Mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati Terjun Langsung dalam Program Based Learning di Dusun 3 Batumenyan Baru
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Mahasiswa Program Studi Magister Kesehatan Masyarakat Fakultas Ilmu Kesehatan Universitas Malahayati kembali membuktikan komitmennya dalam upaya penanggulangan permasalahan kesehatan masyarakat. Melalui Program Based Learning (PBL), mereka terlibat langsung dalam pemetaan dan penyelesaian berbagai isu kesehatan di Dusun 3 Batumenyan Baru, Desa Sukajaya Lempasing, Kabupaten Pesawaran.
Kegiatan PBL kali ini melibatkan Kelompok 3 yang terdiri dari delapan mahasiswa: Hendra Darmawan, Nina Sunartini, Natasya Desty Syafitri, Ludiantika Gusrevindo, Kiki Maulana, Ani Kurniawati, Ayu Lestari Rahma Yanti, dan Falendha Nadesha. Mereka berfokus pada permasalahan kesehatan yang mengancam wilayah pesisir, termasuk pengelolaan sampah, tempat pembuangan sampah (TPS), dan saluran pembuangan air limbah (SPAL).
Melalui survei dan wawancara dengan 100 responden, ditemukan bahwa hipertensi merupakan penyakit dengan jumlah kasus tertinggi di dusun tersebut. Namun, permasalahan lingkungan seperti minimnya fasilitas TPS dan kebiasaan membuang sampah sembarangan juga menjadi faktor yang memperburuk kondisi kesehatan masyarakat. Infrastruktur pengelolaan sampah yang belum optimal menyebabkan peningkatan risiko penyakit seperti demam berdarah, diare, dan infeksi kulit.
Setelah pemetaan masalah, mahasiswa bersama pembimbing kelompok, Syafik Arisandi, M.Kes, langsung menggelar kegiatan promosi kesehatan dan upaya preventif. Salah satu langkah konkret yang dilakukan adalah penyusunan Planning of Action (POA) yang mencakup pemberian penyuluhan terkait pengelolaan sampah.
Dalam kegiatan ini, mahasiswa menghadirkan narasumber dari Ketua Pengurus TPS setempat yang berbagi wawasan tentang pentingnya pengelolaan limbah yang baik. Diskusi interaktif antara mahasiswa, pemateri, dan warga menghasilkan pemahaman yang lebih baik mengenai bahaya sampah yang tidak terkelola dengan baik serta solusi yang bisa diterapkan dalam jangka panjang.
Syafik Arisandi, M.Kes, memberikan apresiasi atas antusiasme mahasiswa dan keterlibatan aktif masyarakat dalam program ini. “Kegiatan ini merupakan wujud nyata dari implementasi Program Based Learning yang mengedepankan kolaborasi antara akademisi dan masyarakat. Saya sangat bangga melihat dedikasi mahasiswa dalam mengidentifikasi masalah dan mencari solusinya,” ujarnya.
Hendra Darmawan, mewakili mahasiswa, menambahkan bahwa mereka berharap kegiatan ini dapat memberikan dampak positif bagi masyarakat. “Kami ingin melihat kualitas kesehatan masyarakat semakin meningkat, terutama dalam pengelolaan sampah yang lebih baik. Upaya yang kami lakukan hari ini adalah langkah awal untuk menciptakan lingkungan yang lebih sehat dan berkelanjutan,” katanya.
Pada akhir kegiatan, mahasiswa dan warga menggelar sesi perpisahan dengan foto bersama serta penyerahan cendera mata sebagai ungkapan terima kasih atas partisipasi aktif warga.
Kegiatan PBL ini membuktikan bahwa kolaborasi antara akademisi dan masyarakat dapat menciptakan solusi yang nyata dan berkelanjutan. Dengan pendekatan edukatif dan aksi langsung, mahasiswa Magister Kesehatan Masyarakat Universitas Malahayati telah menunjukkan bahwa perubahan dimulai dari kepedulian dan aksi nyata di lapangan. (gil)
Editor: Gilang Agusman