Selamat Hari Pramuka ke 62 “Sumber Daya Manusia yang Profesional dan Proporsional”
BANDARLAMPUNG (malahayati.ac.id): Sejarah Singkat Har Pramuka Mengutip laman Kwarnas Gerakan Pramuka, peringatan Hari Pramuka berawal dari munculnya gerakan pendidikan kepanduan di Tanah Air pada 1912. Saat itu, sebuah kelompok pandu di Batavia memulai latihan kepanduan dan menjadi cabang dari Nederlandsche Padvinders Organisatie (NPO). Dua tahun kemudian, cabang tersebut berdiri secara sah dan dinamai Nederlands-Indische Padvinders Vereeniging (NIPV) atau Persatuan Pandu-Pandu Hindia Belanda yang sebagian bear anggotanya adalah keturunan Belanda.
Pada 1916, berdiri organisasi kepanduan yang sepenuhnya merupakan pandu-pandu bumiputera. Adalah Mangkunegara VIl, pemimpin Keraton Solo yang membentuk Javaansche Padvinders Organisatie. Pada perkembangannya, kepanduan Indonesia kemudian terpecah menjadi 100 organisasi yang tergabung dalam Persatuan Kepanduan Indonesia (Perkindo). Namun, jumlah perkumpulan kepramukaan di Indonesia tidak sebanding dengan jumlah anggota perkumpulan.
Presiden Soekarno bersama Sri Sultan Hamengku Buwono IX yang saat itu merupakan Pandu Agung kemudian menggagas peleburan berbagai organisasi kepanduan dalam satu wadah. Pada 20 Juli 1961, para wakil organisasi kepanduan Indonesia mengeluarkan pernyataan di Istana Olahraga Senayan, untuk meleburkan diri ke dalam organisasi Gerakan Pramuka. Sehingga disebut sebagai Hari Ikrar Gerakan Pramuka.
Setelah itu pada 14 Agustus 1961, Gerakan Pramuka diperkenalkan secara resmi kepada masyarakat luas dalam upacara di halaman Istana Negara. Sejak saat itu, tanggal 14 Agustus kemudian ditetapkan sebagai Hari Pramuka Nasional yang dirayakan seluruh Pramuka setiap tahunnya.
Selamat Hari Pramuka ke 62, “Sumber Daya manusia
yang Profesional dan Proporsional”. (gil/humasmalahayatinews)
Leave a Reply
Want to join the discussion?Feel free to contribute!