berkesinambungan dan partisipatif, diharapkan inisiatif ini mampu memberikan dampak positif yang signifikan, baik dalam mengurangi angka perokok maupun dalam membentuk budaya hidup sehat di masyarakat Dusun 2 Desa Sukajaya Lempasing.
Kepala Dusun 2 Desa Sukajaya Lempasing, Maryam dalam pernyataannya menyampaikan ” Terima kasih kepada Mahasiswa dan seluruh civitas akademik Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati khususnya Kelompok 2 yang telah memfasiltasi terbentuknya Satgas Bebas Asap Rokok di Dusun 2 ini, dan berharap kegiatan ini bisa terus berlangsung karena dapat meningkatkan kualitas kesehatan Masyarakat dan Lingkungan.
Salah Seorang Perwakilan Masyarakat sekaligus Anggota Satgas Bebas Asap Rokok menyatakan pula, “Harapan bahwa dengan adanya Satgas Bebas Asap Rokok ini dapat mencegah Anak-anak Kami menjadi Perokok sekaligus menciptakan lingkungan yang nyaman dan bebas dari asap rokok”. (gil)
Editor: Gilang Agusman