Universitas Malahayati dan BKKBN Lampung Gelar Program Dashat Atasi Stunting

Bandar Lampung (malahayati.ac.id): Universitas Malahayati Bandar Lampung kembali melakukan kegiatan DASHAT (dapur sehat atasi stunting) bekerjasama dengan Perwakilan BKKBN Propinsil Lampung.

Kegiatan DASHAT dilaksanakan di ruang kelas 1.13, Selasa (3/10/2023).

Kegiatan ini merupakan rangkaian kegiatan kedaireka tahun 2023 yang berjudul “Kepala kepiting badan kelor” yaitu kepala keluarga peduli stunting, pengukur tinggi badan balita dan pemanfaatan daun kelor, telur dan ikan.

Kegiatan dibuka Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich, dr., M.M., dan dihadiri ketua Tim Kerja Pembinaan Pendidikan, Dampak Kependudukan dan Kampung Keluarga Berkualitas BKKBN Propinsi Lampung, Susanto, SPd., M.Pd.

Dalam sambutannya, Rektor Universitas Malahayati, Dr. Achmad Farich menekankan pentingnya pemenuhan gizi bagi remaja putri, ibu hamil, bayi dan balita. “Banyak potensi pangan lokal yang banyak disekitar kita, seperti kelor, telur dan ikan yang bisa dimanfaatkan dalam mengatasi stunting,” ucapnya.

Sedangkan BKKBN Lampung dalam sambutannya mengucapkan terima kasih kepada Universitas Malahayati yang selama ini telah konsisten membantu program pemerintah khususnya dalam program percepatan penurunan stunting di Lampung dan di Indonesia.

Ketua pelaksana kegiatan Dr. Dessy Hermawan, Ns, M.Kes mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terlaksananya kegiatan DASHAT ini.

Beliau melaporkan bahwa peserta kegiatan terdiri dari para mentor kesehatan (bidan dan kader posyandu terpilih serta mahasiswa terpilih), pada ibu bayi dan balita dari 10 kelurahan di Bandar Lampung yang berjumlah 200 peserta.

Kegiatan DASHAT menghadirkan dua narasumber, yaitu, Dr. Anita Bustami, Ns, Sp.Kep. Mat dari Poltekes Tanjung Karang dan Chef Heny Ismiati dari Perkumpulan Chef Profesional Indonesia.

Para narasumber menjelaskan tentang potensi pangan lokal untuk mengatasi dan mencegah stunting serta bagaimana cara pengolahan makan yang benar, agar kandungan gizi yang ada di dalam makanan tidak rusak selama proses pengolahan makanan. (451/**)